EPIDEMIOLOGI
“KEBIJAKAN PEMERINTAH”
Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang sifatnya lebih spesifik untuk menghindari
penyakit tertentu dengan catatan pencegahan ini dilakukan saat proses penyakit
belum mulai terjadi. Contoh pencegahan primer agar terhindar dari penyakit
kardiosvaskuler maka seorang individu disarankan untuk menjaga pola makan serta
pola tidur yang baik serta faktor risiko yang lainya. Pencegahan primer terdiri dari dua
tingkatan yakni PROMOSI KESEHATAN dan PERLINDUNGAN SPESIFIK yang bisa
dilakukan melalui dua strategi yaitu populasi dan individu.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan saat mekanisme suatu
proses penyakit sudah dimulai namun belum timbul tanda atau gejala sakit.
Pencegahan ini memiliki tujuan untuk menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan
mencegah adanya komplikasi yang serius. Bentuk dari PENCEGAHAN SEKUNDER
ADALAH DENGAN DETEKSI DINI SERTA PEMBERIAN PENGOBATAN DENGAN TEPAT.
Contoh pencegahan sekunder adalah dengan pemeriksaan sifilis dengan metode tes
serologi di kawasan prostitusi dengan cara skrining langsung ditempat kejadian setelah
itu dilakukan pembinaan dan karantina terhadap individu yang positif sifilis
dikarenakan sifat dari penyakit ini bisa menular secara cepat dan menimbulkan
komplikasi secara berat bagi individu maupun masyarakat sekitar.
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah pencegahan yang dilakukan saat kejadian penyakit sudah
berlanjut serta sudah memasuki fase patogenesis. Pencegahan tersier memiliki tujuan
untuk mencegah penderita menjadi cacat serta membuat langkah yang tepat supaya
penderita pulih dari penyakitnya. Contoh dari pencegahan tersier adalah penanganan
dan pengobatan pada pasien stroke, pada penanganan ini pasien stroke dilatih untuk
memperkuat otot pergerakan supaya tidak kaku dan diharapkan bisa menstimulasi
pergerakan yang lebih lancar dan terkontrol sehingga proses terapi bisa berjalan lebih
optimal.
Ruang Lingkup Epidemiologi (1)
Host
(Induk Semang, Pejamu)
Environment Agent
(Lingkungan) (Bibit penyakit)
Host Agent
Environment
DEFINISI HOST/PEJAMU
Faktor pejamu adalah manusia atau makhluk
hidup lainnya, termasuk burung dan antropoda,
yang menjadi tempat terjadi proses alamiah
perkembangan penyakit
BEBERAPA FAKTOR PEJAMU:
1. Genetik
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Suku/ras/warna kulit
5. Keadaan fisiologis tubuh
6. Keadaan imunologis
7. Tingkah laku
KARAKTERISTIK FAKTOR PEJAMU:
1. Resistensi: kemampuan dari pejamu untuk
bertahan terhadap suatu infeksi
2. Imunitas: kesanggupan pejamu untuk
mengembangkan suatu respon imunologis,
dapat secara alamiah maupun perolehan
(non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap
suatu penyakit tertentu.
3. Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi
untuk menularkan penyakit kepada orang lain
DEFINISI AGENT
Faktor agent adalah suatu unsur, organisme
hidup atau kuman infeksitf yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit
BEBERAPA FAKTOR AGENT:
1. Nutrisi (gizi) Tinggi kadar kolesterol,
kekurangn proten, dsb
2. Zat kimiawi Zat beracun karbonmonoksida,
asbes, dsb
3. Penyebab fisik radiasi, trauma, pukulan,
dsb
4. Biologis Metazoa, Protozoa, Bakteri, Fungi,
Rickettsia, dan Virus
KARAKTERISTIK FAKTOR AGENT:
1. Infektivitas: kesanggupan dari organisma
untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan dari pejamu untuk mampu
tinggal dan berkembang biak dalam jaringan
pejamu
2. Patogenesitas: kesanggupan organisma
untuk menimbulkan suatu reaksi klinik
khusus patologis setelah terjadinya infeksi
pada pejamu yang diserang
3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu
untuk menghasilkan reaksi patologis yang
berat yang selanjutnya mungkin
menyebabkan kematian.
4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk
memproduksi reaksi kimia yang toksis dari
substansi kimia yang dibuatnya
5. Invasitas: kesanggupan organisma tertentu
untuk melakukan penetrasi dan menyebar
setelah memasuki jaringan
6. Antigenesitas: kesanggupan organisma untuk
merangsang reaksi imunologis dalam pejamu
DEFINISI LINGKUNGAN
Faktor linkungan adalah semua faktor luar
dari suatu individu yang dapat berupa
lingkungan fisik, biologi, dan sosial.
BEBERAPA FAKTOR LINGKUNGAN:
1. Lingkungan fisik geologi, iklim, dan
geografik
2. Lingkungan biologis kepadatan penduduk,
flora, dan fauna
3. Lingkungan sosial migrasi/urbanisasi,
lingkungan kerja, keadaan perumahan, dsb
KARAKTERISTIK FAKTOR LINGKUNGAN:
1. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang
natural maupun buatan manusia yang
mungkin mempengaruhi terjadinya dan
penyebaran penyakit tertentu
2. Geografis: keadaan yang berhubungan dengan
struktur geologi dari bumi yang berhubungan
dengan kejadian penyakit
Model Gordon
Model II
Model I
Model V
Model Gordon
Model I: Dalam model ini masyarakat bisa dikatakan dalam keadaan sehat karena
timbangan dalam keadaan seimbang hasil dari interaksi agent, penjamu dan
lingkungan.
Model Gordon
Model II: Dalam model ini sudah terjadi ketidakseimbangan dimana agent penyebab
penyakit menjadi lebih berat, dimana agent mendapat kemudahan menyebabkan
penyakit sehingga penjamu menjadi sakit. Salah satu contoh keadaan ini yaitu
terjadinya mutasi virus korona yang menyebabkan wabah di tahun 2020 dimana
penularan yang ditimbulkan menyebabkan pandemik yang dikenal dengan serangan
Covid 19.
Model Gordon
Model III: Dalam model ini sudah terjadi ketidakseimbangan dimana penjamu menjadi
lebih berat sehingga pegungkit miring kearah H, dimana penjamu menjadi lebih peka
terhadap penyakit sehingga penjamu menjadi sakit. Contoh keadaan ini yaitu
banyaknya populasi lansia dimana lansia peka terhadap penyakit infeksi saluran
pernapasan sehingga populasi tersebut rentan terhadap serangan infeksi saluran
pernapasan.
Model Gordon
Model IV: Dalam model ini sudah terjadi ketidakseimbangan dimana terjadi
pergeseran titik tumpu. Hal ini menggambarkan pergeseran kualitas lingkungan yang
sedemikian rupa sehingga memudahkan agent masuk ke penjamu sehingga penjamu
menjadi sakit. Contoh keadaan ini yaitu terjadinya perubahan iklim global yang
menyebabkan mutasi gen dari bibit penyakit dan populasi masyarakat peka terhadap
penyakit. Selain itu, terjadinya banjir menyebabkan penyakit akibat banjir seperti
penyakit kulit dan diare mudah terkena pada populasi.
Model Gordon
Model V: Dalam model ini sudah terjadi ketidakseimbangan dimana terjadi pergeseran
titik tumpu. Penjamu menjadi sangat peka terhadap agent sehingga penjamu menjadi
lebih rentan sakit. Salah satu contoh keadaan ini yaitu adanya pencemaran udara yang
menyebabkan gangguan pada tubuh seperti kurangnya oksigen, penyempitan saluran
udara ke paru-paru karena sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan jantung lemah
dan pada akhirnya gagal jantung yang berpotensi dan berimbas pada kematian.
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
DEFINISI
dalam dunia kesehatan para ahli epidemiologi
memaknai model 5 W + 1 H dengan cakupan
DEFINISI KASUS, ORANG, TEMPAT, WAKTU,
PENYEBAB TERJADINYA PENYAKIT atau
BAGAIMANA HAL TERSEBUT BISA BERKEMBANG.
Singkatnya EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF selalu
mencakup tiga hal utama yaitu WAKTU, TEMPAT
dan ORANG.
WAKTU
TEMPAT
ORANG
ORANG
Jenis Penelitian Epidemiologi Deskriptif
• Studi Survei
• Studi Kasus
• Studi Komparatif
• Studi Prediktif
• Studi Evaluasi
• Studi Kepustakaan
• Studi Historis
• Studi Korelasi
Studi Survei
Survei adalah suatu desain penelitian yang digunakan untuk menyediakan informasi
yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam
suatu populasi (Nursalam, 2003).
CIRI KHAS
UJI STATISTIK MENGGUNAKAN UJI T
Studi Prediksi
Studi prediksi merupakan studi deskriptif yang berfungsi untuk memprediksi atau
memperkirakan terkait probabilitas munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain
yang sudah ada dan diketahui sebelumnya. Sebagai contoh memperkirakan terjadinya
kejadian luar biasa penyakit Covid-19 berdasarkan tingginya angka penularan di
lingkungan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan pada bidang kesehatan ada banyak
kemungkinan situasi yang membutuhkan suatu analisis prediksi. Sebagai contoh pada
bulan kemarau dapat diprediksi akan terjadinya peningkatan penyakit diare yang
DIDASARKAN PADA PREVALENSI KEJADIAN SEBELUMNYA.
Studi Evaluasi
Studi Evaluasi merupakan suatu studi deskriptif yang memiliki tujuan untuk melihat
suatu program yang sedang atau sudah berjalan. Sebagai contoh evaluasi tentang
pelaksanaan program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di Provinsi, evaluasi
program PSBB (Program Sosial Berskala Besar) dalam menanggulangi penyebaran
Covid-19 dan penelitian evaluasi lainnya.
Studi Kepustakaan
RC
T
Quasi
Experimen
Pre Experimen
Pre Eksperimen
Inta
ct
Gro
up
Com
pari
One-Group Pretest-
son
Postest Design
Koho
rt
Kasus-Kontrol
21.81
Teratur 100 2900
(18.26 - 26.03)
5.71
Tidak Obesitas 35 (46.67%) 125 (83.33%)
(3.05-10.67)
Kanker Paru
Kebiasaan Relative Rasio
Merokok (CI 95%)
Positif Kanker Negatif Kanker
Paru Paru
36.00
Tidak Merokok 50 1950
(27.35 - 47.37)
Contoh: “Hubungan aktivitas fisik terhadap kesehatan jantung dan berat badan”
dalam contoh tersebut kesehatan jantung dan berat badan merupakan variabel
dependen karena kesehatan jantung dan berat badan merupakan variabel yang
dipengaruhi. Supaya lebih paham kita cukup mengingat kata D pada variabel
Dependen yang artinya juga diawali dengan D yaitu singkatan dari Dipengaruhi.
VARIABEL INDEPENDEN
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang mana jika
variabel independen berubah maka akan mengakibatkan variabel lain menjadi ikut
berubah. Variabel independen memiliki nama lain sebagai variabel bebas, variabel
predictor, variabel penyebab/kausa, variabel risiko, variabel penjelas, variabel
pengaruh.