A. Tujuan
Untuk menetapkan residu tersuspensi sampel air dari air sungai Kasin
B. Dasar Teori
Zat padat merupakan materi residu setelah pemanasan dan
pengeringan pada suhu 103℃ - 105℃. Residu atau zat pada yang tertinggal
selama proses pemanasan pada temeperatur tersebut adalah materi yang ada
dalam contoh air dan tidak hilang tau menguap pada 105℃. Dimensi zat
padat dinyatakan dalam mg/l atau g/l, % berat (kg zat padat /kg larutan),
atau % volume (dm3 zat padat /liter larutan).
D. Langkah Kerja
Sampel Air
Hasil
E. Data Pengamatan
Lokasi pengambilan sampel = Kasin Minggu Pagi
Berat kertas saring + residu (A) = 0,443 gr
Berat kertas saring (B) = 0,442 gr
Residu tersuspensi (mg/L) = 20 g/mL
F. Analisis Data
( 𝐴−𝐵 ) ×1000
Residu Tersuspensi = 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝐿 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan :
A = Berat kertas saring + residu
B = Berat kertas saring
Diketahui :
A = 0,443 gr
B = 0,442 gr
Volume sampel = 50 mL
( 0,443−0,442 ) ×1000
Residu Tersuspensi =
0,05 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 20 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
G. Analisis Data
Total Suspended Solid (TSS) atau zat padat yang tersuspensi,
merupakan residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan oleh saringan.
TSS adalah salah satu parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas
air. Pengukuran TSS berdasarkan pada berat kering partikel yang
terperangkap oleh filter, biasanya dengan ukuran pori tertentu. Umumnya,
filter yang digunakan memiliki ukuran pori 0,45µm (Clescerl,1905).
Ambang batas TSS menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 03 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Kawasan Industri adalah sebesar 150 mg/liter.
Untuk mengukur besarnya TSS digunakan rumus sebagai berikut :
( 𝐴−𝐵 ) ×1000
Residu Tersuspensi = 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝐿 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Pada praktikum ini yang pertama dilakukan adalah menyiapkan
kertas saring, kemudian ditetapkan beratnya. Kertas saring tersebut dilipat
dan disaring 50 mL sampel air sungai, ditunggu hingga seluruh air tersaring
dan kemudian kertas saring basah tersebut dan dioven pada 100℃ - 105℃
selama ±1 jam. Setelah dioven, kertas saring tersebut didinginkan dalam
desikator dan kemudian kertas saring tersebut ditimbang. Dengan prosedur
tersebt, akhirnya didapatkan berat kertas setelah dioven dan di desikator,
berat ini disebut dengan berat kertas dan residu yaitu sebesar 0,443 gram.
Berdasarkan hasil diatas terjadi penambahan berat yang disebabkan
oleh partikel-partikel kecil yang menepel pada kertas . sifat-sifat kimia dan
fisika dari material dalam suspensi, besarnya ukuran pori saringan, luas dan
ketebalan saringan, dan jumlah serta keadaan fisik dari material yang
terendap padanya merupakan faktor penting yang mempengaruhi
pemisahan zat padat tersuspensi.
Perhitungan kadar zat tersuspensi :
( 0,443−0,442 ) ×1000
Residu Tersuspensi =
0,05 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 20 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Kadar Zat Pada Tersuspensi (TSS) dalam air sungai yang berlokasi di Kasin
yang diambil pada Hari Minggu Pagi tanggal 25 Februari 2018 yaitu sebesar
20 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 dimana kadar tersebut tidak melebihi ambang batas yang telah
ditetapkan.
H. Kesimpulan
Kadar zat padat tersuspensi dalam air sungan adalah 20 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟,
tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan yaitu 150 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟.
Daftar Pustaka
Jujubandun. 2012. Parameter Fisika-Kimia-Biologi Penentu Kualitas Air .
(http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimia-
bioligi-penentu-kualitas-air), diakses pada 03 Maret 2018.
Tim KBK Kimia Analitik. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Lingkungan. Malang :
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.