PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu
telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungan dari sel
induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masingi n d u k b e r p e r a n d a l a m
menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam halukuran, bentuk,
p e r l e n g k a p a n f i s i o l o g i s d a n p o l a p e r i l a k u n y a . P a d a p r o s e s perkembangan
manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-masing
induk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis(proses pembentukan
sperma), dan induk betina mengalami oogenesis (proses p e m b e n t u k a n o v u m ) .
Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua gamet s e h i n g g a
terbentuk individu dengan sifat genetik yang berasal dari
keduainduknya) maka akan terbentuk zigot . Zigot akan mulai
m e m b e n t u k s u a t u organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan
proses-proses pembelahan.P e m b e l a h a n a w a l ya n g t e r j a d i d i s e b u t s e b a g a i
blastulasi d i m a n a s e l y a n g merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami
pembelahan menjadi 2, 4,8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Embriologi?
2. Apa saja tahapan-tahapan Embriologi ?
3. Apa saja kelainan pada Embrio?
4. Apa yang dimaksud dengan Sistem Reproduksi?
5. Apa saja bagian bagian reproduksi?
6. Apa saja penyakit pada Sistem Reproduksi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas proses perkembangan embrio manusia setelah terjadi
fertilisasi antara sel telur dan sel sperma
2. Untuk lebih memahami hal-hal yang terjadi disetiap tahapan yang terjadi pada
perkembangan embrio
3. Untuk memahami lebih jelas tentang system reproduksi pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Embriologi Manusia
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim.
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini
merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi.
Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada
embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Pembuahan pada saat kopulasi antara pria
dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, pria mengeluarkan 300-400 juta sel sperma dari
saluran reproduksi didalam vagina wanita. Jika terjadi pada masa ovulasi (masa subur
wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi.
1. Tahap Embrionik
Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan
terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Tahap awal perkembangan manusia
diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang
dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru
yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Fase embrionik
terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
A.
Fase Murola
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi
yaitu proses terbentuknya morula. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis
berturut-turut sehingga menjadi 2, 4, 8, 16 dan akhirnya 32 buah sel.
B.
Fase Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Pada
fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan rongga tubuh dan
jaringannya.
C.
Fase Gastula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya
sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan
hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Pada fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding rahim, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai tiga lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua
2. Tahap Implantasi
Implantasi biasanya terjadi di uterus bagian atas dan lebih sering pada dinding
posterior. Sebelum peristiwa implantasi, kumpulan sel yang mengelilingi blastokis
(zona pellucida) menghilang dan kemudian blastokista menempel pada endometrium.
Peristiwa ini disebut aposisi. Blastokista Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2
mm kemudian menginvasi endometrium. Implantasi selesai pada hari ke 24-25 (10-11
hari pasca konsepsi).
Menurut Partodihardjo (1980), implantasi berlangsung secara bertahap. Tahaptahap ini adalah tahap persentuhan embrio dengan endometrium, terlepasnya zona
pelusida, pergeseranatau pembagian tempat dan yang terakhir ada1ah pertautan antara
trofoblas dengan epitel endometrium. Tahap pelepasan zona pelusida adalah penting
karena zona pe1usida merupaluran suatu penghalang untuk imp1antasi. Terlepasnya
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia
zona pelusida ada1ah sebagai aktivitas dari enzim proteolitik dari airan uterus.
Pelepasan zona pelusida terjadi sebelum trofoblas melekat pada endometrium.
Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27), paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang
85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap
ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi 870-890 gram
dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus
tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai
terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah
ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si
kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti
androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam
tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat
menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi
perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan
nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna
sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi
yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini
waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter
tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut
bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan
tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran
darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir
sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai
melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu
lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh
bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting
seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada
fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan
menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat
badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32, jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi
tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat
dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan
hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi
semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah
Ilmu Dasar Keperawatan I | Embriologi dan Sistem Reproduksi Manusia
lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi
sudah mulai bisa bermimpi,
Minggu ke-33, bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan
ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai
bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa
menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi
belum benar-benar bersatu. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan
sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34, bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan
menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap
terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui.
Minggu ke-35, pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini
berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Apabila bayi bunda laki-laki
maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan
tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi
sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paruparu bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat
badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm
Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat
dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah
5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar
rahim. Bayi sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih
dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi
48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan. Secara normal, lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10
hari. Pada waktu bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru sehingga aliran darah
dari plasenta terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali dengan tangisan.
b. Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya jumlah kromosom dari 46, yaitu
hipodiplodi (biasanya 45) atau hiperdiplodi (biasanya 47-49).
c. Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang kelipatan dari N.B. Kelainan
Struktur Kromosom Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor
lingkungan seperti oleh radiasi, bahan kimia, virus. Berbagai kelainan yang dikenal
sebagai berikut:
1
Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua ujung kromosom yang
berlawanan patah, dan ujung-ujung yang tersisa bersatu dan membentuk cincin.
Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi
untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk
semula setiap bulannya.
2. Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
Repoduksi aseksual (vegetatit)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda
jenis kelamin.
A. Alat Alat Reproduksi Laki Laki
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran kelamin,
kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma
dan hormon testosteron. Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut
skrotum.
2. Saluran kelamin terdiri atas vasa eferentia. epididimis. dan vas deferens.
a. Vasa eferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk
disalurkan ke epididimis berjumlah antara 10-20 buah.
b. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dengan panjang antara 5-6
meter. Di saluran ini cairan sperma diabsorpsi sehingga menjadi agak pekat.
Saluran ini berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal selama
tiga minggu).
c. Vas deferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm.
Saluran ini berfungsi untuk menghubungkan epididimis dengan uretra pada
penis. Di bagian ujung saluran ini terdapat saluran ejakulasi.
3. Kelenjar tambahan meliputi vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
Cowperi.
a. Vesika seminalis merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya
menyekresi cairan lendir yang banyak mengandung fruktosa, sedikit asam
askorbat, dan asam amino. Bahan-bahan kimia tersebut berfungsi untuk
memberi makan dan melindungi sperma sebelum membuahi ovum. Semen
adalah cairan yang terdiri atas sperma dan cairan yang dihasilkan oleh
berbagai kelenjar tambahan
b. Kelenjar frostat merupakan kelenjar berbentuk bulat yang mengelilingi
bagian pangkal saluran uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang
bersifat basa dan berwarna putih seperti susu. Cairan tersebut berfungsi
untuk menetralkan sifat asam pada vasa eferentia dan cairan yang ada di
dalam vagina sehingga sprema dapat bergerak aktif.
c. Kelenjar cowperi (bulbouretralis), yaiitu kelenjar berukuran sebesarb butir
kacang yang terletak di bagian proksimal (pangkal) uretra. Kelenjar ini
menghasilkan cairan mukosa yang berfungsi sebagai pelicin.
4. penis merupakan alat kelamin luar laki-laki yang befungsi untuk memasukkan
sperma ke dalam tubuh perempuan.
Sistem reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi
(pengeluaran), khususnya sistem urinaria. Uretra merupakan saluran yang berfungsi
untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema. Testis memproduksi jutaan setiap hari,
sejak masa pubertas samapai seorang laki-laki meninggal dunia. Jika tidak
dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali.
10
11
Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai
terbentuk.
8 Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan
organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang.
Mulai tahap ini sampai lhir, embrio disebut fetus (janin).
9 Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi
siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding
rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan
luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut
dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
D. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit tersebut
antara lain sebagai berikut.
1
12
AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome
(sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh
virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit
mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak
langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai
lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang
sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak
membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik
menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti
influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan
tubuh. Menghirup udara di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan
penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui
transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai
penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang
dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak
punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generatif atau seksual.
Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus)
dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika terjadi
pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan
ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam
tuba fallopi. Setelah melalui masa terpenting, yaitu implantasi. Sejak minggu ke 12, janin
dalam rahim umumnya mulai bertambah panjang dan berat.
B. Saran
Dalam mempelajari materi tentang Embriologi dan Sistem Reproduksi ini harus
dipelajari dari berbagai sumber, lebih teliti dan harus mampu menjelaskan kembali
embriologi, khususnya proses embriologi pada manusia.
14
DAFTAR PUSTAKA
15