SAKIT
Oleh:
Kelompok 1
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
tinggi.
kekurangan. Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
akan datang. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
#1
PENGANTAR
A. Tujuan Pembelajaran
evaluasi.
evaluasi.
2. Jumlah SKS :2
3. Penempatan : Semester 5
4. Prasyarat :-
5. Jumlah Pertemuan :2
C. Materi Pokok
2. Proses-Proses Evaluasi.
3. Langkah-Langkah Evaluasi.
1
4. Dimensi Kegiatan Operasional Evaluasi.
2
#2
SAKIT
1. Waktu
1 x 170 Menit
2. Tujuan Praktikum
3. Dasar Teori
a. Ekonomi Evaluasi
3
derajad ksesehatan yang optimal. Menyikapi keterbatasan sumber daya yang
dari rasa sakit ataupun penderitaan yang dialami yang dinyatakan dalam
Pada evaluasi ini seluruh aspek biaya dan keuntungan dari intervensi
yang sudah dilaksanakan yaitu cost effectiveness analysis dan cost benefit
terminologi biaya per unit dari perbaikan outcome kesehatan yang dicapai.
Bila biaya netto dari suatu intervensi adalah negatif maka intervensi tersebut
dikatakan sebagai cost saving. Bila pada suatu keadaan dimana retio cost
dalam nilai uang. Metode ini jarang digunakan pada kesehatan karena
4
c. Manfaat Ekonomi Evaluasi di Pelayanan Kesehatan
investasi.
apakah suatu program bekerja atau sebarapa baikkal mereka bekerja yang
(keadaan di dunia nyata). Yang dapat diukur dari health outcomes adalah
sebagai berikut:
terhadap efisiensi yang menilai hubungan antara hasil yang dicapai dan
input yang digunakan dalam hal ini adalah uang atau biaya yang digunakan.
5
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan sumber nilai secara
penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu
kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan strukturnya atau orang
yang lebih rendah keahliannya. Evaluasi adalah suatu proses penelitian positif
pelaksanaan suatu program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan
program ke depannya agar jauh lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke
depan dari pada melihat kesalahan- kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada
6
B. Macam-Macam Evaluasi
Evaluasi terdiri atas dua macam, yaitu Evaluasi formative dan Evaluasi
summative :
monitoring.
ini dilakukan pada akhir kegiatan atau beberapa kurun waktu setelah
7
program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen¬elemen fisik
yakni hal-hal yang akan Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka
ruang lingkup penilaian yakni hal-hal yang akan dinilai dari suatu program
dinilai dari suatu program kesehatan adalah amat luas sekali. Beberapa sarjana
8
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu program
jenis yakni:
a) Kelayakan program
dengan situasi dan hasil yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.
b) Kecukupan program
c) Efektivitas program
dihadapi.
9
d) Efisiensi
berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan ataupun sumber
sarana;
c) evaluasi terhadap keluaran (output), evaluasi pada tahap akhir ini adalah
dibedakan atas dua macam yaitu untuk mengukur keluaran serta untuk
D. Tujuan Evaluasi
10
perubahan-perubahan kecil yang terus-menerus, mengukur kemajuan
3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
mengantarkan dan mengarahkan alokasi tenaga dan dana untuk program dan
pelayanan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Evaluasi harus
11
berbagai kendala dalam pelaksanan evaluasi, Dalam melakukan evaluasi
lain;
mahal dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu sepadan antara
timbul ketika informasi dan data itu belum dibutuhkan, maka biasanya
masalah serta tindak lanjut. Kegiatan ini sangat berguna untuk melihat
12
Supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkala
masalah serta tindak lanjut. Kegiatan ini sangat berguna untuk melihat
sedang berjalan.
memperbaikinya.
E. Proses Evaluasi
13
program, sasaran tersebut harus dispesifikasi sebelum dilanjutkan dengan
akan berharga apabila program tak mempunyai tujaun atau sasaran dengan
krieria yang jelas atau kabur sehingga evaluasi tidak bermanfaat, evaluasi
akan menilai apakah tujuan dan sasaran tercapai atau tidak (berdasarkan
kriteria).
b) Jika sasaran untuk program berdasar kriteria dari referensi ilmiah atau
dipilih, termasuk semua tugas dan isu yang berkaitan dengan evaluasi.
14
berhubungan dengan prosedur yang digunakan. Selain itu, banyak
pertanyaan dan isu yang muncul dengan prospek evaluasi akan dijawab
menyelesaikan fase evaluasi ini adalah adaya kumpulan data yang jujur,
peningkatan.
pertanyaan yang ditujukan, dan apakah hasil akhir, apa SWOT nya.
yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran program oleh pembaca laporan
15
harus dipertimbangkan. Penggunaan jargon teknis mungkin sulit bagu
sementara pembaca lainnya masih mencari isi laporan tentang hasil akhir
Cost benefit analysis saat ini merupakan alat evaluasi yang dapat
16
menentukan atau memilih program alternatif atau program baru. CBA
sistem lain diluar dirinya, menyusun supra sistem dan ordinat yang
mencapai tujuannya.
17
periaku manusia di dalam organisasi dalam kedudukan (posisinya) di
4. Control grups
Kontrol dalam evaluasi adalah suatu hal yang vital. Outcome dari
dapat mengukur perubahan secara langsung atau tak langsung. Misalnya, kalau
18
tujuan dari program adalah untuk melatih sejumlah tertentu tenaga kesehatan
tiap tahun, maka suatu indikator langsung untuk mengevaluasi boleh jadia
Contoh lain jika uang dievaluasi adalah hasil suatu program untuk
secara tak langsung dapat mengukur adanya perubahan pada tingkat kesehatan
mereka, misalnya status gizi yang digambarkan dengan berat badan terhadap
betul mengukur hal-hal yang ingin diukur. Indikator ini dapat digunakan
sebenarnya.
19
dimaksud. Akan tetapi suatu indikator dapat juga sensitif terhadap lebih
seperti ditetapkan WHO 1981 ; Untuk mencapau health for all by year 2000,
adalah angka kematian bayi maximum 50 per 1000 bayi lahir hidup dan
angka harapan hidup waktu lahir minimal adalah 60 tahun atau lebih.
Indikator survival selain itu adalah indikator kualitas hidup, disini tentu saja
berupa indikator pertumbuhan badan, idnikator status gizi, dan yang spesifik
20
obatan yang diperlukan, dan tersedianya metode pengobatan, pemberantasan
digunakan.
sebagai berikut :
21
a) Apakah program/kegiatan pelayanan kesehatan sesuai dengan prioritas
program kesehatan?
22
2) Perfomance
(b) Jumlah penderita yang dapat dikontrol dari jumlah yang ditemukan
puskesmas (target)
𝐸𝑓𝑓𝑜𝑟𝑡
Adequasi of effort = x 100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡
12
= x 100%
17
= 70,59%
Contoh : Hasil kunjungan ibu hamil di usia pokok puskesmas KIA adalah
300 ibu hamil per tahun (performance). Coverage kunjungan ibu hamil pada
23
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒
Adequasi of performance = x 100%
𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒
3000
= 4800 x 100%
= 62,5 %
Informasi yang diperlukan untuk kriteria progress akan selalu dikaitkan dengan
program yang sedang berjalan selama kurun waktu tertentu, seperti harian,
yang digunakan.
program.
Apabila factor penghambat dan penunjang, serta tindakan koreksi dalam kurun
waktu tertentu relative tidak berubah, hasil informasi pencapaian dapat digunakan
Y = a + (t-1) X.
24
Y = output per satu satuan waktu yang ditentukan
b. Estimasi ratio
𝑻𝒕
Y = 𝑻𝒂 x A
Pt = Po (1+r)t
r = Tingkat kenaikan
pelayanan kesehatan.
25
e. Metode regresi berganda.
Contoh : Kunjungan baru KIA untuk ibu hamil selama 3 bulan adalah 255, 275
dan 250 maka cakupan ibu hamil selama setahun dapat diramalkan.
Y = a + (t-1) X
𝑇𝑡
Y = 𝑇𝑎 x A
12
= 3
x 750 = 3000 kunjungan baru
(target tercapai)
lebih efektif.
26
Contoh :
Kunjungan ibu hamil di KIA adalah 1000 per tahun. Coverage : adalah
jumlah penduduk (30.000 jiwa) = 1200 ibu hamil. Bila diharapkan ibu hamil
selama prenatal care 4 kali kunjungan, maka coverage kunjungan ibu hamil
4800 kunjungan.
3000
Adequasi of performance = x 100%
4800
= 62,5%
3000
Efektivitas = 3000 x 100%
= 100%
Efektivitas program KIA untuk ibu hamil 100% tercapai, tetapi adequasi of
performance 62,5%. Jadi masih ada 37,5% extra kegiatan untuk mengatasi masalah
sebenarnya.
27
H. Cost Unit Analysis
dan inovasi baru terhadap barang dan jasa yang dihasilkan untuk menarik
produk atau volume sebagai penggerak biaya. Hal ini sangat berbeda dengan
kinerja rumah sakit yang berbasis aktivitas sebagai penghasil jasa berupa
dipengaruhi oleh aktivitas dan bukan pada volume produksi akan memberikan
kesalahan dalam penyampaian informasi akuntansi. Selain itu, hal ini mampu
costing(ABC).
28
Konsep ABC secara sederhana adalah menyediakan informasi yang akurat
sumber daya mengacu pada proses pembebanan jasa yang dikonsumsi oleh
menanggung BOP yang lebih besar dari pada produk lain yang hanya
dikonsumsi maka semakin banyak BOP yang harus ditanggung oleh layanan.
sesuai dengan harapan masyarakat. Dalam hal ini penting bagi pihak rumah
sakit untuk menetapkan tarif yang sesuai dengan fasilitas atau layanan yang
diberikan. Salah satu rumah sakit yang memberikan layanan kesehatan dengan
29
Sebagai contoh yaitu di Rumah Sakit Nasional Diponegoro merupakan
berbagai jenis pelayanan yaitu : Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Rawat Jalan,
dibandingkan dengan rumah sakit sejenis yaitu rumah sakit yang bertipe C
yang ada di Semarang. Penetapan tarif yang berdasarkan estimasi biaya akan
pihak rumah sakit tidak dapat mengetahui secara pasti jika mereka telah
mendapatkan laba atau rugi dari penentuan tarif yang mereka tetapkan.
biaya yang dikenakan terhadap pasien. Karena penentuan tarif tersebut hanya
30
I. Cost Benefit Analysis
1. Pengertian Cost Benefit Analysis menurut pendapat para ahli antara lain:
investasi dari biaya investasi yang sama sebagai alat bantu dalam
pengambilan keputusan.
analisis yang menjabarkan alasan bisnis, kenaa atau kenapa tidak pilig
c) Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis adalah cara
atau proyek.
31
Tujuan Cost Benefit Analysis yaitu menentukan atau mengukur apakah
investasi (biaya) yang baik atau tidak. Cost Benefit Analysis juga bertujuan
membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total
ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien.
yang menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis
32
pengumpulan data, dan membuat analisis serta rekomendasi. Kedua,
faktor lain. Saat ini, Cost Benefit Analysis merupakan alat utama dalam
program.
pertimbangan dan permasalahan. Dalam hal ini, prioritas yang dipilih harus
Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai alat memilih program
33
yang layak diprioritaskan adalah dengan menggunakan Cost Benefit
lain:
tapi tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat
terbaik dari pilihan yang ada, yang dalam hal ini pemilihan alternatif
34
terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycle’s
tahun-tahun ke depan.
maupun intangible.
proyek.
Berikut ini merupakan kelemahan Cost Benefit Analysis antara lain yaitu:
manfaat
35
seperti sengaja menghilangkan biaya tertentu dan manfaat karena
pengambilan keputusan.
biaya dan manfaat yang berbeda. Sejak beberapa biaya dan manfaat non-
menyesatkan.
Untuk dapat melakukan Cost Benefit Analysis ada beberapa langkah yang
36
Program atau proyek yang dipilih untuk dilakukan analisis dapat lebih
dari dua. Semakin banyak program atau proyek yang akan dianalisis
setiap program.
penerima manfaat terkait baik dalam bentuk nyata (barang) atau tidak
37
dirasakan oleh pihak lain yang bukan penerima manfaat utama dari
kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap ini adalah jumlah dari
f) Menghitung Discounting
akhir tahun. Untuk ini digunakan discount rate, yang disesuaikan dengan
uang pada tahun tertentu dengan nilai uang yang sama pada tahun
Discount Factor:
38
Untuk menentukan kriterian investasi apakah layak atau tidak layak,
Ratio untuk tiap program atau proyek. Apabila program atau proyek yang
8. Contoh Kasus
(Benefit) dan Biaya (Cost) Pada Usulan Pembelian Alat CT-Scan RSD
Balung Jember.
39
Hasil Perhitungan Nilai Sekarang (Present Value) dari Manfaat
(Benefit) dan Biaya (Cost) Pada Usulan Pembelian Alat Laser dioda
Setelah didapat present value untuk unsur biaya dan manfaat pada
antara present value benefit dibagi dengan present value cost. Berdasarkan
pembelian alat CT-Scan sebesar 0,078 dan untuk usulan pembelian alat
nilai rasio yang lebih besar dibandingkan nilai rasio usulan pembelian alat
40
J. Cost Effectiveness Analysis
terukur seperti jumlah kasusu yang diobati, penuruanan tekanan darah yang
41
Analisis Cost Effectiveness merupakan salah satu cara untuk memilih dan
menilai program yang terbaik bila terapat program yang berbeda dengan
tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. Kriteria penilaian program mana
yang akan dipilih adalah berdasarkan discounted unit cost terendahlah yang
Soesetyo, 1994).
unsur ekonomi dengan melihat input dan output. Unsur masukan dalam Cost
bidang kesehatan yang bersifat program atau intervensi pada tingkat daerah.
42
sama-sama berhasil memperpendek atau mempersingkat lama perawatan,
misalnya dari lima menjadi dua hari, namun nilai tiga hari yang berhasil
ditekan tersebut tidak sama antara satu program dengan program yang lain.
rupiahnya akan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sesorang yang
Beberapa ciri pokok Cost Benefit Analysis menurut Azwar, A (1989) adalah
sebagai berikut:
perencanaan.
dengan satu program saja. Perlu ada program lain sebagai perbandingan,
43
bahwa program B lebih tepat dari program A karena dengan biaya yang
yang dibutuhkan oleh program serta unsur keluaran yang dihasilkan oleh
agak diabaikan.
Analisis hubungan atau ratio antara biaya dan efektifitas alternatif atau
program.
adalah cara untuk merangkum Health Benefit dan sumber daya yang
44
nilai moneter untuk health outcomes dan benefits. Sebaliknya Cost
a) Ada satu tujuan intervensi yang tidak ambigu, sehingga ada ukuran
biayanya per year of life yang diperoleh atau katakanlah dua prosedur
ditemukan, atau;
optimal yang tidak selalu berarti biayanya lebih murah. Cost Effectiveness
45
sangat berguna bila membandingkan alternatif program atau alternatif
Effectiveness Ratio), alternatif dengan perbedaan biaya, rate efikasi dan rate
banyak dan sering dilakukan. Dalam analisis jangka pendek ini hanya
tahun. Dalam analisis jagka panjang ini biaya satuan (unit cost) yang
46
a) Benefit bidang kesehatan
program tersebut.
biaya operasional.
47
Effectiveness Analysis sering digunakan untuk mengukur efisiensi dari
mengukur tingkat efisiensi dari sumber daya (masukan) satu atau lebih dari
biaya yang digunakan jadi tetap dapat memilih program yang lebih
bila bebrapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia
48
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sulitnya ditemui Cost
alternatif tersebut.
diantara para analisis atau ahli. Disatu pihak menghendaki semua biaya
berikut:
49
b) Menghitung total cost atau present value cost dengan rumus
𝐶𝑡 1
c) 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡 = atau 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 𝐶𝑡 𝑥 (1+𝑛)𝑡
(1+𝑛)𝑡
𝐶𝑡
d) Dimana (1+𝑛)𝑡 merupakan nilai discount factor
program
direkomendasikan
8. Contoh Kasus
tersebut. Penelitian ini dilakukan di Klinik Saraf Rumkital dr. Ramelan yang
periode Februari- Mei 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien
nyeri neuropatik yang berobat jalan di Klinik Saraf Rumkital dr. Ramelan
50
dengan kriteria penelitian. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah
scala (VAS). NRS merupakan skala pengukuran yang berupa garis lurus
rasa nyeri. Untuk mengetahui intensitas nyeri yang dialami oleh pasien,
maka pasien diminta untuk menentukan rasa nyeri yang dialaminya dengan
nyeri berdasarkan nilai NRS:1-3 : nyeri ringan, 4-7 : nyeri sedang, 8-10 :
nyeri berat.Variabel bebas pada penelitian ini adalah Pemberian terapi nyeri
neuropatik.
Analisis data pada penelitian ini terdiri dari pengujian normalitas data
dan analisis statistik data penelitian. Pada penelitian ini hasil pengujian
normal. Analisis untuk efektivitas respon masing-masing terapi pre dan post
51
Wilcoxon untuk mengetahui apakah ada perbedaan intensitas nyeri pre dan
efektivitas terapi antara dua variabel (data) atau lebih yang tidak berkorelasi
Windows
52
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Ade. 2009. Ekonomi Kesehatan. Universitas Sumatera Utara. USU Press.
Bahan Ajar Economic Evaluation In Health Care oleh Putu Ayu Indrayathi
http://seputarpengertian.blogspot.com/2016/10/pengertian-evaluasi-dan-
http://www.indonesian-publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/ diakses 06
oktober 2018
https://www.academia.edu/35188559/PENGERTIAN_TUJUAN_FUNGSI_PRIN
https://superthowi.wordpress.com/2013/04/20/tujuan-fungsi-dan-prinsip-evaluasi-
https://kupdf.net/download/pengantar-administrasi-kesehatan-azrul-
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/TIK/article/viewFile/1081/1222http://jayaniph.
jurnal.unpad.ac.id/ijcp/article/viewFile/15395/pdf
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/1684/1401
53
SOAL EVALUASI
agar jauh lebih baik. Kegiatan yang dilakukan pak joy tersebut adalah…
a. Monitring
b. Conrolling
c. Evaluasi
d. Planning
e. Programming
minggu, bulan bahkan tahun, atau waktu yang relatif pendek . dalam hal
a. Evaluasi akhir
b. Evaluasi formatif
c. Evaluasi summative
d. Evaluasi kognitive
e. Evaluasi relative
mengarahkan alokasi tenaga dan dana untuk program dan pelayanan yang
54
sedang berjalan dan yang akan datang. Kegiatan yang dilakukan rumah
a. Manfaat Evaluasi
b. Tujuan Evaluasi
c. Definisi Evaluasi
d. Kegunaan Evaluasi
e. Program Evaluasi
apakah hasil akhir, apa SWOT nya. Hal tersebut termasuk dalam
langkah…
a. Analisis data
b. Pengumpulan data
c. Pelaporan hasil
d. Penetapan hasil
e. Deskripsi program
5. Sebuah Rumah sakit akan melakukan evaluasi terhadap proram yang telah
55
harus memperhitungkan cost dan benefitnya dalam program-programnya.
b. Control group
c. Indikaor evaluasi
d. Keriteria evaluasi
e. Model evaluasi
langkah yang tujuan dan sasaran spesifik dan merupakan langkah pertama
a. Deskripsi program
b. Penetapan keriteria
d. Pengumpulan data
e. Analisis program
pertanyaan dan isu yang muncul dengan prospek evaluasi akan dijawab
langkah…
a. Deskripsi program
56
b. Pnetapan keriteria
d. Pengumpulan data
e. Analisis program
hal tersebut pak Ali harus mengikuti langkah langkah evaluasi yang ada.
Langkah terakhir yang harus dilakukan pak Ali dalam membuat evaluasi
adalah…
b. Penetapan keriteria
d. Pengumpulan data
e. Analisis program
9. status gizi yang digambarkan dengan berat badan terhadap tinggi badan,
a. indikator evaluasi
b. keriteria evaluasi
c. manfaat evaluasi
d. tujuan evaluasi
e. rancangan evaluasi
57
- Alokasi sumber daya yang cukup untuk layaan kesehatan dasar.
semua
c. Indikator pelayanan
d. Indikator mutu
e. Indikator hasil
e. Benefit menyeluruh
12. Pada tahun 2018 pemerintah meningkatkan jumlah rumah sehat dan
dalam…
58
b. Benefit program kesehatan lingkungan
e. Benefit menyeluruh
e. Benefit menyeluruh
14. Kelahran bayi yang dapat dicegah, peningkatan gizi pada keluarga kecil
e. Benefit menyeluruh
15. evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau
a. Nurkancana
b. Raka Joni
59
c. Paulo
d. Arikunto
e. Notoadmodjo
Essay :
masing puskesmas !
JAWABAN:
60