Anda di halaman 1dari 14

PENCEGAHA

N STUNTING
KELOMPOK II
JESICA TEXCLA
IMELDA MANTONG
MIRANTI LIMBONG
YUDIANTO
BACHTIAR
A.FITRIANI
UMMI OKTAVIANI
LATAR BELAKANG PROGRAM
STUNTING
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan
gizi sensitif. Sejalan dengan inisiatif Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah meluncurkan Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 42
tahun 2013 tentang Gernas PPG dalam kerangka 1.000 HPK.
Sebagai bentuk komitmen tinggi pemerintah pusat, Wakil Presiden Republik Indonesia telah
memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri untuk penurunan stunting pada tanggal 12 Juli 2017.
Penyusunan dan implementasi rencana aksi pangan dan gizi dalam bentuk pemerintah telah
menetapkan Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi yang
selanjutnya diikuti penetapan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Pedoman Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi yang menetapkan RAN-PG, Pedoman Penyusunan
RAD-PG, dan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi
APA ITU
STUNTING ?
Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang
dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial
yang tidak memadai. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat
kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
TUJUAN ADANYA PROGRAM STUNTING
Penurunan stunting bertujuan
 Agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan maksimal dengan
disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik
yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan
berkompetisi di tingkat global.
 Untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan,
keluarga dan masyarakat
MANFAAT ADANYA PROGRAM
STUNTING
 Untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
 Untuk meningkatkan status gizi masyarakat
dan kualitas sumber daya manusia.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaannya :

 8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri tidak mengkonsumsi tablet tambah darah
dan berisiko anemia
 2,8 juta dari 4,9 juta Ibu hamil tidak periksa kehamilan minimal 6x
 Hanya 46.000 dari 300.000 Posyandu aktif beroperasi
 6,5 juta dari 22 juta balita tidak dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
 1.5 juta relawan kader belum memiliki standarisasi kemampuan

Sumber : https://promkes.kemkes.go.id/cegah-stunting-itu-penting
PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
KELOMPOK II
JESICA TEXCLA
IMELDA MANTONG
MIRANTI LIMBONG
YUDIANTO
BACHTIAR
A.FITRIANI
UMMI OKTAVIANI
LATAR BELAKANG
Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh
36 juta jiwa per tahun.

Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya kesepakatan tentang strategi global
dalam pencegahan dan pengendalian PTM, khususnya di negara berkembang. PTM telah menjadi isu strategis dalam agenda
SDGs 2030 sehingga harus menjadi prioritas pembangunan di setiap negara.

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah
kesehatan yang besar di hampir semua negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi dalam
kurun waktu yang relatif singkat.

Penyakit jenis ini diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang bisa menyebabkan wabah dan menimbulkan
kerugian yang besar

Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan
pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demogra,
teknologi, ekonomi dan sosial budaya

KELOMPOK II CURRENT ISSUE PEMB.KES”


DEFENISI
PENYAKIT MENULAR PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit Menular adalah Penyakit Tidak Menular (PTM)
penyakit yang disebut juga infeksi; adalah penyakit yang bukan
yang dapat menular ke manusia disebabkan oleh infeksi kuman. Yang
dimana disebabkan oleh agen biologi, termasuk kategori PTM ini diantaranya
antara lain virus, bakteri, jamur, dan adalah stroke, penyakit jantung
parasit; bukan disebabkan faktor fisik koroner, kanker, diabetes melitus,
atau kimia; penularan bisa langsung penyakit paru obstruktif kronis
atau melalui media atau vektor dan (PPOK) dan gangguan akibat
binatang pembawa penyakit. kecelakaan dan tindak kekerasan.

KELOMPOK II CURRENT ISSUE PEMB.KES


TUJUAN
Tujuan dari upaya pengendalian penyakit adalah

1. untuk mencegah terjadinya penularan penyakit, serta menurunkan angka


kesakitan dan kematian di masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
faktor risiko.
3. Tersedianya acuan secara berjenjang bagi pengelola program untuk dapat
menyelenggarakan program P2PTM secara optimal.
4. Tercapainya kesinambungan penyelenggaraan program
MANFAAT
Adanya Pengendalian Penyakit
 Mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak
menular maupun penyakit menular pada tahun 2030
 Penurunan kematian dini akibat PTM dan Penyakit Menular
 Meningkatkan advokasi kebijakan yang berpihak terhadap program
kesehatan dan sosialisasi penyakit menular maupun tidak menular
PERMASALAHAN
Permasalahan yang di hadapi adalah….

 Masyarakat :
 Gaya hidup
 Tingkat Pengetahuan
 Pola asuh
 Keadaan dan Sanitasi Lingkungan
 Pemerintah :
 Ketersediaan sarana dan prasarana
 Letak geografis
 Kurangnya Pelatihan dan pembinaan tenaga pelaksana
 Dukungan dana
 Situasi politik
Terima kasih

Referensi
 https://
health.detik.com/berita-detikhealth/d-5334137/apa-itu-stunting-ini-arti-penyebab-dan-penceg
ahannya-pada-anak
.
 Permasalahan Stunting di Indonesia (qureta.com)
 https://promkes.kemkes.go.id/cegah-stunting-itu-penting

Anda mungkin juga menyukai