OLEH :
KELAS III B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2020
RPI (RETICULOCYTE PRODUCTION INDEX)
Untuk dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat produksi sel darah merah
oleh sumsum tulang maka hasil penghitungan retikulosit tersebut harus dilakukan koreksi
terhadap kadar hematokrit pasien yang bersangkutan dan koreksi terhadap efek dari
eritropoietin terhadap proses pelepasan retikulosit muda dari sumsum tulang ke darah tepi.
hematokrit pasien
1. Retikulosit terkoreksi = % retikulosit x
hematokrit normal
% retikulosit x hematokrit pasien x faktor koreksi
2. Reticulocyte Production Index (RPI)=
hematokrit normal
Istilah pematangan mewakili waktu pematangan sel darah merah (dalam hari) di
berbagai tingkat anemia. Faktor koreksi yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Seorang pasien dengan kadar hematokrit 22% ditemukan dengan kadar retikulosit sebesar 6%
dengan jumlah sel darah merah absolut 2,6 x10,6. Hitung RPI dari pasien tersebut!
Diketahui :
Kadar retikulosit : 6%
Jawab :
hematokrit pasien
Persentase retikulosit absolut (corrected reticulocyte) = % retikulosit x
hematokrit normal
22
= 6% x
45
= 2,93%
Koreksi selanjutnya harus dilakukan terhadap waktu pematangan dari retikulosit yang
dikeluarkan dari sumsum tulang akibat adanya rangsangan dari hormon eritropoietin pada
saat terjadinya anemia. Waktu pematangan ini akan berbeda tergantung kadar dari hematokrit
pasien tersebut.
6 % x 22 x 2
=
2
= 1,47
*Faktor koreksi disesuaikan dengan hematokrit pasien pada table faktor koreksi
Sehingga nilai RPI yang didapat adalah 1,47 dengan catatan pematangan retikulosit dengan
hematokrit 22% adalah sekitar 2 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati, Endah Pembantjanawati, Linda Rosita. 2018. Hubungan antara Indeks Produksi
Retikulosit (IPR) dengan Red Blood Cell Distribution Width (RDW) pada Klasifikasi
Anemia berdasarkan Defek Fungsional. Jurnal Kedokteran Yarsi, 16(1), 063-071.
Suega, Ketut. 2010. Aplikasi Klinis Retikulosit. J Peny Dalam, 11, 196-197.