Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

REAKTOR CSTR

OLEH :

MUHAMMAD AKBAR (2114040004)

TIARA ASTANI (2114040002)

Dosen Pengampuh

NADIA PUTRI MAULIZA S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reaktor adalah suatu alat proses tempat dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu
reaksi kimia atau reaksi nuklir dan bukan secara fisika. Reaktor kimia adalah segala tempat
terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang
besar seperti reaktor skala industry. Reaktor CSTR beroperasi pada kondisi s teady state dan
mudah dalam controltemperatur, tetapi waktu tinggal reaktan dalam reaktor ditentukan oleh
laju alir dari umpan yang masuk atau keluar, maka waktu tinggal sangat terbatas
sehingga sulit mencapai konversi reaktan pervolume reaktor yang tinggi karena dibutuhkan
reaktor dengan volume yang sangat besar (Smith, 1981). Reaktor adalah jantung dari proses
kimia. Reaktor adalah suatu tempat proses dimana bahan-bahan diubah menjadi produk, dan
perancangan reaktor untuk industri kimia harus mengikuti keperluan:

1. Faktor kimia : reaksi kimia.


2. Faktor transfer panas.
3. Faktor transfer massa.
4. Faktor keselamatan (Coulson, 1983).

Continuous Stirred Tank Reactor adalah reaktor yang dirancang untuk mempelajari proses-
proses penting dalam ilmu kimia. Reaktor jenis ini merupakan salah satu dari 3 tipe reaktor
yang bisa bersifat interchangeablepada unit service reaktor. Reaksi dimonitor oleh
probekonduktivitas dari larutan yang berubah dengan konversi dari reaktan menjadi produk.
Artinya ini merupakan proses titrasi yang tidak akurat dan tidak efisien dimana ini digunakan

untuk memonitor perkembangan reaksi yang tidak begitu penting. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi safonifikasi etil asetat dengan menggunakan NaOH yang dilakukan pada kondisi
tekanan dan temperatur yang aman (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009). Continuous Stirred
Tank Reactor (CSTR) bisa berbentuk dalam tanki satu atau lebih dari satu dalam bentuk seri.
Reaktor ini digunakan untuk reaksi fase cair dan biasanya digunakan untuk reaksi kimia
organik. Keuntungan dari reaktor ini adalah kualitas produk yang bagus, control yang
otomatis dan tidak membutuhkan banyak tenaga operator. Karakteristik dari reaktor ini
adalah beroperasi pada kondisi steady state dengan aliran reaktan dan produk secara
kontinyu (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009). Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan
sering kali bergantung pada efektifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses
itu. Istilah pengadukan dan pencampuran sebenarnya tidak sinonim satu sama lain.
Pengadukan (agitation) menunjukkan gerakan yang tereduksi menurut cara tertentu pada
suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola
sirkulasi. Pencampuran (mixing) ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak,
dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan-
bahan itu sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih. Istilah pencampuran digunakan
untuk berbagai ragam operasi, dimana derajat homogenitas bahan yang bercampur itu
sangat berbedas-beda. Tujuan dari pengadukan antara lain adalah untuk membuat suspense
partikel zat padat, untuk meramu zat cair yang mampu cair (miscible), untuk menyebar
(dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk gelembunggelembung kecil. Untuk
menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair yang lain, sehingga
membentuk emulsi atau suspense butiran-butiran halus, dan untuk

mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.
Kadangkadang pengaduk (agitator) digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya
dalam hidrogenasi, gas hidrogen didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-
partikel katalis padat dalam keadaan suspense, sementara kalor reaksi diangkat keluar
melalui kumparan atau mantel.

Agitator (pengaduk) biasanya juga digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya
dalam hidrogenasi katalitik pada zat cair. Dalam bejana hidrogenasi, gas hidrogen
didispersikan melalui zat cair dimana terdapat pertikel-partikel katalis padat dalam keadaan
suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui kumparan atau mantel (McCabe,

2003).

Ada dua jenis reaktor kimia:

1. Reaktor tangki atau bejana


2. Reaktor pipa

kedua reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu maupun partaian/batch. Biasanya, reaktor
beroperasi dalam keadaan ajeg namun terkadang bisa juga beroperasi secara transien.
Biasanya keadaan reaktor yang transien adalah ketika reaktor pertama kali dioperasikan (mis:
setelah perbaikan atau pembalian baru) dimana komponen produk masih berubah terhadap
waktu. Biasanya bahan yang direaksikan dalam reaktor kimia adalah cairan dan gas, namun
terkadang ada juga padatan yang diikutkan dalam reaksi (mis: katalisator, reagen, inert).

1.2 Tujuan penulisan makalah tentang reaktor CSTR adalah untuk:

1. Mengenalkan Konsep: Memperkenalkan konsep dasar reaktor CSTR dan cara


kerjanya.
2. Memberikan Pemahaman: Memberikan pemahaman tentang aplikasi, kelebihan,
dan keterbatasan reaktor CSTR dalam kimia dan industri.
3. Mendorong Pemahaman Lebih Lanjut: Mendorong pemahaman lebih lanjut dan
diskusi mengenai topik ini di antara pembaca.
4. Edukasi: Memberikan sumber edukatif bagi mereka yang ingin memahami lebih
dalam tentang reaktor CSTR.

1.3 Penulisan makalah tentang reaktor CSTR memiliki beberapa manfaat yang
penting, antara lain:

1. Peningkatan Pemahaman: Menulis makalah memungkinkan penulis untuk lebih


memahami konsep, prinsip, dan operasi reaktor CSTR dengan lebih mendalam.
2. Pembelajaran Pribadi: Penelitian dan penulisan makalah melibatkan pencarian
sumber informasi, analisis data, dan sintesis informasi. Hal ini dapat meningkatkan
keterampilan penelitian dan pembelajaran pribadi.
3. Berbagi Pengetahuan: Makalah dapat berfungsi sebagai sumber pengetahuan yang
bermanfaat bagi orang lain yang ingin memahami reaktor CSTR. Ini berkontribusi
pada pertukaran informasi dalam masyarakat ilmiah dan industri.
4. Pemecahan Masalah: Melalui penulisan makalah, penulis dapat mengidentifikasi
masalah yang terkait dengan reaktor CSTR dan mencari solusi. Hal ini dapat
mendorong pemikiran kritis dan inovasi.
5. Penerapan Prinsip-Prinsip Teori: Penulisan makalah memungkinkan penulis untuk
menerapkan prinsip-prinsip teori yang dipelajari dalam praktik, yang dapat
bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan proses industri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REAKTOR

Reaktor adalah suatu alat proses tempat


di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan alias terjadi
dengan sendirinya atau bisa juga butuh bantuan energi seperti panas(contoh energi yang
paling umum). Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kimia, jadi terjadi perubahan
bahan bukan fase misalnya dari air menjadi uap yang merupakan reaksi fisika. Reaktor kimia
adalah segalatempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi
sampai ukuranyang besar seperti reaktor skala industry. Reaktor CSTR beroperasi pada
kondisi steady statedan mudah dalam controltemperatur, tetapi waktu tinggal reaktan dalam
reaktor ditentukanoleh laju alir dari umpan yang masuk atau keluar, maka waktu tinggal
sangat terbatassehingga sulit mencapai konversi reaktan pervolume reaktor yang tinggi
karena dibutuhkanreaktor dengan volume yang sangat besar (Smith, 1981).

Dalam teknik kimia, Reaktor adalah suatu jantung dari suatu proses kimia. Reaktor kimia
merupakan suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini
tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia, yaitu :

● Waktu tinggal
● Volume (V)
● Temperatur (T)
● Tekanan (P)
● Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, ...,Cn)
● Koefisien perpindahan panas (h, U)

Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga
didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang
minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak
boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan diberikan
atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll.

Tujuan pemilihan reaktor adalah :

1. Mendapat keuntungan yang besar


2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reaktor minimum
4. Operasinya sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
7. Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
8. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
9. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
10. Kapasitas produksi
11. Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
12. Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
13. perpindahan panas

A. REAKTOR CSTR (CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR)


Reaktor CSTR yaitu reaktor yang dapat digunakan untuk reaksi homogen
dimana suhu, konsentrasi dan kecepatan reaksi diantara zat-zat yang bereaksi sama di
semua posisi reaktor atau dapat dikatakan konsentrasi dan kecepatan reaksi bukan
fungsi waktu dan posisi dalam reaktor.. Hal khusus tentang reaktor CSTR adalah
adanya pengadukan aktif yang terus menerus. Ini berarti bahan kimia di dalamnya
selalu diaduk, seperti ketika Anda mengaduk sup di dapur. Reaktor CSTR adalah
salah satu jenis reaktor kimia yang umum digunakan dalam industri untuk melakukan
reaksi kimia secara kontinu.
B. PRINSIP OPERASI REAKTOR CSTR
Reaktor CSTR bekerja berdasarkan prinsip reaksi kimia yang terjadi secara
kontinu dalam tangki tertutup. Reagen masuk ke dalam tangki dan dicampur secara
kontinu dengan menggunakan agitator. Reagen tersebut kemudian bereaksi satu sama
lain untuk membentuk produk reaksi. Selama reaksi, suhu dan tekanan di dalam
tangki biasanya dijaga pada kondisi yang konstan. Prinsip operasi utama reaktor
CSTR adalah sebagai berikut:
1. Pengisian (Inlet): Reagen atau bahan kimia awal dimasukkan ke dalam tangki
melalui pipa masukan. Ini adalah titik awal di mana reagen mulai berinteraksi
dalam reaktor.
2. Pencampuran (Mixing): Di dalam tangki, reagen diaduk atau dicampur dengan
bantuan impeller atau agitator. Agitator ini memastikan bahwa reagen
tercampur dengan merata di seluruh volume tangki. Pencampuran yang baik
sangat penting untuk memastikan bahwa reaksi kimia terjadi secara homogen
dan bahwa konsentrasi reagen tetap merata.
3. Reaksi Kimia (Chemical Reaction): Reagen yang tercampur di dalam tangki
akan bereaksi satu sama lain, menghasilkan produk reaksi yang diinginkan.
Reaksi ini dapat berlangsung dalam fase cair, gas, atau padat tergantung pada
jenis reaksi dan komponen yang terlibat.
4. Pengeluaran (Outlet): Produk reaksi atau campuran reagen keluar dari tangki
melalui pipa keluaran. Produk ini kemudian dapat disaring atau dipisahkan
dari produk sampingan atau zat-zat yang tidak diinginkan.

C. PARAMETER YANG DIKENDALIKAN


Reaktor CSTR sering dilengkapi dengan alat pengendali otomatis yang memonitor
dan mengatur parameter penting, seperti:

 Suhu: Pengendalian suhu adalah salah satu parameter kunci karena banyak
reaksi kimia memiliki suhu optimal untuk kecepatan reaksi yang maksimal.
 Tekanan: Tekanan di dalam tangki harus dijaga agar sesuai dengan
persyaratan reaksi.
 Aliran Masukan dan Keluaran: Aliran reagen masuk dan produk keluar
harus dikendalikan untuk menjaga kestabilan proses.
 Konsentrasi Reagen: Konsentrasi bahan kimia di dalam tangki harus
dipantau dan dikendalikan agar reaksi berjalan sesuai rencana.
 Kecepatan Pengadukan: Kecepatan agitator atau impeller juga dapat diatur
untuk memastikan pencampuran yang baik.

D. KOMPONEN UTAMA REAKTOR CSTR


1. Tank (Tanki): Ini adalah wadah berbentuk tabung atau silinder dengan tutup
yang dapat diisi dengan reagen kimia.
2. Impeller atau Agitator: Ini adalah perangkat mekanik yang digunakan untuk
mencampur reagen kimia dalam tangki. Agitator memastikan bahwa reagen
tetap tercampur secara merata di seluruh volume tangki.
3. Inlet (Masukan): Reagen atau bahan kimia dimasukkan ke dalam tangki
melalui pipa masukan.
4. Outlet (Keluaran): Produk reaksi atau campuran reagen dikeluarkan dari
tangki melalui pipa keluaran.
5. Alat Pengendali (Controller): Reaktor CSTR sering dilengkapi dengan alat
pengendali yang memonitor dan mengatur parameter seperti suhu, tekanan,
aliran bahan kimia, dan kecepatan pengadukan.

E. KELEBIHAN REAKTOR CSTR


1. Kemudahan Operasi: Reaktor CSTR relatif mudah dioperasikan dan
dikendalikan. Mereka memiliki sistem sederhana yang mengaduk bahan kimia
secara terus-menerus, sehingga operator tidak perlu melakukan banyak
tindakan manual.
2. Produksi Massal: Reaktor CSTR sangat cocok untuk produksi besar-besaran.
Mereka memungkinkan produksi kontinu produk kimia dalam jumlah yang
besar, yang efisien dalam industri.
3. Konsistensi Produk: Karena reaktor CSTR menjaga kondisi operasi yang
konstan, produk yang dihasilkan cenderung memiliki kualitas dan sifat yang
seragam. Ini sangat penting dalam industri makanan, farmasi, dan kimia.
4. Kontrol Proses Otomatis: Reaktor CSTR dapat dikendalikan secara otomatis
menggunakan komputer atau perangkat lainnya. Hal ini memungkinkan
pengendalian suhu, konsentrasi, dan faktor-faktor lainnya untuk tetap dalam
rentang yang diinginkan tanpa perlu campur tangan manusia secara konstan.
5. Efisiensi Energi: Reaktor CSTR biasanya efisien dari segi energi karena
mereka menggunakan pengadukan terus-menerus untuk memastikan
pencampuran yang baik, mengurangi kehilangan energi dalam proses.
6. Aplikasi Beragam: Reaktor CSTR digunakan dalam berbagai industri,
termasuk kimia, makanan, farmasi, dan energi terbarukan. Mereka
memfasilitasi produksi bahan kimia, makanan fermentasi, obat-obatan, dan
bahkan pembuatan bahan bakar alternatif seperti biogas.
7. Kemampuan Pemantauan: Dengan kemampuan untuk menghubungkan
sensor dan perangkat pengukuran, reaktor CSTR dapat terus memantau
kondisi dan kualitas reaksi. Hal ini memungkinkan deteksi dini masalah atau
perubahan dalam proses, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil segera.
8. Penyesuaian Mudah: Reaktor CSTR dapat diubah atau disesuaikan dengan
kebutuhan tertentu dengan relatif mudah. Ini memungkinkan fleksibilitas
dalam produksi berbagai jenis produk.

Jadi, reaktor CSTR adalah alat yang sangat berguna dalam industri karena
memungkinkan produksi massal yang efisien, kualitas produk yang konsisten,
dan pengendalian proses yang baik. Mereka memiliki banyak keunggulan
yang membuatnya menjadi pilihan yang sering digunakan dalam berbagai
aplikasi industri.

F. KELEMAHAN REAKTOR CSTR


1. Tidak Cocok untuk Reaksi yang Sangat Lambat: Reaktor CSTR kurang
efisien untuk reaksi kimia yang berlangsung sangat lambat. Karena reagen
hanya berada dalam tangki untuk jangka waktu tertentu, reaksi lambat
mungkin tidak akan mencapai tingkat konversi yang diinginkan.
2. Kesulitan dalam Mengatasi Reaksi Multiphase: Reaktor CSTR tidak ideal
untuk reaksi yang melibatkan lebih dari satu fase (misalnya, gas-cair atau gas-
padat) karena kesulitan dalam memastikan kontak yang baik antara fase-fase
tersebut. Ini dapat mengurangi efisiensi reaksi.
3. Waste Handling (Penanganan Limbah): Dalam beberapa kasus, reaktor
CSTR dapat menghasilkan limbah yang sulit untuk diolah atau dibuang. Ini
dapat menjadi masalah lingkungan dan mengakibatkan biaya tambahan untuk
pengolahan limbah.
4. Kerugian Energi: Pengadukan terus-menerus dalam reaktor CSTR
memerlukan energi untuk menjaga bahan kimia tetap dalam suspensi dan
mencampurnya dengan baik. Hal ini bisa memerlukan konsumsi energi yang
signifikan dalam operasi.
5. Kurangnya Fleksibilitas dalam Reaksi: Reaktor CSTR umumnya dirancang
untuk satu jenis reaksi atau proses tertentu. Mengubah jenis reaksi atau produk
yang akan dihasilkan mungkin memerlukan perubahan yang signifikan dalam
desain atau konfigurasi reaktor, yang dapat mengganggu produksi.
6. Diperlukan Peralatan Tambahan untuk Proses Berkelanjutan: Untuk
memasok bahan baku terus-menerus ke reaktor CSTR dan mengeluarkan
produk, seringkali diperlukan peralatan tambahan seperti pompa, pipa, dan
perangkat pengendali. Ini dapat menambah kompleksitas sistem.
7. Tingkat Kontaminasi Risiko Tinggi: Dalam beberapa kasus, risiko
kontaminasi antara batch berbeda dapat meningkat. Ini dapat menjadi masalah
dalam industri yang memerlukan pemisahan yang ketat antara produk berbeda.

Meskipun reaktor CSTR memiliki banyak kelebihan dalam hal produksi berkelanjutan
dan pengendalian proses, penting untuk memahami bahwa mereka tidak selalu cocok
untuk semua jenis reaksi kimia. Pemilihan jenis reaktor yang tepat harus
mempertimbangkan karakteristik khusus dari reaksi yang akan dilakukan dan tujuan
produksi yang diinginkan.

G. CARA KERJA REAKTOR CSTR


1. Bahan Dimasukkan: Pertama-tama, bahan kimia yang akan bereaksi
dimasukkan ke dalam reaktor CSTR melalui pipa. Ini seperti meletakkan
bahan-bahan dalam panci.
2. Pencampuran: Di dalam reaktor, bahan-bahan itu diaduk terus-menerus.
Bayangkan jika Anda terus-menerus mengaduk sup di panci. Ini adalah bagian
penting karena membuat semua bahan tercampur dengan baik.
3. Reaksi Kimia: Bahan-bahan ini kemudian bereaksi satu sama lain untuk
membentuk produk yang diinginkan. Ini adalah saat bahan-bahan berubah
menjadi sesuatu yang baru. Misalnya, dalam reaktor CSTR, bahan-bahan
mungkin berubah menjadi obat-obatan, bahan kimia industri, atau bahkan
makanan seperti yogurt.
4. Produk Keluar: Produk hasil reaksi kemudian keluar dari reaktor melalui
pipa lain. Ini adalah hasil akhir yang ingin kita dapatkan dari reaksi kimia.

H. MENGAPA REAKTOR CSTR PENTING?

Reaktor CSTR sangat penting dalam industri karena mereka memungkinkan kita
untuk membuat banyak produk secara terus-menerus. Ini seperti membuat makanan
dalam jumlah besar. Tanpa reaktor CSTR, kita harus membuat produk satu per satu, yang
akan memakan waktu dan tenaga lebih banyak.

I. MANFAAT DAN KETERBATASAN REAKTOR CSTR

Keuntungan utama reaktor CSTR adalah kemampuannya untuk membuat produk secara
terus-menerus dan menghasilkan hasil yang konsisten. Namun, mereka mungkin tidak
cocok untuk semua jenis reaksi kimia, terutama yang sangat lambat atau yang melibatkan
beberapa jenis bahan kimia.

J. CONTOH PENGGUNAAN REAKTOR CSTR

Reaktor CSTR digunakan dalam berbagai industri. Misalnya:


 Untuk membuat bahan kimia seperti asam sulfat yang digunakan dalam
berbagai produk.
 Dalam pembuatan bir atau yogurt.
 Dalam produksi obat-obatan untuk kesehatan manusia.

Jadi, reaktor CSTR adalah alat yang membantu kita membuat produk kimia dalam
jumlah besar secara terus-menerus dengan bahan-bahan yang diaduk dengan baik di
dalamnya. Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami konsep dasar tentang
reaktor CSTR.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Reaktor CSTR (Continuous Stirred-Tank Reactor) adalah alat dalam kimia yang
digunakan untuk melakukan reaksi kimia secara terus-menerus. Reaktor CSTR yaitu
reaktor yang dapat digunakan untuk reaksi homogen dimana suhu, konsentrasi dan
kecepatan reaksi diantara zat-zat yang bereaksi sama di semua posisi reaktor atau
dapat dikatakan konsentrasi dan kecepatan reaksi bukan fungsi waktu dan posisi
dalam reaktor. Ini mirip dengan panci besar yang selalu diaduk. Beberapa hal penting
yang perlu diketahui tentang reaktor CSTR:

1. Mereka digunakan dalam industri untuk membuat banyak produk secara terus-
menerus.
2. Mereka mengaduk bahan kimia secara terus-menerus dalam tangki.
3. Ini membantu membuat produk kimia seperti obat-obatan, bahan kimia
industri, dan makanan seperti yogurt.
4. Kelebihannya termasuk produksi massal, kemudahan pengendalian, dan
konsistensi produk.
5. Kekurangannya termasuk kesulitan untuk reaksi lambat dan reaksi yang
melibatkan beberapa jenis bahan kimia.
6. Mereka membutuhkan energi untuk pengadukan, dan kadang-kadang
menghasilkan limbah yang sulit diolah.

Reaktor CSTR adalah alat yang penting dalam produksi berbagai produk, dan
keputusan tentang penggunaannya harus mempertimbangkan jenis reaksi dan
kebutuhan produksi yang spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com/2018/01/alat-reaktor.html
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/75930/6920
https://digilib.polban.ac.id/download.php?id=17395
https://id.scribd.com/document/358877522/cstr

Anda mungkin juga menyukai