Anda di halaman 1dari 29

DISAMPAIKAN PADA MAHASISWA D4 KEBIDANAN POLTEKKES

Nurbaiti, SKM, M.Kes

Bet/doc, 5/15/2018
Latar Belakang
 Indonesia butuh SDM dlm jumlah dan mutu yg
memadai sbg pendukung pembangunan
 Peran pendidikan sgt penting dlm memenuhi hal tsb
 UU No 20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas Pasal 3,
(pendidikan nas berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yg bermartabat dlm rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
 Pendidikan nas bertujuan utk berkembangnya potensi
peserta didik agar mjd manusia beriman, bertakwa pd
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan mjd warga negara yg demokratis
serta bertanggung jawab.
10 tanda zaman yg hrs diwaspadai (Thomas
Lickona)
 Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/ masy.
 Pengangguran, bahasa & kata–kata buruk/ tdk baku.
 Pengaruh peer – group dlm tindak kekerasan menguat.
 Meningkatnya perilaku merusak diri, (narkoba, alkohol
dan seks bebas).
 Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
 Menurunnya etos kerja.
 Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua.
 Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan Klpk.
 Membudayanya kebohongan/ketidakjujuran.
 Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama
 Mnrt bahasa karakter berasal dari bhs latin
KHARAKTER,dlm bhsYunani CHARACTER,
berarti membuat tajam dan membuat dalam.
 Dalam bhs Inggris CHARACTER dan bhs
Indonesia digunakan istilah KARAKTER.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ; kata
KARAKTER berarti sifat – sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yg membedakan seseorang
dgn yg lain, atau bermakna bawaan, hati, jiwa,
kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas,
sifat, tabiat, tempramen, dan watak.
Lanjutan………
 Pengertian Character Building dalam segi
bahasa, adalah membangun karakter yang
terdiri dari 2 suku kata yaitu:
1. Membangun (to build)
2. Karakter (character) artinya membangun
yg mempunyai sifat memperbaiki,membina,
mendirikan.
Karakter adalah tabiat, watak, akhlak atau budi
pekerti yg membedakan seserang dari yg lain.
Lanjutan………
 Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
seseorang yg terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
kebaikan yg diyakini dan digunakan sbg landasan utk cara
pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
 Kebaikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, norma, spt
jujur, berani bertindak, dpt dipercaya, hormat pd orang lain
 Interaksi seseorang dgn og lain menumbuhkan karakter
masy dan karakter bangsa.
 Karakter mrp nilai-nilai perilaku manusia yg berhubungan
dgn Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingk dan
kebangsaan yg terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma2 agama,
hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bet/doc, 5/15/2018
Lanjutan…………….
 Dalam kontek pendidikan moral
pengertian Membangun Karakter
(character building) adalah suatu
proses atau usaha yg dilakukan untuk
membina, memperbaiki dan/atau
membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan,
akhlak (budi pekerti), insan manusia
(masyarakat) shg menunjukkan
perangai dan tingkah laku yang baik
berlandaskan nilai-nilai pancasila.
Hal-hal Pokok dalam Upaya
Membangun karakter .
 Suatu proses terus menerus yg dilakukan untuk
membentuk, tabiat, watak dan sifat sifat kejiwaan yg
berlandaskan kepada semangat pengabdian dan
kebersamaan.
 Menyempurnakan karakter yang ada untuk
terwujudnya karakter yang diharapkan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan.
 Membina karakter yang ada shg menampilkan
karakter yg kondusif dlm kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan
nilai – nilai falsafah bangsa yaitu Pancasila.
Nilai- nilai dalam
Pembangunan Karakter
 Kejuangan
 Semangat
 Kebersamaan atau Gotong Royong.
 Kepedulian atau Solider.
 Sopan Santun.
 Persatuan dan Kesatuan.
 Kekeluargaan.
 Tanggung jawab.
Faktor yg perlu diperhatikan
dlm menjaga nilai karakter
 Ideologi
 Politik
 Ekonomi
 Sosial Budaya
 Agama
 Normatif
 Pendidikan
 Lingkungan
 Kepemimpinan
Pembentukan karakter bisa
didapat melalui:
 Lingkungan Keluarga (Home).
 Lingkungan Kerja Kantor (Bussines).

 Lingkungan Sekolah (School).

 Lingkungan Kerabat atau Pergaulan


(Community).
Membangun karakter dgn
membiasakan sifat:
 Honesty
 Citizenship
 Courage
 Fairness
 Respect
 Responsibility
 Perseverance
 Caring
 Self- Discipline
Tujuan Pembangunan
karakter………..?
 untuk mengembangkan karakter bangsa agar
mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila.
 Pembangunan karakter berfungsi untuk
mengembangkan potensi dasar agar berbaik hati,
berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperbaiki
perilaku yang kurang baik dan menguatkan perilaku
yang sudah baik; serta menyaring budaya yang
kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
 Ruang lingkup pembangunan karakter ini mencakup
keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil,
masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan
media massa.
Tujuan dan Fungsi
Pendidikan Karakter
 Tujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,
berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan
teknologi dijiwai oleh iman dan takwa Tuhan YME berdasarkan
Pancasila.
 Fungsi Pendidikan Karakter

1. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikir baik,


dan berperilaku baik.
2. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur.
3. Meningkatkan peradaban bangsa yg kompetitif dlm pergaulan
dunia.
Ada 3 Layer yg ingin dikembangkan
dlm pendidikan karakter

 Menumbuhkan kesadaran kita sebagai sesama


makhluk Tuhan.
 Membangun dan menumbuhkan karakter keilmuan
(Karakter ini sangat ditentukan oleh keingintahuan
(kuriositas) intelektual).
 Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter
yang mencintai dan bangga sebagai bangsa
Indonesia.
Tahap membangun karakter
1. Personal Transformation
 Hal penting dalam membangun karakter adalah
membangun ikatan antara nilai dengan suara hati
manusia yang terdalam (inner voice) shg setiap
individu menjalankan nilai tersebut bukan karena
kewajiban, dalam tataran intelektual, juga bukan
karena takut pada pimpinan, dalam tataran
emosional, melainkan sebagai sebuah komitmen
spiritual mereka kepada Sang Pencipta.
Bagi sebuah institusi, menanamkan nilai di dalam diri
setiap individu yang terlibat di dalamnya, sangatlah
penting karena:
1. Manfaat bagi sekitar
 Menanamkan nilai dan prinsip moral sbg panduan
etika, serta meningkatkan komitmen setiap individu
untuk menjalankannya.
 Memberikan makna bekerja kpd setiap individu shg
meningkatkan loyalitas dan juga produktivitas.
2. Manfaat Bagi Pribadi
 Mampu menemukan kebahagiaan spiritual shg
memandang pekerjaan bukan sbg beban melainkan
sebuah pengabdian dan panggilan jiwa
(vocation/calling)
2. Mission & Character
Building
 Pentingnya penetapan misi yg terinternalisasi di
dlm setiap individu sehingga mampu mendorong
sebuah keberhasilan.
 Setelah itu menetapkan Visi – Misi, harus
dilakukan pembentukan karakter sumber daya
manusia yang diperlukan agar Visi–Misi tsb
dapat diwujudkan.
 Integrasikan misi kehidupan yg seringkali
terpisah.
Mission & Character Building
MANFAAT BAGI PRIBADI
 Mampu menyelaraskan Visi – Misi:

1. Dengan pribadi dan lingkungan dimana kt berada


shg bekerja bukan lagi sebuah beban.
2. Dengan pribadi, pasangan dan Keluarga shg
keharmonisan dalam lingkungan pribadi akan
mendorong produktivitas dalam pekerjaan.

 Mampu memaknai setiap tantangan sbg


kesempatan untuk memperbaiki diri shg dapat
bekerja dalam tekanan/stress.
3. SELF CONTROL
& COLLABORATION
 Kelemahan yg tidak terkontrol dpt mjd sumber
runtuhnya sebuah institusi begitu pula dengan
kekuatan yang tidak sinergis.
 Setelah membangkitkan visi-misi dan
membangun karakter, langkah selanjutnya
adalah mengelola kelemahan agar potensi yang
dimiliki dapat dikeluarkan serta membangun
kolaborasi antar individu maupun antar bagian.
SELF CONTROL &
COLLABORATION
MANFAAT BAGI PRIBADI
 Mampu mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan diri sehingga dapat senantiasa dapat
mengendalikan emosi.
 Mampu meminimalisir sifat negatif dan
mengeluarkan sifat positif sehingga dapat
bekerjasama dengan baik, dalam sebuah tim.
4. TOTAL ACTION
 Semua persyaratan bagi sebuah institusi untuk maju
telah terpenuhi, namun mengapa target masih belum
tercapai? Jawabannya adalah kesenjangan eksekusi.
 Kesenjangan eksekusi tjd krn pelaksanaan di
lapangan tidak sesuai dgn rencana strategis yg sdh
ditentukan, baik itu dari segi waktu maupun kualitas
pekerjaannya.
 Tanamkan sebuah kesadaran bahwa waktu yg dimiliki
utk mewujudkan visi, sangat terbatas dan kesempatan
tidak datang untuk kedua kali, jd hrs disiplin dan
konsisten menjalankan tugas serta rencana.
TOTAL ACTION

MANFAAT BAGI PRIBADI


 Mampu memahami bahwa tidak ada
kesempatan kedua sehingga senantiasa
melakukan yang terbaik.
 Mampu memahami bahwa waktu terbatas
sehingga disiplin dalam menjalankan
rencana kerja.
Tahapan Pengembangan
Karakter
3 komponen pemgembangan karakter
yaitu:
1. MORAL KNOWING (Pengetahuan
Tentang Moral),
2. MORAL FEELING (Penguatan Emosi),
3. MORAL ACTION (Perbuatan bermoral).
MORAL KNOWING
 Dimensi yg termasuk dlm moral knowing
Mengisi ranah kognitif adalah :
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness).
2. Pengetahuan tentang nilai – nilai moral
(Knowing moral values).
3. Penentuan sudut pandang (Perspective
Taking).
4. Logika moral (moral reasoning).
5. Keberanian mengambil sikap (decision
making).
6. Pengenalan diri (self Knowledge).
MORAL Feeling
 Bentuk-bentuk sikap MORAL FEELING
yang harus dirasakan oleh kita, yaitu:
1. Kesadaran akan jati diri (Conscience).
2. Percaya Diri (Self Esteem).
3. Kepekaan terhadap derita orang lain
(Empathy).
4. Cinta Kebenaran (Loving The Good).
5. Pengendalian Diri (Self control).
6. Kerendahan hati (Humility).
MORAL ACTION

 Aspek – aspek sikap MORAL ACTION


sebagai berikut :
1. Kompetensi (Competence).
2. Keinginan (Will).
3. Kebiasaan (Habit).
METODE DALAM IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN KARAKTER

 Metode Percakapan
 Metode Qishah atau Cerita
 Metode Perumpamaan
 Metode Keteladanan
 Metode Pembiasaan

Anda mungkin juga menyukai