OLEH :
(P07134019083)
SEMESTER III B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penullis dapat menyelesaikan laporan praktikum ekstraksi bahan
alam yang berjudul “Ekstraksi Daun Daluman (Cyclea Barbata L.Miers) Metode Maserasi
dan Infudasi Menggunakan Air, Arak, dan Air Mendidih sebagai Pelarut” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Teknologi Bahan Alam. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ekstraksi metode maserasi dan infudasi pada daun daluman dan maanfaat
atau khasiat yang bisa digunakan pada hasil ekstraksi daun daluman bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Teknologi Bahan
Alam yang telah memberikan tugas dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
membantu pembuatan laporan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tepat waktu.
Penulis menyadari, laporan yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan laporan
ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................2
2.1. Daun Daluman.......................................................................................................2
2.1.1. Taksonomi Cincau Hijau...............................................................................................2
2.1.2. Morfologi Cincau Hijau.................................................................................................2
2.1.3. Kandungan Senyawa Kimia Daun Daluman..................................................................3
2.1.4. Manfaat Daun Daluman.................................................................................................4
2.2. Ekstraksi................................................................................................................5
2.2.1. Ekstraksi Maserasi.........................................................................................................5
2.2.2. Ekstraksi Infudasi..........................................................................................................6
BAB III METODOLOGI......................................................................................................................7
3.1. Tempat dan Waktu................................................................................................7
3.1.1. Tempat...........................................................................................................................7
3.1.2. Waktu............................................................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................................7
3.2.1. Alat................................................................................................................................7
3.2.2. Bahan.............................................................................................................................7
3.3. Prosedur Kerja.......................................................................................................7
3.3.1. Ektraksi Maserasi dengan Air........................................................................................7
3.3.2. Ekstraksi Maserasi dengan Arak....................................................................................8
3.3.3. Ekstraksi Infudasi dengan Air Mendidih........................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................9
4.1. Hasil......................................................................................................................9
4.2. Pembahasan.........................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN......................................................................................................................12
4.1. Kesimpulan.........................................................................................................12
LAMPIRAN........................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Daun cincau hijau yang lebih dikenal sebagai daun daluman memiliki
banyak khasiat yang dapat digunakan sebgai bahan obat-obatan. Secara
umum daun Cyclea barbata L. Miers mengandung karbohidrat, lemak,
protein dan senyawa-senyawa lainnya seperti polifenol dan flavonoid yang
mengandung aktivitas antioksidan, mineralmineral dan vitamin-vitamin, serta
serat pektin. Pemanfaatan daun daluman sebagai alternatif pengobatan sangat
dibutuhkan. Sehingga untuk mendapatkan manfaat dari daun daluman dapat
dilakukan ekstraksi dengan metode ekstraksi yang paling sederhana yaitu
ekstraksi maserasi dan infudasi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Daun Daluman
Daun cincau hijau atau yang lebih dikenal sebagai daun daluman yang
bernama latin Cyclea barbata L. Miers banyak ditemui di berbagai tempat di
Indonesia, mulai dari pasar tradisional sampai supermarket. Ada empat jenis
cincau yang dikenal masyarakat yaitu cincau hijau, cincau hitam dan cincau
minyak serta cincau perdu. Bentuk fisik keempat tanaman ini sangat berbeda
satu sama lainnya. Namun masyarakat Indonesia lebih menggemari jenis
cincau hijau, hal ini karena fisik daun cincau hijau tipis dan lemas sehingga
lebih mudah diremas untuk dijadikan gelatin atau agar-agar. Aroma cincau
hijau tidak langu.
2.1.1. Taksonomi Cincau Hijau
Taksonomi Cincau hijau diklasifikasikan sebagai berikut :
Regnum Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Dicotyledonae
Subkelas Dialypetalae
Bangsa Ranales
Suku Menispermae
Marga Cyclea
Jenis Cyclea barbata Miers
METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
3.1.1. Tempat
Pelaksanaan praktikum dilakukan di rumah penulis yang berada
di Kecamatan Denpasar Utara, Kabupaten Denpasar, Bali.
3.1.2. Waktu
Waktu pelaksanaan praktikum dimulai dari tanggal 15 Agustus –
21 Agustus 2020.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Alat-alat yang dibutuhkan, yaitu :
3.2.1.1. Botol plastik sebanyak 3 buah
3.2.1.2. Takaran (sendok)
3.2.1.3. Saringan
3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu :
3.2.2.1. Simplisia kering daun daluman
3.2.2.2. Air
3.2.2.3. Arak
3.2.2.4. Air mendidih
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Ektraksi Maserasi dengan Air
3.3.1.1. Dimasukkan 3 sdm simplisia daun daluman kedalam botol
3 yang telah berisi 300 ml air,
3.3.1.2. Botol 1 diletakkan dan didiamkan ditempat bersuhu ruang,
3.3.1.3. Setiap hari botol 1 dikocok sebanyak 10 kali dalam 7 hari,
3.3.1.4. Kemudian diamati dan didokumentasikan setiap selesai
dikocok
3.3.1.5. Botol 1 disaring setelah hari ke-7 kemudian diamati dan
didokumentasikan.
3.3.2. Ekstraksi Maserasi dengan Arak
3.3.2.1. Dimasukkan 3 sdm simplisia daun daluman kedalam botol
3 yang telah berisi 300 ml air,
3.3.2.2. Botol 1 diletakkan dan didiamkan ditempat bersuhu ruang,
3.3.2.3. Setiap hari botol 1 dikocok sebanyak 10 kali dalam 7 hari,
3.3.2.4. Kemudian diamati dan didokumentasikan setiap selesai
dikocok
3.3.2.5. Botol 1 disaring setelah hari ke-7 kemudian diamati dan
didokumentasikan.
3.3.3. Ekstraksi Infudasi dengan Air Mendidih
3.3.3.1. Dimasukkan 3 sdm simplisia daun daluman ke wadah yang
telah berisi 300ml air mendidih,
3.3.3.2. Campuran simplisia dan air mendidih disaring dengan
saringan lalu hasil saringan dimasukkan kedalam botol 3,
3.3.3.3. Botol 3 diletakkan dan didiamkan ditempat bersuhu ruang,
3.3.3.4. Setiap hari botol 3 dikocok sebanyak 10 kali dalam 7 hari,
3.3.3.5. Kemudian diamati dan didokumentasikan setiap selesai
dikocok
3.3.3.6. Menyaring kembali dihari ke-7 kemudian diamati dan
didokumentasikan.
BAB IV
Hasil
Perlakuan
Botol 1 Botol 2 Botol 3
Pengocokan Berwarna merah Berwarna merah Berwarna cokelat
hari ke-1 kecokelatan seperti teh kemerahan
Berwarna merah Berwarna cokelat
kecokelatan dan kemerahan
Pengocokan Berwarna merah
terbentuk warna terbentuk bekuan
hari ke-2 seperti teh
kehitaman simplisia dibagian
dibagian atas atas
Pengocokan Berwarna merah Berwarna merah Berwarna cokelat
hari ke-3 kecokelatan seperti teh kemerahan
Pengocokan Berwarna merah Berwarna merah Berwarna cokelat
hari ke-4 kecokelatan seperti teh kemerahan
Pengocokan Berwarna merah Berwarna merah Berwarna cokelat
hari ke-5 kecokelatan seperti teh kemerahan
Pengocokan Berwarna merah Berwarna merah Berwarna cokelat
hari ke-6 kecokelatan seperti teh kemerahan
Pengocokan Berwarna merah Berwarna merah Berwarna cokelat
hari ke-7 kecokelatan seperti teh kemerahan
Setelah Warna yang Warna yang
Penyaringa terbentuk lebih terbentuk lebih _
n muda muda
Botol 1 merupakan ekstraksi maserasi dengan air, botol 2 1 merupakan
ekstraksi maserasi dengan arak, botol 3 merupakan ekstraksi infudasi dengan
air mendidih.
Ekstraksi Infudasi tidak disaring setelah hari ke-7.
4.2. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan adalah mengekstraksi daun cicau hijau atau
yang lebih dikenal dengan daun daluman (Cyclea barbata L. Miers).
Praktikum dilaksanakan di rumah penulis yang berada di Kecamatan
Denpasar Utara, Kabupaten Denpasar, Bali. Proses ekstraksi dilakukan
selama 7 hari dari tanggal 15-21 Agustus 2020.
Tanaman cincau hijau berasal dari Asia Tenggara, termasuk tanaman
rambat dari famili sirawan-sirawanan (Menispermaceae), sering ditemukan
tumbuh sebagai tanaman liar. Secara umum, daun daluman merupakan
tanaman yang digemari masyarakat untuk kepentingan konsumsi dengan
proses pengolahan secara mudah yaitu dengan daunnya yang diremas dan
dicampur dengan air matang. Air campuran itu akan berwarna hijau dan
setelah disaring dibiarkan mengendap akan menghasilkan lapisan agar-agar
berwarna hijau.
Daun daluman mengandung karbohidrat, lemak, protein dan senyawa-
senyawa lainnya seperti polifenol, flavonoid serta mineral_mineral seperti
kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin B. Daun cincau hijau memiliki
senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan
steroid. Sehingga sangat bermanfaat bagi penyembuhan penyakit dan
kesehatan tubuh.
Ekstraksi daun daluman menggunakan metode ekstraksi maserasi dan
infudasi. Dimana pelarut yang digunakan adalah air dan arak untuk ekstraksi
maserasi, serta air mendidih untuk ekstraksi infudasi. Pelarut yang digunakan
sebanyak 300 ml dan simplisia yang dicampurkan sebanyak 3 sendok makan.
Ketiga ekstraksi disimpan ditempat bersuhu ruagan dan dikocok 10x setiap
harinya. Untuk ekstraksi infudasi, campuran air mendidih dan simplisia
disaring setelah air mendidih dan simplisia dicampurkan. Sedangkan, untuk
ekstraksi maserasi kedua pelarut yang berbeda di saring setelah hari ke-7.
Pengamatan warna yang didapat selama 7 hari setelah dikocok adalah
botol 1 (ekstraksi maserasi dengan pelarut air) mengasilkan warna merah
kecokelatan, dimana pada hari kedua terbentuk warna kehitaman diatas
campuran dan tidak terbentuk dihari selanjutnya. Botol 2 (ekstraksi maserasi
dengan pelarut arak) mengasilkan warna merah seperti teh. Botol 3 (ekstraksi
infudasi dengan pelarut air mendidih) mengasilkan warna cokelat kemerahan,
dimana pada hari kedua terbentuk bekuan simplisia diatas campuran dan tidak
terbentuk dihari selanjutnya.
Setelah hari ke-7 dilakukan penyaringan pada metode ekstraksi
maserasi. Setelah disaring warna yang dihasilkan pada kedua jenis pelarut
bahwa warna terlihat lebih jernih karna tidak ada endapan dari simplisia.
Pada ekstraksi yang menggunakan pelarut air dan air mendidih
menghasilkan aroma sangat menyengat, dikarenakan komponen senyawa
karbon yang dihasilkan.
BAB V
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan praktikum “Ekstraksi Daun Daluman (Cyclea
Barbata L.Miers) Metode Maserasi dan Infudasi Menggunakan Air, Arak,
dan Air Mendidih sebagai Pelarut”, dapat disimpulkan sebagai berikut :
4.1.1. Praktikum yang dilakukan adalah mengekstraksi daun daluman (Cyclea
barbata L. Miers).
4.1.2. Metode yang digunakan adalah ekstraksi maserasi dan infudasi.
4.1.3. Pelarut yang digunakan adalah air dan arak untuk ekstraksi maserasi,
serta air mendidih untuk ekstraksi infudasi.
4.1.4. Perlakuan untuk ketiga botol adalah dikocok sebanyak 10x per hari
selama 7 hari. Untuk ekstraksi masersi, dilakukan penyaringan setelah
hari ketujuh.
4.1.5. Warna yang dihasilkan untuk ekstraksi maserasi dengan pelarut air
adalah merah kecokelatan, ekstraksi maserasi dengan pelarut arak
berwarna merah seperti the, dan ekstraksi infudasi dengan pelarut air
mendidih adalah cokelat kemerahan.
4.1.6. Ekstraksi yang menggunakan pelarut air dan air mendidih
menghasilkan aroma yang sangat menyengat dikarenakan komponen
senyawa karbon yang dihasilkan.
LAMPIRAN
Ekstraksi
maserasi
dengan pelarut
air
Ekstraksi
maserasi
dengan pelarut
air mendidih
Penyaringan setelah
pencampuran
Ekstraksi maserasi
Ekstraksi maserasi dengan Ekstraksi maserasi dengan
Hari dengan pelarut air
pelarut air pelarut arak
mendidih
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.