Anda di halaman 1dari 13

Drg Rinawati Basuki, M.

Kes
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan
berperilaku yang khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Scerenko (1997) mendefinisikan karakter
sebagai atribut atau ciri-ciri yang
membentuk dan membedakan ciri pribadi,
ciri etis, dan kompleksitas mental dari
seseorang, suatu kelompok atau bangsa.
Robert Marine (1998) mengambil pendekatan
yang berbeda terhadap makna karakter,
menurut dia karakter adalah gabungan yang
samar-samar antara sikap, perilaku bawaan,
dan kemampuan, yang membangun pribadi
seseorang.
Hereditas, lingkungan, baik lingkungan sosial
maupun lingkungan alam ikut membentuk
karakter.
maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai
dasar yang membangun pribadi seseorang,
terbentuk baik karena pengaruh hereditas
maupun pengaruh lingkungan, yang
membedakannya dengan orang lain, serta
diwujudkannya dalam sikap dan perilakunya
dalam kehidupan sehari-hari.
Character isnt inherited. One builds its daily by
the Way one thinks and acts, throught by
throught, action by action (Helen G. Douglas)

Karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang


dibangun Secara berkesinambungan hari demi
hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi
pikiran, tindakan demi tindakan.
Menurut Thomas Lickona : segala usaha yang
dilakukan dengan sengaja untuk
mempengaruhi karakter siswa / mahasiswa,
sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai
etika yang inti.
Suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa/mahasiswa yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut.
membentuk penyempurnaan diri individu
secara terus-menerus dan melatih
kemampuan diri demi menuju kearah hidup
yang lebih baik.
Ada18 butir nilai-nilai karakter yang dibuat
oleh Diknas, yaitu :
Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan
intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan
karakter pada lembaga pendidikan formal.
Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena
sosial yang berkembang, yakni meningkatnya
kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti
perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi
moral lainnya.
Syahrial: Sekarang, Banyak Sarjana dan Profesor
Malah Jadi Koruptor!
Universitas
Diponegoro Semarang mematok
perkuliahan tentang pendidikan karakter
kepada mahasiswa setidaknya 10 jam
pembelajaran pada setiap semesternya.
secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter
dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi
individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan
psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural
(dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan
berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam
konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural
tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual
and emotional development) , Olah Pikir (intellectual
development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and
kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa
(Affective and Creativity development) yang secara
diagramatik dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian nilai-nilai karakter
yang dibuat oleh Diknas menurut persepsi
sdr dan berikan contoh-contohnya.
2. Berikan contoh-contoh dekadensi moral.
3. Buatlah slogan tentang nilai-nilai Karakter (
2 nilai).

Anda mungkin juga menyukai