Eksperimental
Observasional
• Community Trial
Deskriptif Analitik • Clinical Trial
• Field Trial
• Case report • Cross sectional
• Case series • Case control
• Studi korelasi • Cohort
• Cross sectional
Studi Eksperimental
• Peneliti mempunyai kontrol terhadap pajanan (misal
pengobatan) dengan cara subyek dibagi ke kelompok
eksperimen atau kelompok kontrol
• Nama lain adalah studi intervensi
• Studi intervensi mirip dengan studi kohort, bedanya pada
studi intervensi peneliti melakukan intervensi status
“exposure” pada subjek-subjek yang diteliti
Ciri essensial
penelitian eksperimen
Prospektif
Ke depan
Cara pemilihan subyek
• Populasi penelitian
– Individu yang belum mengalami outcome yang
diteliti
Selection by Non-partcipants
Potential parti Defined criteria Do not meet selec
cipants tion criteria
Invitation
Non-participants
Participants
Treatment Control
Randomized control groups
Reference population
Experimental population
non-participants
Participants
Treatment Control
group group
12
• Random selection :
Peneliti menseleksi subjek-subjek yang akan diteliti sedemikian
rupa sehingga setiap subjek di populasi studi mempunyai
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel
Populasi Sampel
Random allocation and Random selection
E+ E+
Randomisasi
(random allocation
E-
Sampel
Random selection and random allocation
Random selection
Populasi
Outcome +
Sampel
E+
Outcome -
Follow-up
Random Outcome +
allocation
E-
Outcome -
1000
Random allocation
500 500
1000
Statifikasi berdasarkan
sex
Wanita Pria
400 600
Stratifikasi berdasarkan
umur
Tua Muda Tua Muda
150 250 400 200
Random allocation
– Objektif:
• mengetahui obat atau prosedur pengobatan baru yg dapat mengurangi
symptoms, mencegah recurrence, menurunkan resiko kematian
– Populasi:
Pasien (penderita penyakit)
Contoh : riset tentang efikasi kemoterapi baru dalam
memperpanjang hidup anak yang mederita leukimia aku
limfatik
FIELD TRIALS
• Field trials
• Preventive atau primary prevention trials
– Objektif:
– Populasi:
Orang yg sehat di awal penelitian
Contoh: Polio vaccine trials 1954
Community trials
22
Whithin Group Design (pre-experimental design)
Sampel x Sampel x
pretes postes
variabel “outcome” variabel “outcome
THE PRESENT THE FUTURE
Between Group Design
D+
E+
randomisasi D-
D+
E-
D-
sampel
populasi
•langkah-langkah :
• pilih sampel dari populasi
• ukur variabel-variabel dasar (yang diduga sebagai confounder)
• lakukan proses randomisasi
• aplikasikan intervensi secara “blind”
• follow-up kelompok-kelompok yang diteliti
• ukur variabel “outcome” pada kelompok yang diteliti secara “blind”
Quasi Experiment Design (nonrandomized between-group design)
D+
E+
D-
Non randomisasi
D+
E-
sampel D-
populasi
•langkah-langkah :
• pilih sampel dari populasi
• ukur variabel-variabel dasar
(yang diduga sebagai confounder)
• aplikasikan intervensi secara “blind”
• follow-up kelompok-kelompok yang diteliti
• ukur variabel “outcome” pada kelompok yang diteliti
secara “blind”
Langkah-langkah Melakukan True Experiment
• “single” bilnd jika hanya subjek yang diteliti yang tidak mengetahui
• “double” blind jika subjek yang diteliti dan peneliti yang tidak
mengetahui
• “triple” blind jika subjek yang diteliti, peneliti, dan penganalisis data
tidak mengetahui
Lanjutan…
Kegunaan Blinding
• randomisasi
• dapat mengeliminasi pengaruh variabel konfounder pada waktu randomisasi dilakukan
• setelah proses randomisasi selesai yaitu pada periode follow-up, proses randomisasi
tidak dapat lagi mengeliminasi variabel konfounder
• pada periode follow-up dapat muncul kondisi yang dapat menimbulkan bias misal :
• subjek yang mengetahui dirinya mendapat E + akan merasa lebih baik, sebaliknya
subjek yang mendapat E – merasa dirinya menjadi lebih parah atau sebagainya
• peneliti yang mengetahui mengenai status keterpaparan “exposure” pada subjek yang
diteliti akan
• memberikan perhatian yang berlebih atau berkurang
• terpengaruh pada waktu mengukur variabel “outcome”
Mengukur Outcome
Kelebihan :
• Study design
village 1 O1 XY O2
village 2 O1 X O2
village 3 O1 O2