Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERANCANGAN REAKTOR KIMIA

JENIS – JENIS REAKTOR DI INDUSTRI KIMIA

Disusun Oleh:

Muhammad Az-harry
2104103010080

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2023
i

KATA PENGANTAR

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pearancangan Reaktor
Kimia, jenis-jenis reaktor, Dengan selesainya makalah ini, saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada :

1. ALLAH SWT yang telah melimpahkan seluruh berkah dan hidayah-Nya kepada
saya, sehingga mampu menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua, yang selama ini telah memberikan dukungan secara materil maupun
dukungan moral yang tidak henti-hentinya.
3. Dr. Yanna Syamsuddin, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah ini, yang telah
memberikan dukungan dan bimbingan, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya teman-
teman Teknik Kimia, Universitas Syiah Kuala. Sehingga mengetahui tentang reaktor
kimia.

Banda Aceh, 09 September 2023

Penulis
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Reaktor...................................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Reaktor...................................................................................................3
a. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan bentuk..................................................................3
b. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Keadaan Operasi.................................................4
c. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Keadaan Proses Kerjanya...................................5
d. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Penggunaan.........................................................9
e. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Fasa.....................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Kritik dan Saran..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam dunia industri khususnya industri kimia sebuah reaktor merupakan sebuah
bagian yang penting dalam pelaksanaan produksi untuk memproses suatu bahan. reaktor
kimia adalah suatu bejana tempat Berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor
ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia. Perancangan
suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan
hasil produk (output) yang besar dibandingkan masukan (input) dengan biaya yang
minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun
tidakboleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan
diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll. Perubahan energy dalam
suatu reactor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan, penambahan
atau pengurangan tekanan, gaya gesekan seperti pengadukan. Reaktor adalah jantung dari
proses kimia. Reaktor adalah suatu tempat proses dimana bahan-bahan diubah
menjadi produk, dan dalam perancangan reaktor untuk industri kimia menurut (Coulson,
1983) harus mengikuti keperluan yaitu:
 Faktor kimia : reaksi kimia.
 Faktor transfer panas.
 Faktor transfer massa.
 Faktor keselamatan
Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan sering kali bergantung pada
efektifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses itu. Istilah pengadukan
dan pencampuran sebenarnya tidak sinonim satu sama lain. Pengadukan (agitation)
menunjukkan gerakan yang tereduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam
bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi. Pencampuran
(mixing) ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu
menyebar ke dalam bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya
terpisah dalam dua fase atau lebih. Istilah pencampuran digunakan untuk berbagai ragam
operasi, dimana derajat homogenitas bahan yang bercampur itu sangat berbedas-beda.

1
2

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis dari reaktor.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis reaktor.
3. Untuk mengetahui cara penyusunan reaktor.

1.3 Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis reactor dalam industri kimia
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kekuangan dan kelebihan dari setiap jenis
reaktor.
3. Agar mahasiswa dapat memilih susunan yang akan digunakan dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reaktor
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia, nuklir, dan biologis, dan bukan secara fisika, atau juga
dapat disebut sebagai suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika, dengan terjadinya
reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya. Perubahannya ada yang
terjadi secara spontan alias terjadi dengan sendirinya atau bisa juga butuh bantuan energi
seperti panas (contoh energi yang paling umum). Perubahan yang dimaksud adalah
perubahan kimia, jadi terjadi perubahan bahan bukan fase misalnya dari air menjadi uap
yang merupakan reaksi fisika (Wahyuningsi, 2020)
Reaktor Kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran
kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang besar seperti reaktor skala industri. Tidak
seperti skala kecil dalam tabung reaksi, reaktor ukuran komersil industri perlu
perhitungan yang teliti karena menyangkut jumlah massa dan energi yang besar.
Perbedaan antara reaktor kimia dengan reaktor nuklir adalah pada Reaktor kimia, tidak
ada perubahan massa selama reaksi dan hanya perubah dari satu bahan ke bahan lain,
sementara pada reaktor nuklir ada perubahan massa yang berubah menjadi energi yang
sangat besar.(Idat, 2023).

2.2 Jenis-jenis Reaktor

a. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan bentuk


Menurut (Apriana., 2020) reaktor dapat dibedakan yang paling sederhana yaitu
berdasarkan bentuknya, dimana terdapat dua bentuk utama dari reaktor, yaitu:
 Reaktor Tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga komposisi
dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses
batch, semi batch, dan proses alir. Adapun gambar dari reaktor tangki dapat dilihat
pada Gambar 2.1

3
4

Gambar 2.1 Reaktor Tangki


 Reaktor Pipa
Reaktor ini biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut reaktor alir pipa,
dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam
pipa dengan arah sejajar sumbu pipa. Adapun gambar dari reaktor tangki dapat
dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Reaktor Pipa

b. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Keadaan Operasi


Reaktor dapat dibedakan berdasarkan keadaan operasinya, hal ini dapat dilakukan
karena reaksi kimia biasanya disertai dengan penyerapan atau pelepasan energi berupa
panas (endotermik, dan eksotermik), sehingga dapat teramati melalui perubahan suhu dari
komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi. Adapun klasifikasnya menurut
(Budiman, 2019) antara lain:
 Reaktor isothermal
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang
keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama
 Reaktor adiabatik
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan
sekelilingnya. Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena
reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor.
5

 Reaktor Kimia Non-adiabatik


Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam industri.
Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis reaktor ini.

c. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Keadaan Proses Kerjanya


Keadaan proses dalam industri terdapat tiga jenis, yakni: Batch, Semi batch, dan
Kontinyu. Berdasarkan tiga jenis proses ini juga dapat digunakan dalam membedakan
jenis reaktor yang digunakan, menurut (Levenspiel, 1972) pembagian reaktor jenis ini
antara lain:
 Reaktor Batch
Reaktor batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal, yaitu reaksi
yang berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan
persamaan kesetimbangan dan stoikiometri Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok
digunakan untuk produksi berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan,
pencampuran produk, reaksi kimia, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi cair-cair,
polimerisasi, farmasi dan fermentasi. Adapun gambar reaktor batch dapat dilihat pada
Gambar 2.3

Gambar 2.3 Reaktor Batch

Konstruksi dari reaktor batch bisa tersusun oleh sebuah tangki dengan pengaduk
serta sistem pendingin atau pemanas yang menyatu dengan reaktor. Tangki ini memiliki
ukuran yang bervariasi mulai dari <1 L sampai >15.000 L tergantung kebutuhan. Reaktor
ini biasanya terbuat dari baja, stainless steel atau baja berlapis kaca. Padatan dan cairan
yang akan masuk reaktor biasanya melalui sambungan yang terdapat pada tutup atas
reaktor. Untuk uap dan gas yang keluar reaktor biasanya juga melalui bagian atas,
5

sedangkan untuk cairan keluar melalui bagian bawah. Reaktor ini di desain untuk
6

beroperasi dalam proses unsteady, banyak reaktor batch menunjukkan perilaku nonlinier
yang dimiliki oleh pasangan reaksi kinetika dan temperatur reaktor, dimana lebar jarak
temperatur berlebih, dengan kata lain reaksi berjalan eksotermis memproduksi panas
berlebih sehingga harus dihilangkan dengan sistem pendinginan. Sirkulasi pompa untuk
pendingan bertujuan meminimalkan waktu tinggal agar tetap konstan.

 Kelebihan
 Ongkos atau harga instrumentasi rendah.
 Penggunaannya fleksibel, artinya dapat dihentikan secara mudah dan cepat kapan
saja diinginkan.
 Penggunaan yang multifungsi.
 Reaktor ini dapat digunakan untuk reaksi yang menggunakan campuran kuat dan
beracun.
 Mudah dibersihkan.

 Kelemahan
 Biaya buruh dan handling tinggi
 Pengendalian kualitas dari produk jelek atau susah.
 Skala produksi yang kecil.
 Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas

 Reaktor Semi Batch


Reaktor semi-batch umumnya berbentuk tangki berpengaduk, cara operasinya
adalah dengan jalan memasukan sebagian zat pereaksi ke dalam reaktor, sedangkan zat
pereaksi yang lain atau sisanya dimasukan secara kontinyu ke dalam reaktor. Material
yang masuk selama operasi tanpa dipindahkan. Reaktan yang masuk bisa dihentikan, dan
produk bisa dipindahkan selama operasi waktu tertentu. Tidak beroperasi secara steady
state.
Contoh paling sederhana misalnya tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali ke
dalam tangki (secara batch) namun CO2 yang dihasilkannya dikeluarkan secara kontinyu.
Contoh lainnya adalah klorinasi, suatu reaksi cair-gas, gas digelembungkan secara
kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di tangki yang diam ( batch).
Adapun gambar dari reaktor semi batch dapat dilihat pada Gambar 2.4
7

Gambar 2.4 Reaktor Semi Batch

 Reaktor kontinyu
Reaktor kontinyu mempunyai aliran masukan dan keluaran (inlet/outlet) yang
terdiri dari campuran homogen/heterogen. Reaksi kontinyu di operasikan pada kondisi
steady, dimana arus aliran masuk sama dengan arus aliran keluar. Reaktor kontinyu dibagi
menjadi dua jenis utama, yaitu:

1) Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) atau Continous Stirred Tank Reaktor
(CSTR)
Biasanya berupa tangki berpengaduk dengan asumsi pengadukan sempurna,
konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar
dari reaktor. Model ini biasanya digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan
baku dan katalisnya berfasa cair, atau reaksi antara cair dan gas dengan katalis cair. CSTR
umum digunakan pada industri proses, terutama dengan reaksi homogen fasa cair, dimana
diperlukan pengadukan yang konstan. CSTR juga banyak digunakan pada proses biologi
di industri dan dikenal dengan sebutan Fermentor Contohnya pada industri antibiotik, dan
waste water treatment. Fermentor Mendegradasi atau menghancurkan molekul berukuran
besar menjadi berukuran lebih kecil dengan hasil samping pada umumnya adalah alkohol
Adapun gambar RATB dapat dilihat pada Gambar 2.5
8

Gambar 2.5. Reaktor CSTR


Reaktor CSTR dapat disusun secara seri maupun paralel seperti yang terlihat pada
gambar 2.6 sampai 2.7:

Gambar 2.6 Susunan Reaktor Seri dan 2.7 Susunan Reaktor Paralel

Pemasangan secara seri akan meningkatkan kemampuan konversi reaktor CSTR,


semakin banyak jumlah yang dipasang seri maka konversinya akan semakin mendekati
reaktor PFR dengan volume yang sama. Pemasangan secara paralel umumnya bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas produsi dengan konversi yang sama.

 Kelebihan:
 Kontrol temperature yang baik dapat mudah dijaga
 Realtif murah dalam instalasi
 Reaktor memiliki kapasitas panas yang besar
 Bagian dalam reaktor dapat mudah diakses saat perawatan

 Kekurangan:
Konversi reaktan menjadi produk per volume reaktor relatif kecil bila dibandingkan
dengan jenis reaktor kontinyu lainnya.
9

2) Reaktor Alir Pipa (RAP) atu Plug Flow Reaktor (PFR)


Merupakan suatu reaktor berbentuk pipa yang beroperasi secara kontinyu. Dalam
PFR selama operasi berlangsung bahan baku dimasukkan terus menerus dan produk
reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus sehingga tidak terjadi pencampuran ke arah
aksial dan semua molekul mempunyai waktu tinggal di dalam reaktor sama besar.
Adapun gambar reaktor alir pipa dapat dilihat pada Gambar 2.8

Gambar 2.8 Reaktor Alir Pipa


.
d. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Penggunaan
Menurut (Nazarudin, 2016) reaktor dapat di klasifikasikan berdasarkan tujuan
penggunaan akhirnya, contohnya adalah reaktor polimerisasi yang digunakan dalam
reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer penyusunnya, reaktor biologi yang
biasa digunakan untuk proses fermentasi sehingga disebut sebagai fermentor.

e. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Fasa


Menurut (Silla, 2003) reaktor dapat diklasifikasikan berdasarkan fasa nya, yakni
reaktor homogen, dan reaktor heterogen. Disebut reaktor homogen jika reaktan, produk,
dan atau katalisnya berada pada fase yang sama. Contohnya adalah reaktor batch
dengan reaktan berfasa cair dan produk yang dihasilkan berfasa cair pula.
Sementara reaktor heterogen adalah reaktor dengan reaktan, produk, dan atau
katalis berada pada fase yang berbeda (dua fasa atau lebih). Contohnya adalah reaktor
Trickle Bed dengan reaktan serta produk berupa fasa gas dan cair, sementara katalis
yang digunakan adalah padatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Reaktor didefinisikan sebuah alat yang dapat mengubah bahan baku menjadi suatu
produk yang diinginkan karena fungsinya yaitu sebagai tempat untuk mereaksikan
prekursor serta reagen kimia lainnya Perancangan reaktor untuk industri kimia harus
mengikuti beberapa keperluan yaitu: faktor kimia, faktor transfer panas, faktor
transfer massa, faktor keselamatan.
2. Jenis Reaktor berdasarkan bentuknya terbagi dua yaitu: Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk dan Reaktor Alir Pipa
3. Berdasarkan operasinya reaktor terbagi menjadi empat tipe yaitu: batch, semi-batch,
kontinyu, dan katalitik.
3.2 Kritik dan Saran
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
memerlukan kritik dan saran yang lebih membangun supaya dapat memperbaiki
makalah ini dengan baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Apriana, R. dkk. 2020. Peralatan Industri Proses II. Palembang : Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya.
Budiman, A. 2019. Alat Industri Kimia Reaktor. Bandung : Fakultas Teknik Universitas
Bandung Raya.
Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, "Chemical Engineering", vol.6 Pergamon Press,
Oxford.
Idat, R. M. F., & Nandiyanto, A. B. D. (2023). Design of Batch Reactor for the
Production of CuO Nanoparticles. Jumantara Jurnal Manajemen dan Teknologi
Rekayasa, 2(2), 23-31
Levenspiel, o. Chemical Reaction Engineering, John Wiley & Son, New York, 1972
Nazarudin. 2016, Konversi Crude Palm Oil Menjadi Biofuel Dengan Perengkahan
Katalitik Menggunakan Katalis Cr-Zeolit Alam, Makalah Seminar Nasional Forum
Heds Bidang MIPA,Universitas Negeri Jakarta

Silla, Harry. Chemical Process Engineering Desain and Economics. Stevens Institute of

Technology. New jersey. USA 2003

Wahyuningsi,A.,& Amna, S. (2020). P PERANCANGAN REAKTOR KOMPOS. Jurnal


Teknik Patra Akademika, 11(02), 4-8.)

11

Anda mungkin juga menyukai