Anda di halaman 1dari 6

EPIDEMIOLOGI

A. Pengertian dan Definisi Epidemiologi


1. Berasal dari kata Epi (upon) : Tentang/pada. Demos (people) penduduk. Logia (knowledge) ilmu.
2. Epidemiologi memberi perhatian tentang penyakit yang mendera banyak penduduk (epidemi)
3. M. Nadjib Bustan, epidemiologi adalah ilmu ttg distribusi (penyebaran) dan faktor penentu
(determinant) terhadap masalah kesehatan untuk perencanaan (development) terhadap
penanggulangan masalah kesehatan.
4. Nur Nasry Noor, epidemiologi adalah ilmu yg mempelajari, menganalisis serta berusaha
memecahkan masalah yg erat hubungannya dgn kesehatan pada kelompok penduduk tertentu.
5. Leavel & Clark, epidemiologi adalah suatu ilmu yg mempelajari berbagai faktor dan kondisi yg
mempengaruhi suatu kejadian dan penyebaran keadaan sehat, sakit, cacat, lumpuh dan kematian.
6. Kepmen PAN RB no.17 tahun 2000, epidemiologi adalah suatu kegiatan dalam rangka mengenal
karakteristik peny yg berkaitan penukaran, penyebaran, faktor yg berpengaruh meliputi kondisi
lingk., penyebab, faktor risk lainnya, serta cara-cara penanggulangan yang tepat melalui
pengumpulan, pengolahan data, analisa, interpretasi, serta penyebaran informasi.

Epidemiologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari;


1. Timbulnya suatu penyakit/fenomena kesehatan
2. Penyebab2 yg menimbulkan peny
3. Faktor2 yg mempengaruhi timbulnya penyakit
4. Bagaimana penyebarannya dalam kelompok masyarakat
5. Pokok-pokok pemecahan dan penaggulangan

B. Tujuan dan Manfaat Epidemiologi


1. Identifikasi etiologi/kausa dari penyakit atau faktor risiko
2. Untuk menentukan apa pengaruh penyakit tersebut di masyarakat. Bagaimana bebannya?
Bagaimana perencanaan dan penyediaan fasilitas kesehatannya?
3. Mempelajari riwayat alamiah penyakit atau prognosis penyakit. Apakah lebih berat dri peny.
Lainnya? Apakah cepat menimbulkan kematian?
4. Mengevaluasi tindakan pencegahan, pengobatan dan cara pelayanan kesehatan yang ditawarkan
5. Memberikan dasar untuk pengambilan kebijakan

C. Manfaat Epidemiologi
1. Penelitian sejarah, apakah kesehatan masyarakat membaik atau tidak?
2. Diagnosis komunitas, apakah masalah kesehatan yang aktual atau potensial terjadi?
3. Menilai kerjanya pelayanan kesehatan
4. Menilai risiko individual atau peluang
5. Melengkapi gambaran klinis
6. Mencari penyebab
7. Evaluasi gejala yg ditimbulkan
8. Menganalisis keputusan klinis

D. Ruang Lingkup epidemiologi


1. Etiologi (penyebab)
2. Efikasi (daya optimal dari intervensi kesehatan)
3. Efektifitas (tepat guna)
4. Efisien (tepat daya)
5. Evaluasi (penilaian kembali)
6. Edukasi (peningkatan pengetahuan)

E. Peran Utama Epidemiologi (Valanis)


1. Investigasi etiologi penyakit
2. Identifikasi faktor risiko
3. Identifikasi sindrom dan.klasifikasi peny
4. Melakukan diagnosis banding (differencial diagnosis)
5. Surveilans status kesehatan penduduk
6. Diagnosis komunitas dan perencanan pelayanan kesehatan
7. Evaluasi

F. Klasifikasi Epidemiologi
1. Menurut Metode
a. Deskriptif (pemaparan, penggambaran kapan, dimana, siapa )
b. Analitik (menguji bagaimana, mengapa bisa terjadi)
2. Menurut Pendekatan
EPM, EPTM, epid klinik, kependudukan, pengelolaan pelayanan kesehatan peng.lingkungan dan
kesehatan kerja, kesehatan jiwa, gizi, perilaku, genetika, dll.
KONSEP SEHAT DAN SAKIT

A. Sehat
1. Konsep Sehat
a. Parkins (1938), sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh dari berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
b. WHO (1957), sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara
wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki.
c. White (1977), sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
d. UU No. 36 Tahun 2009, sehat adalah keàdaan Sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial Dan ekonomi.
2. Teori Faktor yang Mempengaruhi Sehat
a. The Traditional (acological) Models
Agent, Host, Environment
b. The Health Field Concept (HL Lamfraboise, 1973)
Environment, Life style, Biological
c. The Environment of Health (HL Blum, 1974)
Environment, Behaviour (life style), Health service, Hendity

B. Sakit
1. Konsep Sakit
a. Perkins (1937), sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rokhani dan
sosial.
b. Reverlly, sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan dengan individu.
c. New Webster Dictionary, sakit adalah suatu keadaan yang ditandai dengan suatu perubahan
gangguan nyata yang normal.
d. Menurut UU 23 Tahun 1992, sakit adalah jika seseorang mnderita penyakit menahun (Kronos)
atau gangguan Kesehatan lainnya yang menyebabkan altivitas lainnya terganggu.
2. Teori Faktor yang Mempengaruhi Sakit
Epidemiologi Triagle (Ecological Models) :
Dalam pandangan epidemiologi dikenal dengan istilah segitiga epidemioIogi, yang digunakan untuk
menganalisis terjadinya penyakit. Bahwa Sakit terjadi karena interaksi antara agent, host and
environment. Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit menular
dengan unsur-unsur mikrobiologi yang infektius sebagai agent, namun selanjutnya dapat pula
digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular dengan memperluas
pengertian agent.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

1. Definisi
Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan
perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga
terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi
preventif maupun terapetik.
Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit sama pentingnya dengan kausa penyakit untuk upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan mengetahui perilaku dan karakteristik masing-masing
penyakit maka bisa dikembangkan intervensi yang tepat untuk mengidentifikasi maupun mengatasi
problem penyakit tersebut.

2. Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit


a. Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih
diluar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk
kedalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda – tanda penyakit dan daya
tahan tubuh pejamu masih kuat dan dapat menolak penyakit.
b. Tahap Patogenesis
 Tahap inkubasi : Masa inkubasi adalah rentan waktu yang berlalu di antara waktu inokulasi dan
waktu penampakan tanda atau gejala pertama penyakit.
 Tahap penyakit dini : Tahap penyakit dini dihitung mulai dari munculnya gejala-gejala
penyakit, pada tahap ini pejamu sudah jatuh sakit tetapi sifatnya masih ringan. Umumnya
penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dan karena itu sering tidak berobat.
 Tahap penyakit lanjut : Penyakit makin bertambah hebat, pada tahap ini penderita tidak dapat
lagi melakukan pekerjaan dan jika datang berobat, umumnya telah memerlukan perawatan.
c. Tahap Pasca Patogenesis/Tahap Akhir
Tahap akhir bisa terjadi sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, karier, penyakit tetap berlangsung
secara kronik, atau kematian.

3. Manfaat
a. Diagnostik
Masa inkubasi dapat dipakai untuk menentukan jenis penyakit misalnya; jika terjadi suatu KLB.
b. Tindak pencegahan
Mengetahui Riwayat alamiah penyakit dapat diketahui rantai perjalanannya dan akan dengan mudah
mencari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
c. Terapi atau pengobatan
Tindakan pengobatan sebaiknya diarahkan ke tahap yang paling awal agar mendapatkan hasil yang
baik dan tidak terjadi keterlambatan terapi.
5 Level Pencegahan Penyakit (Menurut Leavel & Clark)

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Promosi kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat
mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Tujuan akhirnya agar masyarakat
berubah perilakunya, dari perilaku yang tidak baik menjadi baik. Dapat dilakukan dengan dengan 2 cara,
yaitu :
a. Pendidikan kesehatan yang dapat ditempuh ada banyak, bisa melalui penyuluhan, konseling,
konsultasi, dan lain-lain.
b. Intervensi lingkungan adalah dengan mendesain lingkungan sedemikian rupa agar masyarakat dapat
terbantu hidup sehat. Contohnya lewat regulasi yang berlaku, lewat organisasi, lewat UU, dan lain-
lain. Jadi, ruang lingkup promosi kesehatan itu sangat luas, tidak terbatas hanya pada pendidikan
kesehatan saja.

2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)


Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan yang diberikan kepada
orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu. Contohnya adalah imunisasi
yang diberikan kepada bayi dan balita, vaksin kepada jemaah haji, penggunaan APD pada para pekerja,
dan lain-lain.

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama ketika seseorang telah
jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-orang yang telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya
dapat segera diidentifikasi dan secepatnya pula diberikan pengobatan yang tepat. Contohnya skrining
penyakit tertentu (HIV/AIDS, hepatitis, covid-19, dll).

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)


Dilakukan untuk orang yang sudah sakit dan sedang dalam masa pengobatan. Contohnya penderita
hipertensi harus rutin mengkonsumsi obat turun tensi untuk mencegah komplikasi seperti stroke.

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Rehabilitasi merupakan tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang
dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit sehingga dapat
beraktifitas dengan normal kembali. Minimal ada 4 poin yang harus diperhatikan, yaitu:
a. pemulihan fisik, contoh fisioterapi
b. pemulihan mental, contoh terapi psikologi
c. pemulihan status sosialnya dalam masyarakat, contoh rehabilitasi pengguna narkoba
d. serta pemulihan estetis, contoh operasi bedah plastik, tulang, dsb

Anda mungkin juga menyukai