Anda di halaman 1dari 51

A.

Alat – Alat
Gelas Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.
Terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200
1. Gelas Kimia / Gelas Beaker derajad Celcius (pyrex). Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi : Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi. Menampung zat kimia. Memanaskan cairan. Media
pemanasan cairan

Cara menggunakan :

• Dalam memanaskan larutan, alasi kaki tiga menggunakan kawat kasa, lalu
letakkan gelas kimia yang berisi larutan untuk dipanaskan.

• Jika ingin mengukur volume larutan, maka tuang larutan ke dalam gelas
kimia kemudian anda dapat mengetahui volumenya dengan melihat
sampai di garis mana cairan tersebut berada,
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya.
Fungsinya :
• Tempat penyimpanan larutan / media
• Mencampur larutan kimia yang akan digunakan untuk uji laboratorium
Cara menggunakan :
• Memegang leher erlenmeyer, masukkan larutan yang akan di encerkan
/ dititrasi
• Pada saat mencampur (menghomogenkan) larutan tetap memegang
leher erlenmeyer dengan satu tangan, kemudian menggoyangkan
secara berputar, perlahan – lahan hingga larutan menyatu. Sedangkan
tangan yang lain bisa tetap tenang, santai. Arah pendangan mata
tertuju pada larutan. Pengisian larutan maksimal hingga batas tulisan
volume untuk memberi ruang muai larutan. Ketika menyimpan larutan,
umumnya bibir erlenmeyer akan ditutup dengan aluminium foil dan
dilapisi kertas lalu diikat dengan karet.
Cara membaca volume pada gelas ukur

Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan

dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan.

Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas


Gelas Ukur berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang
ukur tersebut adalah garis singgung skala harus
dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan
sesuai dengan meniskus cairan.
panas. Ukurannya mulai dari 5 mL sampai 2 L. Jenis gelas ukur
ada yang tahan panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan  Meniskus adalah garis lengkung permukaan

panas. cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau


Fungsi :
adhesi zat cair dengan gelas ukur.
 Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
Cara Menggunakan :
Mengisi gelas ukur dengan larutan yang sesuai dengan volume yang
tertera pada skalanya.
Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan
bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas
karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL -2 L.

Fungsi : Untuk membuat larutan dengan konsentrasi


tertentu dan mengencerkan larutan.

Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan
yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai
sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok
kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara
membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.
5. Kaca Arloji

Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter


ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Penutup gelas kimia ketika tengah proses
pemanasan sampel (penguapan). Sebagai tempat
untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam
proses pengamatan dan sebagai tempat untuk
menyimpan bahan yang akan ditimbang.
Cara penggunaan : meletakkan zat yang akan
ditimbang ke dalam kaca arloji
6. Pipet Tetes

Pipet tetes, mampu memindahkan cairan dalam


jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan.
Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang
berupa pipa kecil yang berupa pipa kecil yang
ditutupi dengan karet dibagian atasnya.
Cara menggunakan :
Tekan bulatan karet pada pipet, maka larutan
akan masuk ke dalam pipet. Tekan lagi untuk
mengeluarkan larutan.
7. Pipet Volum / Pipet
Gondok
Cara menggunakan pipet volum yaitu :
• Sebelum digunakan pipet harus dalam kondisi
kering dan bersih.
• Pasangkan bola hisap ke pipet bagian atas,
usahakan agar ujung pipet masuk ke bagian
dalam bola hisap sehingga pipet tidak mudah
lepas dari bola hisap.
Pipet volume memiliki bagian menggelembung • Untuk menyedot cairan pencet huruf A yang
ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil terdapat pada bola hisap, dan untuk
larutan dengan volume yang tepat dan sesuai
dengan label yang tertera pada bagian yang mengeluarkan pencet huruf E pada bola hisap
menggelembung ditengahnya. Ketika cairan sudah masuk dalam pipet dan
Fungsi : Untuk mengambil larutan dengan volume sudah pas dengan garis meniskus pada pipet
yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera maka pindahkan cairan ke dalam wadah yang
pada bagian yang menggelembung tersebut.
lainnya.
8. Corong
Gelas

Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas
bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya
dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.

Fungsi : Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan
pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
9. Tabung Reaksi Berupa tabung yang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca berosilikat
panas, terdiri dari berbagai ukuran.

Fungsi :

• sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

• Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

Cara menggunakan

Pada saat proses pemanasan bahan kimia menggunakan tabung reaksi umumnya
terdapat 2 cara yaitu,

• Tabung reaksi dipanaskan dahulu kedalam gelas kimia yang berisi air dan
selanjutnya dipanaskan menggunakan kompor/heater pembakar spiritus

• Memegang tabung reaksi haru sdijepit oleh penjepit tabung reaksi atau
menggunakan sarung tangan anti panas agar tidak terkena dampak panas
dari tabung dan selanjutnya dibakar langsung di atas api
11. Botol
10. Mortar + Alu semprot plastik
(Botol Cuci)

Mortar dan Pestle atau dalam bahasa


Berupa botol tinggi
Indonesia dinamai Lesung dan Alu.
bertutup yang terbuat
• Fungsi alat ini adalah untuk
dari plastik. Berfungsi
menghancurkan atau menghaluskan suatu
sebagai tempat
bahan atau zat yang masih bersifat
menyimpan aquades.
padat atau kristal.
• Cara menggunakan : masukkan bahan
Cara menggunakannya
kimia berupa padatan ke dalam mortar
dengan menekan badan
dan gerus hingga halus menggunakan alu
botol sampai airnya
keluar.
Spatula : berupa sendok panjang
Terbuat dari kaca tahan panas. dengan ujung atasnya datar,
Fungsi : terbuat dari stainless steel atau
 Untuk mencampur cairan alumunium. alat untuk mengambil
dengan bahan kimia untuk
obyek. Fungsi :
keperluan praktek di
Ø Untuk mengambil bahan kimia
laboratorium cairan di dalam
gelas kimia yang berbentuk padatan

Cara Menggunakan : Ø. Dipakai untuk mengaduk


Masukan batang pengaduk ke larutan
dalam larutan yang akan dicampur
lalu aduk.
14. Termometer Alkohol
Cara menggunakan Termometer Alkohol
 Sebelum menggunakan termometer hal yang harus dilakukan adalah memastikan
bahwa termometer tersebut dalam kondisi bersih, baik dan normal.
Fungsi
 Jika diperlukan, gunakan tiang penyangga sebagai alat bantu untuk menyangga
mengukur suhu
termometer.
dan perubahan
 Masukkan termometer kedalam zat cair sekitar 3-5 menit. Posisi Reservoir
suhu. Memiliki
kurang lebih berada ditengah-tengah dari zat yang diukur suhunya. Tujuannya
batas
adalah agar suhu yang didapat merupakan suhu rata-rata dari zat tersebut.
pengukuran
 Perhatikan pengisi termometer yang berwarna merah ( alkohol ) berhenti pada
sampai dengan
angka berapa. Perhatikan pula skala yang tertera pada termometer.
78oC.
 Catat hasil pengukuran suhu. Ketika membaca skala termometer alkohol,
Mempunyai
pastikan posisi mata sejajar dengan permukaan kolom alkohol.
titik beku
• Kemudian angkat termometer
sampai -112
• Apabila hendak melakukan pengukuran kembali, maka tunggu beberapa saat
derjat celcius,
sampai termometer siap untuk digunakan kembali.
• Lakukan kembali seperti langkah diatas.
• Apabila sudah selesai, silahkan cuci termometer dan simpan ditempat yang aman
15. Termometer Raksa

Cara Mennggunakan :
 Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada
di reservoir atau di bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan
ujung yang tidak berair raksa.
 Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi Termometer ini digunakan
karena dapat mengukur suhu
air raksa dengan pembesih alkohol. yang sangat tinggi, mudah
• Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit dilihat, perubahan suhu lebih
cepat, dan tidak membasahi
atau sampai air raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. dinding termometer.
 Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya Termometer air raksa
digunakan untuk mengukur
anak demam. Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu suhu badan, dalam
tubuhnya meningkat karena banyak bergerak. Jika kurang pasti, laboratorium, dan industri.

lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit kemudian.


• Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer
dengan pembersih beralkohol.
17. Plat Tetes
Cawan porselen digunakan sebagai
wadah untuk bahan berupa padatan
Tempat mereaksikan zat-zat, tapi dalam jumlah
dalam skala kecil. kecil dan tempat untuk menentukan pH
Cara Menggunakan: larutan asam-basa.
Larutan yang akan dikristalisasi Cara Menggunakan:
dimasukkan ke dalam cawan porselen Letakkan kertas lakmus merah/biru yang sudah
kemudian dipanaskan diatas Bunsen dipotong kecil. Lalu teteskan larutan yang akan

yang telah diberi klawat kasa dan diperiksa sifat asam/basanya.

diberi penyangga kaki tiga.


18. Cawan Krus
Cara menggunakan :
 Bahan yang akan diabukan ditempatkan pada krus
Berupa mangkok kecil
pengabuan
yang dilengkapi tutup dan
 Lama pengabuan tiap bahan berbeda – beda antara 2 – 8
terbuat dari porselin
jam. Pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa
tahan panas alumina. Pada
pengabuan yang umumnya berwarna putih abu-abu dan
saat krus masih dalam
beratnya konstan dengan selang waktu pengabuan 30
kadaan panas, jangan
menit
langsung dikenai air.
 Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan
Perubahan suhu mendadak
dingin, sehingga krus yang berisi abu yang diambil dari
menyebabkan krus pecah
dalam muffle harus lebih dahulu dimasukkan kedalam
Fungsi :
oven bersuhu 105 derajat Celcius agar suhunya turun,
untuk mengabukan sampel
kemudian dimasukkan kedalam eksikator sampai dingin
(dimasukkan dalam mufel
 Apabila penutup krus pengabuan tidak sesuai dapat
furnace). Dapat
menyulitkan proses pengabuan sehingga tutuplah dengan
dipanaskan sampai 1900
rapat penutup krus pengabuan sebelum digunakan.
derajat Celcius
19. Buret

Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya. Ukurannya mulai dari 5
dan 10 mL dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05. Fungsi : Untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakan :
 Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan
digunakan.
 Cara mengisinya :
• Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas

• Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita
• Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong
tidak terpercik ke mata.
• Jangan sampai ada gelembung di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung
tutup kran.
• Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur
cairan agar tepat pada skala nol.
20. Corong Bouchner 21. Corong Pisah
Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan
Berupa corong yang bagian lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup.
dasarnya berpori dan
berdiameter besar. Terbuat Terbuat dari kaca.
dari porselen, plastik atau Fungsi : Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki
kaca.
Fungsi : Untuk menyaring kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses
sampel agar lebih cepat ekstraksi.
kering.
Cara menggunakannya :
Cara menggunakan :
Siapkan kertas saring yang campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katub dalam
telah dibentuk seukuran keadaan tertutup.
dengan corong. Letakkan
kertas saring pada corong, Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan
lalu basahi sedikit dengan
aqua DM. Diselipkan lagi dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung
kertas saring di mulut labu dengan baik.
ukur agar udara yang masuk
memudahkan larutan untuk Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui
masuk kedalam labu. Lalu
katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah
letakkan corong di mulut labu,
tuang larutan yang akan sudah keluar.
disaring
22. Desikator Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi
bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan
dingin karena dilapisi vaseline.
Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator
vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup,
yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang
biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
1. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
2. Mengeringkan padatan
Cara Menggunakannya
• :Dengan membuka tutup desikator menggesernya ke samping
• Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika
gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven
bersuhu 105 derajad Celcius sampai warnanya kembali membiru.
23. Kuvet Kaca 24. Kuvet Plastik

Kuvet berupa tabung kecil dengan penampang melintang berbentuk lingkaran atau persegi, yang
ditutup pada salah satu ujung, terbuat dari plastik, kaca, atau kuarsa leburan (untuk cahaya UV)
dan dirancang untuk menaruh sampel untuk percobaan spektroskopi. Kuvet spektrofotometer
adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis.
• Kaca optis, memiliki jangkauan panjang gelombang optik 340-2,500nm yang mentransmisikan
lebih dari 80% cahaya bersama dengan toleransi pencocokan 1% pada 350nm.
• Plastik, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 380 hingga 780 nm(spektrum
tampak).

Kuvet harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:


• Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya
• Permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar
• Harus tahan (tidak bereaksi) dengan bahan-bahan kimia
• Tidak boleh rapuh
• Mempunyai bentuk (design) yang sederhana
25. Chamber
KLT
KLT sangat berguna untuk mengetahui jumlah komponen dalam sampel. Peralatan yang digunakan untuk KLT
adalah chamber ( wadah untuk proses KLT ), pinset, plat KLT, dan eluen.
Inilah langkah – langkah memakai KLT :
• Potong plat sesuai ukuran. Biasanya, untuk satu spot menggunakan plat selebar 1 cm. Berarti jika menguji
3 sampel ( 3 spot ) berarti menggunakan plat selebar 3 cm.
• Buat garis dasar ( Base line ) di bagian bawah, sekitar 0,5 cm dari ujung bawah plat, dan garis akhir di
bagian atas.
• Menggunakan pipa kapiler, totolkan sampel cairan yang telah disiapkan sejajar, tepat di atas base line.
Jika sampel padat, larutkan pada pelarut tertentu. Keringkan totolan.
• Dengan pipet yang berbeda, masukkan masing- masing eluen ke dalam chamber dan campurkan.
• Tempatkan plat pada chamer berisi eluen. Base line jangan sampai tercelup oleh ulen. Tutuplah chamber.
• Tunggu eluen mengelusi sampel sampai mencapai garis akhir, disana pemisahan akan terlihat.
• Setelah mencapai garis akhir, angkat plat dengan pinset, keringkan dan ukur jarak spot. Jika spot tidak
terlihat, amati lampu UV. Jika masih terlihat, semprot dengan pewarna tertentu seperti kalium kromat
atau ninhidrin.
26. Alat Destilasi

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai
titik didih masing – masing.
Alat destilasi terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat.
Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi
berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:
a) Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b) Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur
uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya
labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan
celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan
biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami
kontak dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat
bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan
penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Cara Menggunakan :
Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi
adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih
dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Proses penguapan komponen zat
ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap
dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau
berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses
destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni
pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi
telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat
murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu
ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu
uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang berlebihan
(superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar.
27. Kolom kromatografi

Teknik Penggunaan:
Campuran akan dipisahkan dan dimasukkan
pada bagian ujung atas kolom dan fasa gerak
yang berupa zat cair akan dibiarkan mengalir

Kolom kromatografi menyerupai pipa


lurus dengan atau tampa kran pada
ujung bawah. kolom kromatografi ini
terbuat dari gelas.
Fungsi : untuk memisahkan dua
campuran senyawa atau lebih dengan
cara melewatkan kolom tersebut.
B. Alat – Alat
Non Gelas

Rak tabung reaksi terbuat dari kayu, ada juga yang


dari stainless.
Fungsi : Untuk menempatkan tabung reaksi
Cara menggunakan :
Simpanlah tabung rekasi pada lubang-lubang yang
tersedia pada rak tabung reaksi.
3. Penjepit
4. Penjepit / tang cawan krus
Tabung Reaksi

Penjepit tabung reaksi, digunakan untuk


menjepit tabung reaksi pada saat Terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit
pemanasan, atau untuk membantu cawan krus yang sangat panas saat dikeluarkan
mengambil kertas saring atau benda lain dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang
pada kondisi panas. cawan pada saat pembakaran di atas bunsen.
Cara Menggunakan : Cara menggunakannya yaitu memegang bagian
Tekan penekan pada penjepit kemudian pegangan pada tang krus lalu arahkan bagian
jepitkan pada tabung reaksi. Apabila alat titik beban ke cawan uap, lalu jepit cawan uap
ini longgar atau penjepit lepasan, segera supaya tidak terlepas dari jepitan tang krus.
perbaiki dan alat ini bisa digunakan lagi Angkat dan pindahkan ke tempat yang kita
inginkan.
5. Pembakar Bunsen
6. Statip dan Klem

Fungsi : untuk membakar zat atau Fungsi Statip :

memanaskan larutan. Untuk memanaskan Untuk menegakkan buret,

medium, mensterilkan jarum inokulasi corong dan peralatan gelas

dan alat-alat yang terbuat dari platina lainnya

dan nikrom . Fungi Klem :

Cara menggunakan : Untuk menjepit peralatan

Simpan bunsen di bawah kaki tiga,dan gelas dan menempel statip

simpan zat yang akan di panaskan Cara menggunakan

diatasnya. Letakkan statif pada bidang


datar lalu bagian atasnya
dipasangkan klem sebagai
penyangga buret.
7. Kawat Asbes
8. Kaki Tiga

Fungsi : Sebagai alas Fungsi Kaki tiga


penyebaran panas. • sebagai penyangga pembakar
Cara menggunakan : spirtus
Simpan kawat kasa di • sebagai penahan kawat kasa
atas pemanas, lalu Cara penggunaan :
simpan tabung reaksi Letakkan alat pembakar di bawah kaki
di atas kawat kasa tiga seperti pembakar bunsen dan
tersebut. meletakkan peralatan gelas diatasnya,
namun diantara kedua alat tersebut
harus dipasang kawat kasa diatas kaki
tiga.
9. Kertas Lakmus Merah
dan Lakmus Biru

Fungsi :
Untuk mendeteksi asam, basa dan netral dari suatu larutan.
• Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna
merah.
• Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna
biru
Cara menggunakan :
Celupkan kertas lakmus merah atau biru dalam suatu larutan.
Amati perubahan warna yang terjadi
Fungsi

Untuk identifikasi
keasamaan
larutan/zat Indikator Universal

Teknik
penggunaan

o Setelah kertas indikator universal


dicelupkan di cocokan warna yang ada pada
kotak kertas.
o Tidak dapat dibersihkan karena kertas
indikator hanya dilakukan sekali percobaan
Fungsi
Untuk menghisap
larutan yang akan
dari botol larutan.
Untuk larutan Teknik
selain air sebaiknya penggunaan
digunakan karet
pengisat yang telah
disambungkan pada
pipet ukur. Bola o Kempeskan katup yang bersimbol A (aspirate), Sedot cairan
Karet / ke atas, dengan menekan bagian atas S (suction),
Bola
Penghisap Kemudiantekan katup E untuk mengeluarkan cairan dari pipet
ukur.
Bomb Kalorimeter

Fungsi :
untuk mengukur jumlah kalor ( nilai kalori ) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (
dalam o2 berlebih ) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
Teknik penggunaan :
 Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium
penyerap kalor, dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam
tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara.
Sejumlah zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah “ kumparan besi ‘’
yang diketahui beratnya ( yang akan dibakar ) ditempatkan pula pada cawan platina
sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Setelah itu bom diiisi dengan o2
hingga tekanannya mencapai 25 atm. Kemudian ‘’ bom ‘’ dimasukkan ke dalam kalorimeter
yang diisi air. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke
kawat besi dan setelah terjadi pemabakaran, kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas ( atau
harga air ) “ bom “ kalorimeter, pengaduk dan termometer ditentukan dengan percobaan
terpisah dengan menggunakan zat yang diketahui panas pembakarannya dengan tepat.
Mikro pipet

Fungsi :
Memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat
Teknik penggunaan :
 Set atau atur volume cairan / larutan/ sampel yang
dibutuhkan
 Pasang tip disposable
 Tekan “ plungger Button “ atau penyedot sampai batas
pertama
 Masukkan tip ke dalam sampel
 Ambil atau sedot sampel : harus posisi tegak lurus
kemudian lap dengan tisu bagian luar tip
 Pindahkan samel dengan cara menekan “ plungger Button “
sampai batas kedua
 Lepaskan tekanan penyedot
 Lepaskan tip
Alat – alat Digital

Hot plate stirer


Fungsi:
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (
plate ) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga
mampu mempercepat proses homogenisasi.
Teknik penggunaan :
 Pastikan alat pada posisi datar atau rata dan aman
 Sambung socket kabel ke power
 Untuk menghidupkan putar ke posisi on
 Untuk pengadukan putar sampai lampu stir menyala sesuai yang
diinginkan, tanda 1
( lambat ) sampai dengan tanda 10 ( cepat )
 untuk pemanas putar sampai lampu heat menyala sesuai yang
diinginkan, , tanda 1
( kurang panas ) sampai dengan tanda 10
( panas )
 Untuk mematikan, kembalikan stir dan heat ke posisi terendah
 Putar tombol ke posisi off sampai lampunya mati
 Kemudian socket kabel dilepas atau dicabut dari power atau
listrik.
Neraca Analitik

Fungsi :
Untuk menimbang massa suatu zat.
Teknik penggunaan :
 Nolkan terlebih dahulu neraca tersebut
 Letakkan zat yang akan ditimbang pada
bagian timbangan
 Baca nilai yang tertera pada layar
monitor neraca
 Setelah digunakan, nolkan kembali neraca
tersebut
Fungsi :
berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, selain fungsi- fungsi diatas
Oven
oven biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium,zat-zat kimia maupun pelarut
organik, dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air.

Teknik penggunaan :
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan tutup pintu oven
dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic, dan bahan yang
mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C
• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
• Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
• Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke nol .
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin
keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Berfungsi untuk menganalisis kadar air dengan pengeringan, penentuan kadar airnya
didasarkan pada penimbangan berat.
OVEN VACUUM Cara penggunaannya :
 Pertama-tama lakukan persiapan-persiapan terhadap bahan yang akan dianalisis kadar
airnya, wadah pengering dan oven, serta persiapan penanganan bahan hasil pengeringan
seperti telah diuraikan di atas.
 Cawan kosong beserta tutupnya dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C. selama 30
menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit untuk cawan aluminium dan 20
menit untuk cawan porselen. Cawan kemudian ditimbang. Pengeringan cawan diulangi
hingga diperoleh berat konstan dari cawan dan tutupnya
 Bahan yang telah dipersiapkan sebagaimana tersebut pada persiapan bahan di atas segera
dimasukkan dalam cawan dan ditutup. Dalam keadaan terbuka cawan berisi bahan
beserta tutup cawan dikeringkan dalam oven pada tekanan disesuaikan bahan yang
digunakan dan suhu di bawah 100°C. selama 6 jam. Cawan diletakkan sedemikian rupa
sehingga tidak menyentuh dinding dalam oven. Untuk bahan yang tidak terdekomposisi
dengan pemanasan yang lama, dapat dikeringkan dalam oven selama satu malam (16
jam).
 Setelah pemanasan, dengan penjepit cawan, cawan berisi bahan dikeluarkan dari oven
langsung dimasukkan dalam desikator dan ditutup dengan penutup cawan. Dinginkan
selama 10 – 20 menit, lalu timbang cawan berisi bahan kering tertutup penutup cawan.
Setelah penimbangan, cawan berisi bahan beserta tutupnya dikeringkan kembali ke dalam
oven hingga diperoleh berat konstan dari cawan berisi bahan beserta tutupnya.
Heating mantle
Fungsi :
Untuk memanaskan labu berisi zat kimia ( biasanya yang
mudah terbakar ) dan mendidihkan pelarut
Teknik penggunaan :
 Hubungkan kabel listrik di sisi belakang No.8, dan
hidupkan dengan menggunakan tombol ON/OFF (No.6) di
sisi samping. Sesuaikan pengaturan suhu yang diperlukan
menggunakan tombol No.3.
 Lampu No.2 menyala secara otomatis sesuai waktu
pemanasan berlangsung.
Mengakhiri Penggunaan Heating Mantle
Keterangan :  Matikan tombol ON/OFF (No.6).
1.Indikator daya listrik Cabut kabel listrik dari sumber listrik.
2. Indikator element pemanas
3. Kontrol regulator energi
4. Element pemanas
5. Label peringatan pemanas
6. Tombol ON/OFF
7. Tempat label
8. Input listrik
9. Batang pendukung braket
pH meter
Fungsi : untuk mengukur Ph (kadar
keasamaan atau basa) suatu cairan.
Cara menggunakan :
Hidupkan alat ph,lalu celupkan
elektroda ke dalam cairan yang akan
diukur, kemudian putar-putar
elektroda larut menjadi homogen.
Tanur
Fungsi : sebagai pemanas pada suhu tinggi
Cara Penggunaan Tanur
Pada analisa gravimetric, untuk mengabukan zat yang
dianalisis,terlebih dahulu crus harus ditimbang hingga bobotnya
tetap.Zat diekstraksikan hingga terbentuk endapan,lalu disaring
dengan kertas saring bebas abu,dan endapannya dimasukkan ke dalam
crus dibakar dengan api kecil kemudian gunakan api besar.Setelah
sebagian besar kertas endapan telah menjadi abu yang berwarna
putih,pindahkan pemanasan kedalam tanur.
Pada sat pemijatan kertas saring zat yang diuji,maka seluruh zat
organic akan terbakar menjadi arang yang berwarna hitan.Jika
pemanasan dilanjutkan seluruh zat organic (arang)akan hilang
terbakr dan akan diperoleh abu atau sisa yang terdiri atas anorganik
yang berupa oksida logam yang berwarna putih atau berwarna lain
tergantung dari jenis logamnya.
Berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan
centrifuge
Padatan dari larutan, efektif dalam menghilangkan partikel tersuspensi yang terlalu kecil untuk

disaring. Cara penggunaannya:

 Siapkan sample yang akan dipisah atau dimurnikan.


 Sambungkan Centrifuge pada arus listrik.
 Hidupkan Centrifuge.
 Buka Penutup dan tekan tombol open.
 Masukan sample pada tabung Centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada setiap tabung harus
sama ukurannya.
 Masukkan tiap tabung ke dalam lubang Centrifuge. Untuk meletakkan tabung berisi sample yang
akan dimurnikan, posisikan tabung secara menyilang. Dan tidak perlu dilakukan jika semua
lubang pada Centrifuge terisi penuh oleh tabung sample yang akan diuji.
 Tutup penutup Centrifuge.
 Set waktu yang diperlukan dan tentukan kecepatan rotasi atau Rpm yang diinginkan.
 Tekan tombol mulai.
 Setelah proses selesai tekan tombol open dan ambil hasil dari pemurnian sampel tersebut pada
tabung.
ROTARY
EVAPORATOR
Berfungsi untuk mengefisienkan dan mempercepat pemisahan pelarut dari suatu larutan dan mampu menguapkan pelarut dibawah
titik didih sehingga zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.
Cara penggunaaannya :
• Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing. Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan
tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan temperatur
standar yaitu 25⁰C. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian mengatur suhu sesuai dengan yang
diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.
• Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat. Untuk memudahkan dalam melepas labu
dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua benda, digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air dinyalakan
dengan menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk mengatur suhunya sesuai dengan
yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan
memutar knop pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.
• Cara mematikan alat harus berurutan sesuai prosedur. Pertama matikan pompa vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah
itu, matikan penangas air dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara bertahap. Kedua matikan rotavapor dengan
menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti berputar. Terakhir, matikan pendingin dengan mengenbalikan suhu pendingin
kembali ke suhu standar kemudian matikan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua
sampel yang telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari
sambungan dengan kondensor. Sebelumnya lepaskan klipnya terlebih dahulu.
Berfungsi untuk mengeringkan bahan-bahan cair seperti
ekstrak baik cair maupun kental, lebih ditekankan untuk
pengeringan ekstrak dengan penyari/solvent dari air.

Cara penggunaan : Ekstrak cairan atau kental sebelum


dimasukkan kedalam Freeze Dryer telah dibekukan dalam
refrigerator (lemari es) minimal semalam. Setelah membeku
kemudian dimasukkan ke dalam alat, alat disetting sesuai
dengan yang diinginkan. Oleh vaccum puma alat tersebut akan
menyedot solvent yang telah beku (freeze) menjadi uap.
Spektrofotometer
Instrumentasi spektrofotometer IR memiliki sistem optik yang serupa
infra merah
dengan spektrofotometer UV-Vis. Perbedaan utama terletak pada
sumber energi, dan sel. Sumber radiasi bisa berupa laser, dan selnya
lebih tipis daripada sel pada UV-Vis karena energi IR lebih rendah
dari UV-Vis. Umumnya alat IR menggunakan berkas ganda yang
dirancang lebih sederhana daripada berkas tunggal.
Prinsip kerja spektrofotometer IR yaitu radiasi dari sumber
radiasi IR dipecah oleh pencacah sinar menjadi dua bagian yang sama
dengan arah yang saling tegak lurus. Kemudian kedua radiasi tersebut
dipantulkan kembali ke dua cermin sehingga bertemu kembali di
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan
pencacah sinar untuk saling berinteraksi. Dari sini sinar dipancarkan ke
suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi
cuplikan yang dapat menyerap energi, setelah itu terjadilah transisi
elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75–
diantara tingkat energi vibrasi dasar dan tingkat vibrasi tereksitasi
1.000 μm atau pada bilangan gelombang 13.000–10 cm-1 dengan
berupa berkas radiasi IR yang ditangkap oleh detektor, kemudian
menggunakan suatu alat yaitu Spektrofotometer Infra Merah.
signal yang dihasilkan dari detektor direkam sebagai spektrum IR yang
Metode ini banyak digunakan pada laboratorium analisis industri dan
berbentuk puncak-puncak absorpsi berupa grafik. Sebagian sinar dari
laboratorium riset karena dapat memberikan informasi yang
pencacah akan dibalikan ke sumber gerak. Maju mundur cermin akan
berguna untuk analisis kualitatif dan kuantitatif, serta membantu
menyebabkan sinar mencapai ke detektor berfluktuasi tetapi
penerapan rumus bangun suatu senyawa.
terkendali.
Spektrofotometer
uv-vis Berfungsi untuk :
Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.

Cara penggunaannya :
SpektrofotometerUV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi
senyawa kimia. Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan menjalar secara lurus
dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya saling tagak lurus. Tenaga foton bila
mmepengaruhi senyawa kimia, maka akan menimbulkan tanggapan (respon), sedangkan respon yang
timbul untuk senyawa organik ini hanya respon fisika atau Physical event. Tetapi bila sampai
menguraikan senyawa kimia maka dapat terjadi peruraian senyawa tersebut menjadi molekul yang
lebih kecil atau hanya menjadi radikal yang dinamakan peristiwa kimia atauChemical event.
Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju
monokromator. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah
cermin berotasi.Detektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang-ulang,
Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya
perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram.
Berfungsi untuk mengukur kadar garam dalam air.
SALINITY
Cara penggunaan :
REFRAKTOMETER
 Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
 Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal
aquadest atau larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh
permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mengambil cairan yang ingin diukur.
 Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi
awal. Prisma jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.
 Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer.
Bakal terlihat satu angka skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda
0/00 yang berarti "bagian per seribu", dari 0 di dasar skala hingga 50 di
ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis pertemuan bagian putih dan
biru..
 Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering
menggunakan tisu atau kain lembut.
 Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering.
Alat Ukur TDS ( Total Dissolve Solid )Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur partikel padatan yang
Kualitas Air terlarut pada air minum yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Partikel yang mungkin terlarut dalam air
minum adalah kandungan besi logam (besi, alumunium, tembaga, mangan, seng dan lain lainnya). Selain itu
partikel padatan tersebut, mungkin juga terlarut partikel non padatan seperti mikro organisme. Partikel
padatan maupun non padatan yang terlarut pada air akan tampilkan pada angka digital displaynya. Fungsi TDS
Meter ini adalah untuk mengukur kualitas cairan yang digunakan pada pengairan, pemeliharaan air aquarium,
pembuatan air mineral, air reverse osmosis, air aki, air limbah, air sadah, budidaya hidroponik, koloid perak,
proses kimia, Air destilasi air pada kolam renang, dan juga untuk mengetahui air minum mana yang aman
dikonsumsi tubuh serta biasa juga untuk mengetahui kualitas air murni
Cara Menggunanan
Terlebih dahulu sediakan air yang akan diuji pada sebuah tempat atau gelas. Selanjutnya celupkan TDS
meter kedalam air tersebut. Selanjutnya akan terbaca angka yang berubah ubah pada layar displaynya. Pada
saat seperti itu sebaiknya ditunggu terlebih dahulu sekitar 2 hingga 3 menit sampai angka digital menjadi
stabil. Terdapat beberapa fitur yang dimiliki diantaranya adalah: sangat akurat dan tepat dikarenakan
menggunakan mikroprosesor; memiliki fungsi hold yang digunakan untuk menyimpan pengukuran, membaca
TDS Meter dan merekam; memiliki fungsi auto-off yang secara otomatis dapat menutup setelah 10 menit tidak
digunakan, dengan demikian mampu menghemat baterai; tampilan besar dan mudah dibaca layar LCD.
Water purity electrolizer ini merupakan salah satu alat pengukur kualitas air yang memiliki tingkat kesalahan
Alat Ukur
hanya 1 – 3 mm. Pengukur tingkat kejernihan air ini memiliki 4 batang logam dengan panjang 7 cm dan diameter Kualitas Air
0,7 cm. Alat ini mampu mendeteksi kandungan terlarut yang ada dalam air sehingga Anda bisa tau, air tersebut
layak Anda konsumsi atau tidak.
Cara penggunaan alat ini sangat mudah, yaitu:
-Ambil 2 gelas air dengan volume 100ml sampai 150ml. Letakkan dalam gelas berwarna bening.
-Masukkan 2 batang logam dalam salah satu gelas dan 2 batang lain dalam gelas lainnya
-Pastikan posisi alat mendatar diatas gelas, kemudian hubungkan colokan pada sumber listrik.
-Tekan tombol ON untuk memulai proses elektrolisis
-Tunggu selama 30 detik, kemudian tekan tombol off.
-Pindahkan water purity electrolyzer dari gelas, dan lihat perubahan warna pada air.
• Berikut adalah deskripsi dari tampilan warna air pada gelas:
Kuning : mengandung sanso, senyawa silikon, mineral organik, molibdenum, silikon fluorida, dan bahan organik
lainnya.
-Hijau : arsen (arsenik), merkuri, timbal, tembaga, natrium.
-Biru : bakteri, virus, karsinogen, fosfor organik (pupuk, detergen, pestisida)
-Merah : besi dan karat, bakteri
-Putih : timbal, seng, merkuri, kotoran anorganik)
-Hitam : logam berat (seng, timbal, tembaga, kromium, mangan, kadmiun)
Dengan water purity electrolyzer ini Anda dapat menguji sendiri air yang Anda gunakan sehari-hari dan
langsung bisa mengetahui kandungan dari air tersebut dengan mudah dan cepat.
Liquid Chromatograpy (LC)

Fungsi : Teknik Penggunaan :


Untuk memisahkan campuran Prinsip dasar dari LC / HPLC ( High Performance Liquid Chromatography ) adalah
senyawa dengan tujuan pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya. Adapun prinsip kerja dari alat
mengidentifikasi, mengukur HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji diinjeksikan ke dalam kolom
atau memurnikan masing – dengan bantuan pompa maka sampel tersebut kemudian akan terurai dan terpisah
masing komponen campuran menjadi senyawa-senyawa kimia ( analit ) sesuai dengan perbedaan afinitasnya.
Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh detector
(spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang
tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh
recorder yang biasanya dapat ditampilkan menggunakan integrator atau
menggunakan personal computer (PC) yang terhubung online dengan alat HPLC

tersebut.
Computer

Fungsi :
• Mengintegrasikan respon dari
detektor untuk setiap komponen
hasil kromotografi dan merubahnya
menjadi kromatogram sehingga
mudah dibaca dan diinterpretasikan.
• Mengontrol injektor secara
otomatis
• Mengontrol popma gradien Teknik Penggunaan :

• Mengoleksi sampel Hubungkan komputer dengan mesin


kromatografi. Kemudian mengatur
komputer sesuai dengan kebutuhan dalam
melakukan kromatografi.
Fungsi : Total Hydrocarbon Analyzer
Untuk menentukan konsentrasi hidrokarbon berdasarkan
arus yang ditimbulkan oleh ion yang dihasilkan ketika
Teknik Penggunaan
hidrokarbon dibakar menggunakan nyala hidrogen.
Pengukuran secara langsung dangan Gas
Chromatograf Hidrokarbon diukur sebagai total
hidrokarbon (THC) dan Non Methanic
Hydrocarbon (NMHC). Metode yang digunakan
adalah kromatografi gas dengan detektor Flame
Ionisasi (FID). Hidrokarbon dari udara dibakar
pada flame yang be-rasal dari gas hidrogen
membentuk ion-ion. Ion yang terbentuk pada
flame akan ditangkap oleh elektrode negatif.
Banyaknya arus ion yang terbentuk menunjukkan
konsentrasi hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai