Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu
telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungan dari sel
induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masingi n d u k b e r p e r a n d a l a m
menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam halukuran, bentuk,
p e r l e n g k a p a n f i s i o l o g i s d a n p o l a p e r i l a k u n y a . P a d a p r o s e s perkembangan
manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-masing
induk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis(proses pembentukan
sperma), dan induk betina mengalami oogenesis (proses p e m b e n t u k a n o v u m ) .
Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua gamet s e h i n g g a
terbentuk individu dengan sifat genetik yang berasal dari
keduainduknya) maka akan terbentuk zigot . Zigot akan mulai
m e m b e n t u k s u a t u organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan
proses-proses pembelahan.P e m b e l a h a n a w a l ya n g t e r j a d i d i s e b u t s e b a g a i
blastulasi d i m a n a s e l y a n g merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami
pembelahan menjadi 2, 4,8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Embriologi?
2. Apa saja tahapan-tahapan Embriologi ?
3. Apa saja kelainan pada Embrio?
4. Apa yang dimaksud dengan Sistem Reproduksi?
5. Apa saja bagian bagian reproduksi?
6. Apa saja penyakit pada Sistem Reproduksi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas proses perkembangan embrio manusia setelah terjadi
fertilisasi antara sel telur dan sel sperma
2. Untuk lebih memahami hal-hal yang terjadi disetiap tahapan yang terjadi pada
perkembangan embrio
3. Untuk memahami lebih jelas tentang system reproduksi pada manusia

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Embriologi Manusia
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim.
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini
merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi.
Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada
embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Pembuahan pada saat kopulasi antara pria
dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, pria mengeluarkan 300-400 juta sel sperma dari
saluran reproduksi didalam vagina wanita. Jika terjadi pada masa ovulasi (masa subur
wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi.
1. Tahap Embrionik
Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan
terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Tahap awal perkembangan manusia
diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang
dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru
yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Fase embrionik
terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
A.

Fase Murola
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi
yaitu proses terbentuknya morula. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis
berturut-turut sehingga menjadi 2, 4, 8, 16 dan akhirnya 32 buah sel.

B.

Fase Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Pada
fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan rongga tubuh dan
jaringannya.

C.

Fase Gastula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya
sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan
hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Pada fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding rahim, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai tiga lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh


embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti
Porifera dan Coelenterata.Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk
hidup. Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh
embrio pada fase gastrula.
1

Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem


saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.

Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),


alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi
seperti ren.

Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar


pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Selanjutnya, zigot membentuk
embrio yang diselubungi dan dilindungi oleh selaput kuning telur (bagian ini
tidak berkembang pada janin manusia), yaitu:
a. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan
menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari
guncangan.
b. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot
yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya
terdapat pembuluh darah.
c. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel
menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur
sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2,
termasuk zat sisa dan CO2.
d. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion
yang merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.

2. Tahap Implantasi
Implantasi biasanya terjadi di uterus bagian atas dan lebih sering pada dinding
posterior. Sebelum peristiwa implantasi, kumpulan sel yang mengelilingi blastokis
(zona pellucida) menghilang dan kemudian blastokista menempel pada endometrium.
Peristiwa ini disebut aposisi. Blastokista Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2
mm kemudian menginvasi endometrium. Implantasi selesai pada hari ke 24-25 (10-11
hari pasca konsepsi).
Menurut Partodihardjo (1980), implantasi berlangsung secara bertahap. Tahaptahap ini adalah tahap persentuhan embrio dengan endometrium, terlepasnya zona
pelusida, pergeseranatau pembagian tempat dan yang terakhir ada1ah pertautan antara
trofoblas dengan epitel endometrium. Tahap pelepasan zona pelusida adalah penting
karena zona pe1usida merupaluran suatu penghalang untuk imp1antasi. Terlepasnya
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

zona pelusida ada1ah sebagai aktivitas dari enzim proteolitik dari airan uterus.
Pelepasan zona pelusida terjadi sebelum trofoblas melekat pada endometrium.

3. Ciri Tahap Perkembangan


Pada bulan pertama (minggu ke-4) perkembangan embrio manusia ditandai
dengan alat-alat tubuh yang cukup penting telah mulai terbentuk dan sudah mulai
berfungsi walaupun belum sempurna. Kaki dan tangan belum terbentuk pada bulan
pertama usia kehamilan. Demikian pula otak janin masih berupa gumpalan darah.
Panjang embrio pada usia kandungan satu bulan sekitar 2.5 sampai 6 mm.
Berikutnya, pada bulan kedua terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm embrio yang telah terbentuk kaki dan tangan, alat-alat kelamin bagian dalam,
rangka yang masih berupa tulang rawan, alat-alat bagian muka dan beberapa alat
penting yang lain. Panjang embrio pada usia kandungan 2 bulan adalah antara 25
sampai 40 mm.
Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara lengkap
telah terbentuk, termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70
sampai 100 mm dan dapat dibedakan antara janin laki-laki atau perempuan. Lalu pada
bulan keempat kehamilan seorang wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit, rambut,
kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan janin sudah terasa oleh ibunya. Panjang
janin saat itu sekitar 145 mm.
Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita, janin hanya mengalami
pertumbuhan ke arah membesar dan memanjang hingga menjelang kelahirannya. Pada
akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen, nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang
sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi
membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar
untuk mengejar pembesaran kepala. Minggu ke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen
meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim,
paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang. Kulit bayi mulai menebal.
Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia
menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak,
ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin
kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut
bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera
penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi
(nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan
tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26, bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya
telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang
ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan
merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram,
sedangkan tingginya 35-38 cm.
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27), paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang
85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap
ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi 870-890 gram
dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus
tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai
terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah
ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si
kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti
androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam
tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat
menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi
perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan
nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna
sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi
yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini
waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter
tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut
bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan
tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran
darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir
sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai
melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu
lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh
bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting
seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada
fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan
menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat
badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32, jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi
tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat
dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan
hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi
semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi
sudah mulai bisa bermimpi,
Minggu ke-33, bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan
ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai
bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa
menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi
belum benar-benar bersatu. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan
sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34, bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan
menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap
terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui.
Minggu ke-35, pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini
berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Apabila bayi bunda laki-laki
maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan
tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi
sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paruparu bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat
badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm
Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat
dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah
5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar
rahim. Bayi sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih
dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi
48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan. Secara normal, lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10
hari. Pada waktu bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru sehingga aliran darah
dari plasenta terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali dengan tangisan.

4. Kelainan Pada Embrio


Pada saat proses perkembangan embrio juga sering terdapat kelainan yang disebut
kelainan perkembangan. Orang yang memiliki kelainan biasanya akan terlihat sejak
lahir sehingga disebut juga kelainan bawaan atau anomaly congenital ataupun
malformasi congenital.
a. Malformasi congenital adalah abnormalitas (kelainan) anatomi pada waktu di
lahirkan.

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

b. Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya jumlah kromosom dari 46, yaitu
hipodiplodi (biasanya 45) atau hiperdiplodi (biasanya 47-49).
c. Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang kelipatan dari N.B. Kelainan
Struktur Kromosom Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor
lingkungan seperti oleh radiasi, bahan kimia, virus. Berbagai kelainan yang dikenal
sebagai berikut:
1

Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua ujung kromosom yang
berlawanan patah, dan ujung-ujung yang tersisa bersatu dan membentuk cincin.

Mosaik terjadi bila pada seseorang di dalam tubuhnya mengandung berbagai


campuran kariotip baik autosom maupun kromosom seks.

Malformasi disebabkan mutasi gen di perkiraan 10-15% malformasi kongenital


disebabkan adanya gen-gen mutan (Nelson, 1969). Walaupun banyak gen yang
mengalalmi mutasi, kebanyakan gen ini tidak menyebabkan kelainan
kongenita, seperti misalnya fenilketonuria, yang bersifat di turunkan secara
resesif autosom. Kelainan juga dapat terjadi pada umumnya oleh karena terjadi
kelainan pada pembentukan selaput atau kantung embrio. Bila pemisahan
discus embrio (blastodisk) tidak sempurna atau masih muda ada bagian yang
bersatu, yang kemudian berkembang lebih lanjut menjadi kembar melekat atau
dikenal pula sebagai kembar siam.

B. Sistem Reproduksi Manusia


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih
dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

1. Organ Reproduksi Manusia


A. Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan
betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis
serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

Organ reproduksi dalam terdiri dari :


1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak
terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas
dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju
vesikula seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat
di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria
1. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut
dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna
kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi
untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
2. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih
yang bersifat asam.
3. Kelenjar
Cowpers/Cowpery/Bulbourethra
merupakan
kelenjar
yang
menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.

B. Organ Reproduksi Wanita


Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh
bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya
bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan
selaput dara.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2
bagian yaitu :
-

Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian


luas dan membatasi vulva.

Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian


dalam dan membatasi vulva.

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

Organ reproduksi dalam terdiri dari :


1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak
di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi
untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
-

Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada


wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.

Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.

2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal


ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap
sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar
dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan
silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah
pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan
yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
-

Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung


uterus.

Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi
untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk
semula setiap bulannya.

Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah


merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang
akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.

7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit


sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan
saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran
vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut
dengan klentit.
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

2. Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
Repoduksi aseksual (vegetatit)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda
jenis kelamin.
A. Alat Alat Reproduksi Laki Laki
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran kelamin,
kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma
dan hormon testosteron. Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut
skrotum.
2. Saluran kelamin terdiri atas vasa eferentia. epididimis. dan vas deferens.
a. Vasa eferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk
disalurkan ke epididimis berjumlah antara 10-20 buah.
b. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dengan panjang antara 5-6
meter. Di saluran ini cairan sperma diabsorpsi sehingga menjadi agak pekat.
Saluran ini berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal selama
tiga minggu).
c. Vas deferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm.
Saluran ini berfungsi untuk menghubungkan epididimis dengan uretra pada
penis. Di bagian ujung saluran ini terdapat saluran ejakulasi.
3. Kelenjar tambahan meliputi vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
Cowperi.
a. Vesika seminalis merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya
menyekresi cairan lendir yang banyak mengandung fruktosa, sedikit asam
askorbat, dan asam amino. Bahan-bahan kimia tersebut berfungsi untuk
memberi makan dan melindungi sperma sebelum membuahi ovum. Semen
adalah cairan yang terdiri atas sperma dan cairan yang dihasilkan oleh
berbagai kelenjar tambahan
b. Kelenjar frostat merupakan kelenjar berbentuk bulat yang mengelilingi
bagian pangkal saluran uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang
bersifat basa dan berwarna putih seperti susu. Cairan tersebut berfungsi
untuk menetralkan sifat asam pada vasa eferentia dan cairan yang ada di
dalam vagina sehingga sprema dapat bergerak aktif.
c. Kelenjar cowperi (bulbouretralis), yaiitu kelenjar berukuran sebesarb butir
kacang yang terletak di bagian proksimal (pangkal) uretra. Kelenjar ini
menghasilkan cairan mukosa yang berfungsi sebagai pelicin.
4. penis merupakan alat kelamin luar laki-laki yang befungsi untuk memasukkan
sperma ke dalam tubuh perempuan.
Sistem reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi
(pengeluaran), khususnya sistem urinaria. Uretra merupakan saluran yang berfungsi
untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema. Testis memproduksi jutaan setiap hari,
sejak masa pubertas samapai seorang laki-laki meninggal dunia. Jika tidak
dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali.

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

10

B. Alat-alat Reproduksi pada Perempuan


Alat reproduksi pada perempuan terdiri atas sepasang ovarium (indung telur) yang
terletak di rongga perut, saluran telur (oviduk/tuba Fallopii), uterus (rahim), vagina
dan organ kelamin bagian luar.
1. Ovarium merupakan kelenjar kelamin perempuan yang berfungsi untuk
memproduksi ovum dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron.
2. Saluran telur berfungsi untuk menyalurkan ovum ke arah rahim dengan
gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di dindingnya.
Panjang saluran ini sekitar 12 cm dan ujungnya berbentuk corong.
3. Uterus (rahim) berfungsi sebagai tempat berkembangnya embrio, dinding
uterus tebal, panjang sekitar 7,5 cm, dan lebar sekitar 5 cm. Selama kehamilan
uterus mampu mengembang sampai 500 kali.
4. Vagina merupakan saluran yang terletak di bawah uterus sebagai tempat bagi
penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan bayi pada proses persalinan.
5. Organ kelamin luar meliputi bagian-bagian sebagai berikut
a. Klitoris (kelentit), yaitu struktur yang homolog dengan penis.
b. Vulva, terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir
kecil).
c. Lubang saluran kencing, merupakan saluran terluar uretra
d. Lubang vagina, merupakan ujung terluar vagina
e. Fundus, yaitu bagian lipat paha
C. Proses Pembuahan Atau Fertilisasi
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang
sudah matang. Sebelumterjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai
berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut
dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran
Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke
saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus
(lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma
yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah
terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma
lain masuk. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling
lebar. Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut:
1 Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2 Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti
spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3 Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke
uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4 Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan
jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan
zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari
embrio ke peredana darah ibunya.
5 Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6 Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata,
tangan, dan kaki.
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

11

Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai
terbentuk.
8 Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan
organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang.
Mulai tahap ini sampai lhir, embrio disebut fetus (janin).
9 Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi
siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding
rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan
luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut
dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
D. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit tersebut
antara lain sebagai berikut.
1

Gonorhea (Kencing Nanah)


Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan
terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada
organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga
dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput
otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan.
Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang
dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya. Adapun tanda dan gejalagejala penyakit ini sebagai berikut.
a. Terdapat nanah di ujung saluran kencing.
b. Rasa terbakar pada saat buang air kecil
c. Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada
beberapa kasus, testes menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan
menjadi mandul.
d. Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke
rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi
mandul.
Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan
terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium.
Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi,
tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf,
dan otak.
Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan
melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi
laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa
ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

12

Keputihan (Fluor Albus)


Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara
lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri,
dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan
hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita
diabetes melitus (kencing manis).

AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome
(sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh
virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit
mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak
langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai
lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang
sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak
membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik
menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti
influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan
tubuh. Menghirup udara di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan
penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui
transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai
penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang
dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.

Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi.


Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum
dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat
dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering.
Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara
pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian.
Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya selalu
mencuci selimut atau alas tidur.

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generatif atau seksual.
Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus)
dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika terjadi
pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan
ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam
tuba fallopi. Setelah melalui masa terpenting, yaitu implantasi. Sejak minggu ke 12, janin
dalam rahim umumnya mulai bertambah panjang dan berat.
B. Saran
Dalam mempelajari materi tentang Embriologi dan Sistem Reproduksi ini harus
dipelajari dari berbagai sumber, lebih teliti dan harus mampu menjelaskan kembali
embriologi, khususnya proses embriologi pada manusia.

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

14

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia

15

Anda mungkin juga menyukai