Anda di halaman 1dari 20

MK.

Dasar Epidemiologi

Perhitungan Asosiasi dalam Epidemiologi


Oleh:
Arinil Haq

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Andalas
2023
Fakultas Kesehatan Masyarakat 2
Universitas Andalas

Risiko & Odds


• Risiko merupakan perbandingan antara probabilitas
kejadian yang terjadi dengan probabilitas semua kejadian
yang terjadi.
• Odds merupakan perbandingan antara probabilitas
kejadian yang terjadi dengan probabilitas kejadian
yang tidak terjadi.

Contoh:
Diantara 100 orang pada awal pengamatan ditemukan 30
kasus malaria dari setahun pengamatan.
Risiko = 30 kasus diantara 100 orang
Odds = 30 kasus dibandingkan dengan 70 orang
Fakultas Kesehatan Masyarakat 3
Universitas Andalas

Faktor Risiko
Merupakan determinan yang berhubungan dengan
peningkatan risiko suatu penyakit.

Faktor risiko menurut dapat-tidaknya diubah:


a) Unchangeable risk factors  faktor risiko yang tidak
dapat diubah (non modifiable).
Contoh: umur, genetik
b) Changeable risk factors  faktor risiko yang dapat diubah
(modifiable).
Contoh: kebiasaan merokok, olahraga
Fakultas Kesehatan Masyarakat 4
Universitas Andalas

Faktor risiko menurut kestabilan peranan faktor risiko:


a) Suspected risk factors (faktor risiko yang dicurigai) 
faktor risiko yang belum mendapat dukungan
ilmiah/penelitian, dalam peranannya sebagai faktor risiko
suatu penyakit.
Contoh: merokok menyebabkan terjadinya kanker serviks
b) Established risk factors (faktor yang telah ditegakkan)
Faktor risiko yang telah mendapat dukungan
ilmiah/penelitian, dalam peranannya sebagai faktor risiko
suatu penyakit.
Contoh: merokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker
paru
Fakultas Kesehatan Masyarakat 5
Universitas Andalas

Sekelompok individu (A)


terpajan oleh faktor
penyebab penyakit

Sebagian individu Sebagian individu


menderita (a) tidak menderita (a’)

Besarnya risiko akibat


pemaparan: a/A
Fakultas Kesehatan Masyarakat 6
Universitas Andalas

Sekelompok individu (B)


tidak terpajan oleh faktor
penyebab penyakit

Sebagian individu Sebagian individu


menderita (b) tidak menderita (b’)

Besarnya risiko tanpa


pemaparan: b/B
7

E = aktivitas fisik
D = obesitas

• 1000 orang dengan aktivitas fisik kurang,


terdapat 70 orang yang obesitas.
Besar risiko akibat pemaparan = 70/1000 = 0,07

• 500 orang dengan aktivitas fisik cukup, terdapat


20 orang yang obesitas.
Besar risiko tanpa pemaparan = 20/500 = 0,04
Fakultas Kesehatan Masyarakat 8
Universitas Andalas

Asosiasi
• Ukuran asosiasi dalam epidemiologi merupakan
ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan
paparan (exposure) dengan penyakit (disease).
• Ukuran ini dapat diekspresikan dalam bentuk ukuran
rasio dan ukuran beda beberapa ukuran rasio
diantaranya:
1. Risk Ratio (RR)  cohort
2. Odd Ratio (OR)  case-control
3. Prevalence Odds Ratio (POR)  case-control
4. Prevalence Ratio (PR)  cross sectional
9

Penelitian prospektif Penelitian retrospektif


Ex: cohort Ex: case-control

E+
D+

E+ D+

D- E-

D+ E+

E- D-

D-
E-

start finish finish start


Fakultas Kesehatan Masyarakat 10
Universitas Andalas

• Informasi yang didapat mengenai status paparan dan


penyakit dapat disederhanakan dalam bentuk tabel.
• Umumnya paparan diklasifikasikan menjadi 2 kategori
sehingga akan sering digunakan tabel kontingensi
(tabel 2x2).
• Namun, tidak menutup kemungkinan tabel yang
terbentuk lebih dari 2x2.

Contoh tabel kontingensi data insidensi kumulatif

Penyakit (D)
Paparan (E) Positif (D+) Negatif (D-) Jumlah

Positif (E+) a b a+b


Negatif (E-) c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Fakultas Kesehatan Masyarakat 11
Universitas Andalas

Risiko Relatif / Risk Ratio (RR)


Perhitungan RR berdasarkan penelitian prospektif.

Penyakit (D) Positif Negatif


Paparan (E) Jumlah Risiko
(D+) (D-)
Positif (E+) a b a+b

Negatif (E-) c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d


Fakultas Kesehatan Masyarakat 12
Universitas Andalas

Contoh:
Dari penelitian tentang hubungan antara merokok dengan
karsinoma kandung kemih diperoleh hasil:
Dari 1000 orang perokok terdapat 90 orang penderita
karsinoma kandung kemih dan dari 1000 orang bukan
perokok terdapat 30 orang penderita karsinoma kandung
kemih.
Hitunglah nilai RR dan interpretasikan!
Fakultas Kesehatan Masyarakat 13
Universitas Andalas

Ca kandung kemih
Positif Negatif Jumlah Risiko
Status merokok
Perokok 90 910 1000 ?
Bukan perokok 30 970 1000 ?
Jumlah 120 180 2000 RR = ?
Fakultas Kesehatan Masyarakat 14
Universitas Andalas

Ca kandung kemih
Positif Negatif Jumlah Risiko
Status merokok
Perokok 90 910 1000 0,09
Bukan perokok 30 970 1000 0,03
Jumlah 120 180 2000 RR = 3,0

Interpretasi: perokok 3 kali lebih berisiko untuk terkena


karsinoma kandung kemih dibandingkan dengan bukan
perokok.
Fakultas Kesehatan Masyarakat 15
Universitas Andalas

Odds Ratio (OR)


Perhitungan OR berdasarkan penelitian retrospektif, perhitungan
hanya merupakan suatu perkiraan saja maka disebut “odds ratio”.

Penyakit Odds
Positif Negatif Jumlah
Paparan Penyakit
Positif a b m1

Negatif c d m2

Jumlah n1 n2 N
Fakultas Kesehatan Masyarakat 16
Universitas Andalas

Prevalence Odds Ratio (POR)


Fakultas Kesehatan Masyarakat 17
Universitas Andalas

Prevalence Ratio (PR)


 Penelitian cross-sectional merupakan penelitian yang
menggunakan data prevalensi.
 PR dapat dihitung dengan menggunakan rumus OR atau
RR akan tetapi data yang digunakan bukan data insidensi
kumulatif melainkan data prevalensi penyakit.
Fakultas Kesehatan Masyarakat 18
Universitas Andalas

Latihan
1. Diantara 200 orang pada awal pengamatan ditemukan
50 kasus DBD dari setahun pengamatan. Berapa risiko
dan odds?
2. Dari penelitian tentang hubungan antara konsumsi
alkohol dengan penyakit jantung koroner diperoleh hasil:
Dari 600 orang yang mengonsumsi alkohol terdapat 120
orang penderita penyakit jantung koroner dan dari 600
orang tidak mengonsumsi alkohol terdapat 30 orang
penderita penyakit jantung koroner.
Hitunglah nilai OR dan interpretasikan!
Fakultas Kesehatan Masyarakat 19
Universitas Andalas

Referensi
Budiarto E, Anggraeni D. 2001. Pengantar Epidemiologi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rajab W. 2008. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ryadi ALS, Wijayanti T. 2011. Dasar-Dasar Epidemiologi.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Najmah. 2015. Epidemiologi untuk Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Fakultas Kesehatan Masyarakat 20
Universitas Andalas

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai