Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA 2


CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR (CSTR)

Dosen : Ir. Emma Hermawati Muhari, MT

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Mario Konsachristian 171424017
Risyda Fuadah 171424030
Syifa Ruri Sandianti 171424031
2A-TKPB

D IV – TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
1. TUJUAN
a. Mepelajari mekanisme reaksi di dalan reaktor tangki berpengaduk kontinyu.
b. Mempelajari pengaruh laju umpan terhadap konversi reaksi.

2. LANDASAN TEORI
Reaktor merupakan tempat penampung untuk mengkonversi bahan baku menjadi
produk jadi maupun produk antara melalui rekasi kimia. Reaktor kontinyu ideal secara
umum dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu reaktor alir sumbat (plug flow
reactor/PFR) dan reaktor tangki berpengaduk kontinyu (Continuous Stirred Tank
Reactor/CSTR).
Di dalam sebuah PFR, diasumsikan terjadi aliran sumbat pada posisi radial, sehingga
konsentrasi berbagai spesi pada sebuah titik aksial selalu sama. Konsentrasi reaktan
berkurang secara gradual (sedikit-sedikit). Dalam sebuah CSTR terjadi pencampuran
secara sempurna di seluruh titik manapun di dalam raktor. Reaktan diumpankan ke
dalam reaktor, kemudian konsentrasi reaktan langsung berkurang menjadi sebuah nilai
tertetu yang hampir sama dengan konsentrasi produk. CSTR banyak digunakan untuk
reaksi-reaksi homogen fasa cair, khususnya yang pengadukan konstan. Penggunaanna
antara lain pada industri farmasi sebagia loop reactor, fermentor, reaktor kultur sel,
pengolahan limbah yang kaya akan hidrokarbon (bioremediasi), reactor activated sludge
dll.

Gambar 1. Skema CSTR


(sumber : indiamart.com)
CSTR terdiri dari tangki yang dilengkapi dengan motor pengaduk. Beberapa reaktor
dapat dipasang secara seri maupun paralel.
Reaktor stirred tank dianggap sebagai bentuk dasar CSTR, sebagai model dalam
skala besar dari labu di laboratorium. Reaktor stirred tank digunakan untuk reaksi
homogen (liquid-liquid), reaksi heterogen (liquid-gas) dan reaksi yang melibatkan
padatan tersuspensi yang dibantu dengan adanya pengadukan. Kebanyakan aplikasi dari
tangki berpengaduk digunakan pada operasi kontinyu. Pengadukan sempurna penting
agar dapat meningkatkan kinerja sebagai reaktor. Dalam CSTR, aliran reaktan dan aliran
produk akan terus mengalir. Selama proses bahan baku dimasukkan terus menerus
demikian juga dengan produk reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus atau
kontinyu. Dalam pengoperasian CSTR diperlukan pengadukan mekanik atau hidrolik
untuk mencapai komposisi dan suhu yang seragam. Deskripsi reaktor ideal untuk reaktor
tangki berpengaduk akan dicapai dengan kondisi pengaduk menghasilkan campuran
reaksi teraduk secara sempurna atau well mixing. Pengadukan sempurna diperlukan
untuk memberikan tingkat homogenitas yang tinggi sehingga komposisi dan temperatur
di seluruh titik seragam, dengan asumsi tidak ada perubahan densitas (perubahan densitas
diabaikan) karena tidak ada perubahan volume.
Reaksi yang dilakukan pada praktikum ini adalah hidrolisis etil asetat dengan sodium
hidroksida yang lebih dikenal dengan istilah reaksi saponifikasi. Persamaan yang
dgunakan adalah sebagia berikut :
CH3COOC2H5 (aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + C2H5OH(aq)
Reaksi tersebut dapat dijalankan pada kondisi temperatur dan tekanan ambien
(ruangan). Konduktans larutan merupakan gabungan kondutansi yang dihasilkan oleh
senyawa NaOH dan Natrium asetat. Ion hidroksil memiliki nilai konduktansi spesifik
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ion asetat. Oleh karena itu hidrolisis senyawa
asetat dapat dipantau dengan perubahan konduktans larutan hasil reaksi terhadap waktu.
Dengan mengetahui nilai onduktivitas sebagai fungsi waktu, konstanta laju reaksi dapat
ditentukan. Apabila reaksi dijalankan pada temperatur yang berbeda beda, nilai energi
aktivasi dari reaksi juga dapat ditentukan.
Korelasi dibawah ini dapa digunakan untuk menghitung konsentrasi NaOH
menggunakan data konduktivitas. Setelah onsentrasi NaOH akhir dihitung, konversi
reaksi dapat ditentukan.
𝑖𝑛 𝐹𝑁𝑎𝑂𝐻 𝐷1
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 =𝐹 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐹𝐸𝑡𝐴𝑐
𝑖𝑛 𝐹𝐸𝑡𝐴𝑐 𝐷2
𝐶𝐸𝑡𝐴𝑜 −𝐹 𝐶𝐸𝑡𝐴𝑜
𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐹𝐸𝑡𝐴𝑐
Dengan :
F = laju volumetrik reaktan
Cin = konsentrasi reaktan pada inlet reaktor
CD1 dan CD2 = konsentrasi reaktan pada tangki umpan

Pada waktu infinit (tak hingga), terjadi kondisi sebagai berikut :


∞ 𝑖𝑛 𝑖𝑛 𝑖𝑛
𝐶𝑁𝑎𝐴𝑐 = 𝐶𝐸𝑡𝐴𝑐 ketika 𝐶𝐸𝑡𝐴𝑐 < 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
∞ 𝑖𝑛 𝑖𝑛 𝑖𝑛
𝐶𝑁𝑎𝐴𝑐 = 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 ketika 𝐶𝐸𝑡𝐴𝑐 ≥ 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻

Korelasi di bawah ini dapat digunakan untuk menghitung nilai konversi (X) pada waktu
tertentu (t):
𝑡 𝐴0 − 𝐴𝑡 ∞ 0 0
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 = (𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 − 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 ) + 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
𝐴0 − 𝐴∞
𝑡 𝑡
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 − 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑋𝐴 = 𝑡
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
A merupakan konduktivitas larutan
3. PERCOBAAN
3.1.Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
Seperangkat alat CSTR

Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan CSTR


(Sumber : Modul Labtek 2 Polban)

Gambar 3.2 Skema modul CSTR


(Sumber: Modul Labtek 2 Polban)

3.1.2. Bahan
Etil Asetat 0,1 N
NaOH 0,1 N
3.2.Prosedur Percobaan
3.2.1. Kalibrasi Laju Alir
Memastikan selang keluar Reakto Terisi Penuh

Menyalakan Pompa G1 dan mengatur bukaannya 10%

Menghitung volume larutan yang tertampung selama 5 detik

Melakukan langkah diatas dengan bukaan 20%,30%,40%...100%

Melakukan langkah diatas untuk pompa G1

Membuat kurva kalibrasi antara laju alir dan bukaan pompa

3.2.2. Persiapan

Memastika Tangki umpan NaOH (D1) dan Etil Asetat (D2) terisi penuh

Memastikan bahwa koneksi listrik motor pengaduk telah tersambung


dengan panel

Memastikan bahwa probe konduktivitas dan sensor temperatur teelah


terpasang pada reaktor

Memastikan setiap pompa terpasang dengan selang penghubung

Memastikan valve selang drain tertutup


3.2.3. Reaksi Dalam CSTR

Menyalakan perangkat modul CSTR

Menyakanpompa G1 dan G2, serta atur bukaan valve G1 dan G2.

Mengatur kecepatan pengaduk sebeesar 50%

Mencatat nilai konduktivitas setiap 2 menit, dan menghentikan ketika nilai


konduktivitas stabil

Mengosongkan reaktor. Mengulangi prosedur sebelumnya dengan 4 variasi


bukaan valve yang berbeda

3.3. Data Percobaan


Run ke :.........
Bukaan Valve G1 :.........
Bukaan Valve G2 :.........
Konduktivitas :.........
Konsentrasi awal NaOH:
No Waktu Nilai Konduktivitas
1 0
2 2
3 4
4 6
5 8

4. KESELAMATAN KERJA
4.1.Mengenakan jas laboratorium, sarung tangan, masker, dan kaca mata pelindung
4.2.Berhati hati saat menangani larutan NaOH dan etil asetat karena dapat menyebabkan
iritasi pada kulit
4.3.Apabila terkena bahan bahan diatas maka harus segera dicuci dengan air bersih

5. PENGOLAHAN DATA
Mencari konsentrasi NaOH
𝑡 𝐴0 − 𝐴𝑡 ∞ 0 0
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 = (𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 − 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 ) + 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
𝐴0 − 𝐴∞
𝑡 𝑡
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻 − 𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑋𝐴 = 𝑡
𝐶𝑁𝑎𝑂𝐻
Run ke :....
Bukaan valve G1 :....
Bukaan valve G2 :....
No Waktu (menit) Nilai Konduktivitas CtNaOH XA
1 0
2 2
3 4
4 6
5 8

Buat kurva antara konversi terhadap konduktivitas

6. Pembahasan
Mario Konsachristian (1717424017)

Risyda Fuadah (171424030)

Syifa Ruri Sandyanti (171424031)

7. KESIMPULAN

8. DAFTAR PUSTAKA
No Name. 2018. “ Modul Praktikum Laboratorium Teknik Kimia”. Polban: Bandung
P. Ayu Nur. No Date. “jbptppolban-gdl-ayunurpitr-7334-3-bab2—5”.
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/147/jbptppolban-gdl-ayunurpitr-7334-3-bab2--
5.pdf [28 Februari 2019]
Chemical Reactors Apparatus User Training. 2016
Manual of Continuous Stirred Tank Reactor. Elettrinica Vaneta Spa. 2016

Sumber gambar :
https://www.indiamart.com/proddetail/continuous-stirred-tank-reactor-
11677172533.html

Anda mungkin juga menyukai