NIM : 25000118120040
KELAS : A 2018
A. PENGERTIAN PTM
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat ditularkan
sehingga dianggap tidak mengancam kondisi orang lain. PTM merupakan beban
kesehatan utama di negara-negara berkembang dan negara industri.
Berdasarkan laporan WHO, di kawasan Asia Tenggara paling serring ditemui lima
PTM dengan tingkat kesakitan dan kematian yang sangat tinggi, beberapa di
antaranya adalah penyakit Jantung (Kardiovaskuler), DM, kanker, penyakit
pernafasan obstruksi kronik dan penyakit karena kecelakaan. Kebanyakan PTM
dikategorikan sebagai penyakit degeneratif dan cenderung diderita oleh orang yang
berusia lanjut.
Istilah Penyakit Tidak Menular memiliki kesamaan arti dengan :
1. Penyakit Kronik
Penyakit kronik juga merujuk pada PTM yang umumnya bersifat
kronik/menahun/lama. Akan tetapi, beberapa PTM juga bersifat mendadak atau
akut, misalnya keracunan.
2. Penyakit Non–Infeksi
Sebutan penyakit non-infeksi digunakan mengingat PTM umumnya tidak
disebabkan oleh mikro-organisme. Meskipun demikian, mikro-organisme juga
merupakan salah satu penyebab PTM.
3. New Communicable Disease
Hal ini dikarenakan anggapan bahwa PTM dapat menular melalui gaya hidup
(Life Style). Gaya hidup saat ini bisa dikatakan sebagai penyebab penularan
berbagai penyakit, beberapa contoh di antaranya yaitu pola makan, kehidupan
seksual, dan komunikasi global. Misalnya, asupan makan dengan kandungan
kolestrol tinggi merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus
penyakit jantung.
B. KARAKTERISTIK PTM
o Etiologi penyakit menluar tidak menentu dengan faktor resiko ganda
o Masa laten dan masa sakit panjang
o Tidak menular
o Terdapat gangguan fungsi atau cacat
o Terdapat kerangka pengendalian yang lebih praktis jika dibandingakan penyakit
menular
o Penyakit tidak menular bisa dicegah akan tetapi sulit untuk dilakukan
Penyakit tidak menular disebabkan oleh adanya interaksi antara agent (Non living
agent) dengan host yang dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi, dan lain-
lain) sertalingkungan sekitar (source and vehicle of agent).
1. Agent
o Agent dapat merujuk pada non living agent, yakni kimiawi, fisik, mekanik,
psikis.
o Agent penyakit tidak menular terdiri dari berbagai macam karakteristik
o Suatu agent tidak menular menyebabkan tingkat keparahan yang bervariasi
(dinyatakan dalam skala pathogenitas). Pathogenitas Agent merujuk pada
kemampuan / kapasitas agent penyakit dalam menyebabkan sakit pada
host
o Karakteristik lain dari agent tidak menular adalah:
a. Kemampuan menginvasi/memasuki jaringan
b. Kemampuan merusak jaringan : reversible dan irreversible
c. Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif
2. Reservoir
o Diartikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah, udara, air batu, dan
lain-lain) atau tempat di mana agent dapat hidup, berkembang biak dan
tumbuh dengan baik.
o Secara umum reservoir dari agent adalah benda mati
o Orang yang terpapar dengan agent sumber/reservoir tidak memiliki
potensi ditularkan.
3. Patogenitas
o Fase Akumulasi, yaitu pada jaringan terjadi jika terkena paparan dalam
waktu lama dan terus-menerus
o Fase Subklini, yaitu gejala/sympton dan tanda/sign belum nampak.
Beberapa kerusakan telah terjadi pada jaringan, hal ini bergantung pada :
a. Jaringan yang terkena
b. Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan berat)
c. Sifat kerusakan (reversible dan irreversible/ kronis, mati dan cacat)
o Fase Klinis, Agent penyakit telah menyebabkan reaksi pada host dengan
menimbulkan manifestasi (gejala dan tanda).
D. BEBAN PTM
1. Rerata umur onset PTM tidak berubah
2. Kematian melambat dan usia lama hidup diperpanjang dalam kondisi kronik
3. Memperkuat semangat hidup dengan menekan morbiditas
4. Permasalahan Ekonomi Indonesia
Memodivikasi perilaku
pada anak-anak dan
remaja di sekolah,
Modifikasi faktor risiko karena usia tersebut
individu untuk akan lebih mudah
menurunkan PTM untuk intervensi
Mengubah persepsi terkait PTM
publik bahwa PTM
dapat dicegah
Faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu penyakit yaitu perubah sosial budaya,
perilaku terkait stres dan pelayan medis substandar.
4. Perilaku sehat
Individu harus bertangungjawab lebih besar terhadap kesehatan diri sendiri.
Dengan membantu individu agar mengadopsi dan memelihara perilaku sehat perlu
dukungan norma dan pesan.
5. Kebijakan sosial dan politik
Kebijakan sosial dan politik perlu di fasilitasi dan di dukung lingkungan
sehat dengan mengarahkankan pada isu-isu yang luas, regulasi rokok di tempat
umum dan pemberian label makanan. Perlu juga dilakukannya pendekatan risiko
yang berbasis populasi.
6. Komunikasi risiko sehat
Komunikasi akurat mengenai faktor risiko dan menfaat perilaku sehat
diperlukn untuk mobilisasi dukungan kebijakan untuk mencegah terjadinya PTM
& kecacatan. Ancaman risiko dirasakan serius jika:
FR bukan pilihan individu
FR tidak diketahui atau tidak familier
FR berhubungan dengan akibat dramatik dan diperlukan segera.
Contoh: Merokok adalah pilihan individu, diterima sebagai perilaku sosial
dan menyebabkan penyakit setelah bertahun-tahun.
7. Cacat sebagai konsekuensi PTM
Perlu intervensi efektif untuk membantu pasien yang cacat agar beradaptasi
dan independen. Cacat adalah kondisi sehat terbatas yang mempengaruhi aktifitas
normal atau kemampuan kerja. Cacat sering terjadi pada kelompok usia lanjut,
wanita, dan ber sosial ekonomi rendah. Pengendalian PTM penting terutama
populasi menua dan cacat yang akan meningkat sesuai umur.
8. Pendekatan risiko & berbasis populasi
Keuntungan Intervensi PTM pada masyarkat umum yaitu :
FR utama PTM biasanyua ditemukan pada sebagian besar populasi.
Kasus banyak berasal dari kelompok risiko rendah dan sedang
Perubahan pada kelompok tersebut menurunkan frekuensi penyakit secara
menyeluruh
Upaya pemasaran sosial dan sangsi norma sosial lebih mudah pada seluruh
populasi
Indentifikasi akurat resiko tinggi terkadang mahal
9. Biaya Pelayanan Kesehatan
Biaya pelayanan kesehatan yang tinggi memaksa untuk memeriksa ulang
prioritas pelayanan kesehatan dan proyeksi menfaat alokasi sumber daya
alternative.
10. Akses pada Yankes
Banyak orang belum mendapatkan pelayanan kesehatan karena sulitnya
mandapatkan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sekitas 37 juta org
(15%) tidak memiliki asuransi dan diantaranya tidak memenuhi kriteria medicaid.
SOAL PTM
1. Berikut ini yang bukan termasuk kedalam jenis penyakit tidak menular adalah?
a. Glukoma
b. Diabetes
c. AIDS
d. Ashma Bronchiale
e. Alzheimer
JAWABAN : C
2. Beberapa jenis penyakit tidak menular yang memiliki tingkat prevalensi yang tinggi dan pada
umumnya sering dialami oleh masyarakat, penyakit tersebut adalah ......
a. Diabetes Melitus
b. AIDS
c. Ashma Bronchiale
d. Alzheimer
e. Glukoma
JAWABAN : A
3. Apa yang membedakan antara penyakit menular dengan penyakit tidak menular?
a. Penyakit menular karena gaya hidup sedangkan penyakit tidak menular karena
keturunan
b. Kerangka pengendalian penyakit tidak menular lebih praktis dibandingkan dengan
penyakit menular
c. Penyakit menular membutuhkan wkatu yang lama untuk penyembuhan jika
dibandingkan dengan penyakit tidak menular
d. Pemyakit menular memiliki karakteristik etiologi tidak tentu sedangkan penyakit
menular memiliki etiologi penyakit yang jelas
e. Masa laten penyakit menular dan tidak menular sama-sama membutuhkan wkatu lama
JAWABAN : B
JAWABAN : C
JAWABAN : C