Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MIKROSKOP DAN CENTRIFUGE

Nama : Awaluddin AR

NIM : B1D119143

DIV ANALIS KESEHATAN ( ALIH JENJANG )


UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga tersusunnya makalah yang berjudul
“MIKROSKOP DAN CENTRIFUGE”.
 Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah ini dapat
senantiasa bisa di aplikasikan oleh para mahasiswa kesehatan khususnya dengan tetap pada
bimbingan dari para dosen pengajar. Upaya pembuatan makalah ini di harapkan dapat
mengoptimalkan penguasaan mahasiswa kompetensi yang di persyaratkan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk
itu,penyusun mengharapkan tegur,sapa,atau kritik demi perbaikan yang akan datang.
Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTRA ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Pengertian Mikroskop....................................................................................3
B. Sejarah Mikroskop..........................................................................................3
C. Jenis-jenis Mikroskop.....................................................................................4
D. Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya.......................................................7
E. Prinsip Kerja Mikroskop.................................................................................8
F. Pengertian centrifuge.....................................................................................9
G. Fungsi Centrifuge...........................................................................................9
H. Jenis-jenis Centrifuge.....................................................................................9
I. Prinsip Kerja Centrifuge..................................................................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................................11

A. Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan


penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur
benda-benda yang kecil. Ada 2 macam lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Alat
ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan
mahasiswa sendiri tidak semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini
dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-
bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop
itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya,
fungsinya, serta cara penggunaan dan pemeliharaannya. Semakin ahli kita dalam
menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis
yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
Sedangkan Sentrifus merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel
berdasarkan Massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifus
menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat
dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu
supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap. Peralatan
sentrifus terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan
dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan
larutan akan terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan,
semakin banyak pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop?
2.  Bagaimana sejarah penemuan mikroskop?
3. Sebutkan jenis – jenis mikroskop?
4.  Sebutkan bagian – bagian dan fungsi mikroskop?
5.  Bagaimana cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop?

1
6. Apa yang dimaksud dengan centrifuge ?
7. Apakah fungsi dari centrifuge?
8.  Apa saja jenis-jenis centrifuge ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2. Agar kita dapat mengetahui sejarah dari mikroskop
3. Mengetahui jenis – jenis mikroskop
4. Mengetahui bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop
5. Mengetahui cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop.
6. Agar kita dapat mengetahui defenisi dari centrifuge
7. Memahami fungsi centrifuge
8. Memahami jenis-jenis centrifuge dll

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikroskop
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan
scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah
alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat
utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan
lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu
bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap
posisi benda mula- mula.

B. Sejarah Mikroskop
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10
kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran
bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya
pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan
dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop
Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop
Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan
perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah
merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu
permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151
), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran
optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da
Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.

3
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang
bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah
lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari
mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam
sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah
mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan
perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian
terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut
terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan
menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop,
melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad
ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan
mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi
lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan
lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe
mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop
ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

C. Jenis–jenis Mikroskop
ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing – masing yaitu :
1. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek
sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro
maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

4
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran
7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
3. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal
(monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa
yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan
lensa mikroskop yang lain.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung
atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan
yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk
mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga
pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.

4. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)


Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein

5
anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian
atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat
khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan
dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
5. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk.
Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya
dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas
cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan
sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
6. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.
Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada
cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya
pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata
manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi
Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta
mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
7. Mikroskop fase kontras
Fungsi dari mikroskop ini adalah untuk menangkap objek hidup berukuran
kecil. Seperti jaringan/sel yang masih hidup. Terutama jaringan yang tidak bisa
ditembus /pun diwarnai. Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam
kadaan alamiahnya yaitu tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada
galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri)
tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini
dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat
rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan
tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah
sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.

6
D. Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya

1. Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif


2. Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat
sehingga Tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4. Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat,
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
5. Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda
yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan
40x.
7. Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat
tidak bergeser.
10. Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dalam mikroskop

7
11. Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang
pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan
masuk mikroskop
12. Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam
mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah,
misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat,
misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di
atas meja.
E. Prinsip Kerja Mikroskop
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan
struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan
untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu
suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua
benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan
lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif.
Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang
lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler
dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila
bayangan objektif berada di ruang utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa

8
positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan
diperbesar, maya dan tegak.
F. Pengertian Centrifuge
Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge.Pemakaian paling sering
untuk pemisahan komponen sel darah, pemrosesan sampel urine, dll. Contoh gambar
centrifuge :

G. Fungsi Centrifuge
Untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih
berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering
adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa
dipakai untuk pemeriksaan.
H. Jenis-jenis Centrifuge
1. General Purpose Centrifuge, modelnya biasa, bisa diletakkan diatas meja dan
dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan
padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm (rotasi
per menit), dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml.
2. Micro Centrifuge atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus
pada kecepatan tinggi. volume microtubes berkisar 0,5-2,0 ml.
3. Speciality Centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik, seperti
microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk
pemakaian spesifik di laboratorium klinik. microhematrocit centrifuges adalah
variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler untuk
pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan blood bank centrifuge
adalah centrifuges yang dipakai bank darah dan serologi yang dirancang untuk
memisahkan sampel serologi dalam tabung. Jenis lain adalah centrifuge

9
berkecepatan tinggi yaitu ultracentrifuges dan refrigerated centrifuges.
Centrifuges berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan 0-20.000 rpm dan
ultracentrifuges berputar pada kecepatan diatas 50.000 rpm. Kebanyakan
centrifuges ini dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menjaga sampel tetap
dingin selama sentrifugasi.
I. Prinsip Kerja Centrifuge
Centrifuge adalah sebuah mesin putar dengan gaya putar atau centrifugasi terdiri
dari rangkaian terpadu yaitu Elektrik dan Mekanik. Dalam elektriknya terdapat adanya
sebuah motor penggerak yang terhubung dalam sumber tegangan listrik yang
menggerakan rangkaian mekanik yang sudah disusun dengan berbagai ukuran, jumlah
tempat tabung sampel dan jarak tertentu, dimana pabrikasi tersebut sudah disesuaikan
dengan perkembangan kebutuhan di bidang laboratorium ilmu kesehatan.
Dalam kerja centrifuge, Sampel yang dikehandaki  ditimbang (sesuai kebutuhan
dan ukuran tabung) dimasukan dalam tempat tabung pada centrifuge, agar putaran
berimbang maka harus diseimbangkan antara sisi kanan dan kiri tempat tabung,
penyeimbang bisa saja menggunakan tabung sampel yang diisi dan sudah disamakan
ukuran dan beratnya, sehingga putaran kerja motor penggerak berimbang oleh beban.
Melakukan putaran gerak sesuai yang direncanakan dengan ukuran putar RPM (Rotation
per Menit), ukuran RPM dari pabrikasi biasanya sudah dibatasi dalam range tertentu,
misal 500-3000 Rpm, Haematrocit centrifuge 1500 – 10.000 Rpm, dan sebagainya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati
adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis
diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender,
sederhana dll.
Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler
keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan
suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar
terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang Sama seperti gambar
benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang
terbalik dan diperbesar.
Sedangkan Sentrifus merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel
berdasarkan Massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifus
menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat
dipisahkan berdasarkan massa jenisnya.

B. Saran

11
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan mendapat
pengetahuan mengenai microscope dan Centrifuge. Saya berharap mendapatkan
masukan positif demi memperbaiki makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.


Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19
Nopember 2010
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi.
Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.
W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali
http://giamschool.blogspot.com/2012/04/centrifuge.html
http://id.wikipedia.org/wiki/CENTRIFUGE
intisaripustaka.org/wikipedia.com

12

Anda mungkin juga menyukai