Alat – Alat
Gelas Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.
Terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200
1. Gelas Kimia / Gelas Beaker derajad Celcius (pyrex). Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi : Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi. Menampung zat kimia. Memanaskan cairan. Media
pemanasan cairan
Cara menggunakan :
• Dalam memanaskan larutan, alasi kaki tiga menggunakan kawat kasa, lalu
letakkan gelas kimia yang berisi larutan untuk dipanaskan.
• Jika ingin mengukur volume larutan, maka tuang larutan ke dalam gelas
kimia kemudian anda dapat mengetahui volumenya dengan melihat
sampai di garis mana cairan tersebut berada,
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya.
Fungsinya :
• Tempat penyimpanan larutan / media
• Mencampur larutan kimia yang akan digunakan untuk uji laboratorium
Cara menggunakan :
• Memegang leher erlenmeyer, masukkan larutan yang akan di encerkan
/ dititrasi
• Pada saat mencampur (menghomogenkan) larutan tetap memegang
leher erlenmeyer dengan satu tangan, kemudian menggoyangkan
secara berputar, perlahan – lahan hingga larutan menyatu. Sedangkan
tangan yang lain bisa tetap tenang, santai. Arah pendangan mata
tertuju pada larutan. Pengisian larutan maksimal hingga batas tulisan
volume untuk memberi ruang muai larutan. Ketika menyimpan larutan,
umumnya bibir erlenmeyer akan ditutup dengan aluminium foil dan
dilapisi kertas lalu diikat dengan karet.
Cara membaca volume pada gelas ukur
Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan
yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai
sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok
kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara
membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.
5. Kaca Arloji
Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas
bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya
dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi : Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan
pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
9. Tabung Reaksi Berupa tabung yang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca berosilikat
panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Fungsi :
Cara menggunakan
Pada saat proses pemanasan bahan kimia menggunakan tabung reaksi umumnya
terdapat 2 cara yaitu,
• Tabung reaksi dipanaskan dahulu kedalam gelas kimia yang berisi air dan
selanjutnya dipanaskan menggunakan kompor/heater pembakar spiritus
• Memegang tabung reaksi haru sdijepit oleh penjepit tabung reaksi atau
menggunakan sarung tangan anti panas agar tidak terkena dampak panas
dari tabung dan selanjutnya dibakar langsung di atas api
11. Botol
10. Mortar + Alu semprot plastik
(Botol Cuci)
Cara Mennggunakan :
Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada
di reservoir atau di bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan
ujung yang tidak berair raksa.
Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi Termometer ini digunakan
karena dapat mengukur suhu
air raksa dengan pembesih alkohol. yang sangat tinggi, mudah
• Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit dilihat, perubahan suhu lebih
cepat, dan tidak membasahi
atau sampai air raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. dinding termometer.
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya Termometer air raksa
digunakan untuk mengukur
anak demam. Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu suhu badan, dalam
tubuhnya meningkat karena banyak bergerak. Jika kurang pasti, laboratorium, dan industri.
Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya. Ukurannya mulai dari 5
dan 10 mL dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05. Fungsi : Untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakan :
Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan
digunakan.
Cara mengisinya :
• Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas
• Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita
• Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong
tidak terpercik ke mata.
• Jangan sampai ada gelembung di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung
tutup kran.
• Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur
cairan agar tepat pada skala nol.
20. Corong Bouchner 21. Corong Pisah
Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan
Berupa corong yang bagian lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup.
dasarnya berpori dan
berdiameter besar. Terbuat Terbuat dari kaca.
dari porselen, plastik atau Fungsi : Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki
kaca.
Fungsi : Untuk menyaring kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses
sampel agar lebih cepat ekstraksi.
kering.
Cara menggunakannya :
Cara menggunakan :
Siapkan kertas saring yang campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katub dalam
telah dibentuk seukuran keadaan tertutup.
dengan corong. Letakkan
kertas saring pada corong, Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan
lalu basahi sedikit dengan
aqua DM. Diselipkan lagi dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung
kertas saring di mulut labu dengan baik.
ukur agar udara yang masuk
memudahkan larutan untuk Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui
masuk kedalam labu. Lalu
katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah
letakkan corong di mulut labu,
tuang larutan yang akan sudah keluar.
disaring
22. Desikator Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi
bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan
dingin karena dilapisi vaseline.
Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator
vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup,
yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang
biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
1. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
2. Mengeringkan padatan
Cara Menggunakannya
• :Dengan membuka tutup desikator menggesernya ke samping
• Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika
gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven
bersuhu 105 derajad Celcius sampai warnanya kembali membiru.
23. Kuvet Kaca 24. Kuvet Plastik
Kuvet berupa tabung kecil dengan penampang melintang berbentuk lingkaran atau persegi, yang
ditutup pada salah satu ujung, terbuat dari plastik, kaca, atau kuarsa leburan (untuk cahaya UV)
dan dirancang untuk menaruh sampel untuk percobaan spektroskopi. Kuvet spektrofotometer
adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis.
• Kaca optis, memiliki jangkauan panjang gelombang optik 340-2,500nm yang mentransmisikan
lebih dari 80% cahaya bersama dengan toleransi pencocokan 1% pada 350nm.
• Plastik, dengan panjang gelombang yang dapat digunakan pada 380 hingga 780 nm(spektrum
tampak).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai
titik didih masing – masing.
Alat destilasi terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat.
Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi
berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:
a) Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b) Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur
uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya
labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan
celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan
biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami
kontak dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat
bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan
penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Cara Menggunakan :
Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi
adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih
dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Proses penguapan komponen zat
ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap
dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau
berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses
destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni
pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi
telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat
murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu
ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu
uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang berlebihan
(superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar.
27. Kolom kromatografi
Teknik Penggunaan:
Campuran akan dipisahkan dan dimasukkan
pada bagian ujung atas kolom dan fasa gerak
yang berupa zat cair akan dibiarkan mengalir
Fungsi :
Untuk mendeteksi asam, basa dan netral dari suatu larutan.
• Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna
merah.
• Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna
biru
Cara menggunakan :
Celupkan kertas lakmus merah atau biru dalam suatu larutan.
Amati perubahan warna yang terjadi
Fungsi
Untuk identifikasi
keasamaan
larutan/zat Indikator Universal
Teknik
penggunaan
Fungsi :
untuk mengukur jumlah kalor ( nilai kalori ) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (
dalam o2 berlebih ) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
Teknik penggunaan :
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium
penyerap kalor, dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam
tabung. Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara.
Sejumlah zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah “ kumparan besi ‘’
yang diketahui beratnya ( yang akan dibakar ) ditempatkan pula pada cawan platina
sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Setelah itu bom diiisi dengan o2
hingga tekanannya mencapai 25 atm. Kemudian ‘’ bom ‘’ dimasukkan ke dalam kalorimeter
yang diisi air. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke
kawat besi dan setelah terjadi pemabakaran, kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas ( atau
harga air ) “ bom “ kalorimeter, pengaduk dan termometer ditentukan dengan percobaan
terpisah dengan menggunakan zat yang diketahui panas pembakarannya dengan tepat.
Mikro pipet
Fungsi :
Memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat
Teknik penggunaan :
Set atau atur volume cairan / larutan/ sampel yang
dibutuhkan
Pasang tip disposable
Tekan “ plungger Button “ atau penyedot sampai batas
pertama
Masukkan tip ke dalam sampel
Ambil atau sedot sampel : harus posisi tegak lurus
kemudian lap dengan tisu bagian luar tip
Pindahkan samel dengan cara menekan “ plungger Button “
sampai batas kedua
Lepaskan tekanan penyedot
Lepaskan tip
Alat – alat Digital
Fungsi :
Untuk menimbang massa suatu zat.
Teknik penggunaan :
Nolkan terlebih dahulu neraca tersebut
Letakkan zat yang akan ditimbang pada
bagian timbangan
Baca nilai yang tertera pada layar
monitor neraca
Setelah digunakan, nolkan kembali neraca
tersebut
Fungsi :
berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, selain fungsi- fungsi diatas
Oven
oven biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium,zat-zat kimia maupun pelarut
organik, dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air.
Teknik penggunaan :
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan tutup pintu oven
dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic, dan bahan yang
mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C
• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
• Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
• Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke nol .
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin
keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Berfungsi untuk menganalisis kadar air dengan pengeringan, penentuan kadar airnya
didasarkan pada penimbangan berat.
OVEN VACUUM Cara penggunaannya :
Pertama-tama lakukan persiapan-persiapan terhadap bahan yang akan dianalisis kadar
airnya, wadah pengering dan oven, serta persiapan penanganan bahan hasil pengeringan
seperti telah diuraikan di atas.
Cawan kosong beserta tutupnya dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C. selama 30
menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit untuk cawan aluminium dan 20
menit untuk cawan porselen. Cawan kemudian ditimbang. Pengeringan cawan diulangi
hingga diperoleh berat konstan dari cawan dan tutupnya
Bahan yang telah dipersiapkan sebagaimana tersebut pada persiapan bahan di atas segera
dimasukkan dalam cawan dan ditutup. Dalam keadaan terbuka cawan berisi bahan
beserta tutup cawan dikeringkan dalam oven pada tekanan disesuaikan bahan yang
digunakan dan suhu di bawah 100°C. selama 6 jam. Cawan diletakkan sedemikian rupa
sehingga tidak menyentuh dinding dalam oven. Untuk bahan yang tidak terdekomposisi
dengan pemanasan yang lama, dapat dikeringkan dalam oven selama satu malam (16
jam).
Setelah pemanasan, dengan penjepit cawan, cawan berisi bahan dikeluarkan dari oven
langsung dimasukkan dalam desikator dan ditutup dengan penutup cawan. Dinginkan
selama 10 – 20 menit, lalu timbang cawan berisi bahan kering tertutup penutup cawan.
Setelah penimbangan, cawan berisi bahan beserta tutupnya dikeringkan kembali ke dalam
oven hingga diperoleh berat konstan dari cawan berisi bahan beserta tutupnya.
Heating mantle
Fungsi :
Untuk memanaskan labu berisi zat kimia ( biasanya yang
mudah terbakar ) dan mendidihkan pelarut
Teknik penggunaan :
Hubungkan kabel listrik di sisi belakang No.8, dan
hidupkan dengan menggunakan tombol ON/OFF (No.6) di
sisi samping. Sesuaikan pengaturan suhu yang diperlukan
menggunakan tombol No.3.
Lampu No.2 menyala secara otomatis sesuai waktu
pemanasan berlangsung.
Mengakhiri Penggunaan Heating Mantle
Keterangan : Matikan tombol ON/OFF (No.6).
1.Indikator daya listrik Cabut kabel listrik dari sumber listrik.
2. Indikator element pemanas
3. Kontrol regulator energi
4. Element pemanas
5. Label peringatan pemanas
6. Tombol ON/OFF
7. Tempat label
8. Input listrik
9. Batang pendukung braket
pH meter
Fungsi : untuk mengukur Ph (kadar
keasamaan atau basa) suatu cairan.
Cara menggunakan :
Hidupkan alat ph,lalu celupkan
elektroda ke dalam cairan yang akan
diukur, kemudian putar-putar
elektroda larut menjadi homogen.
Tanur
Fungsi : sebagai pemanas pada suhu tinggi
Cara Penggunaan Tanur
Pada analisa gravimetric, untuk mengabukan zat yang
dianalisis,terlebih dahulu crus harus ditimbang hingga bobotnya
tetap.Zat diekstraksikan hingga terbentuk endapan,lalu disaring
dengan kertas saring bebas abu,dan endapannya dimasukkan ke dalam
crus dibakar dengan api kecil kemudian gunakan api besar.Setelah
sebagian besar kertas endapan telah menjadi abu yang berwarna
putih,pindahkan pemanasan kedalam tanur.
Pada sat pemijatan kertas saring zat yang diuji,maka seluruh zat
organic akan terbakar menjadi arang yang berwarna hitan.Jika
pemanasan dilanjutkan seluruh zat organic (arang)akan hilang
terbakr dan akan diperoleh abu atau sisa yang terdiri atas anorganik
yang berupa oksida logam yang berwarna putih atau berwarna lain
tergantung dari jenis logamnya.
Berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan
centrifuge
Padatan dari larutan, efektif dalam menghilangkan partikel tersuspensi yang terlalu kecil untuk
Cara penggunaannya :
SpektrofotometerUV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi
senyawa kimia. Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan menjalar secara lurus
dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya saling tagak lurus. Tenaga foton bila
mmepengaruhi senyawa kimia, maka akan menimbulkan tanggapan (respon), sedangkan respon yang
timbul untuk senyawa organik ini hanya respon fisika atau Physical event. Tetapi bila sampai
menguraikan senyawa kimia maka dapat terjadi peruraian senyawa tersebut menjadi molekul yang
lebih kecil atau hanya menjadi radikal yang dinamakan peristiwa kimia atauChemical event.
Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju
monokromator. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah
cermin berotasi.Detektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang-ulang,
Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya
perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram.
Berfungsi untuk mengukur kadar garam dalam air.
SALINITY
Cara penggunaan :
REFRAKTOMETER
Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal
aquadest atau larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh
permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mengambil cairan yang ingin diukur.
Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi
awal. Prisma jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.
Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer.
Bakal terlihat satu angka skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda
0/00 yang berarti "bagian per seribu", dari 0 di dasar skala hingga 50 di
ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis pertemuan bagian putih dan
biru..
Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering
menggunakan tisu atau kain lembut.
Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering.
Alat Ukur TDS ( Total Dissolve Solid )Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur partikel padatan yang
Kualitas Air terlarut pada air minum yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Partikel yang mungkin terlarut dalam air
minum adalah kandungan besi logam (besi, alumunium, tembaga, mangan, seng dan lain lainnya). Selain itu
partikel padatan tersebut, mungkin juga terlarut partikel non padatan seperti mikro organisme. Partikel
padatan maupun non padatan yang terlarut pada air akan tampilkan pada angka digital displaynya. Fungsi TDS
Meter ini adalah untuk mengukur kualitas cairan yang digunakan pada pengairan, pemeliharaan air aquarium,
pembuatan air mineral, air reverse osmosis, air aki, air limbah, air sadah, budidaya hidroponik, koloid perak,
proses kimia, Air destilasi air pada kolam renang, dan juga untuk mengetahui air minum mana yang aman
dikonsumsi tubuh serta biasa juga untuk mengetahui kualitas air murni
Cara Menggunanan
Terlebih dahulu sediakan air yang akan diuji pada sebuah tempat atau gelas. Selanjutnya celupkan TDS
meter kedalam air tersebut. Selanjutnya akan terbaca angka yang berubah ubah pada layar displaynya. Pada
saat seperti itu sebaiknya ditunggu terlebih dahulu sekitar 2 hingga 3 menit sampai angka digital menjadi
stabil. Terdapat beberapa fitur yang dimiliki diantaranya adalah: sangat akurat dan tepat dikarenakan
menggunakan mikroprosesor; memiliki fungsi hold yang digunakan untuk menyimpan pengukuran, membaca
TDS Meter dan merekam; memiliki fungsi auto-off yang secara otomatis dapat menutup setelah 10 menit tidak
digunakan, dengan demikian mampu menghemat baterai; tampilan besar dan mudah dibaca layar LCD.
Water purity electrolizer ini merupakan salah satu alat pengukur kualitas air yang memiliki tingkat kesalahan
Alat Ukur
hanya 1 – 3 mm. Pengukur tingkat kejernihan air ini memiliki 4 batang logam dengan panjang 7 cm dan diameter Kualitas Air
0,7 cm. Alat ini mampu mendeteksi kandungan terlarut yang ada dalam air sehingga Anda bisa tau, air tersebut
layak Anda konsumsi atau tidak.
Cara penggunaan alat ini sangat mudah, yaitu:
-Ambil 2 gelas air dengan volume 100ml sampai 150ml. Letakkan dalam gelas berwarna bening.
-Masukkan 2 batang logam dalam salah satu gelas dan 2 batang lain dalam gelas lainnya
-Pastikan posisi alat mendatar diatas gelas, kemudian hubungkan colokan pada sumber listrik.
-Tekan tombol ON untuk memulai proses elektrolisis
-Tunggu selama 30 detik, kemudian tekan tombol off.
-Pindahkan water purity electrolyzer dari gelas, dan lihat perubahan warna pada air.
• Berikut adalah deskripsi dari tampilan warna air pada gelas:
Kuning : mengandung sanso, senyawa silikon, mineral organik, molibdenum, silikon fluorida, dan bahan organik
lainnya.
-Hijau : arsen (arsenik), merkuri, timbal, tembaga, natrium.
-Biru : bakteri, virus, karsinogen, fosfor organik (pupuk, detergen, pestisida)
-Merah : besi dan karat, bakteri
-Putih : timbal, seng, merkuri, kotoran anorganik)
-Hitam : logam berat (seng, timbal, tembaga, kromium, mangan, kadmiun)
Dengan water purity electrolyzer ini Anda dapat menguji sendiri air yang Anda gunakan sehari-hari dan
langsung bisa mengetahui kandungan dari air tersebut dengan mudah dan cepat.
Liquid Chromatograpy (LC)
tersebut.
Computer
Fungsi :
• Mengintegrasikan respon dari
detektor untuk setiap komponen
hasil kromotografi dan merubahnya
menjadi kromatogram sehingga
mudah dibaca dan diinterpretasikan.
• Mengontrol injektor secara
otomatis
• Mengontrol popma gradien Teknik Penggunaan :