KOLESTEROL
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Syarat Tugas Mata Kuliah Kimia Klinik
Dosen Pengampu :
Hj. Nurul Qomariyah, S. Pd., M. Pd
Oleh : Kelompok 7
1. Hannung Firman Yustika (P1337434121005)
2. Wildan Amirul Baldi (P1337434121043)
3. Happy Ika Nur Avivah (P1337434121050)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini dibuat
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Klinik yang berjudul ”KOLESTEROL”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana Kadar Kolesterol tinggi menjadi penyakit dalam tubuh?
2. Bagaimana proses metabolisme kolesterol dalam tubuh ?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol total?
4. Jenis jenis pemeriksaan kolesterol?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui adanya kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan adanya penyakit
dalam tubuh
2. Mengetahui proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh manusia
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol total dalam tubuh
4. Mengetahui apa saja pemeriksaan kolesterol yang dapat dilakukan dalam
laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kolesterol
Kolesterol adalah satu bagian dari komponen lemak atau zat lipid, sedangkan
lemak merupakan sebagai salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita selain
zat-zat yang lainnya, seperti karbohidrat, protin, vitamin dan mineral. Lemak dalam
tubuh kita menjadi sumber energi yang menyumbangkan kalori yang paling tinggi.
Selain itu, lemak atau kolesterol sendiri merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh
dan mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan meningkatnya proses
aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) berlangsung. Aterosklerosis ditandai
timbungnya kondisi inflamasi kronis dan perjalanan adanya penyakit yang
disebabkan lipid, komponen dinding vascular, system imun dan tromosis. Dari
berbagai penelitian biokimia, epidemiologi ataupun eksperimental menyatakan
bahwa kolesterol memegang peranan yang penting terhadap terbentuknya
asteroklerosis. Konsentrasi LDL (Low Density Lipoprotein) yang tinggi dalam
darah memulai terbentuknya aterosklerosis.
c. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok adalah salah satu peningkatan kolesterol dalam
darah. Dalam rokok terkandung bahan dasar zat kimia berbahaya bagi
Kesehatan. Pada satu batang rokok didalamnya terdapat sekitar 4.000 jenis
bahan kimia, 40% nya merupakan zat beracun. Zat kimia yang paling bahaya
terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam
asap rokok. Zat-zat kimia tersebut dapat menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol jahat LDL (Low Density Lipoprotein) dan penurunan kadar
kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein). Ditemukan kadar LDL pada
orang yang merokok tinggi yang dapat diartikan bahwa lemak yang berasal
dari hati justru dibawa Kembali menuju jaringan tubuh dan dapat
mengakibatkan adanya penyempitan pada pembuluh darah coroner sehingga
akan menyebabkan timbulnya penyakit jantung coroner.
d. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu factor yang berhubungan dengan
meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Wanita akan memiliki kadar
kolesterol yang rendah pada masa reproduksi karena memiliki hormone
esterogen, sedangkan pada masa menopause kadar kolesterolnya akan
mengalami peningkatan menyamai pria. Pada penelitian disebutkan prevalensi
terjadinya hiperkolesterolemia pada wanita di Indonesia cenderung lebih
banyak daripada pada pria saat usia sudah memasuki 55 tahun ke atas.
e. Obesitas
Obesitas adalah kondisi antara tinggi badan dan berat badan tidak
seimbang yang diakibatkan oleh berlebihannya jumlah jaringan lemak dalam
tubuh, pada umumnya jaringan lemak berlebih ini disimpan dalam jaringan
subkutan, sekitar organ tubuh dan tak jarang terjadi infiltrasi kedalam organ
tubuh.
Dalam penelitian yang dilakukan Wira (2006) disebutkan bahwa
obesitas berhubungan dengan tekanan darah, kadar glukosa darah, kadar
trigliserida yang tinggi, kadar kolesterol dan kadar adiponectin. Jika obesitas
pada tubuh terjadi dalam periode waktu tertentu, maka kilo kalori yang masuk
yang dibawa oleh makanan akan lebih beresiko menyebabkan terjadinya
hiperkolesterolemia yaitu terjadinya gangguan system metabolic.
Metabolisme kolesterol yang normal akan berjalan jika kebutuhan
jumlah kolesterol di dalam darah cukup dan tidak melebihi jumlah normal
yang dibutuhkan. Tetapi pada kasus obesitas dapat mengalami gangguan pada
regulasi asam lemak yang digunakan untuk meningkatkan kadar trigliserida
dan ester kolesteril (Brunner, 2007; Sniderman, 2007). Orang dengan berat
badan yang berlebih biasanya memiliki kadar kolesterol darah yang lebih
tinggi dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang normal.
Kolesterol dalam darah meningkat juga dapat disebabkan oleh naiknya
kolesterol yang terdapat pada VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dan LDL
(Low Density Lipoprotein) sekunder karena adanya peningkatan oleh
trigliserida dalam jumlah besar pada sirkulasi apabila terjadi penumpukan
lemak yang berlebih di dalam tubuh (Santos, 2005; Th ais, 2011).
f. Aktivitas fisik
Penelitian Raul (2009) menyebutkan bahwa tingkat aktivitas memiliki
hubungan pada kadar kolesterol total. Aktivitas fisik teratur akan mendorong
peningakatan aktivitas enzim lipoprotein lipase (LPL) dan aktivitas enzim
hepatic lipase akan mengalami penurunan. Lipoprotein lipase akan membantu
pemindahan LDL dari darah menuju hati, yang kemudian akan dirubah
menjadi empedu atau disekresikan sehingga mengakibatkan kadar LDL dan
kadar kolesterol menurun.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA