Anda di halaman 1dari 9

TEKNOLOGI BAHAN ALAM

LAPORAN PRAKTIKUM III

SIMPLISIA KERING : Cyclea Barbata L.Miers

OLEH :

PUTRI NABILLAH JAKARIA

(P07134019083)

SEMESTER IIIB

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
LAPORAN PRAKTIKUM III

SIMPLISIA KERING : Cyclea Barbata L.Miers

A. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui potensi bahan alam sebagai bahan obat tradisional
2. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan simplisia kering dari bahan alam
B. Metode
Pengeringan
C. Dasar Teori
Simplisia merupakan bahan obat yang berasal dari alam (natural product), baik
berasal dari tumbuhan, hewan, dan atau mineral yang dikumpulkan dan dikeringkan tanpa
mengalami proses selanjutnya. Simplisia dapat berbentuk padat, setengah padat, atau cair.
Pada umumnya, simplisia diolah lebih lanjut untuk mengambil bahan aktif yang terkandung
di dalamnya dengan cara ekstraksi, destilasi, pencampuran, dll. Pengolahan simplisia ini
disesuaikan dengan sifat fisik dan kimia bahan.
Syarat baku simplisia agar dapat diolah lebih lanjut adalah:
1. Kadar air simplisia tidak lebih dari 10%
2. Kadar abu tidak lebih dari 10%
3. Angka lempeng total tidak lebih dari 10
4. Angka kapang dan khamir tidak lebih dari 10
5. Mikroba pathogen negative
6. Aflatoksin tidak lebih dari 30 ppm
Pembuatan simplisia kering dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sortasi basah, yaitu proses pemilihan bahan baku yang akan digunakan. Bahan baku
yang akan dibuat simplisia keringnya harus dipastikan merupakan spesies yang sama,
dengan bentuk, ukuran, warna dan umur yang seragam serta tumbuh di lingkunan yang
sama di satu daerah yang sama.
2. Pencucian, dilakukan agar bahan baku yang akan digunakan benar-benar bersih. jika
memungkinkan proses pencucian bahan baku sebaiknya dilakukan dibawah air mengalir
agar kotoran yang menempel dapat benar-benar dihilangkan.
3. Penirisan, dilakukan agar sisa air dari proses pencucian dapat dihilangkan.
4. Pengirisan/perajangan, dilakukan untuk memperbesar luas permukaan bahan sehingga
proses pengeringan dapat berlangsung lebih cepat.
5. Penimbangan awal, dilakukan untuk mengetahui massa awal bahan dalam kondisi bahan.
Data massa ini akan diperlukan untuk menghitung kadar air simplisia kering yang
dihasilkan setelah proses pengeringan.
6. Pengeringan, dilakukan untuk menghilangkan air yang terkandung di dalam bahan.
pengeringan sebaiknya diakukan disuhu ruang, dengan cara diangin-anginkan tanpa
terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini dilakukan ntuk menghindari kerusakan
senyawa kimia yang ada dalam bahan. Jika senyawa kimia yang terkandung dalam bahan
alam memiliki stabilitas yang cukup tinggi terhadap panas, maka pengeringan dapat
dilakukan menggunakan oven dengan suhu tidak lebih dari 50 °C.
7. Pengumpulan bahan kering dan penimbangan, penimbangan bahan yang telah
dikeringkan dilakukan untuk menghitung kadar air yang masih terkandung dalam bahan.
Kadar air yang diperbolehkan untuk simplisia kering tidak boleh melebihi 10%. Jika
kadar air dalam bahan masih relatif tinggi, simplisia akan lebih cepat ruak karena air
yang terkandung dalam bahan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri
serta jamur.
8. Sortasi kering, dilakukan untuk memisahkan benda-benda asing atau bagian tanaman
yang tidah diperlukan, serta untuk memilih bahan kering yang akan dihaluskan. Bahan
kering yang akan digunakan harus benar-benar bersih dan bebas dari pengotor yang
masih tertinggal.
9. Menghaluskan bahan kering, dilakukan untuk memperkecil ukuran butiran bahan kering,
sehingga proses ekstraksi dapat lebih muda dilakukan.
10. Pengayakan, dilakukan untuk mendapatkan simplisia kering dengan ukuran butiran yang
seragam.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang diperlukan pada percobaan ini adalah :
 Nampan dan alas
 Pisau
 Talenan
 Ayakan
 Ulekan
 Wadah penyimpan
2. Bahan
Bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah :
 Sampel bahan alam : daun daluman (Cyclea Barbata L.Miers)
E. Prosedur Kerja Pembuatan Simplisia Kering
1. Daun daluman dipetik,
2. Kemudian, daun daluman disortasi dengan jenis, ukuran dan warnanya seragam,
3. Kemudian, daun daluman dicuci bersih,
4. Setelah dicuci, daun daluman ditiriskan,
5. Lalu, daun daluman diiris tipis-tipis bahan (dirajang), agar proses pengeringan dapat
dilakukan dengan cepat,
6. Lalu, daun daluman yang telah diiris dikeringkan cara diangin-anginkan pada suhu
ruang,
7. Setelah kering, daun daluman diiris diulek hingga halus ,
8. Setelah halus, daun daluman diiris diayak dan pisahkan bagian yang lebih halus,
9. Terakhir, simplisia kering yang dihasilkan disimpan ditempat yang bersih, kering, dan
kedap udara.
F. Hasil

Setelah diayak Setelah ditempatkan di dalam wadah

G. Pembahasan
Praktikum ketiga adalah membuat simplisia kering dari bahan alam. Bahan alam yang
digunakan adalah daun daluman (Cyclea Barbata L.Miers). Proses pembuatannya adalah
dengan dengan memetik daun dan menyortir agar jenis, ukuran, dan warna seragam. Daun
yang dipakai adalah daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Selanjutnya mencuci
dan meniriskan daun, dan daun daluman diiris tipis-tipis bahan (dirajang), agar proses
pengeringan dapat dilakukan dengan cepat. Lalu, dilakukan pengeringan dengan diangin-
anginkan disuhu ruangan, setelah kering maka daun akan renyah. Setelah renyah dilanjutkan
dengan dihaluskan lalu diayak agar mendapatkan butiran yang seragam. Kemudian simpan di
dalam wadah yang bersih, kering, dan kedap udara.
Daun daluman yang memiliki nama latin Cyclea Barbata L.Miers. Batang pohon ini
memanjat, panjang pohon kira – kira 2-16 m. Cyclea barbata L. Miers merupakan salah satu
tanaman obat potensial yang lebih dikenal masyarakat sebagai cincau hijau. Daunnya
berbentuk hati dan berbulu halus pada kedua belah lembar daunnya. Daun daluman jarang
berbunga, jika berbunga maka bunganya berwarna kuning kehijauansampai hijau pucat.
Tumbuhan ini biasanya ditemui di daratan Asia Tenggara. Di bali sendiri tumbuhan ini
biasanya ditanam oleh masyarakat pada pagar rumah atau di kebun. Tumbuhan ini lebih baik
tumbuhnya pada tempat yang agak lembab.
Secara umum Cyclea barbata L. Miers mengandung karbohidrat, lemak, protein,
kalsium, fosfor, besi, provitamin A, vitamin B. Zat gizi tersebut terutama terdapat pada
daunnya. Juga, senyawa-senyawa (zat non gizi) lainnya seperti polifenol dan flavonoid yang
mengandung aktivitas antioksidan, mineralmineral dan vitamin-vitamin, serta serat pektin
yang cukup tinggi. Daluman berkhasiat sebagai obat bagi yang mengalami radang
tenggorokan, otot yang tegang, hipertensi, demam, panas dalam, sariawan, sakit perut (mual),
diare, dan pencegah gangguan pencernaan. Memiliki peranan sebagai penurun hipertensi,
senyawa yang terkandung dalam daun cincau hijau berperan dalam 3 peran. Pertama sebagai
angiostensin receptor blocker (ARB), sebagai senyawa yang membantu mempercepat
pembentukan urin (diuretik), dan juga menjadi antioksidan dalam proses stress oksidatif.
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pembuatan simplisia kering adalah :
1. Simplisia merupakan bahan obat yang berasal dari alam (natural product), baik berasal
dari tumbuhan, hewan, dan atau mineral yang dikumpulkan dan dikeringkan tanpa
mengalami proses selanjutnya.
2. Bahan alam yang digunakan pada praktikum ini adalah daun daluman (Cyclea Barbata
L.Miers).
3. Daun yang dipakai adalah daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Metode
yang digunakan adalah pengeringan.
4. Cyclea barbata L. Miers mengandung banyak zat gizi tersebut terutama terdapat pada
daunnya dan juga senyawa-senyawa (zat non gizi) lainnya. Berkhasiat sebagai obat bagi
yang mengalami radang tenggorokan, otot yang tegang, hipertensi, demam, panas dalam,
sariawan, sakit perut (mual), diare, dan pencegah gangguan pencernaan.

I. Lampiran Foto

Alat
Nampan dan alas

Pisau Talenan

Ayakan Ulekan
Wadah penyimpan

Bahan
Daun daluman (Cyclea Barbata L.Miers)
Prosedur Kerja Pembuatan Simplisia Kering
2. Daun daluman disortasi
dengan jenis, ukuran dan
warnanya seragam

3. Daun daluman
1. Daun daluman dipetik
dicuci bersih

Hasil setelah disortir

4. Setelah dicuci, daun 5. Daun daluman diiris 6. Daun daluman yang


daluman ditiriskan. tipis-tipis bahan (dirajang), telah diiris dikeringkan cara
agar proses pengeringan dapat diangin-anginkan pada suhu
dilakukan dengan cepat

ruang

7. Setelah kering, 9. Simpan simplisia kering


yang dihasilkan
8. Setelah halus, daun ditempat yang bersih,
daluman diiris diayak dan kering, dan kedap udara
daun daluman disortir kering, pisahkan bagian yang
lebih halus

kemudian diiris diulek


hingga halus Setelah diayak

Anda mungkin juga menyukai