Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TEKNIK REAKSI KIMIA

“BATCH REACTOR”

Disusun Oleh:

Lintang Karunia Putri (1431010039)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Teknik Reaksi Kimia dengan judul
“Batch Reactor” dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Teknik Reaksi Kimia yang diberikan pada semester IV. Makalah ini disusun
berdasarkan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bapak Ir. Edi
Mulyadi, MT dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali
yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, kami sangat menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang membangun. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Surabaya, 22 April 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ...........................................................................................4
I.2 Tujuan..........................................................................................................5
I.3 Manfaat........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum.............................................................................................6
II.1.1 Macam-Macam Reaktor ………………………………….....................6
II.1.2 Cara Penyusunan.....................................................................................7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan...............................................................................................9
III.2 Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………10

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam dunia industri khususnya industri kimia sebuah reaktor merupakan


sebuah bagian yang penting dalam pelaksanaan produksi untuk memproses suatu
bahan. Reaktor yang umum digunakan dalam industri baik skala besar maupun kecil
adalah reaktor kimia. Reaktor kimia merupakan suatu bejana yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya reaksi kimia. Dengan adanya reaksi ini suatu bahan mampu
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahan tersebut dapat saja terjadi secara spontan
alias terjadi dengan sendirinya atau bisa juga memerlukan bantuan energi seperti
panas. Dalam industri selalu memperhatikan dalam perancangan reaktor ini.
Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di
teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja
reaktor. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu
pemanasan atau pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan
(pengaduk dan cairan), dan lain-lain.

Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekalui digunakan dalam dunia
industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis
reaktor ini. Umumnya reaktor kimia menggunakan dua jenis model perhitungan yaitu
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk, dan Reaktor Alir Sumbat. Biasanya reaktor kimia
memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk pipa atau tabung dimana aliran fluidanya
berbentuk turbulen. Sedangkan jenis-jenisnya berdasarkan prosesnya adalah batch,
kontinu, dan semi-batch.

Tujuan dalam penulisan makalah mengenai susunan reaktor ini adalah untuk
mengetahui jenis-jenis dari reaktor dalam dunia industri. Selain itu juga bertujuan

4
untuk mengetahui proses-proses dalam pengoprasian dari suatu reaktor. Serta dalam
makalah ini akan dibahas pula mengenai cara penyusunan reaktor baik secara seri
maupun paralel.

I.2 Tujuan

1) Untuk mengetahui macam-macam dari reaktor.


2) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Batch Reactor.
3) Untuk mengetahui cara penyusunan Batch reaktor.

I.3 Manfaat

1) Agar mahasiswa dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
suatu perancangan reaktor dalam industri.
2) Agar mahasiswa dapat memilih susunan yang akan digunakan dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Di dalam teknik kimia, reaktor kimia adalah alat dirancang untuk berisi reaksi
kimia. Perancangan suatu bahan kimia reaktor berhadapan dengan berbagai aspek
teknik kimia. Insinyur kimia mendisain reaktor untuk memaksimalkan net present
value untuk suatu reaksi Para perancang memastikan bahwa reaksi menghasilkan
efisiensi yang paling tinggi ke arah produk keluaran yang diinginkan, memproduksi
hasil produk yang banyak sementara membutuhkan sedikit uang untuk membeli
bahan dan beroperasi. Biaya operasi normal meliputi masukan energi, perpindahan
energi, bahan baku, tenaga kerja, dan lain lain. Perubahan energi berbentuk dalam
wujud pemanasan atau pendinginan, memompa untuk meningkatkan tekanan,
frictional pressure loss seperti pressure drop pada suatu pipa siku 90° atau suatu
lempeng orifis dan lain lain.
II.1.1 Macam - Macam Reaktor
Reaktor terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Reaktor kimia, tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya
berubah dari satu bahan ke bahan lain.
2) Reaktor nuklir, ada perubahan massa yang berubah jadi energi yang
sangat besar.
Reaktor kimia berdasarkan prosesnya ada 3 yaitu Reaktor Batch, Reaktor
Kontinyu, dan Reaktor Semi Batch. Pada Reaktor Batch tidak ada massa
masuk dan keluar selama reaksi. Jadi bahan dimasukkan, direaksikan
beberapa waktu / hari (residence time) dan dikeluarkan sebagai produk dan
selama proses tidak ada umpan-produk mengalir. Contoh : fermentasi
pembuatan alkohol.
Umumnya digunakan :
 Fase cair
 Skala proses yang kecil
 Mencoba proses baru yang belum sepenuhnya dikembangkan
 Memproduksi produk yang mahal

6
 Proses-proses yang sulit diubah menjadi proses kontinyu · Jika bahan
atau hasilnya perlu pembersihan
 Proses memerlukan waktu lama
Keuntungannya :
 Lebih murah
 Lebih mudah pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per
volume)
Kerugiannya :
 Pengendalian suhu bermasalah
 Lebih banyak pekerja, karena diperlukan utk pengawasan kondisi &
prosedur yg berubah terus dari awal sampai akhir
 Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan
pengaduknya
 Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif)
II.1.2 Cara Penyusunan

Salah satu yang perlu dipertimbangkan dalam proses perancangan reaktor adalah
cara penyusunan reaktor supaya didapat hasil yang optimal dan lebih efisien. Cara
penyusunan rekator yang umum adalah sebagai berikut:

1. Susunan Seri
Jika ditinjau dari konversi reaksinya feed yang masuk ke reactor pertama
dalam suatu rangkaian reactor susunan seri akan bereaksi membentuk produk
yang mana pada saat pertama ini masih banyak reaktan yang belum bereaksi
membentuk produk di reactor pertama, sehingga reactor selanjutnya berfungsi
untuk mereaksikan kembali reaktan yang belum bereaksi dan seterusnya
sampai mendapatkan konversi yang optimum. Sedangkan dari dari nilai
ekonomisnya seri hanya memerlukan satu wadah untuk bahan baku (baik dari
beton ataupun stainless steel), dan konveyor yang digunakan juga cukup satu.
2. Susunan Paralel
Ditinjau dari konversi reaksinya reactor susunan parallel, dengan jumlah feed
yang sama, maka reaksi yang terjadi itu hanya sekali sehingga dimungkinkan

7
masih banyak reaktan yang belum bereaksi. Walaupun pada outletnya nanti
akan dijumlahkan dari masing-masing reactor, namun tetap saja konversinya
lebih kecil, sebagai akibat dari reaksi yang hanya terjadi satu kali. Sedangkan
dari sisi ekonomisnya paralel mungkin memerlukan wadah lebih dari satu
ataupun konveyor yang lebih dari satu untuk memasukkan feed ke masing-
masing reactor. Konsekuensi yang lain dari suatu reactor rangkain parallel
adalah karena masih ada reaktan yang banyak belum bereaksi maka
dibutuhkan lah suatu recycle yang berakibat pada bertambahnya alat untuk
menampungnya, sehingga lebih mahal untuk mendapatkan konversi yang
lebih besar.

8
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 KESIMPULAN

1. Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.
2. Reaktor batch adalah reaktor dimana tidak  terjadinya aliran masuk atau aliran
keluar selama proses biasanya digunakan untuk mereaksikan fase cair dan
berkapasitas kecil.
3. Dalam pemasangan dengan cara seri hanya memerlukan satu wadah untuk
bahan baku sedangkan untuk cara penyusunan secara Paralel memerlukan alat yang
banyak karena masih ada reaktan yang banyak belum bereaksi maka
dibutuhkan lah suatu recycle yang berakibat pada bertambahnya alat untuk
menampungnya, sehingga lebih mahal untuk mendapatkan konversi yang
lebih besar.

III.2 SARAN

1) Semoga kedepannya pembaca makalah dapat memahami tulisan ini.

2) Semoga makalah terbaru bias dibuat lebih baik dari ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014.”Reaktor Kimia”.(https://id.wikipedia.org/wiki/Reaktor#Reaktor_kimia
). Diakses pada 19 April 2016 pukul 19.06 WIB

Anonim.2016.” Reaktor”.( https://id.wikipedia.org/wiki/Reaktor). Diakses pada 19


April 2016 pukul 19.30 WIB

Anonim.2012.”Jenis-jens reaktor”.(http://id.very.blogspot.co.id).diakses pada 19April


2016 Pukul 19.40 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai