Anda di halaman 1dari 28

Komik kimia klinik

Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri

Mata Kuliah: kimia klinik

Dosen : M. Arminto P., S. Si

Disusun Oleh :

Diah uswatun hasanah


NIM. 151615660

YAYASAN AN NASHER

AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER

CIREBON

2016
Kenalan dulu yuks.
Nama Beta DORIDORI
PAMPAM

Abdi teh LILI Nama


saya
ALBERT

Aku LULU

Sebut aku
MAWAR
Di dunia analis kesehatan

Analis kesesehata adalah petugas yang bekerja di


laboratorium bertugas melaksanakan pemeriksaan,
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit , kondisi kesehatan atau factor-faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat.

Gitu bul..

Pak udin.

nya ngga ?
Bulbul boleh na
h pak ?
Analis itu apa si
Assalamualaikum wr.wb.

Teman-teman hari ini kita


praktikum pemeriksaan
urine.Semangat ya
praktikumnya
Ih lulu pami urine teh noan atuh, da lili mah
netu terang..

Oh lili belum tau urine tuh apa ?

Yaudah lulu jelasin dulu ya

(Urin) adalah cairan sisa yang diekskresikan


oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi

Komposisi Urin

Secara kimiawi kandungan zat dalam urin diantaranya


adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam
urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan
buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion
elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg),
hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing),
zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur
dsb).

Mba lulu,pampam mau tau dong


pemeriksaan urin ada berapa?
Jenisnya apa aja mba? Jelasin
dong

Pertanyaan bagus pampam

Mba lulu jelasin dulu nih


jenisnya
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN KIMIA URIN

Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan makroskopik,


mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein dan glukosa. Sedangkan
yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin rutin yang
dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin, urobilinogen, darah samar dan
nitrit.

1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK.

Yang diperiksa adalah volume. warna, kejernihan,


berat jenis, bau dan pH urin.
Pengukuran volume urin berguna
untuk menafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif atau
semi kuantitatif suatu zat dalam urin, dan untuk
menentukan kelainan dalam keseimbangan cairan badan.
Pengukuran volume urin yang dikerjakan bersama
dengan berat jenis urin bermanfaat untuk menentukan
gangguan faal ginjal. Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi volume urin seperti umur, berat badan,
jenis kelamin, makanan dan minuman, suhu badan, iklim
dan aktivitas orang yang bersangkutan.
Rata-rata didaerah tropik volume urin dalam 24 jam antara 800--
1300 ml untuk orang dewasa. Bila didapatkan volume urin selama 24 jam.
Lebih dari 2000 ml maka keadaan itu disebut poliuri. Poliuri ini mungkin
terjadi pada keadaan fisiologik seperti pemasukan cairan yang berlebihan,
nervositas, minuman yang mempunyai efek diuretika. Selain itu poliuri
dapat pula disebabkan oleh perubahan patologik seperti diabetes mellitus,
diabetes insipidus, hipertensi, pengeluaran cairan dari edema. Bila volume
urin selama 24 jam 300--750 ml maka keadaan ini dikatakan oliguri.
Keadaan ini mungkin didapat pada diarrhea, muntah - muntah,
deman edema, nefritis menahun. Anuri adalah suatu keadaan dimana
jumlah urin selama 24 jam kurang dari 300 ml. Hal ini mungkin dijumpai
pada shock dan kegagalan ginjal. Jumlah urin siang 12 jam dalam keadaan
normal 2 sampai 4 kali lebih banyak dari urin malam 12 jam. Bila
perbandingan tersebut terbalik disebut nokturia, seperti didapat pada
diabetes mellitus.
Jadi, pemeriksaan terhadap warna urin
mempunyai makna karena kadang-kadang dapat
menunjukkan kelainan klinik. Warna urin
dinyatakan dengan tidak berwarna, kuning
muda, kuning, kuning tua, kuning bercampur
merah, merah, coklat, hijau, putih susu dan
sebagainya. Warna urin dipengaruhi oleh
kepekatan urin, obat yang dimakan maupun
makanan. Pada umumnya warna ditentukan oleh
kepekatan urin, makin banyak diuresa makin
muda warna urin itu. Warna normal urin berkisar
antara kuning muda dan kuning tua yang
disebabkan oleh beberapa macam zat warna
seperti urochrom, urobilin dan porphyrin. Bila
didapatkan perubahan warna mungkin
disebabkan oleh zat warna yang normal ada dalam
jumlah besar, seperti urobilin menyebabkan warna coklat. Disamping
itu perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya zat warna abnormal,
seperti hemoglobin yang menyebabkan warna merah dan bilirubin yang
menyebabkan warna coklat. Warna urin yang dapat disebabkan oleh jenis
makanan atau obat yang diberikan kepada orang sakit seperti obat dirivat
fenol yang memberikan warna coklat kehitaman pada urin.
Kejernihan dinyatakan dengan salah satu pendapat seperti jernih,
agak keruh, keruh atau sangat keruh. Biasanya urin segar pada orang
normal jernih. Kekeruhan ringan disebut nubeculayangterdiri dari lendir,
sel epitel dan leukosit yang lambat laun mengendap. Dapat pula
disebabkan oleh urat amorf, fosfat amorf yang mengendap dan bakteri dari
botol penampung. Urin yang telah keruh pada waktu dikeluarkan dapat
disebabkan oleh chilus, bakteri, sedimen seperti epitel, leukosit dan
eritrosit dalam jumlah banyak.

Pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekatan ginjal,


dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memakai falling, drop,
gravimetri, menggunakan pikno meter, refraktometer dan reagens pita'.
Berat jenis urin sewaktu pada orang normal antara 1,003 - 1,030. Berat
jenis urin herhubungan erat dengan diuresa, makin besar diuresa makin
rendah berat jenisnya dan sebaliknya. Makin pekat urin makin tinggi berat
jenisnya, jadi berat jenis bertalian dengan faal pemekat ginjal. Urin
sewaktu yang mempunyai berat jenis 1,020 atau lebih, menunjukkan
bahwa faal pemekat ginjal baik. Keadaan ini dapat dijumpai pada
penderita dengan demam dan dehidrasi. Sedangkan berat jenis urin kurang
dari 1,009 dapat disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan, hipotermi,
alkalosis dan kegagalan ginjal yang menahun.

Untuk menilai bau urin dipakai urin segar, yang perlu diperhatikan
adalah bau yang abnormal. Bau urin normal disebabkan oleh asam organik
yang mudah menguap. Bau yang berlainan dapat disebabkan oleh
makanan seperti jengkol, pate, obat-obatan seperti mentol, bau buah-
buahan seperti pada ketonuria. Bau amoniak disebabkan perombakan
ureum oleh bakteri dan biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa
pengawet. Adanya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari
perombakan protein dalam saluran kemih umpamanya pada karsinoma
saluran kemih.

Penetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbangan asam basa,


kerena dapat memberi kesan tentang keadaan dalam badan. pH urin
normal berkisar antar 4,5 - 8,0. Selain itu penetapan pH pada infeksi
saluran kemih dapat memberi petunjuk ke arah etiologi. Pada infeksi oleh
Escherichia coli biasanya urin bereaksi asam, sedangkan pada infeksi
dengan kuman Proteus yang dapat merombak ureum menjadi atnoniak
akan menyebabkan urin bersifat basa. Dalam pengobatan batu karbonat
atau kalsium fosfat urin dipertahankan asam, sedangkan untuk mencegah
terbentuknya batu urat atau oksalat pH urin sebaiknya dipertahankan basa.

Oh kitu nya pemeriksaan urinteh.

Ngartos lah ayeunamah

Iya mba pampam udah paham


sekarang..

Kalo pemeriksaan mikroskopisnya gimana mba


itu baru pemeriksaan yang lulu?
makroskopisnnya yuk lanjut

yang mikroskopiknya.
2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK

Yang dimaksud dengan pemeriksaan


mikroskopik urin yaitu pemeriksaan sedimen
urin. Ini panting untuk mengetahui adanya
kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat
Prosedur pemeriksaan ringannya penyakit. Urin yang dipakai ialah urin
makroskopis sewaktu yang segar atau urin yang dikumpulkan
dengan pengawet formalin. Pemeriksaan sedimen
dilakukan dengan memakai lensa objektif kecil
VOLUME (10X) yang dinamakan lapangan penglihatan
kecil atau LPK. Selain itu dipakai lensa objektif
Prosedur : Tuang urin ke besar (40X) yang dinamakan lapangan
dalam gelas ukur penglihatan besar atau LPB. Jumlah unsur
Hasil : sedimen bermakna dilaporkan secara semi
kuantitatif, yaitu jumlah rata-rata per LPK untuk
20 ml, kecuali silinder dan per LPB untuk eritrosit dan leukosit.
untuk berat jenis = Unsur sedimen yang kurang bermakna seperti
50 ml epitel atau kristal cukup dilaporkan dengan +
(ada), ++ (banyak) dan +++ (banyak sekali).
Harus segera
Lazimnya unsur sedimen dibagi atas dua
diperiksa, jika
golongan yaitu unsur organik dan tak organik.
ditunda simpan di
Unsur organik berasal dari sesuatu organ atau
lemari es, atau
jaringan antara lain epitel, eritrosit, leukosit,
dalam termos es
silinder, potongan jaringan, sperma, bakteri,
parasit dan yang tak organik tidak berasal dari
2. WARNA URINE sesuatu organ atau jaringan .seperti urat amorf
dan kristal
Prosedur : Isi tabung reaksi dengan urine nya, Dilihat dlm posisi miring
dengan penerangan matahari

Hasil : Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu

Nilai normal: kuning muda kuning tua


3. KEJERNIHAN

Prosedur: Masukan urine kedlm tabung reaksi, nya. Dilihat dng latar belakang hitam,
dengan sinar matahari. Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan. Pelaporan: jernih,
agak keruh, keruh atau sangat keruh. Nilai normal: Tidak berwarna/jernih.
4. BERAT JENIS URINE

Prosedur:

Baca dan catat suhu tera yang tercantum


pada alat urinometer, kemudian baca
suhu kamar

Tuang urine ke gelas ukur 50 cc

Masukan urinometer kedlm gelas ukur,


usahakan bebas terapung

Baca berat jenis setinggi miniskus bawah


(3 angka dibelakang koma)

Hasil:

5. PH Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu


kamar, lakukan koreksi perbedaan
Prosedur: 3C, suhu kamar melebihi sushu tera
Kertas lakmus merah atau biru berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya
dibasahi urine dikurangi 0,001

Tunggu 1 menit, perhatikan Contoh: suhu tera 30C, urine 33C


perubahan warna yang urinometer 1,004 berat jenis urine
terjadi 1,004 + 0,001 = 1,005

Hasil : Nilai normal: 1,003 1,030

Urine asam: lakmus biru


merah

Urine basa: lakmus merah


biru

Urine netral: lakmus


merah/biru tidak berubah
warna

Prosedur pemeriksaan
mikroskopik
Sudah
..
Biar be
ta
jelaska
n
kakak
SEDIMEN URINE

Prosedur :

Kocok urine dalam botol agar sedimen


merata

Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10


15 cc sentrifuge selama 5 menit
dengan kecepatan 2000 rpm

Tuang bagian atas urine tinggal 0,5 1


cc kocok kembali sedimen

Tuang dalam obyek glass, tutup dengan


cover glass periksa dibawah
mikroskop Euleuh-euleuh si
dori meuni pinter
Hasil :
geuningan.
Sel epitel, eritrosit, lekosit, silinder,
kristal, jamur, trikomonas, spermatozoa

Nilai normal:

Eritrosit: 0 1 / LP

Leukosit: 0 3 / LP

Lain lain:

+ : bila jumlahnya sedikit

++ : bila jumlahnya banyak

+++ : bila jumlahnya banyak sekali

Pasti lah li, tenang lili beta


belum selesai menjelaskan
prosedur yang satunya
Prosedur pemeriksaan kimiawi

Protein urine

Prosedur :

2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc

Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % goyang perlahan agar campur

Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B

Hasil :

Negatif : tidak ada kekeruhan

Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran

Positif ++ : kekeruhan dengan butiran

Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan

Positif ++++ : kekeruhanURINE


2. BILIRUBINE dengan gumpalan

Prosedur : Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc


barium klorit 20 %, Campur lalu saring dengan kertas
saring, Kertas saring dengan endapan
dikeringkan,Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3
tetes,Perhatikan perubahan warna. Hasil :

Positif : ada warna hijau

Negatif : tidak ada warna hijau


3. REDUKSI URINE

Procedure : Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi

Tambahkan urine 4 tetes

Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2


menit, jaga jangan sampai mendidih

Angkat tabung dan baca hasilnya

Hasil:

Negatif : tetap biru atau kehijauan

Positif +: hijau kekuningan keruh

Positif ++: kuning keruh

Positif +++: Jingga atau lumpur keruh

Positif ++++: Merah bata keruh

4. TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK

Prosedur:

1 tetes urine + 1 tetes anti serum pada kaca obyek aduk

Tambah 1 tetes antigen goyang baca

Sama sama kakak, beta


mau praktikum dulu ya Asik ayeunamah lili tos
kakak. terang kumaha cara
praktikumna. Haturnuhun
dori
Baiklah kakak

Beta pula belum paham, Dori punten, sekalian


persoalan sedimen urine lili.. jelasin yang sedimen
urin. Da lili teh teu
Coba kamu tanya kakak lulu
acan hafal sadaya.

Aku jelasin
The lulu pami ya, lili
sedimen urine teh dengerin..
aya naon bae?

SEDIMEN URINE
Eritrosit

Eritrosit dalam air seni dapat berasal dari


bagian manapun dari saluran kemih. Secara
teoritis, harusnya tidak dapat ditemukan
adanya eritrosit, namun dalam urine normal
dapat ditemukan 0 3 sel/LPK.

2. Erythrocyt Dismorfik

Eritrosit dismorfik tampak pada ukuran


yang heterogen, hipokromik, terdistorsi
dan sering tampak gumpalan-gumpalan
kecil tidak beraturan tersebar di
membran sel. Eritrosit dismorfik
memiliki bentuk aneh akibat terdistorsi
saat melalui struktur glomerulus yang
abnormal. Adanya eritrosit dismorfik
dalam urin menunjukkan penyakit
glomerular seperti glomerulonefritis.

3. leukosit

bawah, sistitis, pielonefritis, atau glomerulonefritis Leukosit berbentuk


bulat, berinti, granuler, berukuran kira-kira 1,5 2 kali eritrosit. Lekosit
dalam urine umumnya adalah neutrofil (polymorphonuclear, PMN).
Lekosit dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih. Lekosit
hingga 4 atau 5 per LPK umumnya masih dianggap normal. Peningkatan
jumlah lekosit dalam urine (leukosituria atau piuria) umumnya
menunjukkan adanya infeksi saluran kemih baik bagian atas atau akut.
4. Epitel Tubulus

Sel Epitel Tubulus berbentuk bulat atau oval,


lebih besar dari leukosit, mengandung inti
bulat atau oval besar, bergranula dan
biasanya terbawa ke urin dalam jumlah
kecil. Namun, pada sindrom nefrotik dan
dalam kondisi yang mengarah ke degenerasi
saluran kemih, jumlahnya bisa meningkat.
Jumlah sel tubulus 13 / LPK atau
penemuan fragmen sel tubulus dapat
menunjukkan adanya penyakit ginjal yang
5. Oval fat bodies aktif atau luka pada tubulus, seperti pada
nefritis, nekrosis tubuler akut, infeksi virus
Oval fat bodies dapat dijumpai pada sindrom pada ginjal, penolakan transplnatasi ginjal,
nefrotik, diabetes mellitus lanjut, kerusakan keracunan salisilat.
sel epitel tubulus yang berat karena keracunan
etilen glikol, air raksa. Sel epitel ini berbentuk
bulat atau oval, gelendong dan sering
mempunyai tonjolan. Besar kecilnya ukuran
sel epitel transisional tergantung dari bagian
saluran kemih yang mana dia berasal.Sel epitel
skuamosa adalah sel epitel terbesar yang
terlihat pada spesimen urin normal. Sel epitel
ini tipis, datar, dan inti bulat kecil. Mereka
mungkin hadir sebagai sel tunggal atau
sebagai kelompok dengan ukuran bervariasi.
6. Sel skuamosa Epitel

Sel skuamosa Epitel skuamosa


umumnya dalam jumlah yang lebih
rendah dan berasal dari permukaan kulit
atau dari luar uretra. Signifikansi utama
mereka adalah sebagai indikator
kontaminasi

SILINDER ( CAST )
Berikut ini macam-macam Silinder (cast) adalah massa protein
silinder pada urine berbentuk silindris yang terbentuk di tubulus
ginjal dan dibilas masuk ke dalam urine.

Silinder eritrosit

Silinder eritrosit bersifat


granuler dan mengandung
hemoglobin dari kerusakan eritrosit.
Adanya silinder eritrosit disertai
hematuria mikroskopik memperkuat
diagnosis untuk kelainan glomerulus.

Cedera glomerulus yang


parah dengan kebocoran eritrosit atau
kerusakan tubular yang parah
menyebabkan sel-sel eritrosit melekat
pada matriks protein. (mukoprotein
Tamm-Horsfall) dan membentuk Silinder hialin
silinder eritrosit. Silinder hialin atau silinder
protein terutama terdiri dari
mucoprotein (protein Tamm-
Horsfall) yang dikeluarkan oleh sel-
sel tubulus. Silinder ini homogen
Silinder lekosit
(tanpa struktur), tekstur halus, jernih,
Silinder lekosit atau silinder
sisi-sisinya parallel,nanah,
dan terjadi
ujung-
ketika leukosit
ujungnyamasuk
membulat. dalam matriks
Silinder protein
Silinder. dengan
Kehadiran mereka menunjukkan
panjang,
peradangan pada ginjal, karena silinder
tersebut tidak akan ekor tipis kecuali
terbentuk terbentuk
dalam di
persimpangan
ginjal. Silinder lekosit lengkung
paling khas Henle's
untukdan
tubulus
pielonefritis akut,distal yang juga
tetapi rumit dapat
disebut
ditemukansilindroid
pada (cylindroids).
penyakit glomerulus
(glomerulonefritis). Glitter sel (fagositik
neutrofil) biasanya akan menyertai silinder
lekosit. Penemuan silinder leukosit yang
bercampur dengan bakteri mempunyai arti
penting untuk pielonefritis, mengingat
pielonefritis dapat berjalan tanpa keluhan
meskipun telah merusak jaringan ginjal
secara progresif.
Silinder granular

Silinder granular adalah


silinder selular yang mengalami
degenerasi. Disintegrasi sel
selama transit melalui sistem
saluran kemih menghasilkan
perubahan membran sel,

fragmentasi inti, dan


granulasi sitoplasma. Hasil
disintegrasi awalnya granular
kasar, kemudian menjadi butiran
halus.

Silinder lilin

Silinder lilin adalah silinder tua


hasil silinder granular yang mengalami
perubahan degeneratif lebih lanjut.
Ketika silinder selular tetap berada di
nefron untuk beberapa waktu sebelum
mereka dikeluarkan ke kandung kemih,
sel-sel dapat berubah menjadi silinder
granular kasar, kemudian menjadi sebuah
silinder granular halus, dan akhirnya,
menjadi silinder yang licin seperti lilin
(waxy).
sel ragi

Sel-sel ragi bisa merupakan kontaminan atau infeksi


jamur sejati. Mereka sering sulit dibedakan dari sel
darah merah dan kristal amorf, membedakannya
adalah bahwa ragi memiliki kecenderungan bertunas.
Paling sering adalah Candida, yang dapat menginvasi
kandung kemih, uretra, atau vagina.

Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis adalah parasit


menular seksual yang dapat berasal
dari urogenital laki-laki dan
perempuan. Ukuran organisme ini
bervariasi antara 1-2 kali diameter
leukosit. Organisme ini mudah
diidentifikasi dengan cepat dengan
melihat adanya flagella dan
pergerakannya yang tidak menentu.

KRISTAL DALAM URINE


Kristal yang sering dijumpai adalah kristal calcium
oxallate, triple phosphate, asam urat. Penemuan kristal-
kristal tersebut tidak mempunyai arti klinik yang penting.
Namun, dalam jumlah berlebih dan adanya predisposisi
antara lain infeksi, memungkinkan timbulnya penyakit
"kencing batu", yaitu terbentuknya batu ginjal-saluran
kemih (lithiasis) di sepanjang ginjal saluran kemih,
menimbulkan jejas, dan dapat menyebabkan fragmen sel
epitel terkelupas. Pembentukan batu dapat disertai
kristaluria, dan penemuan kristaluria tidak harus disertai
pembentukan batu.

1. Kalsium Oksalat

Kristal ini umum dijumpai pada spesimen urine bahkan pada


pasien yang sehat. Mereka dapat terjadi pada urin dari setiap pH,
terutama pada pH yang asam. Kristal bervariasi dalam ukuran dari
cukup besar untuk sangat kecil. Kristal ca-oxallate bervariasi dalam
ukuran, tak berwarna, dan bebentuk amplop atau halter.

. Kristal dapat muncul dalam specimen urine setelah


konsumsi makanan tertentu (mis. asparagus, kubis, dll) dan
keracunan ethylene glycol. Adanya 1 5 ( + ) kristal Ca-oxallate
per LPL masih dinyatakan normal, tetapi jika dijumpai lebih dari
5 ( ++ atau +++ ) sudah dinyatakan abnormal.

2. Triple Fosfat, Asam Urat dan Sistin (Cystine)

Seperti halnya Ca-oxallate, triple fosfat juga dapat


dijumpai bahkan pada orang yang sehat. Kristal
terlihat berbentuk prisma empat persegi panjang
seperti tutup peti mati (kadang-kadang juga bentuk
daun atau bintang), tak berwarna dan larut dalam
Kristal asam urat tampak berwarna kuning
asamkecuka encer.
coklat, berbentuk belah ketupat (kadang-
kadang berbentuk jarum atau mawar).
Cystine berbentuk heksagonal dan tipis. Kristal ini
muncul dalam urin sebagai akibat dari cacat
genetic atau penyakit hati yang parah. Kristal dan
batu sistin dapat dijumpai pada cystinuria dan
homocystinuria.

3. Leusin dan Tirosin

Leusin dan tirosin adalah kristal asam


amino dan sering muncul bersama-
sama dalam penyakit hati yang parah.
Tirosin tampak sebagai jarum yang
tersusun sebagai berkas atau mawar
dan kuning. Leusin muncul-muncul
berminyak bola dengan radial dan
konsentris striations

Kristal leucine dipandang sebagai bola kuning dengan radial konsentris. Kristal ini
kadang-kadang dapat keliru dengan sel-sel, dengan pusat nukleus yang menyerupai.
Kristal dari asam amino leusin dan tirosin sangat jarang terlihat di sedimen urin. Kristal
ini dapat diamati pada beberapa penyakit keturunan seperti tyrosinosis dan "penyakit
Maple Syrup". Lebih sering kita menemukan kristal ini bersamaan pada pasien dengan
penyakit hati berat (sering terminal).

Kristal kolesterol tampak regular atau


4. Kristal
irregular Kolesteroltampak sebagai
, transparan,
pelat tipis empat persegi panjang dengan
satu (kadang dua) dari sudut persegi
memiliki takik. Penyebab kehadiran
kristal kolesterol tidak jelas, tetapi
diduga memiliki makna klinis seperti
oval fat bodies. Kehadiran kristal
kolesterol sangat jarang dan biasanya
disertai oleh proteinuria.
5. Kristal lain
Berbagai macam jenis kristal lain yang dapat dijumpai dalam sedimen urin
misalnya adalah:

Kristal Sulfadiazin Kristal Sulfonamida

Amonium urat Fosfat Amorf


Feaces itu apa ya
pam? Feaces itu produk buangan saluran
pencernaan yang dikeluarkan
melalui anus yang merupakan hasil
dari proses pencernaan pada
manusia

Kan itu tugas kita war

Jadi kita analisis sampael


feaces itu supaya bisa
tau penyakit yang ada
dalam tubuh pasien
Ih. jiji tau.. bau lagi
Biasanya sih war, kalo di
Ko kita harus analisis kotoran feacesnya yang infeksi
manusia sih pam? Buat apa? ada telor cacing,protozoa
,dll.

Okays dah pam mawar ngerti


sekarang.

Anda mungkin juga menyukai