Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK REAKSI KIMIA I (3SKS) MATERI : KONSEP DASAR REAKSI KIMIA 1.KINETIKA REAKSI 2.

KESEIMBANGAN REAKSI PUATAKA : Levenspiel, Chemical Reaction Engineering Smith,J.M, Chemical Engineering Kinetics EVALUASI Kehadiran : 10 % Tugas dan Kuis : 50 % UTS : 20 % UAS : 20 %

PERTEMUAN KE I PENGERTIAN KECEPATAN REAKSI


Konsep kecepatan reaksi sangat diperlukan pada perancangan reactor karena kecepatan reaksi sangat mempengaruhi jumlah maupun ukuran reactor yang diperlukan untuk memproduksi hasil dengan kapasitas tertentu. Apabila bahan A dan bahan B direaksikan membentuk C dan D maka setelah terbentuk hasil C dan D ada dua kemungkinan yang bisa terjadi antara lain : 1. C dan D tidak bereaksi (disebut reaksi searah) 2. C dan D bereaksi membentuk A dan B kembali (disebut reaksi bolak balik) Persamaan reaksi bisa dituliskan sebagai berikut : a. Reaksi searah (irreversible) A + B C + D b. Reaksi bolak balik (reversible) A + B C + D Untuk reaksi yang homogen (satu fasa) dan reaksi sederhana ( tidak melalui tahapan reaksi ) maka persamaan kecepatan reaksi : a. Untuk reaksi searah dapat dinyatakan : rA = k CA CB rA = kecepatan A bereaksi , mol /(waktu volume) k = konstanta kecepatan reaksi, (satuan tergantung order reaksinya) CA,CB = konsentrasi reaktan, mol/volume

= order reaksi (untuk reaksi elementer order reaksi sama dengan koefisien reaksi) rB = (/) rA rC = - (/) rA rD = - (/) rA b. Untuk reaksi bolak balik dinyatakan dengan persamaan : rA = k1 CA CB- k2 CC CD rA k1 k2 CA,CB CC,CD , , = kecepatan A bereaksi , mol /(waktu volume) = konstanta kecepatan reaksi ke kanan = konstanta kecepatan reaksi ke kiri = konsentrasi reaktan, mol/volume = konsentrasi produk, mol/volume = order reaksi ke kanan = order reaksi ke kiri

Faktor faktor yang berpengaruh terhadap kece patan reaksi : 1. Konstanta kecepatan reaksi Semakin besar konstanta kecepatan reaksi maka semakin besar kecepatan reaksinya. Konstanta kecepatan reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, frekuensi tumbukan dan energi aktivasi. Persamaan hubungan konstanta kecepatan reaksi dengan faktor yang berpengaruh dapat dinyatakan (persamaan Arrhenius) :

E k = Ae RT

k A E T R

= konstanta kecepatan reaksi = frekuensi tumbukan = energi aktivasi = suhu mutlak = tetapan gas

Pertanyaan : a. Jelaskan bagaimana pengaruh suhu terhadap konstanta kecepatan reaksi b. Jelaskan bagaimana pengaruh energi aktivasi terhadap konstanta kecepatan reaksi. Besarnya energi aktivasi tergantung pada reaksi yang terjadi, dan dapat diturunkan nilainya dengan menggunakan katalisator atau dapat dinaikkan dengan menggunakan inhibitor. Katalisator biasanya digunakan untuk mempercepat reaksi pada reaksi yang lambat biasanya pada reaksi untuk memproduksi suatu produk agar diperoleh hasil yang sebanyak- banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Inhibitor biasanya digunakan untuk reaksi-reaksi yang sangat cepat misalnya pada reaksi nuklir yang bila terjadi sangat cepat akan menghasilkan tenaga yang sangat besar yang mungkin sangat berbahaya apabila tidak terkendali maka reaksi harus diperlambat.

2. Konsentrasi reaktan Semakin besar konsentrasi reaktan maka semakin besar kecepatan reaksinya.

Biasanya pada awal reaksi kecepatan reaksi paling besar, kemudian semakin lama konsentrasi reaktan semakin kecil sehingga kecepatan reaksi semakin kecil. Contoh : Suatu reaktor mula-mula berisi larutan yang terdiri atas bahan A dengan konsentrasi 10 gmol/Liter dan B dengan kosentrasi 25gmol/Liter bereaksi menjadi C dan D mengikuti persamaan reaksi elementer : k A +2B C + 3D dengan nilai konstanta kecepatan reaksi 2,5 (10-5 )e(-10.000/T). apabila reaksi dijalankan pada suhu konstan 300 K a.Berapa kecepatan reaksi pada awal reaksi b.Berapa kecepatan reaksi pada saat konversi 50 % c.Berapa kecepatan reaksi pada awal reaksi apabila suhu reaksi 350 K HUBUNGAN KONVERSI DENGAN WAKTU PADA REAKSI DENGAN KECEPATAN REAKSI TERTENTU. Reaksi Order 1 Persamaan hubungan konversi atau konsentrasi suatu bahan dalam reactor dengan waktu reaksi dapat dinyatakan berdasarkan neraca massa dalam reactor yang digunakan. Misalkan suatu larutan A dengan konsentrasi CA0 gmol/L dalam reactor batch dengan volume larutan V L bereaksi membentuk B dengan persamaan reaksi A B, reaksi merupakan reaksi order 1 dengan kecepatan reaksi rA= kCA, maka dapat dibuat persamaan hubungan konversi dengan waktu menggunakan neraca massa pada reactor batch :
Kecepatan kecepatan kecepatan =

Kecepatan bahan masuk akumulasi

bahan keluar

bahan bereaksi

dC AV dt apabila volume larutan dianggap konstan maka : 0 0 kC AV =


0 0 kC AV =
0 0 kC A =
C A

VdC A dt

dC A dt

C 0 A

t dC A = kdt CA 0

ln

CA =t k C A0

CA = e kt C A0

Jadi persamaan hubungan konsentrasi A dengan waktu :

C A = C A0 e kt
Dengan persaman ini dapat diketahui konsentrasi A (CA) pada setiap saat. Atau bisa dinyatakan hubungan antara konversi dengan waktu :

C A0 (1 X A ) = C A0e kt
X A =1 e kt
Konsentrasi bahan-bahan yang lain bisa dihitung berdasarkan hukum stoichiometris : CB = CB0 + CA0X

Contoh soal : Suatu larutan A dengan konsentrasi 0,5 gmol/L dalam reactor batch dengan volume larutan 2,5 L bereaksi membentuk B dengan persamaan reaksi A B, reaksi merupakan reaksi order 1 dengan kecepatan reaksi rA= kCA, dengan nilai k=0,01 1/menit berapa konsentrasi A, konversi A serta konsentrasi B,C maupun D setelah 3 menit : Penyelesaian : Dengan penjabaran neraca massa A seperti di atas dipeoleh persamaan :

C A = C A0 e kt gmol e L C A = 0,485 gmol / L C A = 0,5


X A =1 e kt
( 0 , 01

( 0 , 01

1 )( 3 menit ) menit

X A =1 e
CB = CB0

1 )( 3 menit ) menit

=0,029 - CA0X = 0 + 0,5(0,029 ) = 0,0145 gmol/L

TUGAS 1 Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reactor batch dengan volume larutan 2,5 L bereaksi membentuk B dengan persamaan reaksi A 3B, reaksi merupakan reaksi order 1 dengan kecepatan reaksi rA= kCA, dengan nilai k=0,02 1/menit berapa konsentrasi A, konversi A serta konsentrasi B,C maupun D setelah 3 menit

Anda mungkin juga menyukai