Anda di halaman 1dari 12

INSTRUMENTASI

PENGENALAN ROTARY EVAPORATOR DAN pH METER

Oleh:

Ni Kadek Asra Riarinjani (19)

Ni Nyoman Putri Utami (24)

Ni Made Evita Maharani (28)

Putri Nabillah Zakaria (31)

Ni Wayan Megi Ronci Agatha (32)

Putu Arini Listyana Dewi (43)

Ni Wayan Melani (48)

Kementrian Kemenkes RI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa karena-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Pengenalan Rotary Evaporator dan Ph Meter ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliahInstrumentasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang fungsi Rotary Evaporator dan Ph Meter, cara kerja Rotary Evaporator dan Ph Meter ,
serta bagian-bagian dari Rotary Evaporator dan Ph Meter bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dann
membagi pengetahuannya dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan
tepat pada waktunya.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 17 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1. Pengertian dari Rotatory Evaporator ...................................................................................... 2
2.2. Bagian-bagian dari Rotary Evaporator ................................................................................... 2
2.3. Cara Kerja Rotary Evaporator ................................................................................................ 3
2.4. Pengertian dari pH Meter ........................................................................................................ 4
2.5. Bagian-bagian dari pH Meter .................................................................................................. 5
2.6. Cara Kerja pH Meter ............................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 8
3.1. Simpulan ................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah
kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan
secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.Vakum
Rotary Evaporator adalah sebuah alat di laboratorium kimia yang digunakan untuk
menghilangkan kandungan cairan (liquid yang berada dalam sebuah solvent dengan
cara evaporasi (penguapan).
Ahli kimia, biologi, dan lingkungan hidup, serta teknisi laboratorium semuanya
menggunakan pH untuk mengukur kadar asam dan basa suatu larutan. pH meter
merupakan alat yang sangat berguna dan paling akurat untuk mengukur kadar pH.
Untuk memastikan Anda mendapatkan pembacaan kadar pH yang seakurat mungkin,
ada banyak langkah sederhana, mulai dari menyiapkan bahan sampai mengalibrasi dan
mengujinya secara metodis. juga bisa mengukur pH air menggunakan metode khusus.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari rotatory evaporator ?
1.2.2. Apa saja bagian-bagian dari rotatory evaporator?
1.2.3. Bagaimana cara kerja dari rotatory evaporator?
1.2.4. Apa pengertian dari pH meter ?
1.2.5. Apa saja bagian-bagian dari pH meter ?
1.2.6. Bagaimana cara kerja dari pH meter?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari rotatory evaporator
1.3.2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari rotatory evaporator
1.3.3. Untuk mengetahui cara kerja dari rotatory evaporator
1.3.4. Untuk mengetahui pengertian dari pH meter
1.3.5. Untuk mengetahui bagian-bagian dari pH meter
1.3.6. Untuk mengetahui cara kerja dari pH meter
1.3.7. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari Rotatory Evaporator


Rotary evaporator merupakan alat yang biasa digunakan di laboratorium kimia untuk
mengefisienkan dan mempercepat pemisahan pelarut dari suatu larutan. Alat ini
menggunakan prinsip vakum destilasi, sehingga tekanan akan menurun dan pelarut akan
menguap dibawah titik didihnya alat ini bekerja seperti alat destilasi. Pemanasan pada
alat ini menggunakan penangas air yang dibantu dengan rotavapor akan memutar labu
yang berisi sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan lebih merata. Selain itu,
penurunan tekanan diberikan ketika labu yang berisi sampel diputar menyebabkan
penguapan lebih cepat. Dengan adanya pemutaran labu maka penguapan pun menjadi
lebih cepat terjadi. Pompa vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke
kondensor yang selanjutnya akan diubah kembali ke dalam bentuk cair.
2.2. Bagian-bagian dari Rotary Evaporator
Adapun bagian-bagian dari alat yang digunakan dalam proses rotary evaporator yaitu
sebagai berikut;
2.2.1. Water Bath
Water bath merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan sampel dengan
suhu yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Dalam water bath terdapat bagian-
bagian yaitu tampilan alat yang berfungsi;
 Layar penampil suhu
 Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu
 Tombol untuk mengatur suhu
 Dalam hal ini juga ada hot plate yaitu alat yang digunakan untuk
memanaskan water bath.
2.2.2. Kondensor
Kondensor merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan uap pelarut
yang telah menguap. Dalam hal ini kondensor yang digunakan berbentuk spiral
agar uap pelarutdapat dikondensasikan dan proses kondensasi berjalan dengan
lancar. Di dalam kondensor juga terdapat selang-selang kecil yang berfungsi
sebagai tempat mengalir keluar uap gas yang tidak dapat terkondensasikan atau

2
sering disebut gas liar/gas buang. Kondensor juga memiliki lubang yang
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya air dari mesin pendingin.
2.2.3. Mesin pendingin
Mesin pendingin berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mendinginkan air
yang akan dipompakan ke kondensor. Di atas alat ini terdapat dua selang yang
berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya air dari mesin pendingin ke
kondensor.
2.2.4. Tunkai atas dan tungkai bawah
Tungkai bawah alat ini berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya labu
sampel sedangkan tunkai atas dimana alat ini berfungsi mengatur kemiringan
kondensor dan labu alas bulat.
2.2.5. Labu Alas Bulat
Labu alas bulat tempat pelarut yang telah menguap dimana pada gambar ini juga
terdapat ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat bergantungnya labu alas
bulat tempat pelarut yang telah menguap sedangkan labu alas bulat merupakan
tempat sampel dan pelarut yang akan dipisahkan dalam hal ini juga terdapat
ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat bergantungnnya labu alas bulat
sampel dan pelarut.
2.2.6. Pompa vakum
Pompa vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur tekanan dalam labu,
sehingga mempermudah penguapan sampel.
2.3. Cara Kerja Rotary Evaporator
Cara menggunakan alat ini harus sesuai dengan prosedur yang ada dimana langkah
yang pertama yaitu :
 Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-
masing. Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off untuk
power dan On/Off untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur
menunjukkan temperatur standar yaitu 25â•°C. Temperatur kemudian diatur
dengan cara menekan tombol set kemudian mengatur suhu sesuai dengan yang
diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.
 Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu
destilat. Untuk memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada
bagian penghubung kedua benda, digunakan juga klip untuk memperkuat

3
sambungan. Penangas air dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan
suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk mengatur
suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan
dengan memutar knop pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.

Begitu pula untuk cara mematikan alat ini langkah-langkah yang dilakukan
yaitu harus berurutan sesuai prosedur.

 Matikan pompa vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan
penangas air dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara
bertahap.
 Matikan rotavapor dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti
berputar.
 Matikan pendingin dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu
standar kemudian matikan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan
On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang telah dipisahkan turun ke
dalam labu destilat. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi sampel
dilepaskan dari sambungan dengan kondensor.
2.4. Pengertian dari pH Meter
Ph meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu
cairan, pada Ph meter digital terdapat elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur
pH bahan-bahan semi padat , elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat
elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan
bagian penting dari pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya terbuat
dari kaca.Pada bagian bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif
dari probe yang berisi sensor.Jangan pernah menyentuh bola dengan tangan dan
bersihkan dengan bantuan kertas tisu dengan tangan sangat lembut.Untuk mengukur pH
larutan, probe dicelupkan ke dalam larutan.Probe dipasang di lengan dikenal sebagai
probe lengan.
Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode kaca
(glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Ujung
elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb
ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang

4
selanjutnya diisi dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam
sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk
senyawa setimbang AgCl.Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat
elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil.
2.5. Bagian-bagian dari pH Meter
 Tombol On/Off
 Tombol Mode
Untuk memilih mode ukuran : pH, mP, konsentrasi ion (hanya ion 510)
 Tombol Call / Meass
Tekan pelat antara kalibrasi dan fungsi ukuran. Juga keluar dari set up program
 Tombol Enter
Untuk mengonfirmasi atau opsi di set up program
 Tombol Mi
Menyimpan display nilai ke memori. Gnakan tanda panah ke atas untuk
memilih/scroll dan meilhat data yang telah disimpan. Juga untuk memilih opsi set
up program
 Tombol MR
Menarik nilai yang disimpan. Gunakan tanda panah ke bawah untuk scroll dan
melihat bagian lokasi memori. Juga untuk scroll melaluiopsi program set up
 Tombol Hold
Hanya aktif di mode pengukuran
 Probe atau Elektroda
Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektroda adalah
batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah elektroda ada
bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor. Jangan
pernah menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan bantuan kertas tisu
dengan tangan sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan, probe dicelupkan ke
dalam larutan. Probe dipasang di lengan dikenal sebagai probe lengan.
 Layar display
2.6. Cara Kerja pH Meter
2.6.1. Persiapan Kalibrasi
 Nyalakan pH meter. Sebelum melakukan kalibrasi dan menggunakan pH
meter, perlu menyalakannya terlebih dahulu dan memberi waktu yang

5
cukup agar alat ukur tersebut siap digunakan. Biasanya butuh waktu sekitar
30 menit, tetapi untuk memastikan waktu yang tepat, periksalah buku
panduan pengoperasian pH meter.
 Bersihkan elektroda. Keluarkan elektroda dari larutan penyimpanannya dan
bersihkan dengan air murni dalam gelas kimia kosong. Setelah dibersihkan,
keringkan dengan tisu.
 Pastikan membersihkan elektroda di gelas kimia yang berbeda dari gelas
kimia tempat pengalibrasian. Hindari menggosok elektroda karena
komponen ini memiliki selaput sensitif di sekelilingnya.Jika elektroda
sedikit kotor, periksalah buku panduan pengoperasian untuk mencari tahu
cara pembersihan yang dianjurkan.
 Siapkan larutan penyangga (buffer). Pada umumnya akan membutuhkan
lebih dari satu larutan penyangga untuk mengalibrasi pH meter. Yang
pertama adalah larutan penyangga “netral” dengan pH 7, dan yang kedua
pH-nya mendekati pH sampel, baik pH 4 atau 9,21. Larutan penyangga
dengan pH lebih tinggi (9,21) sebaiknya dikalibrasi untuk mengukur basa,
sedangkan penyangga dengan pH rendah (4) sebaiknya digunakan untuk
mengukur sampel asam. Setelah memilih larutan penyangga, biarkan
sampai mencapai suhu yang sama, karena pembacaan pH bergantung pada
suhu. Tuangkan larutan penyangga ke dalam gelas kimia tersendiri untuk
proses kalibrasi.
 Larutan penyangga harus dimasukkan ke dalam gelas kimia paling lama
dua jam.
 Jangan tuangkan larutan penyangga bekas ke dalam wadah asalnya.
2.6.2. Mengalibrasi pH Meter
 Masukkan elektroda ke dalam larutan penyangga dengan pH 7 dan mulailah
lakukan pembacaan. Tekan tombol ukur atau kalibrasi untuk mulai
membaca pH setelah elektroda dimasukkan ke dalam larutan penyangga.
Biarkan pembacaan pH stabil dengan mendiamkannya selama kira-kira 1-2
menit.
 Atur pH. Setelah mendapatkan pembacaan yang stabil, atur pH meter pada
nilai pH larutan penyangga dengan menekan tombol ukur untuk kedua

6
kalinya. Mengatur pH meter setelah pembacaan stabil akan menghasilkan
pembacaan yang lebih akurat dan sesuai.
 Meskipun tidak perlu dilakukan, jika Anda mengaduk larutan penyangga
sebelum mengukur, pastikan Anda mengaduk seluruh larutan penyangga
dan sampel dengan cara yang sama
 Bersihkan elektroda dengan air murni. Bersihkan dan keringkan dengan tisu
bebas serat sebelum digunakan pada larutan penyangga yang lain.
 Masukkan elektroda ke dalam larutan penyangga dengan nilai pH 4 dan
mulailah pembacaan. Tekan tombol ukur untuk memulai pembacaan pH
setelah elektroda dimasukkan ke dalam larutan penyangga.
 Jika tidak menggunakan larutan penyangga dengan nilai pH 4 untuk
kalibrasi, gunakan larutan penyangga dengan nilai pH 9,21.
 Atur pH untuk kedua kalinya. Setelah pembacaan stabil, atur pH meter pada
nilai pH larutan penyangga dengan menekan tombol ukur.
 Bersihkan elektroda. Gunakan air murni untuk membersihkan. Gunakan
tisu bebas serat untuk mengeringkan elektroda sebelum digunakan pada
larutan penyangga yang lain.
2.6.3. Menggunakan pH Meter
 Masukkan elektroda ke dalam sampel dan mulailah pembacaan. Setelah
elektroda dimasukkan ke dalam sampel, tekan tombol ukur dan biarkan
elektroda di dalam sampel selama kira-kira 1-2 menit.
 Tentukan kadar pH. Setelah pembacaan stabil, tekan tombol ukur. Inilah
kadar pH sampel.
 Bersihkan elektroda setelah digunakan. Bilas elektroda dengan air murni
dan keringkan dengan tisu bebas serat. Bisa menyimpan pH meter setelah
bersih dan kering.

7
BAB III

PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulan sebagai berikut :
3.1.1. Rotary evaporator merupakan alat yang biasa digunakan di laboratorium kimia
untuk mengefisienkan dan mempercepat pemisahan pelarut dari suatu larutan.
3.1.2. Bagian-bagian dari Rotary Evaporatoradalah water bath, kondensor, mesin
pendingin, tungkai atas dan bawah, labu alas bulat, dan pompa vakum
3.1.3. Ph meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan
suatu cairan, pada Ph meter digital terdapat elektroda khusus yang berfungsi
untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat, elektroda (probe pengukur)
terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.
3.1.4. Bagian-bagian dari pH meter adalah tombol on/off, tombol mode, tombol
call/meass, tombol enter, tombol Mi, Tombol Mr, dan Tombol Hold,.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdan Matin Ahmad .2012.Sistem-Sistem Pemikiran Filsafat Tentang Tuhan di

http://abdanmatin.blogspot.com (diakses pada 10 September)

Anonim. 2014. Tugas Kuliah Agama Islam-Konsep Ketuhanan dalam Islam di

http://rfaiz69.blogspot.com (diakses pada 10 September)

Mujahiddin Al Faruqul Adzim .2017. Keamanan Menalar Tuhan: Teisme, Deisme,


dan Ateisme di

https://racaubebas.wordpress.com (diakses pada 10 September)

Anda mungkin juga menyukai