Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan Dan Peranan Pemerintah Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Di Indonesia
Masalah kesehatan di Indonesia saat ini adalah triple burden yaitu Penyakit New
Emerging, dan Penyakit Re Emerging, penyakit infeksi/menular belum teratasi, dan
penyakit tidak menular meningkat. Di Indonesia, kasus PTM yang menjadi perhatian
dan pengendalian pada dewasa ini terdiri dari kasus hipertensi, penyakit jantung, DM
type 2, PPOK, kanker leher rahim, asthma, cedera akibat kecelakaan lalu lintas. Bila
merujuk pada referensi WHO tahun 2010 bahwa persentase kematian akibat PTM dan
cedera di dunia menempati proporsi yang besar dibandingkan dengan penyakit
menular. PTM merupakan penyebab kematian terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia termasuk IAKMI selama ini masih fokus pada penyakit menular, maka
kebijakan dan strategi nasional pengendalian PTM antara lain fokus pada faktor risiko
atau penyakit antara bukan pada fase akhir suatu penyakit karena beban negara lebih
besar. Program PTM akan dimulai sejak masih dalam kandungan. Programnya adalah
dengan membentuk jejaring kerja pengendalian PTM yang merupakan aliansi dari
berbagai pihak yaitu berbagai sektor pemerintah, Pemda, PTN, organisasi profesi dan
lain sebaginya untuk melakukan deklarasi pengendalian PTM.\
Berdasarkan data yang ada PTM semakin meningkat. Penyebab PTM terutama adalah
kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat/tidak seimbang, dan kebiasaan merokok.
Dampak PTM antara lain yaitu ketahanan hidup manusia, penurunan produktifitas kerja,
dan menambah beban biaya pelayanan kesehatan.
Hambatan dalam pengendalian PTM adalah kesulitan karena terkait dengan perubahan
gaya hidup, masyarakat umum masih banyak yang tidak tahu, perlu diterapkan
pengetahuan pada masyarakat tentang PTM, dan belum dipahaminya tentang PTM dan
selalu menganggap PTM itu penyakit orang tua sehingga program yang dikembangkan
adalah program terpadu yang multi sektor. Selama ini PTM telah menjadi prioritas yang
diperhatikan tetapi yang menjadi persoalan selama ini adalah masih kurangnya
sinergisme antar sektor.
Isu strategis dalam PTM adalah Surveilans Epidemiologi PTM masih lemah, Sistem
informasi Pengendalian PTM masih lemah, Kurangnya dukungan peralatan dan
kegiatan deteksi dini, Kurangnya dukungan kebijakan dan pembiayaan Pemda/Pemkot,
Kegiatan belum terintegrasi baik lintas program dan lintas sektor, Dukungan mitra
terkait kurang optimal, Kurangnya peran serta masyarakat, serta KIE kurang.
Hasil Riskesdas tahun 2007 digambarkan bahwa kasus PTM mengalami peningkatan di
Provinsi Kalimantan Barat contohnya Prevalensi Hipertensi Kalbar 8,4% lebih tinggi dari
prevalensi Indonesia 7,2%. Dengan angka prevalensi yang cukup tinggi tersebut Dinkes
Provinsi Kalbar 1) Mengembangkan keterpaduan surveilans faktor risiko PTM;
penggunaan registri faktor risiko, kesakitan, dan kematian dengan dukungan sistem
informasi terstandardisasi dan teknologi tepat guna. 2) Melibatkan masyarakat secara
aktif dalam proses pemecahan masalah Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular (FR PTM) yang dihadapi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan
lingkungannya dalam pencegahan dan pengendalian FR PTM (Pengembangan
POSBINDU), 3) Menjamin ketersediaan obat di Puskesmas untuk pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular.
Lima aspek dalam penyelenggaran jaminan kesehatan adalah aspek kepesertaan,
manfaat dan iuran, regulasi, keuangan, dan pelayanan kesehatan. Jaminan kesehatan
masuk di dalam 7 prioritas reformasi kesehatan yang diharapkan pada tahun 2014
sudah tercapai universal coverage. Dimana terdapat pilihan kebijakan menuju Universal
Coverage yaitu paket manfaat jaminan, cakupan kepesertaan, dan pembiayaan: premi
dan cost sharing.
Per tanggal 25 November 2011-31 Desember 2013 PT Askes sedang masuk dalam
tahap persiapan transformasi ke BPJS. Selama proses tersebut dilakukan kegiatan-
kegiatan sampai BPJS beroperasi dan pada saat BPJS telah beroperasi maka
Kemenkes tidak lagi menyelenggarakan Jamkesmas, Kemenhan, TNI, Polri tidak lagi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kecuali pelayanan kesehatan tertentu, dan PT
Jamsostek tidak lagi menyelenggarakan JPK. Ke depan Askes akan menggunakan
sistem paket bukan lagi fee for service.

Anda mungkin juga menyukai