Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA ANTI KORUPSI

MERAIH WTP KEMENKES, MERAIH WBK

OLEH :

PUTRI NABILLAH JAKARIA

(P07134019083)

KELAS B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan paper mata kuliah Pendidikan
Budaya Anti Korupsi yang berjudul “Meraih WTP KEMENKES, Meraih WBK”
tepat waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan tugas ini.

Sebagai penulis mengakui bahwa masih ada banyak kekurangan pada tugas kami.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan
demi kesempurnaan karya kami. Semoga tugas ini dapat membawa pemahaman
dan pengetahuan bagi kami semua tentang meraih WTP KEMENKES, meraih
WBK.

Denpasar, 19 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1. Pengertian WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian)......................................................2
2.2. Strategi Menuju WTP.............................................................................................3
2.3. Tujuan WTP...........................................................................................................3
2.4. Pengertian WBK....................................................................................................3
2.5. Proses Menuju WBK ( Wilayah Bebas Korupsi)....................................................4
2.6. Syarat Penetapan WBK/WBBM............................................................................5
2.7. Tujuan Pelaksanaan WBK......................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................................6
3.1. Simpulan................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Opini WTP) adalah salah satu dari
empat jenis opini yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
terhadap hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah. Opini WTP
merupakan opini terbaik. Opini diberikan atas dasar amanat amandemen UUD
1945 bahwa BPK sebagai lembaga yang melakukan pemeriksan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian)?
1.2.2. Bagaimana strategi menuju WTP?
1.2.3. Apa saja tujuan menuju WTP?
1.2.4. Apa pengertian WBK ( Wilayah Bebas Korupsi)?
1.2.5. Bagaimana proses menuju WBK?
1.2.6. Apa saja syarat penetapan WBK/WBBM?
1.2.7. Apa saja tujuan pelaksanaan WBK?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui Pengertian WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian)
1.3.2. Untuk mengetahui Strategi Menuju WTP
1.3.3. Untuk mengetahui Tujuan Menuju WTP
1.3.4. Untuk mengetahui Pengertian WBK ( Wilayah Bebas Korupsi)
1.3.5. Untuk mengetahui Proses Menuju WBK
1.3.6. Untuk mengetahui Syarat Penetapan WBK/WBBM
1.3.7. Untuk mengetahui Tujuan Pelaksanaan WBK
1.3.8. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian)
Wajar tanpa pengecualian (WTP) adalah opini terbaik yang bisa
didapatkan oleh perusahaan setelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP). Opini ini berarti laporan keuangan (financial statement) yang disusun
oleh manajemen perusahaan tersebut sudah sesuai dengan pedoman atau
standar akuntansi keuangan yang berlaku di negara dimana entitas berada.
Contohnya di Indonesia, laporan keuangan setelah audit yang mendapatkan
opini WTP adalah laporan keuangan yang penyusunannya sesuai dengan
PSAK dan IFRS, utamanya tidak mengandung kesalahan saji yang material.
Penjelasan tentang Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified
Opinion) menurut SPAP adalah pendapat wajar tanpa pengecualian
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah
pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria
pendapat wajar tanpa pengecualian antara lain.
 Laporan keuangan lengkap
 Tiga standard umum telah dipenuhi
 Bukti yang cukup telah diakumulasi yang menyimpulkan bahwa tiga
standard lapangan telah dipatuhi
 Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles)
 Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan
paragraf penjelas atau modifikasi laporan
Arti dari opini audit ini adalah auditor telah melakukan tes lapangan
dan menganggap laporan keuangan telah dilakukan dengan benar dan terbebas
dari kesalahan.
Selain opini WTP ada pula opini WTP Dengan Paragraf Penjelasan
(biasa disingkat WTP-DPP). Opini WTP-DPP dikeluarkan karena dalam
keadaan tertentu auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam
laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
pengecualian atas laporannya. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan
ditambahkannya paragraf penjelasan. Keadaan itu, misalnya, adanya
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi, adanya keraguan tentang
kelangsungan hidup lembaga pengelola keuangan. Salain itu, bisa juga karena
auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau adanya penekanan
atas suatu hal. Dan bisa juga karena laporan audit yang melibatkan auditor lain
2.2. Strategi Menuju WTP
Strategi yang diperlukan untuk memperoleh opini WTP dapat berbeda
antara satu entitas dengan entitas yang lain tergantung kondisi dan masalah yg
ada. Menetapkan dan melaksanakan langkah-langkah konrit untuk
menyelesaikan rekomendasi- rekomendasi dalam LHP tahun sekarang dan
tahun-tahun sebelumnya dengan tetap mempertahankan dan memperbaiki
kondisi akun lainnya yg tidak dikecualikan. Kuncinya yaitu:
 Komitmen
 Konsisten
 Aksi yang jelas
 Monev yang berkelanjutan
2.3. Tujuan WTP
Tujuan dari Opini WTP ini adalah
 Memastikan untuk memantau kinerja jalannya keuangan di setiap pejabat
kementerian di Indonesia
 Menangkap pelaku yang melakukan hal yang bertentangan dengan WTP
 Agar terwujudnya kinerja yang bersih dan sehat.
2.4. Pengertian WBK
WBK (Wilayah Bebas Korupsi) merupakan predikat yang diberikan
kepada unit kerja yang telah berhasil menyelenggarakan pemerintahan yang
bersih, bebas KKN, dan memberikan pelayanan kepada stakeholders dengan
baik, cepat, efektif, efisien.
2.5. Proses Menuju WBK ( Wilayah Bebas Korupsi)
Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut
pencanangan Zona Integritas yang difokuskan pada penerapan program
Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,
Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Dalam membangun Zona
Integritas, telah ditetapkan Satker yang diusulkan sebagai WBK dan WBBM.
Proses pemilihan Satker yang berpotensi sebagai WBK/WBBM dilakukan
dengan membentuk kelompok kerja/tim untuk melakukan identifikasi
terhadap Satker tersebut. Setelah melakukan identifikasi, kelompok kerja/tim
mengusulkan kepada Kakanwil/Kasatker untuk ditetapkan sebagai usulan
Satker berpredikat Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Selanjutnya
dilakukan penilaian mandiri (self assessment) oleh Tim Penilai Internal (TPI).
Setelah melakukan penilaian, TPI melaporkan kepada Menteri Hukum dan
HAM tentang Satker yang akan di usulkan ke Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai unit kerja berpredikat
Menuju WBK/WBBM. Apabila Satker yang diusulkan memenuhi syarat
sebagai Zona Integritas Menuju WBK/WBBM, maka langkah selanjutnya
adalah penetapan dengan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM sebagai
Zona Integritas Menuju WBK dan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi penetapan sebagai Zona Integritas
Menuju WBBM. Dalam penetapan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM
ditentukan dengan 2 komponen yang harus dibangun yaitu komponen
pengungkit dan komponen hasil.
Komponen Pengungkit meliputi 6 program bidang Manajemen Perubahan,
Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas
Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan yang
diharapkan dapat menghasilkan sasaran aparatur Kementerian Hukum dan
HAM yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan
publik sebagai komponen hasil.
2.6. Syarat Penetapan WBK/WBBM
Pemilihan Satker yang diusulkan sebagai WBK memperhatikan beberapa
syarat yang telah ditetapkan, yaitu:
2.6.1. Level Instansi (Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia)
2.6.1.1. Mendapat predikat WTP dari BPK atas opini laporan
keuangan;
2.6.1.2. Mendapatkan nilai AKIP minimal“CC”
2.6.2. Level unit kerja (Tingkat Satker)
2.6.2.1. Setingkat eselon I s/d eselon III;
2.6.2.2. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis;
2.6.2.3. Dianggap telah melaksanakan program reformasi birokrasi
secara baik
2.6.2.4. Mengelola sumber daya yang cukup besar.

Pemilihan Satker yang diusulkan sebagai WBBM memperhatikan


beberapa syarat yang telah ditetapkan, yaitu:

2.6.3. Level Instansi (Kementerian Hukum dan HAM RI )


2.6.3.1. Mendapat predikat WTP dari BPK atas opini laporan
keuangan selama minimal 2 tahun berturut-turut;
2.6.3.2. Mendapatkan nilai AKIP minimal “CC”
2.6.4. Level unit kerja (TingkatSatker) Pada level Satker yang diusulkan
merupakan Satker yang sebelumnya telah mendapatkan predikat WBK.
2.7. Tujuan Pelaksanaan WBK
Tujuan pelaksanaan WBK adalah untuk pencegahan korupsi, kolusi dan
nepotisme dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam
implementasinya adalah dengan senantiasa meningkatkan akuntabilitas
kinerja, menyusun kontrak kinerja dan mengadakan penyuluhan tentang anti
gratifikasi dan penanggulangan korupsi.
BAB III

PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari uraian yang telah disajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
3.1.1. Wajar tanpa pengecualian (WTP) adalah opini terbaik yang bisa
didapatkan oleh perusahaan setelah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP).
3.1.2. Strategi yang diperlukan untuk memperoleh opini WTP dapat
berbeda antara satu entitas dengan entitas yang lain tergantung
kondisi dan masalah yg ada. Menetapkan dan melaksanakan
langkah-langkah konrit untuk menyelesaikan rekomendasi-
rekomendasi dalam LHP tahun sekarang dan tahun-tahun
sebelumnya dengan tetap mempertahankan dan memperbaiki kondisi
akun lainnya yg tidak dikecualikan.
3.1.3. WBK (Wilayah Bebas Korupsi) merupakan predikat yang diberikan
kepada unit kerja yang telah berhasil menyelenggarakan
pemerintahan yang bersih, bebas KKN, dan memberikan pelayanan
kepada stakeholders dengan baik, cepat, efektif, efisien.
3.1.4. Tujuan pelaksanaan WBK adalah untuk pencegahan korupsi, kolusi
dan nepotisme dan meningkatkan kualitas pelayanan publik..
DAFTAR PUSTAKA

2018. Pedoman Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan MelayaniWBK/WBBM dan IPSPK. Kementrian
Hukum dan HAM RI.

Yuzarin, Mohammad Iqbal. 2019. 5 Opini Audit dalam Proses Pengauditan yang
Wajib untuk Kamu Tahu di https://jojonomic.com (diakses 19 April
2020)

Anda mungkin juga menyukai