b. Pathogenesis
Mulai saat terjadinya kelainan /gangguan pada tubuh
manusia akibat interaksi antara stimulus penyakit dengan
manusia sampai terjadinya : kesembuhan, kematian,
kronik dan cacat.
d. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang kurang sehat seperti merokok
mempunyai resiko untuk terkena penyakit jantung dan
karsinoma paru-paru
e. Sosial ekonomi
Tingkat sosial ekonomi yang rendah mempunyai resiko
terkena penyakit infeksi sedangkan tingkat sosial yang
tinggi mempunyai resiko terkena penyakit hipertensi,
penyakit jantung koroner, gangguan kardiovaskuler dll,
karena pada dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi
mempunyai kecenderungan untuk terjadinya perubahan
pola konsumsi makanan dengan kadar kolesterol
Fase Suseptibilitas (Tahap Peka) lanjutan
Contoh :
Kadar kolesterol meningkat akan mengakibatkan
terjadinya penyakit jantung koroner.
Kelelahan, alkoholik merupakan kondisi yang
suseptibel untuk terjadinya Hepatitis,
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT TIDAK
MENULAR Pathogenesis (lanjutan)
b. Fase Subklinis
1) Disebut juga fase Presimptomatik
c. Fase Klinis
d. Fase Konvalescen
3) Disabilitas (Kecacatan/ketidakmampuan)
Terjadi penurunan fungsi sebagian atauv keseluruhan
dari struktur/organ tubuh tertentu sehingga menurunkan
fungsi aktivitas seseorang secara keseluruhan
Dapat bersifat : sementara (akut), kronis dan menetap
4) Sekuele
Lebih cenderung kepada adanya defect/cacatv pada
struktur jaringan sehingga menurunkan fungsi jaringan
dan tidak sampai menggangu aktivitas seseorang.
Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit menular dan tidak menular
Apa tujuan?
Untuk menanggulangi PTM tersebut, pemerintah
mengadakan program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dan
Penyakit Tidak Menular (PTM).
Tujuannya adalah untuk menurunkan angka
kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit
menular.
Upaya pencegahan PTM
Tidak merokok.
Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan.
Rajin konsumsi buah dan sayur.
Rajin Aktifitas Fisik.
Cek Kesehatan secara terat
PENGENDALIAN PTM
Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak PTM
pada individu dan masyarakat, diperlukan
pendekatan komprehensif yang membutuhkan
peran banyak sektor; seperti kesehatan, ekonomi,
urusan luar negeri, pendidikan, pertanian, dan
lainnya untuk bekerja sama mengurangi distribusi
faktor risiko PTM, melalui intervensi untuk
mempromosikan pencegahan dan pengendalian
PTM
PENGENDALIAN PTM
Dalam upaya pengurangan faktor risiko yang
merupakan cara utama menekan PTM, solusi
rendah-biaya dapat diterapkan (terutama faktor
penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat,
kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol)
dan pemetaan epidemi PTM serta faktor risiko
dapat dilakukan.
PENGENDALIAN PTM
Cara lain untuk mengurangi PTM adalah melalui
pendekatan perawatan kesehatan primer guna
memperkuat deteksi dini dan pengobatan tepat waktu.
Cara ini sangat baik karena dapat menekan kebutuhan
perawatan yang lebih mahal. Langkah-langkah
tersebut dapat diimplementasikan dalam berbagai
tingkat sumber daya. Dampak terbesar dapat dicapai
dengan menciptakan kebijakan kesehatan publik yang
mempromosikan pencegahan dan pengendalian PTM
serta reorientasi sistem kesehatan
PENGENDALIAN PTM Tingkat Global
Negara-negara berpenghasilan rendah umumnya
memiliki kapasitas lebih kecil untuk mengupayakan
pencegahan dan pengendalian PTM.