Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA TERAPAN

PERALATAN LABORATORIUM KIMIA

Dosen :

Gema Sukmawati Suryadi S.Pd, M.Si

Disusun oleh :

Raina Mulyana 2221408010

PROGRAM STUDI TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Peralatan Laboratorium Kima.
Dengan ini saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan, dan
juga mengetahui fungsi serta cara penggunaanya.  Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot,
yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).

Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan
dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak
bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat
tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat
yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum
( Anonim, 2012 ).

Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti.
Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal
yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam
pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum
yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat
yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar
penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).

1.2Tujuan
Untuk mengetahui dan menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing alat,
prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar  pada praktikum selanjutnya
praktikan tidak melakukan kesalahan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis dan Mekanisme Alat – Alat

2.1.1 Gelas Kimia


Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala
sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk
mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi,
menampung zat kimia, memanaskan cairan
dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan,
dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.

2.1.2 Labu Erlenmayer


Berupa gelas yang diameternya semakin ke
atas semakin  kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan 
memanaskan larutan, menampung filtrate
hasil  penyaringan, dan menampung titran
( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan
dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian
digoyangkan memutar labu erlenmeyernya.

2.1.3 Gelas Ukur


Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang
dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi
untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi
dalam jumlah tertentu. Cara
menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan
dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat
meniscus ke bawah.

2.1.4 Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah
tertentu maupun takaran bebas, berfungsi
untuk mengambil cairan dalam jumlah
tertentu secara tepat (pipet seukuran),
mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat
( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil (pipet
tetes ). Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dibersihkan dengan kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan
pilernya lalu longgarkan.

2.1.5 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki
kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu,
biasanya digunakan untuk titrasi. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan,
dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang
pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap.
Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu
dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa
apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan
larutannya.

2.1.6 Tabung Reaksi


Berupa tabung yang terkadang dilengkapi
tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk
mereaksikan bahan kimia dan untuk
melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan
terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap
atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.

2.1.7 Kaca Arloji


Terbuat dari kaca bening dan memiliki
berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup
gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat
saat menimbang bahan kimia, dan tempat
untuk mengeringkan padatan dalam
desikator. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas
gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan
bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.

2.1.8 Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas
dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai,
terdiri dari corong dengan tangkai panjang
dan pendek berfungsi untuk menyaring
campuran kimia. Cara menggunakannya
letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer
atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong.

2.1.9 Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk
menguapkan larutan. Cara
menggunakannya masukkan bahan atau
larutan yang akan diuapkan di atas cawan.
Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam
oven.

2.1.10 Mortar dan Pestle


Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit
berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan  padatan. Cara
menggunakannya yaitu masukkan bahan
kimia berupa padatan ke dalam lumpang
(mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pestle).

2.1.11 Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung
atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil
bahan kimia yang berbentuk padatan dan
dipakai untuk mengaduk larutan. Cara menggunakannya ambil bahan atau
zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat
menyimpan bahan seperti kaca arloji.

2.1.12 Batang Pengaduk


Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi
utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia. Cara menggunakannya aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia
dengan batang pengaduk, lalu amati.

2.1.13 Kawat Kasa


Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi
sebagai alas dalam penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembatas. Cara
menggunakannya letakkan kawat kasa di
atas Bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu
diletakkan alat gelas yang terdapat larutan
yang akan dipanaskan.

2.1.14 Kaki Tiga


Besi  penyangga ring berfungsi untuk
menahan kawat kasa dalam  pemanasan.
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di
antara Bunsen dan kawat kasa.
2.1.15 Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan
bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh
terkena panas karena dapat memuai
berfungsi untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan mengencerkan
larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dibersihkan dengan kain  lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan
diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak
menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk
melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.

2.1.16 Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur
suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer
terdapat berbagai jenis dan satuan derajat
yang berbeda, misalnya thermometer celcius,
Fahrenheit dan Kelvin. Cara
menggunakannya yaitu termometer
dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau
perubahan suhu yang terjadi.

2.1.17 Tabung Sentrifuse


Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama
seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse
berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. Cara
menggunkannya yaitu larutan yang akan
disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat
sentifugase.

2.1.18 Penjepit Cawan Krus


Penjepit cawan krus terbuat dari besi.
Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat
dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun
untuk memegang cawan pada saat
pembakaran di atas Bunsen. Cara
menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit
cawan.

2.1.19 Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya
melengkung menyerupai huruf U. pipa U
berfungsi sebagai alat untuk
menganalisis apakah suatu larutan terdapat
gelembung – gelembung gas atau tidak. Cara
menggunakannya yaitu tabung yang berisi
larutan yang akan dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya
memakai pipa U.

2.1.20 Pipa Kapiler


Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya
seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi
sebagai alat untuk menentukan titik lebur
atau titik leleh suatu senyawa. Cara
menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan
statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya
dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan  ke dalam
larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan  di bagian bawah pipa
kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa
meleleh, catat hasilnya.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi,
dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan
berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa
mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda – beda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-
alamak.blogspot.com. Akses :  1 November 2022

Anonim. 2012. Alat – Alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . 


Akses :  1 November 2022

Kamus Besar Indonesia, Bahasa,  2005, halaman 30

Anda mungkin juga menyukai