MODUL
PEMBIMBING
Oleh :
Kelompok 5
(131411041)
Mohammad Ramdani
(131411042)
(131411043)
Kelas 3B
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaktor adalah suatu peralatan proses yang berfungsi sebagai tempat terjadinya suatu
reaksi kimia atau nuklir, bukan secara fisika. Reaktor kimia adalah suatu tempat
terjadinya reaksi kimia baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang
besar seperti reaktor skala industri. (Smith, 198:325).
Ada dua model reaktor yang digunakan dalam reaksi kimia yaitu STR (Stirred Tank
Reactor) dan Plug Flow Reactor (PFR). Perbedaannya adalah pada dasar asumsi
konsentrasi komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi serta kondisi operasinya.
Reaktor STR dalam industri kimia merupakan peralatan yang kompleks dalam
transfer panas, transfer massa, difusi dan friksi yang mungkin ditemui selama reaksi
kimia. Keberhasilan pengoperasian reactor STR bergantung pada pencampuran dan
pengadukan selama proses. Selain itu, suhu pada pengoperasian STR sangat sulit untuk
dikontrol. (Perry, 1999: 23-4).
STR berbeda dengan reaktor aliran lainnya seperti PFR ( Plug Flow Reactor ) dan
PBR ( Packed Bad Reactor) karena adanya proses pengadukan (stirred) yang
memungkinkan adanya distribusi sifat fisis dan kimiawi secara merata dari zat yang
bereaksi di setiap tempat dalam reaktor.
Penggunaan STR yang paling banyak adalah dalam memproduksi polimer, barium
sulfat dan penanganan limbah. Kekurangan dari STR adalah perubahan reaktan
pervolumenya relatif kecil dibandingkan dengan reaktor lain, oleh karena itu dibutuhkan
suatu tangki reaktor yang besar untuk menutup kekurangan ini dan hanya bias diterapkan
untuk reaksi dalam fasa cair.
1.2 Tujuan
1) Mengetahui proses perpindahan panas pada Stirred Tank Reactor.
2) Mengetahui prinsip kerja Stirred Tank Reactor.
3) Mengetahui pengaruh suhu air pemanas masuk dan keluar terhadap waktu.
4) Mengetahui pengaruh tekanan steam yang dipakai terhadap waktu.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Stirred Tank Reactor ( STR )
Stirred Tank Reactor (tangki berpengaduk) dalam industri kimia digunakan untuk
reaksi-reaksi batch tumpak dalam skala kecil. Alat ini terdiri dari tangki silindris yang
dilengkapi dengan agitator pengaduk. Tangki ini digunakan untuk pemanasan atau
pendinginan, dipakai jaket sehingga air panas atau air dingin dapat dialirkan (dipindahkan).
Pengadukan dipakai dalam berbagai aplikasi, misalnya dispersi suatu zat terlarut
dalam suatu pelarut, penyatuan dua cairan yang dapat dicampur , produksi slurry dari padatan
halus didalam suatu cairan, pengadukan suatu cairan homogen untuk meningkatkan heat
transfer ke cairan.Peralatan pengaduk mempunyai berbagai macam variasi menurut
aplikasinya, yakni:
1. Axial flow impeler untuk cairan viskositas sedang yang memerlukan gerakan cepat.
2. Flat blade turbine yang menghjasilkan aliran turbulen pada arah radial,
tetapimemerlukan power yang lebih besar.
3. Turbin untuk pengadukan yang merata sekali.
4. Anchor impeller untuk tingkat turbulensi rendah dan efektif digunakan untuk tangki
yang dipanaskan atau didinginkan dengan jaket.
5. Helical impeller untuk pengadukan padat cair atau untuk mengadauk pasta,
lumpur,atau adonan.
Perpindahan panas dan energi pada proses tangki berpengaduk berjaket pada
praktikum ini terjadi sangat berbeda dengan proses perpindahan panas yang sering kita
jumpai Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi adalah proses tak tetap (unsteady state).
Jadi koefesien perpindahan panas (U) tidak dapat digunkan dalam persamaan Fourier,
yaitu Q = U.A.T. Persamaan Fourier tersebut hanya bisa digunakan bila tangki beroperasi
secara sinambung/steady state. Dalam semua kasus, laju total perpindahan panas dapat
diekspresikan dalam bentuk daya gerak penurunan temperatur dan hambatan.
Persamaan Fourier
Q = U . A . (T1 T2)
Dimana:
T1
T2
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan :
1. Air kran 75 L
2. PCT 10 + Thermocouple
2. Steam
3. Selang
4. Ember
5. Stopwatch
6. Thermometer
Menyalakan pompa
sirkulasi air (yang
dipakai sebagai air
pemanas)
BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN
4.1 Data Awal
Suhu awal air dalam tangki : 25,3 C
Suhu akhir air dalam tangki : 46 C
Waktu
(menit)
Tin (oC)
TOut (oC)
Psteam
Volume (L)
(bar)
Pompa
(bar)
Pin
Pout
25.3
1.1
0.5
1.1
15
29.7
20.75
75
2.8
2.0
2.8
30
29.4
20.58
75
3.6
2.8
3.6
45
29.5
20.65
75
2.9
2.0
2.9
60
29.4
20.58
75
3.1
2.3
3.1
75
29
20.30
75
3.4
2.2
3.4
90
28.9
20.23
75
3.5
2.8
3.5
Suhu air
pemanas 15
(oC) 10
Tin
Tout
5
0
0
20
40
60
80
100
Waktu (menit)
Grafik 1. Pengaruh suhu air pemanas masuk dan keluar terhadap waktu
4
3.5
3
2.5
Tekanan
2
Steam
(bar) 1.5
Psteam (bar)
1
0.5
0
0
20
40
60
80
100
Waktu (menit)
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum Stirred Tank Reactor ini menggunakan air keran sebagai umpan
dalam prosesnya. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui proses perpindahan panas
pada Stirred Tank Reactor, mengetahui prinsip kerja Stirred Tank Reactor, mengetahui
pengaruh suhu air pemanas masuk dan keluar terhadap waktu., serta mengetahui
pengaruh tekanan steam yang dipakai terhadap waktu.
Prinsip utama kerja STR ini terletak pada steam yang dialirkan menuju reaktor,
karena dalam reaktor akan terjadi kontak antara steam dan air umpan sehingga terjadi
perpindahan panas dari steam ke air umpan. Pengaduk (Agitator) tidak praktikan jalankan
dikarenakan umpan yang digunakan berupa air keran, apabila umpan berupa dua larutan
maka diperlukan pengadukan agar larutan homogen. Agitator ini bekerja dengan
menggunakan motor listrik yang ditaruh pada penutup reaktor. Motor ini dijalankan
dengan variable speed unit yang diatur melalui panel control. Terdapat jaket yang
menyelimuti reaktor STR berguna untuk mencegah terjadi perpindahan panas menuju
lingkungan.
Berdasarkan data pengamatan, didapatkan selisih antara suhu awal dan akhir air
dalam reaktor yaitu sebesar 20,7C. Dapat terlihat pada grafik 1 bahwa suhu air pemanas
yang masuk dan keluar cenderung stabil pada suhu 29C setelah meningkat selama 15
menit dari kondisi awal. Terlihat perbedaan pada kondisi suhu air pemanas masuk dan
keluar yaitu air pemanas yang keluar selalu lebih tinggi suhunya dibandingkan air
pemanas yang masuk. Hal ini dapat membuktikan proses berjalan dengan baik yaitu
sebagian panas yang masuk digunakan untuk memanaskan air umpan dalam STR.
Sedangkan pada grafik 2 terlihat bahwa tekanan steam mengalami fluktuasi namun
cenderung meningkat. Proses dalam STR ini sangat diperngaruhi oleh seberapa banyak
steam yang digunakan maka besar bukaan katup sangat mempengaruhi proses ini.
Kalor yang diterima oleh air umpan sebesar 6489.45 kJ
BAB VI
SIMPULAN
1. Proses perpindahan panas di dalam tangki berpengaduk berjaket tergolong kelompok
proses unsteady state yang berpengaruh terhadap control proses dan kondisi operasi.
2. Semakin besar bukaan katup steam maka semakin cepat perpindahan panasnya, hal
tersebut berbanding lurus dengan volume dan suhu jaket serta berbanding terbalik
dengan tekanan steam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Job sheet praktikum Tangki Berpengaduk, Laboratorium Pilot Plant. Jurusan Teknik
Kimia. Politeknik Negeri Bandung. 2000.
2. Geankoplis, Christie J. Transport Process and unit Operation. Prentice Hall.
Third edition.
LAMPIRAN
Massa Air
m= xV
= 1000 kg/m3 x 0.075 m3
= 75 kg
Perpindahan panas (kalor yang diterima air umpan)
Q= m x Cp x dT
Q= 75 kg x 4.18 kJ/kg.K x (46-25.3)K
Q= 6489.45 kJ