Anda di halaman 1dari 10

BAB II

BAHAN BAKU, PRODUK DAN BAHAN PENUNJANG


Bahan baku utama pembuatan urea di PT Pupuk Kujang unit Urea 1B adalah amonia
cair (NH3) dan karbon dioksida (CO2) yang diperoleh dari unit amonia. Unit amonia
membutuhkan bahan baku berupa gas alam, steam dan udara. Steam yang digunakan
di unit amonia berasal dari Unit Utilitas dengan bahan baku air. Unit utilitas, unit
amonia dan unit urea terintegrasi sehingga menghasilkan produk berupa urea prill.
Produk samping yang dihasilkan dari proses pembuatan urea prill berupa amonia, gas
nitrogen, gas hydrogen, gas karbondioksida, nitrogen cair, dan oksigen cair.
2.1 Bahan Baku
2.1.1 Gas Alam
Natural gas atau gas alam merupakan bahan baku untuk pembuatan amonia
pada Unit Amonia 1B. Gas alam yng mengandung hidrogen (H 2) dan
karbondioksida (CO2) harus dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan
pengotornyanya. Gas alam sebagian besar terdiri dari metana (CH 4) dengan
sejumlah kecil pengotor. Gas alam yang digunakan untuk proses, dipasok dari
Pertamina dari tiga sumber berbeda yang berada di pantai utara Jawa Barat
yaitu:
1) Arco Offshore
2) Laut Parigi
3) Sumuran di Mundu (Kabupaten Indramayu)
Gas alam dari tiga sumber berbeda dialirkan melalui pipa penyalur gas alam.
Jumlah gas alam yang dialokasikan untuk PT Pupuk Kujang adalah sebesar 60
mmscfd (million of standard cubic feet per day). Komposisi gas alam
dipengaruhi oleh letak geografis dari sumber gas sedangkan sifat gas
dipengaruhi oleh komponen yang ada di dalamnya. sifat komponen gasnya
dapat dilihat pada tabel 2.1 dan komposisinya pada tabel 2.2:
Tabel 2.1 Sifat Komponen Gas Alam

Nama
Metana
Etana
Propana
i-Butana
n-Butana
i-Pentana
n-Pentana
Heksana
Karbon Dioksida
Hidrogen Sulfida

Rumus
Molekul
CH4
C2H6
C3H8
i-C4H10
n-C4H10
i-C5H12
n-C5H12
C6H14
CO2
H2S

Berat
Molekul
(gram/mol)
16,04
30,07
44,09
52,12
52,12
72,15
72,15
86,17
44,01
34,08

Specific

Titik Didih

hof

Gravity

(oC)

(kkal/gmol)

0,415
0,546
0,585
0,6
0,6
0,612
0,63
0,659
1,53
11,895

-161,4
-88,6
-42,2
-10
-0,6
27,95
36,3
69
-78,6
-59,6

-17,89
-20,24
-24,82
-32,15
-30,15
-36,92
-35
-39,96
-94,05
-4,82

(Sumber: Perrys Chemical Engineering Handbook, 1999)


Tabel 2.2 Komposisi Gas Alam untuk Bahan Baku

Komponen
N2
CO2
Ar
CH4
C2H6
C3H8
i-C4H10
n-C4H10
i-C5H12
n-C5H12
C6H14
H2S
H2

% volume
2,22
8,26
0,02
78,28
4,62
3,94
0,75
0,99
0,28
0,22
0,06
12,24 ppm
tR
(Sumber: Laboratorium PT Pupuk Kujang)

2.1.2

Udara

Kebutuhan udara untuk proses yang ada di PT Pupuk Kujang meliputi udara
proses dan udara instrumen. Udara digunakan sebagai bahan baku pada
pembuatan amonia dengan jumlah kebutuhan udara sekitar 40.365 Nm3/jam.
Udara dieroleh dari sekitar lingkungan industry dan ditransportasikan melalui
perpipaan. Sebelum digunakan udara dibersihkan terlebih dahulu dari pengotor
pada unit utilitas untuk menghindari kerusakan peralatan. Komposisi udara
untuk bahan baku proses dapat diihat pada Tabel 2.3:
Tabel 2.3 Komposisi udara

Komponen
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbondioksida
Neon
Hydrogen
Helium
Krypton
Xenon

Komposisi
(% Volume)
78,03
20,99
0.93
0,033
0,0015
0,001
0,0005
0,0001
0,000008
(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

2.1.3

Air
Air baku digunakan sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler, air
pemadam kebakaran, dan air untuk pemenuhan kebutuhan permukiman.
Kebutuhan air yang diperlukan PT Pupuk Kujang sekitar 9000m 3/jam yang
diperoleh dari 3 lokasi, yaitu dari daerah Cikao (Jatiluhur), Parung Kadali
(Curug), dan Kolam 8. Air dari Cikao dan Parung Kadali dialirkan dengan dua
buah pompa yang memiliki kapasitas 5500 gpm, sedangkan Kolam 8
merupakan sebuah kolam emergency yang berada di sekitar industry dan

bersumber dari air hujan. Seluruh air baku tersebut diolah terlebih dahulu di unit
utilitas agar sesuai dengan baku mutu.
2.1.4

Amonia Cair (NH3)


Amonia cair diperoleh dari unit amonia 1B melalui reaksi antara hydrogen
dan nitrogen. Amonia cair yang dibutuhkan untuk produksi pupuk urea pada
unit urea 1B adalah 40.663 kg/jam. Sifat fisik dan spesifikasi amonia cair
dapat dilihat pada Tabel 2.4 dan 2.5:
Tabel 2.4 Sifat Fisik Amonia Cair yang Digunakan pada Unit Urea 1b

Sifat
Berat Molekul
Titik Beku (oC)
Titik Didih (oC)
Densitas (g/ml)
Viskositas (cP)
Panas Pembentukan (kJ/mol)
Panas Penguapan (kJ/mol)
Panas Spesifik (J/oCgr)

Nilai
17,03
-77,07
-33,53
0,817 (80oC)
0,225 (-30 oC)
46,2 (18 oC)
22,3 (-33,3 oC)
2,225
(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

Tabel 2.5 Spesifikasi Amonia Cair yang Digunakan pada Unit Urea 1b

Parameter
NH3
H2

Spesifikasi
99,98%
0,01%

N2

CH4
Flow Rate (Kg/jam)
Temperatur (oC)
Tekanan (Kg/cm2G)

0,01%
42.697
30
18
(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

2.1.5

Gas Karbondioksida (CO2)


Gas karbondioksida diperoleh dari unit amonia, gas buangan, dan dari gas alam.
Gas karbondioksida yang dibutuhkan sebagai bahan baku pada unit urea 1b

sebesar 52.919 Kg/jam dan dialirkan dengan perpipaan. Sifat fisik dan
spesifikasi gas karbondioksida dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan 2.7:
Tabel 2.6 Sifat Fisik Gas Karbondioksida yang Digunakan pada Unit Urea 1b

Sifat
Berat Molekul
Indeks Bias
Titik Didih (oC)
Densitas (g/ml)
Viskositas (cP)
Panas Pembentukan (kJ/mol)
Enthropi (J/mol)

Nilai
42,832
1,112
-57
1977
0,07
-393,5
214
(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

Tabel 2.7 Spesifikasi Gas Karbondioksida yang Digunakan pada Unit Urea 1b

Parameter
CO2
CO
CH4
N2
H2
Dry total
Flow Rate (Kg/jam)
Temperatur (oC)
Tekanan (Kg/cm2G)

Spesifikasi
99,4%
0%
0%
0,09%
0,51%
100
54,123
38
0,9
(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

2.2 Produk Utama yang Dihasilkan


Produk utama yang dihasilkan PT Pupuk Kujang 1b adalah butiran urea
sebanyak 1725 metrik ton/hari. Jumlah produk urea yang dihasilkan oleh PT
Pupuk Kujang dari tahun 2010 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada Tabel
2.8:
Tabel 2.8 Produksi Urea PT Pupuk Kujang Tahun 2010 s.d. 2014

Tahun
2010
2011

Target (ton)
506.908
513.200

Produk Urea (ton)


540.963,7
594.980

2012
2013
2014

497.250
527.000
498.000

519.373,3
499.803,9
503.457,9
(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

Urea (NH2)2CO merupakan senyawa yang berbentuk butiran dan berwarna


putih. Urea dapat terhidrolisis menjadi amonium karbamat (NH 2COONH4).
Sifat fisik urea dapat dilihat pada Tabel 2.9:
Tabel 2.9 Sifat Fisik Urea

Karakteristik

Nilai

Titik Leleh
Indeks Refraksi, nD20
Specific Gravity, d420
Bentuk Kristalin
Energi Bebas pembetukan (25oC)
Panas Pembentukan
Panas Larutan dalam Air
Panas Kristalisasi
70% Densitas BulkLarutan Urea

132,7oC
1,484; 1,602
1,335
Tetragonal, prisma
-42,120 kal/gmol
60 kal/g, endotermik
58 kal/g endotermik
110 kal/g eksotermik
0,74 g/cm2

(Sumber: Perrys Chemical Engineering Handbook, 1999)

Berikut ini spesifikasi urea PT Pupuk Kujang dapat dilihat pada tabel 2.10 dan
ukuran produk urea pada tabel 2.11:
Tabel 2.10 Spesifikasi Urea

Senyawa
Nitrogen
Air
Biuret
Fe
Amonia Bebas
Abu

Jumlah
46,6% (minimum)
0,35% (maksimum)
0,57% (maksimum)
0,66 ppm (b/b) (maksimum)
150 ppm (b/b) (maksimum)
15 ppm (b/b) (maksimum)
(Sumber: Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2011)

Tabel 2.11 Ukuran Urea Prill

Ukuran (US mesh)


6
18
24

(%) berat
0,2
99,3
0,5

(Sumber: Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2011)

Produk urea yang dihasilkan harus memiliki kandungan biuret sebesar 0,57%
sebagai batas standar minimal. Biuret merupakan racun yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman sehingga kandungan biuret yang tinggi dapat
mengakibatkan kegagalan panen. Butiran urea yang dihasilkan berwarna putih,
sedangkan untuk jenis urea subsidi ditambahkan pewarna merah muda.

2.3 Produk Samping yang Dihasilkan


Produk samping dari PT Pupuk Kujang terdiri dari amonia, gas nitrogen, gas
hydrogen, gas karbonmonoksida, nitrogen cair, dan oksigen cair. Gas amonia
berasal dri kelebihan produk yng dihasilkan dari unit amonia, sedangkan
nitrogen dan oksigen cair berasal dari unit utilitas.
Produk samping berupa CO2 dialirkan menuju PT Sintas Kurama Perdanasebaga
bahan baku pembuatan asam formiat. Produk samping berupa amonia dialirkan
menuju PT Sintas Kurama bahan baku pembuatan asam formiat dan PT Multi
Nitrotama Kimia sebagai bahan baku pembuatan ammonium nitrat. Produk
samping berupa gas hidrogen dialirkan menuju PT Peroksida Indonesia Pratama
sebagai bahan baku pembuatan hydrogen peroksida. Sebagian besar produk
samping dialirkan ke anak perusahaan PT Pupuk Kujang.
2.4 Bahan Penunjang

Bahan penunjang yang digunakan di tiga unit proses dibutuhkan agar proses di
masing-masing unit dapat berlangsung dan bahan baku dapat dikonversi menjadi
2.4.1

produk secara baik dan cepat.


Bahan Kimia (Chemicals)
Unit utilitas menggunakan beberapa chemical solution untuk proses pengolahan
air baku. Bahan-bahan tersebut digunakan untuk menghasilkan air proses, air
umpan boiler, dan air minum. Beberapa bahan kimia yang digunakan untuk
proses pengolahan air pada unit utilitas dapat dilihat pada Tabel 2.12:
Tabel 2.12 Bahan Kimia yang Digunakan pada Unit Utilitas

Bahan Kimia
Asam Sulfat
Koagulan
Fosfat

Kegunaan
Proses koagulasi primer
Proses flokulasi sekunder
Membentuk lapisan pada aliran air dan steam sehingga
mencegah terjadinya kerak pada pipa
Mencegah oksigen pada aliran air demineralisasi

Oksinon

(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk)

2.4.2

Katalis
Katalis yang digunakan dihasilkan dari anak perusahaan, yaitu PT Kujang Sud
Chemie Catalysts. Katalis yang digunakan yaitu nikel (Ni), cobalt molybdenum
(CoMo),

Cu-ZnO, Fe-Cr, dan promoted iron. Katalis digunakan untuk

mempercepat laju reaksi. Spesifikasi katalis yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 2.13:
Tabel 2.13 Katalis yang Digunakan

Alat Proses
Mercury Guard
Chamber

Tipe Katalis

Estimasi Volume
(m3)

Masa Aktif (tahun)

Activated Carbon
(sulfur
impregnated)

14,4

Cobalt-

Hydroteater
Desulfurizer
Primary Reformer
Secondary Reformer
High Temperature Shift
(HTS) Converter
Low Temperature Shift
(LTS) Converter
Methanator

10,2

30 (each)
18,2
25,8

1 (each)
>5
>5

49

>5

Cu/Zn dan aumina

59,1

3-4

Nickel Reforming

8-10

3-5

Molybdenum
Zinc-oxide
Nickel Reforming
Ni/Al
Iron/Chrome (Cu
Promoted)

Ammonia Synthesis

Iron (prereduced)

Molecular Sieve
Regeneration Gas

Zeolit

19,8
Total : 59,6
Bed 1 : 19,8
Bed 2A : 19,9
Bed 2B : 19,9
5,5 (each)

Zeolit

0,96

Dryer

8-10
3-5

(Sumber: PT Pupuk Kujang Tbk

2.4.3

Adsorben
Adsorben yang digunakan yaitu karbon aktif, silika gel, larutan Benfield (untuk
plant 1A) dan larutan aMDEA (untuk plant 1B) digunakan untuk proses absorbsi
pada unit CO2 removal. Adapun komposisi larutan benfield dapat dilihat pada
Tabel 2.14:
Tabel 2.14Komposisi Larutan Benfield

Komponen
K2CO3
DEA (Ethyl diethanolamine)
V2O5
Air

Kandungan
22,1 %
1,6%
0,65%
60-70%

Fungsi
Adsorben gas CO2
CO2removal
Inhibitor korosi
Pelarut

Ucon

1-2 ppm

Antifoam

(Sumber: Process Engineering PT Pupuk Kujang, 2011)

Anda mungkin juga menyukai