ANATOMI FISIOLOGI
DISUSUN OLEH :
CINDY SUSANTI 213410001
YULIYANTI 213410011
PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
a. Latar Belakang......................................................................................1
b. Rumusan Masalah.................................................................................2
c. Tujuan...................................................................................................2
a. Hati/Hepar.............................................................................................3
b. Anatomi Hati........................................................................................3
c. Fisiologi Hati........................................................................................5
d. Fungsi Hati............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1
3. Tujuan
4. Metode
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Hati/Hepar
b. Anatomi Hati
Hati adalah kelenjar terbesar tubuh, dengan berat sekitar 1,4 kg (3 lb)
(Saladin, 2018).
Beratnya pada pria dewasa antara 1,4 - 1,6 kg (1/36 berat badan), pada
wanita dewasa antara 1,2 - 1,4 kg. Ukuran 1 hati normal pada dewasa :
panjang kanan hingga kiri 15cm, tinggi bagian kanan (ukuran superior-
inverior) 15 -17cm, tebal (ukuran anteroposterior) 12 - 15cm (Widowati &
Rinata, 2020).
3
Banyak lobulus hati kecil membentuk setiap lobus, dan lobulus ini adalah
sel-sel fungsional hati. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya.
Celah yang dalam memisahkan lobus kanan dan lobus kiri. Ada juga dua
lobus lain yang dikenal sebagai lobus kaudatus dan lobus kuadrat, yang
hanya terlihat ketika hati dilihat secara inferior (Moini, 2020).
Ligamen bundar (ligamentum teres), juga terlihat di anterior, adalah sisa
serat dari vena umbilikalis, yang membawa darah dari tali pusat ke hati
janin (Saladin, 2018).
Didalam setiap lobus, sel epitelium yang disebut hepatosit disusun dalam
lapisan-lapisan yang menyebar keluar dari vena sentral (Chalik, 2016).
Hepatosit tersusun dalam lobulus hati menjadi serangkaian lempeng yang
memancar keluar dari vena sentral (Moini, 2020).
Lobulus ini seukuran biji wijen, dengan enam sisi. Di masing-masing dari
enam sudut, ada triad portal atau wilayah saluran portal yang berisi tiga
4
struktur primer: saluran empedu, cabang hati arteri, dan cabang dari vena
portal hepatik (Moini, 2020).
Cabang dari arteri hepatik adalah pembuluh darah yang membawa darah
teroksigen sedangkan cabang dari vena hepatik adalah pembuluh darah
yang membawa darah yang tak teroksigen tetapi kaya akan nutrisi dari
usus kecil (Chalik, 2016).
Setiap lobulus terdiri dari banyak sel hati yang memancar keluar dari vena
sentral. Kelompok sel hati yang seperti pelat dipisahkan oleh saluran
pembuluh darah yang disebut sinusoids (Moini, 2020).
Sinusoid hati adalah ruang yang terdapat diantara kelompok lapisan-
lapisan pada hepatosit, sedangkan saluran yang lebih kecil yang disebut
kanalikulus empedu memisahkan lapisan yang lain.
c. Fisiologi Hati
5
Hati mengoksidasi asam lemak; mensintesis lipo-protein, fosfolipid, dan
kolesterol; dan kon-verts bagian dari molekul karbohidrat dan protein. Hati
menyimpan glikogen, zat besi, dan berbagai vitamin menit, termasuk B12,
A, dan D. Makrofag hati atau Makrofag stellata menghancurkan eritrosit
yang rusak dan menelan antigen asing. Zat beracun akan dikeluarkan dari
darah selama detoksifikasi dan empedu disekresikan, yang penting untuk
pencernaan. Sekresi dari hati dibawa ke saluran empedu oleh empedu
halus kanalikuli. Duktus hepatik terbentuk dari duktus ules lobulus
terdekat, yang bersatu, menciptakan empedu yang lebih besar saluran.
Duktus-duktus ini bergabung untuk membentuk hepatic umum saluran
(Moini, 2020).
d. Fungsi Hati
Hati adalah organ
mengeluarkan empedu ke dalam saluran kecil yang bergabung membentuk
saluran hepatik umum (Widmaier et al., 2019).
Fungsi hati dalam sistem pencernaan adalah menghasilkan empedu yang
kemudian dibawa ke usus kecil untuk mengemulsikan lemak. Emulsifikasi
adalah pemecahan gumpalan lemak menjadi tetesan lemak yang lebih
kecil, yang menambah daerah permukaan dimana enzim pencernaan lemak
(lipase) dapat bekerja (Chalik, 2016). Selain menghasilkan empedu untuk
membantu kerja enzim lipase, hati juga memiliki fungsi lain. Hati
mempunyai fungsi yang beragam yaitu antara lain berperan dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, protein, pemecahan eritrosit dan
pertahanan tubuh terhadap mikroba dan detoksifikasi obat dan zat
berbahaya, inaktivasi hormone, produksi panas, sekresi empedu, dan
sebagai tempat menyimpan glikogen, vitamin yang larut lemak (A,D,E,K),
zat besi, serta vitamin yang larut air (misal vitamin B12) (Widowati &
Rinata, 2020).
6
BAB III. PEMBAHASAN
7
a. Arteri hepatika : keluar dari aota dan memberi 1/5 darah pada hati, darah
ini mempunyai kejenuhan 95-100% masuk ke hati akan membentuk
jaringan kapiler setelah bertemu dengan vena, akhirnya keluar sebagai
vena hepatika.
b. Vena porta : yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior
menghantarkan 4/5 darah ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70%
sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini
membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dari
usus halus (Widowati & Rinata, 2020).
Hati menerima darah dari dua sumber: sekitar 70% dari vena portal hepatik dan
30% dari arteri hepatik. Vena portal hepatik menerima darah dari lambung, usus,
pankreas, dan limpa, dan membawanya ke hati di porta hepatis. Semua nutrisi
yang diserap oleh usus kecil mencapai hati melalui rute ini kecuali lipid (diangkut
dalam sistem limfatik). Darah arteri yang menuju ke hati keluar dari aorta pada
batang seliaka dan mengikuti rute : batang seliaka → arteri hepatika komunis →
arteri hepatik tepat → arteri hepatik kanan dan kiri, yang masuk ke hati pada porta
hepatis. Arteri ini mengantarkan oksigen dan bahan lain ke hati. Baik vena porta
hepatika maupun arteri hepatika berjalan ke hati melalui omentum minor (Saladin,
2018).
Di dalam hati, cabang-cabangnya yang lebih halus bertemu satu sama lain di
ruang antara lobulus hati, dan keduanya mengalir ke sinusoid hati. Oleh karena
itu, ada percampuran yang tidak biasa antara darah vena dan arteri dalam sinusoid.
Setelah diproses oleh hepatosit, darah terkumpul di vena sentral di inti lobulus.
Darah dari pusat vena lobus kanan akhirnya menyatu pada beberapa vena hepatika
yang keluar dari permukaan superior hati dan bermuara ke vena cava inferior
terdekat (Saladin, 2020).
Hati berfungsi membantu kerja enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas
dengan mensekresikan empedu. Empedu ini membantu kerja enzim lipase dalam
8
memecah lemak agar lebih cepat. Selain itu, ada pula fungsi lain dari hati. Hati
melaksanakan berbagai fungsi metabolisme (Chalik, 2016).
h. Metabolisma protein, hati mengubah asam amino menjadi asam amini lain
yang diperlukan untuk sintesis protein, juga amonia yang dihasilkan dari
pemecahan protein menjadi ureo yang kurang toksik dan dapat
diekskresikan di empedu.
9
j. Detoksifikasi, sebagian besar zat-zat yang ditelan adalah berbahaya bagi
sel tubuh kita. Selain itu, tubuh sendiri menghasilkan banyak produk dari
hasil metabolisma, yang jika terakumulasi akan menjadi toksik. Hati
membentuk pertahanan utama dengan merubah struktur dari kebanyakan
zat-zat yang berbahaya ini dengan membuatnya menjadi kurang toksik atau
membuatnya lebih mudah untuk dieliminasi. Sebagai contoh produk hasil
dari metabolisme asam amino, adalah toksik dan tidak secara cepat
dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. Hepatosit melepaskan amonia dari
sirkulasi kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan dieliminasi oleh
ginjal di urin. Hepatosit hati juga melepaskan zat-zat lainnya dari sirkulasi
dan mengsekskresikannya ke dalam empedu (Chalik, 2016).
Hati merupakan organ aksesoris dalam sistem pencernaan manusia. Hati adalah
organ berwarna coklat kemerahan yang berada tepat dibawah diafragma dan
mengisi sebagian besar hipokondrium kanan.
10
Hati memiliki berat sekitar 1,4-1,6 kg untuk pria dewasa dan sekitar 1,2-1,4 kg
untuk wanita dewasa. Berwarna coklat kemerahan dan konsistensinya padat
kenyal, memiliki panjang 15-17 cm dan tinggi lobus kanan (ukuran superior-
inverior) 15-17 cm, tebal (ukuran anteroposterior) 12-15cm. Hati memiliki 4 buah
lobus yaitu lobus kanan, lobus kiri, lobus kuadratus, dan lobus kaudatus. Memiliki
2 pembuluh darah yaitu arteri hepatika dan vena porta. Lobus terbentuk dari
kumpulan lobulus. Di masing-masing sudut lobulus terdapat triad portal.
Arteri hepatika keluar dari aota dan memberi 1/5 darah pada hati, darah masuk ke
hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan vena, akhirnya
keluar sebagai vena hepatika. Vena porta yang terbentuk dari lienalis dan vena
mesentrika superior menghantarkan 4/5 darah ke hati, darah ini mempunyai
kejenuhan 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus, guna
darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dari
usus halus.
Hati berfungsi membantu enzim lipase pankreas untuk memecah lemak dengan
menghasilkan empedu. Selain menghasilkan empedu, hati juga berperan dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, protein, pemecahan eritrosit dan pertahanan
tubuh terhadap mikroba dan detoksifikasi obat dan zat berbahaya, inaktivasi
hormone, produksi panas, sekresi empedu, dan sebagai tempat menyimpan
glikogen, vitamin yang larut lemak (A,D,E,K), zat besi, serta vitamin yang larut
air.
DAFTAR PUSTAKA
11
Moini, J. (2020). Anatomy and Physiology For Health Professionals. Digestive
System : Liver. vol 3. p 662-664. Burlington : Jones & Bartlett Learning.
ISBN : 978-1-284-15197-8.
Saladin, K.S., Gan, C.A., Cushman, H.N. (2018). Anatomy & Physiology : The
Unity of Form and Function. The Digestive System : Liver. vol 8. p 965-
967. New York : McGraw-Hill Education. ISBN : 978-1-259-27772-6.
Widowati, H., Rinata, E. (2020). Buku Ajar Anatomi. Sistem Pencernaan. p 106-
108. Sidoarjo : UMSIDA Press. ISBN : 978-6-236-83312-4.
Widmaier, E.P., Raff, H., Strang, K.T. (2019). Vander’s Human Physiology : The
Mechanisms of Body Function. The Digestion and Absorption of Food. vol
15. p 548-552. New York : McGraw-Hill Education. ISBN: 978-1-259-
90388-5.
LAMPIRAN 1
12
YULIYANTI
a. Mencari literatur yang sesuai dengan objek garapan, bahasa inggris 2 dan
bahasa indonesia 2.
b. Membuat kerangka makalah terdiri dari cover, daftar isi, daftar gambar,
pendahuluan, daftar pustaka, lampiran.
CINDY SUSANTI
LAMPIRAN 2
13
Deskripsi sumber literatur dalam pembuatan makalah.
14
15
16