Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“PERALATAN REAKSI KIMIA”

Disusun Oleh:

Mauriza Ramadhani P (08.2022.1.01952)


Mohammad Faried F (08.2022.1.01968)

Alifia Firda H (08.2022.1.01983)

Nabella Fauzizah H (08.2022.1.90301)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,
Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Teknik Reaksi Kimia dengan judul
“Pelaratan Reaksi Kimia” dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah Alat Industri Kimia yang diberikan pada semester II. Makalah ini disusun
berdasarkan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.

Tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali yang maha sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
membangun. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ....................................................................................... 4
I.2 Tujuan ..................................................................................................... 5
I.3 Manfaat ................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum ......................................................................................... 6
II.1.1 Macam-Macam Reaktor ………………………………….....................6
II.1.1.1 Reaktor Kimia .................................................................................. 6
II.1.1.2 Reaktor Nuklir......................................................................................16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan ........................................................................................... 20
III.2 Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….20

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam dunia industri khususnya industri kimia sebuah reaktor merupakan sebuah
bagian yang penting dalam pelaksanaan produksi untuk memproses suatu bahan. Reaktor yang
umum digunakan dalam industri baik skala besar maupun kecil adalah reaktor kimia. Reaktor
kimia merupakan suatu bejana yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia.
Dengan adanya reaksi ini suatu bahan mampu berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahan
tersebut dapat saja terjadi secara spontan alias terjadi dengan sendirinya atau bisa juga
memerlukan bantuan energi seperti panas. Dalam industri selalu memperhatikan dalam
perancangan reaktor ini. Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat
dipelajari di teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi
kinerja reaktor. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu
pemanasan atau pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk
dan cairan), dan lain-lain.

Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam dunia industri.
Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis reaktor ini. Umumnya
reaktor kimia menggunakan dua jenis model perhitungan yaitu Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk, dan Reaktor Alir Sumbat. Biasanya reaktor kimia memiliki bentuk yang sama,
yaitu berbentuk pipa atau tabung dimana aliran fluidanya berbentuk turbulen. Sedangkan jenis-
jenisnya berdasarkan prosesnya adalah batch, kontinu, dan semi-batch.

Tujuan dalam penulisan makalah mengenai susunan reaktor ini adalah untuk
mengetahui jenis-jenis dari reaktor dalam dunia industri. Selain itu juga bertujuan untuk
mengetahui proses-proses dalam pengoprasian dari suatu reaktor. Serta dalam makalah ini akan
dibahas pula mengenai cara penyusunan reaktor baik secara seri maupun paralel.

4
I.2 Tujuan

1) Untuk mengetahui macam-macam dari reaktor.


2) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Batch Reactor.
3) Untuk mengetahui cara penyusunan Batch reaktor.

I.3 Manfaat

1) Agar mahasiswa dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam suatu
perancangan reaktor dalam industri.
2) Agar mahasiswa dapat memilih susunan yang akan digunakan dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Di dalam teknik kimia, reaktor kimia adalah alat dirancang untuk berisi reaksi kimia.
Perancangan suatu bahan kimia reaktor berhadapan dengan berbagai aspek teknik kimia.
Insinyur kimia mendisain reaktor untuk memaksimalkan net present value untuk suatu reaksi
Para perancang memastikan bahwa reaksi menghasilkan efisiensi yang paling tinggi ke arah
produk keluaran yang diinginkan, memproduksi hasil produk yang banyak sementara
membutuhkan sedikit uang untuk membeli bahan dan beroperasi. Biaya operasi normal
meliputi masukan energi, perpindahan energi, bahan baku, tenaga kerja, dan lain lain.
Perubahan energi berbentuk dalam wujud pemanasan atau pendinginan, memompa untuk
meningkatkan tekanan, frictional pressure loss seperti pressure drop pada suatu pipa siku 90°
atau suatu lempeng orifis dan lain lain.

II.1.1 Macam - Macam Reaktor


Reaktor terbagi menjadi 2 yaitu :

1) Reaktor kimia, tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya berubah
dari satu bahan ke bahan lain.
2) Reaktor nuklir, ada perubahan massa yang berubah jadi energi yang sangat
besar.

II.1.1.1 Reaktor Kimia


Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan
dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia.
Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor,
sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan
biaya yang minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor
keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk
besarnya energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll.
Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau
pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk dan
cairan), dll.

6
Reaktor kimia berdasarkan prosesnya ada 3 yaitu Reaktor Batch, Reaktor Semi
Batch, dan Reaktor Kontinyu.

1. Reaktor Batch
Reaktor Batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal,
yaitu reaksi yang berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang
berpasangan dengan persamaan kesetimbangan dan stoikiometri.

Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan untuk produksi


berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan, pencampuran
produk, reaksi kimia, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi cair-cair,
polimerisasi, farmasi dan fermentasi. Beberapa ketetapan menggunakan
reaktor tipe Batch :
• Selama reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan temperatur
• Pengadukan dilakukan dengan sempurna, konsentrasi di semua titik dalam
reactor adalah sama atau homogen pada waktu yang sama
• Reaktor ideal

Reaktor batch Reaktor Batch dengan coflux jacket

7
Reactor Batch bisa tersusun oleh sebuah tangki dengan pengaduk serta
system pendingin atau pemanas yang menyatu dengan reaktor. Tangki ini
memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari < 1 L sampai > 15.000 L
tergantung kebutuhan. Batch reactor biasanya terbuat dari baja, stainless steel
atau baja berlapis kaca. Padatan dan cairan yang akan masuk reaktor biasanya
melalui sambungan yang terdapat pada tutup atas reaktor. Untuk uap dan gas
yang keluar reaktor biasanya juga melalui bagian atas, sedangkan untuk
cairan keluar melalui bagian bawah Reaktor batch di desain untuk beroperasi
dalam proses unsteady state banyak reactor batch menunjukkan perilaku
nonlinier yang dimiliki oleh pasangan reaksi kinetika dan temperature
reactor, dimana lebar jarak temperatur berlebih, dengan kata lain reaksi
berjalan eksotermis memproduksi panas berlebih sehingga harus dihilangkan
dengan sistem pendinginan. Sirkulasi pompa untuk pendingan bertujuan
meminimalkan waktu tinggal agar tetap konstan.

Kelebihan :
1. Harga instrumentasi rendah.
2. Penggunaannya fleksibel, artinya dapat dihentikan secara mudah
dan cepat kapan saja diinginkan.
3. Penggunaan yang multifungsi.
4. Reaktor ini dapat digunakan untuk reaksi yang menggunakan
campuran kuat dan beracun.
5. mudah dibersihkan.
6. dapat menangani reaksi dalam fase gas, cair dan cair-padat.

Kelemahan :
1. Biaya buruh dan handling tinggi.
2. Kadang-kadang waktu shut downnya besar, yaitu waktu untuk
mengosongkan.
3. membersihkan dan mengisi kembali.
4. Pengendalian kualitas dari produk jelek atau susah.
5. Skala produksi yang kecil.

8
2. Reaktor Semi-Batch
Reaktor semi-batch adalah jenis reaktor kimia di mana bahan-bahan
reaktan ditambahkan secara bertahap ke dalam reaktor dalam beberapa waktu
tertentu, sementara produk reaksi diambil secara kontinu atau periodik.
Dalam reaktor semi-batch, umumnya reaktan yang lebih lambat bereaksi
ditambahkan perlahan-lahan ke dalam reaktor, sementara reaktan yang lebih
cepat bereaksi ditambahkan secara bersamaan atau sekaligus pada awal
reaksi.

Reaktor semibatch umumnya digunakan untuk reaksi yang melibatkan


fasa cair (gas-cair, cair-cair, atau gas-cair-padat) dan dijalankan pada suatu
tangki berpengaduk. Sebelum suatu reaksi akan dibawa ke skala industri
menggunakan jenis reaktor ini, percobaan pendahuluan di laboratorium perlu
dilakukan untuk mendapatkan data kinetika. Waktu reaksi dapat ditentukan
dari data kinetika atau dengan pengukuran langsung pada skala kecil. Setelah
data diperoleh, maka selanjutnya dilakukan scale-up dengan
mempertimbangkan over-design. Saat perancangan dilakukan, standar
ukuran reaktor perlu diperhatikan.

9
Reaktor semi-batch umumnya digunakan ketika reaksi kimia
membutuhkan pengontrolan yang lebih baik terhadap suhu dan tekanan
dalam reaktor, atau ketika bahan reaktan yang ditambahkan dalam jumlah
besar dan berbahaya sehingga perlu dihindari dari penambahan yang terlalu
cepat. Metode semi-batch juga dapat digunakan untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan efisiensi dalam produksi bahan kimia dan farmasi, serta dalam
pengolahan limbah.

Kelebihan:

1. Fleksibilitas dalam kontrol proses: Reaktor semi batch memungkinkan


pengaturan proses secara fleksibel, misalnya, penambahan bahan baku
atau reagen secara bertahap atau pengontrolan suhu yang lebih baik. Hal
ini memungkinkan penggunaan reaktor semi batch dalam berbagai
aplikasi kimia.
2. Kecepatan reaksi yang lebih cepat: Reaktor semi batch dapat
menghasilkan kecepatan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan
reaktor batch konvensional. Ini karena adanya pengaturan ulang suhu atau
penambahan bahan baku dan reagen yang tepat pada saat yang tepat.
3. Penghematan energi: Reaktor semi batch dapat menghemat energi karena
proses pengaturan ulang suhu atau penambahan bahan baku dan reagen
yang tepat pada saat yang tepat, sehingga mengurangi waktu dan energi
yang diperlukan untuk memproduksi produk akhir.

Kekurangan:

1. Biaya yang lebih tinggi: Reaktor semi batch memerlukan peralatan yang
lebih canggih dan mahal, sehingga biayanya lebih tinggi dibandingkan
dengan reaktor batch konvensional.
2. Kontrol yang lebih sulit: Reaktor semi batch memerlukan kontrol proses
yang lebih sulit dibandingkan dengan reaktor batch konvensional. Ini
karena penambahan bahan baku dan reagen secara bertahap dan
pengaturan ulang suhu yang memerlukan pemantauan yang lebih ketat.
3. Potensi kesalahan manusia: Reaktor semi batch memerlukan
pengoperasian yang cermat dan hati-hati, karena kesalahan manusia

10
dalam penambahan bahan baku atau reagen atau pengaturan suhu dapat
menyebabkan kerusakan pada reaktor dan produk yang dihasilkan.

3. Reaktor Kontinu
Reaktor kontinyu adalah sebuah alat atau sistem reaksi kimia yang dapat
melakukan proses reaksi secara terus-menerus dengan mengalirkan bahan-
bahan reaktan ke dalam reaktor secara konstan, dan produk reaksi dapat
diperoleh secara terus-menerus pula.

Reaktor kontinyu biasanya terdiri dari suatu pipa atau tangki dengan
suatu inlet untuk memasukkan bahan-bahan reaktan dan outlet untuk mengambil
produk. Dalam reaktor kontinyu, reaksi kimia terjadi dalam kondisi yang
konstan, dan umumnya diatur sedemikian rupa agar suhu, tekanan, kecepatan
aliran, dan konsentrasi bahan reaktan tetap stabil. Beberapa jenis reaktor
kontinyu yang umum digunakan adalah:

A. Continous Stirred Tank Reaktor (CSTR)


Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (CSTR) atau Continous Stirred
Tank Reaktor (CSTR) biasanya berupa tangki berpengaduk dengan asumsi
pengadukan sempurna, konsentrasi tiap komponen dalam reactor seragam
sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya
digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan katalisnya
berfasa cair, atau reaksi antara cair dan gas dengan katalis cair. Pada CSTR
prosesnya berlangsung secara kontinyu, pengadukan adalah yang terpenting
dalam reaktor ini karena dengan pengadukan menjadikan reaksinya menjadi
homogen. Di CSTR, satu atau lebih reaktan masuk ke dalam suatu bejana
berpengaduk dan bersamaan dengan itu sejumlah yang sama (produk)
dikeluarkan dari reaktor. Pengaduk dirancang sehingga campuran teraduk
dengan sempurna dan diharapkan reaksi berlangsung secara optimal. Waktu
tinggal dapat diketahui dengan membagi volum reaktor dengan kecepatan
volumetrik cairan yang masuk reaktor. Dengan perhitungan kinetika reaksi,
konversi suatu reaktor dapat diketahui.

11
Beberapa hal penting mengenai CSTR:
1) Reaktor berlangsung secara ajeg, sehingga jumlah yang masuk setara
dengan jumlah yang ke luar reaktor, jika tidak tentu reaktor akan
berkurang atau bertambah isinya.
2) Perhitungan CSTR mengasumsikan pengadukan terjadi secara sempurna
sehingga semua titik dalam reaktor memiliki komposisi yang sama.
Dengan asumsi ini, komposisi keluar reaktor selalu sama dengan bahan di
dalam reaktor.
3) Seringkali, untuk menghemat digunakan banyak reaktor yang disusun
secara seri daripada menggunakan reaktor tunggal yang besar. Sehingga
reaktor yang di belakang akan memiliki komposisi produk yang lebih
besar dibanding di depannya.

Kelebihan:

1. Stabil dan konsisten: Reaktor CSTR dapat memberikan reaksi yang


stabil dan konsisten karena memiliki sistem aliran yang terus-menerus.
2. Mudah dikendalikan: Reaktor CSTR mudah dikendalikan karena
memiliki sistem aliran yang terus-menerus, sehingga dapat dilakukan
penyesuaian untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
3. Cocok untuk reaksi reversibel: Reaktor CSTR cocok untuk reaksi
reversibel karena dapat menjamin kesetimbangan yang lebih baik antara
reaktan dan produk.
4. Mudah digunakan untuk produksi skala besar: Reaktor CSTR dapat
digunakan untuk produksi skala besar karena memiliki kapasitas yang
besar dan sistem aliran yang terus-menerus.

12
Kekurangan:

1. Sulit digunakan untuk reaksi dengan kecepatan tinggi: Reaktor CSTR


sulit digunakan untuk reaksi dengan kecepatan tinggi karena perlu
waktu untuk mencapai kesetimbangan antara reaktan dan produk.
2. Biaya produksi yang tinggi: Reaktor CSTR membutuhkan biaya
produksi yang tinggi karena memerlukan peralatan khusus dan
membutuhkan pengoperasian yang cermat.
3. Perlu waktu yang lama untuk mencapai kondisi operasi yang stabil:
Reaktor CSTR memerlukan waktu yang lama untuk mencapai kondisi
operasi yang stabil, terutama jika digunakan untuk reaksi yang
kompleks atau reaksi yang sulit diatur.
4. Sulit untuk mengatasi masalah kebocoran: Reaktor CSTR sulit untuk
mengatasi masalah kebocoran karena memiliki banyak saluran dan pipa
yang terhubung.

B. Reaktor Alir Pipa (RAP) Atau Plug Flow Reaktor (PFR)


Merupakan suatu reaktor berbentuk pipa yang beroperasi secara
kontinyu. Dalam PFR selama operasi berlangsung bahan baku dimasukkan
terus menerus dan produk reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus
sehingga tidak terjadi pencampuran ke arah aksial dan semua molekul
mempunyai waktu tinggal di dalam reaktor sama besar.

Seluruh reaktan masuk melalui bagian inlet reaktor, semua


perhitungan dalam merancang PFR harus dengan asusmsi bahwa tidak terjadi
back mixing, downstream, dan upstream.PFR memiliki efisiensi yang lebih
tinggi dibanding CSTR pada volume yang sama. Seperti pada reaktor CSTR,

13
reaktor PFR juga dapat disusun secara seri maupun parallel, PFR yang
dipasang seri maka konversinya akan sama dengan PFR tunggal yang
panjangnya sama dengan jumlah dari panjang tiap reaktor PFR penyusun,
sementara untuk yang dipasang paralel tujuan nya sama dengan CSTR, yakni
meningkatkan kapasitas produksi dengan konversi yang sama. PFR memiliki
aplikasi yang luas, baik dalam sistem fasa gas, maupun fasa cair. Umumnya
digunakan pada sintesis amoniak dari unsur-unsur penyususnnya, dan
oksidasi sulfur dioksida menjadi sulful trioksida. Reaktor ini memiliki
karakteristik dalam mekanisme reaksi. Pada umumnya karakteristik reaktor
alir pipa pada kondisi ideal yaitu:
1. Reaktor ini biasanya berupa tube (tabung) yang bereaksi dengan
aliran fluida
2. Diasumsikan tidak terjadi pengadukan (mixing)
3. Aliran plug merupakan jenis aliran yang terjadi pada reaktor ini
(reaktor alir)
4. Sebagian besar mixing dari jenis reaktor ini beroperasi pada level
intermediet
5. Pencampuran sempurna dalam dimensi radial (konsentrasi
seragam)
6. Tidak ada pencampuran pada aliran aksial atau tidak terjadi
disperse aksial (aliran terpisah)

Reaktor alir pipa merupakan reaktor dimana cairan bereaksi dan


mengalir dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi,
tanpa terjadi pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa
pada hakekatnya hampir sama dengan pipa dan relative cukup mudah dalam
perancangannya. Reaktor ini biasanya dilengkapi dengan selaput membrane
untuk menambah yield produk pada reaktor. Produk secara selektif ditarik
dari reaktor sehingga keseimbangan dalam reaktor secara kontinu bergeser
membentuk lebih banyak produk. Pada umumnya reaktor alir pipa
dilengkapi dengan katalisator. Seperti sebagian besar reaksi pada industry
kimia, reaksinya membutuhkan katalisator secara signifikan pada suhu layak
(standar). Dalam PFR, satu atau lebih reaktan dipompakan kedalam suatu
pipa. Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor ini adalah reaksi fasa gas.
Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin panjang pipa

14
maka konversi yield akan semakin tinggi. Namun tidak mudah untuk
menaikkan konversi karena didalam PFR konversi terjadi secara gradien.
Pada awalnya kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun setelah
panjang pipa tertentu atau pipa bertambah panjang maka jumlah reaktan
akan berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat dan akan
semakin lambat seiring panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai konversi
100% panjang pipa yang dibutuhkan adalah tak terhingga. Beberapa hal
penting dalam reaktor alir pipa adalah:

A. Perhitungan dalam model PFR mengasumsikan tidak terjadinya


pencampuran (mixing) dan reaktan bergerak secara aksial bukan
radial
B. Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari
titik masukan dimana katalisator ini diharapkan dapat
mengoptimalkan reaksi dan terjadi penghematan daya dan
kondisi operasi juga bisa diminimalkan sehingga produk yang
dihasilkan akan menjadi lebih banyak lagi. Hal ini yang sangat
menguntungkan penggunaan PFR ini sehingga reaktor ini banyak
digunakan.
C. Umumnya PFR memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan
dengan reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dalam volume
yang sama. Artinya, dengan waktu tinggal yang sama reaktor alir
pipa memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan RATB.

Kerugian dari penggunaan PFR adalah:


1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “ Hot Spot ”
(bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan.
Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
Keuntungan menggunakan PFR adalah reactor ini memberikan
volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang
sama.

15
II.1.1.2 Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk memproduksi
energi nuklir melalui reaksi nuklir yang dikendalikan. Reaktor nuklir memanfaatkan
fisi nuklir atau penggabungan nuklir untuk menghasilkan panas yang kemudian
digunakan untuk menghasilkan listrik. Proses fisi nuklir melibatkan pemecahan inti
atom dengan menembakkan neutron ke inti tersebut. Proses ini menghasilkan lebih
banyak neutron dan sejumlah besar energi dalam bentuk panas. Sedangkan, proses
penggabungan nuklir melibatkan penggabungan inti atom yang menghasilkan energi
yang lebih besar.

Reaktor nuklir umumnya terdiri dari bahan bakar nuklir (biasanya uranium atau
plutonium), moderator (biasanya air atau grafit), dan sistem pendingin (biasanya air
atau gas). Moderator berfungsi untuk memperlambat neutron yang dikeluarkan selama
reaksi fisi agar dapat digunakan untuk memicu reaksi berikutnya. Sistem pendingin
digunakan untuk menjaga suhu reaktor agar tetap stabil. Reaktor nuklir dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Selain
itu, reaktor nuklir juga dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar nuklir,
seperti plutonium, yang digunakan dalam senjata nuklir. Namun, penggunaan reaktor
nuklir harus dilakukan dengan hati-hati karena kesalahan dalam pengoperasiannya
dapat mengakibatkan kecelakaan yang sangat berbahaya dan berdampak besar
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

16
Komponen-komponen utama dari sebuah reaktor nuklir antara lain:

1. Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam
campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai
wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai
tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga
berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.

2. Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras
reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang
berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan
korosi.

3. Bahan bakar nuklir


Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk
berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti
Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi
dengan neutron.

4. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras
reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya.
Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.

5. Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang
dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk
mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat
dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga
berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila
terjadi kecelakaan.

17
6. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat
(moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron
thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya
(reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari Reaktor Nuklir. Berikut adalah beberapa
kelebihan dan kekurangan dari reaktor nuklir:

Kelebihan:

1. Efisiensi Tinggi: Reaktor nuklir sangat efisien dalam menghasilkan


energi, sehingga dapat menghasilkan jumlah listrik yang besar dengan
jumlah bahan bakar yang sedikit.
2. Kurang Emisi Gas Rumah Kaca: Reaktor nuklir dapat menghasilkan
listrik tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
3. Kapasitas Tinggi: Reaktor nuklir memiliki kapasitas yang sangat tinggi
dalam menghasilkan listrik, sehingga dapat menyediakan pasokan listrik
yang besar untuk daerah yang membutuhkannya.
4. Stabilitas Energi: Reaktor nuklir dapat menghasilkan energi listrik dengan
stabil dan terus menerus tanpa tergantung pada faktor cuaca atau kondisi
lingkungan.

Kekurangan:

1. Limbah Radioaktif: Salah satu kekurangan utama dari reaktor nuklir


adalah limbah radioaktif yang dihasilkan. Limbah ini sangat berbahaya
dan sulit untuk dikelola dan dibuang.
2. Biaya Pembangunan: Pembangunan reaktor nuklir membutuhkan biaya
yang sangat tinggi, dan memerlukan sumber daya manusia yang terlatih
dan berkualifikasi tinggi.
3. Potensi Bahaya: Reaktor nuklir dapat menjadi sumber potensi bahaya
yang serius jika terjadi kegagalan sistem atau kesalahan manusia.
4. Persepsi Masyarakat: Reaktor nuklir sering kali tidak populer di kalangan
masyarakat karena persepsi yang salah atau kurangnya informasi tentang
keamanan dan risiko yang terkait dengan penggunaannya.

18
Jadi, reaktor nuklir memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun reaktor nuklir
dapat menghasilkan energi listrik yang efisien dan bersih, mereka juga memerlukan
manajemen yang sangat hati-hati dan pengendalian risiko yang ketat untuk
meminimalkan potensi bahaya dan dampak negatifnya.

19
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 KESIMPULAN

1. Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlan
gsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.
2. Reaktor batch adalah reaktor dimana tidak terjadinya aliran masuk atau aliran
keluar selama proses biasanya digunakan untuk mereaksikan fase cair dan ber
kapasitas kecil.
3. Dalam pemasangan dengan cara seri hanya memerlukan satu wadah untuk bah
an baku sedangkan untuk cara penyusunan secara Paralel memerlukan alat yang ban
yak karena masih ada reaktan yang banyak belum bereaksi maka dibutuhkan la
h suatu recycle yang berakibat pada bertambahnya alat untuk menampungnya,
sehingga lebih mahal untuk mendapatkan konversi yang lebih besar.

III.2 SARAN

1) Semoga kedepannya pembaca makalah dapat memahami tulisan ini.

2) Semoga makalah terbaru bias dibuat lebih baik dari ini.

20
DAFTAR PUSTAKA

”Reaktor Kimia”.(https://id.wikipedia.org/wiki/Reaktor#Reaktor_kimia ).

“Reaktor Nuklir”.(Reaktor nuklir - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).

“semi batch reactor”(https://www.scribd.com/doc/281337738/Semi-Batch-Reaktor#)

“Reaktor-Kontinyu”(https://www.scribd.com/document/337749878/Reaktor-

Kontinyu)

21

Anda mungkin juga menyukai