2
(i) Mengapa problem a dikatakan low feed rate?
Jawab:
Problem a dikatakan low feed rate, dikarenakan feed rate problem a memiliki nilai v
yang rendah yaitu 2 jika dibandingkan problem b (v = 3). Hal ini akan menyebabkan cell akan
tertinggal atau stay di dalam reactor dalam waktu yang cukup lama dibandingkan dengan
problem b, sehingga problem a dikategorikan sebagai low feed rate.
(ii) Bandingkan 2 skema untuk mengatasi low feed rate ini, pada dasarnya apa yang
dilakukan oleh kedua skema ini? Jelaskan masing2 skema
Jawab:
Berdasarkan syarat yang disebutkan pada halaman 636, bahwa untuk mencapai
optimum behavior dari reactor, kita harus menggunakan dua aturan, yaitu berdasarkan fig 29.6:
1) Untuk mencapai titik mana pun antara A dan B, maka jalankan bagian feed di A dalam
mixed flow dan campur dengan sisa feed.
2) Untuk mencapai titik mana pun antara A dan 0 maka langsung ke titik A dalam mixed
flow, lalu gunakan aliran plug selanjutnya.
Dari aturan di atas, maka pada example 29.2 ini dijelaskan bahwa untuk
mengatasi low feed rate supaya bisa menghasilkan optimum behavior pada reactor,
maka pada titik awal feed diumpankan aliran dibuat mendekati mixed flow. Ada 2 skema
yang digunakan untuk mendekati mixed flow, yaitu
Jawab:
Terjadinya cell wash out pada problem b karena nilai feed rate yang cukup tinggi yaitu 3
dan residence time yang singkat yaitu hanya 2/3 sehingga menyebabkan cell tidak tinggal atau
menetap dalam reactor cukup lama dan mengalami cell wash out.
(iv) Jelaskan skema yang dilakukan untuk mengatasi cell wash out ini
Jawab:
Jika semua feed mengalir melalui reactor, maka kita akan mempunyai washout.
Penyebab terjadinya wash out telah dijelaskan pada poin (iii)
Maka, untuk mengatasi cell wash out, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas,
harus dilakukan bypass pada sebagian feed. Kemudian, by-pass yang tercampur dengan product
ini di-recycle untuk kemudian menjadi campuran feed. Dengan skema seperti ini maka
residence time menjadi lebih besar sehingga cell akan menetap cukup lama dalam reactor.