12 Desember 2017
1. Jelaskan efek konsentrasi reaktan dalam menentukan tinggi tower reaktor fluida-fluida !
Jawab :
Efeknya ialah semakin tinggi konsentrasi reaktan, maka tekanan (p A) akan semakin
tinggi, dibuktikan dari grafik perbandingan CA dan pA yang semakin meningkat. Harga pA
digunakan untuk mencari volume reaktor setelah sebelumnya mengevaluasi laju
berkuranganya reaktan lewat grafik. Dari luasan grafik tersebut ditemukan volume
reaktor yang selanjutnya dibagi luasan untuk didapat tinggi tower. Sehingga jika
konsentrasi reaktan tinggi, maka perbedaan tekanan juga tinggi, menyebabkan tinggi
tower meningkat.
(Reference : Levenspiel Chap. 24 hal. 545-547)
2. Bagaimana cara menentukan perlu tidaknya penggunaan bubble contactor dalam reaktor
fluida-fluida ?
Jawab :
Dengan memperhatikan faktor-faktor berikut :
Pola kontak jika diperuntukkan untuk plug gas/mixed cairan maka menggunakan
tangki bubble
Harga kg dan kl untuk kenaikan gas bubble dalam cairan maka harga kg rendah, dan
kl tinggi
Hambatan film gas atau cairan pemakaian kontaktor bubble tidak cocok untuk
reaksi dimana film gas mendominasi
Kelarutan pemakaian kontaktor bubble tidak cocon untuk reaksi dengan gas yang
mudah larut atau konstanta “Henry’s Law” kecil
(Reference : Levenspiel Chap. 24 hal. 540)
3. Bagaimana cara memilih penggunaan packed bed atau fluidized bed catalyst reactor ?
Jawab :
Packed bed dipilih jika diinginkan konversi serta efisiensi kontak reaktan yang tinggi,
katalis yang digunakan besar, dan jenis reaksi endotermis. Sedangkan fluidized bed
dipilih jika dikehendak kontrol temperatur yang bagus pada rentang suhu reaksi yang
ekstrim, penggunaan katalis berukuran kecil, serta jika katalis yang mau digunakan harus
diregenerasi secara sering.
(Reference : Levenspiel Chap. 19 hal. 427)
4. Bagaimana cara memilih jenis aliran (plug/mixed flow) reaktor packed bed catalyst ?
Jawab :
Mixed flow dipilih jika reaktor memiliki rasio recycle yang tinggi sehingga alirannya
mendekati jenis tersebut dengan pengoperasian temperatur yang optimum. Sedangkan
plug flow dipilih jika suhu reaksi tidak stabil dan pengoperasian temperaturnya sulit
dilakukan, sehingga pada aliran jenis ini di setiap stage-nya dapat dipasang intercooler
untuk menjaga temperature tetap optimum.
(Reference : Levenspiel Chap. 19 hal. 430-432)
5. Bagaimana memilih tipe fluidized bed catalyst reactor yang digunakan ?
Jawab :
Untuk reaksi endotermis, maka konversi berkurang seiring penurunan laju reaksi
Sehingga digunakan tipe reaktor plug flow tanpa recycle. Untuk reaksi eksotermik,
maka dilihat dari garis adiabatis untuk menentukan skema kontak reaktan yang tepat
Penggunaan cold shot cooling memiliki keuntungan menekan biaya karena alat
penukar panas di tengah stage tidak diperlukan. Namun reaktor dengan cold shot
cooling ini bisa digunakan jika kondisi suhunya memenuhi :
−∆ H r
T reaction −T f >
Cp
Untuk reaksi eksotermis jika slope garis adiabatis rendah, maka digunakan reaktor tipe
high recycle approaching mixed flow. Namun jika slope-nya tinggi, reaktor tipe plug
flow yang digunakan. Untuk reaksi dimana reaktan perlu dipanaskan terlebih dahulu,
maka digunakan reaktor dengan operasi cold shot.
(Reference : Levenspiel Chap. 19 hal. 434-438)
6. Bagaimana cara memilih plug flow atau mixed flow dalam bioreaktor ?
Jawab :
Terlebih dahulu dilihat grafik perbandingan laju reaksi dengan konsentrasi yang
dihasilkan dari persamaan Monod. Ditunjukkan bahwa terbentuk kurva garis berbentuk U
yang memiliki pembagian jenis operasi yang berbeda :
Dari titik awal menurun hingga mencapai daerah di antara A dan B, maka sebagian
umpan dari titik A dimasukkan ke dalam mixed flow sementara sisanya dicampur
dengan umpan yang lain
Dari titik A menuju 0, maka mixed flow digunakan selama masih berada pada daerah
A. Lalu untuk daerah setelahnya umpan dimasukkan ke dalam plug flow
(Reference : Levenspiel Chap. 29 hal. 636)
7. Bagaimana cara menentukan perlu tidaknya pengadukan suatu fermentor ?
Jawab :
Fermentor mixed flow dipilih jika diinginkan fermentasi yang langsung berjalan dari fase
eksponensial dimana bakteri tidak perlu melakukan adaptasi karena keadaan lingkungan
fermentor yang seragam. Untuk mencapai kondisi seragam yang dimaksud, maka
diperlukan pengadukan dalam fermentor. Harga konstanta kecepatan reaksi ini
dipengaruhi oleh suhu, keberadaan unsur penting, zat racun, intesitas cahaya, dan lain-
lain.
(Reference : Levenspiel Chap. 28 hal. 625)
31 Desember 2015
1. Jelaskan pengaruh “Henry’s Law Constant” dan “Reaction Rate Constant” dalam
menentukan waktu yang diperlukan bubble gas melalui reaktor vessel fluida-fluida !
Jawab :
Lihat UTS (tanpa tanggal dan tahun) no. 2
2. Jelaskan cara menentukan tipe catalytic reactor (plug-recycle atau mixed-recycle) !
Jawab :
Lihat 12 Desember 2017 no. 4 atau no. 5