Anda di halaman 1dari 5

Salim Sudharma

P21335122070

A. Teori John gordon

Teori ini di kemukakan oleh John Gordon pada tahun 1950 dan dinamakan model Gordon sesuai dengan na
ma pencetusnya. Model gordon ini menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat, ia menggambark
an terjadinya penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahn
ya, yakni Lingkungan (Environment). Pada kedua ujung batang tadi terdapat pemberat, yakni Agen (Agent)
dan Pejamu (Host). Dalam model ini A, P, L dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam inte
raksi ini, sehingga terjadi keadaan sehat ataupun sakit, dimana :

A = Agent /penyebab penyakit

P = Host/populasi berisiko tinggi

L = Lingkungan

Interaksi di antara tiga elemen tadi terlaksana karena adanya faktor penentu pada setiap elemen. Model ini
mengatakan bahwa apabila pengungkit tadi berada dalam keseimbangan, maka dikatakan bahwa masyaraka
t berada dalam keadaan sehat, seperti gambar di bawah ini :

Sebaliknya, apabila resultan daripada interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan tidak seimbang, ma
ka didapat keadaan yang tidak tidak sehat atau sakit. Model gordon ini selain memberikan gambaran yang u
mum tentang penyakit yang ada di masyarakat, dapat pula digunakan untuk melakukan analisis, dan menca
ri solusi terhadap permasalahan yang ada.
Dalam pandangan epidemiologi klasik dikenal segitiga epidemiologi (epidemiologic triangle) yang digunak
an untuk menganalisis terjadinya penyakit ,Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbul
nya penyakit menular dengan unsur-unsur mikrobiologi yang infeksius sebagai agen, namun selanjutnya da
pat pula digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular dengan memperluas penge
rtian agen.

a. Agent
Agent berasal dari kata sifat pembawaan agent itu sendiri yang mempunyai kemampuan untuk menyebabka
n penyakit pada manusia.
1) Agen golongan eksogen, yaitu penyebab penyakit yang terdapat diluar tubuh manusia yang dapat
menyerang perorangan dan masyarakat. Agent golongan eksogen ini dapat dikelompokkan menjad
i:

-Yang nyata dan hidup


Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit yang berupa; bakteri, virus, jamur protozoa, cacing dan
sebagainya.
-Yang nyata tidak hidup
a) zat kimia, yaitu racun, asam, alkali kuat, logam berat dan sebagainya
b) trauma, yaitu trauma elektrik (kena arus listrik), trauma mekanik (terpukul, tertabrak), trauma ther
mik (terbakar)
c) makanan, yaitu kekurangan beberapa zat makanan seperti protein, vitamin tau kekurangan makana
n secara keseluruhan (kelaparan)

-Yang abstrak
a) Bidang ekonomi; kemiskinan
b) Bidang social ; sifat asocial
c) Bidang mental (kejiawaan) ; kesusahan, resa cemas, rasa takut

2) Agen golongan endogen, adalah penyebab penyakit yang terdapat dalam tubuh manusia yang dapa
t menyerang perorangan dan masyarakat. Yang termasuk golongan in adalah :
a. Habitus
b. Penyakit turunan
c. Faktor usia

b. Host
Penjamu berhubungan dengan manusia, terutama mencakup faktor biologis (umur, jenis kelamin, suku ban
gsa, kekebalan dan resistensi) atau tingkah laku yang berkaitan dengan kebiasaan dan adat istiadat.
Bila seorang manusia terkena atau tertular penyakit, belum tentu akan menjadi sakit, karena sangat bergant
ung pada beberapa hal. Salah satu diantaranya adalah daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh manusia dapat ditingkatkan antara lain dengan :
1. Makanan sehat
2. Olahraga
3. Cara hidup teratur yaitu bekerja, berisitirahat, berekreasi dan menikmati hiburan pada wa
ktunya
4. Menambah pengetahuan
5. Patuh pada ajaran agama yang dianut

c. Environmental
Lingkungan mencakup semua aspek diluar agent dan manusia. karena itu sangat beraneka ragam dan umum
nya digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu berhubungan dengan aspek fisik, biologis dan social ekonomi. L
ingkungan adalah tempt pemukiman dengan segala sesuatunya, dimana organism itu hidup beserta segala k
eadaan dan kondisinya yang secara lasngsung maupun tidak langsung dapa diduga ikut mempengaruhi ting
kat kehidupan maupun kesehatan dari organism itu.
Menurut UU No. 32 tahun 2007 bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan segala benda, daya,
keadaan dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsu
ngan perikehidupan dan kesejahteraan mahluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi 4 golongan satu sama lain saling mempengaruhi secara timbal bali
k, yaitu :
1. Lingkungan biologik
2. Lingkungan fisik
3. Lingkungan ekonomi
4. Lingkungan mental sosial
Dilihat dari peristiwa terjadinya, lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan alamiah dan lingkungan
buatan. Lingkungan alamiah artinya lingkungan tersebut telah ada dialam, sedang lingkungan buatan adala
h hail karya, karsa dan ciptaan manusia.

B. Teori Leavell & Clark


H.R.Leavell dan E. G. Clark dalam buku preventive medicine for the doctor in his community. Menurut lea
vell dan clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat, terdapat 5 tingkat pencegahan terhadap pe
nyakit, yaitu
:
1. Promotion of health
2. Specific protection
3. Early diagnosis and prompt treatment
4. Limitation of disablity
5. Rehabilitation

Teori ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pencegahan penyakit dalam Ilmu Kesehatan Masyara
kat. Sebab banyak penyakit yang dapat dicegah jika masyarakat memiliki pengetahuan dan dorongan untuk
mengambil langkah-langkah tepat pada waktu yang tepat. Leavell and Clark membagi 5 level pencegahan p
enyakit tersebut menjadi tiga kategori yaitu:

1. Pencegahan Primer yaitu pencegahan yang sasarannya kepada masyarakat sehat. Pencegahan ini te
rdiri dari Promosi Kesehatan (Health and Promotion)
& Proteksi Spesifik (Specific Protection).
2. Pencegahan Sekunder yaitu pencegahan yang sasarannya kepada kelompok sakit. Pencegahan in t
erdiri dari Deteksi Dini & Perawatan Segera (Early Recognition and Prompt Treatment) dan Pemb
atasan Disabilitas (Disability Limitation).
3. Pencegahan Tersier yaitu pencegahan kepada orang yang baru saja sembuh dari sakit. Pencegahan
ini terdiri dari Rehabilitasi (Rehabilitation).

Lima penceghan penyakit menurut Leavell & Clark:


1) Promotion of Health (Promosi Kesehatan)
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan, memajukan, dan membina koordinasi seat yang suda
h ada hingga bisa dipertahankan dan dijauhkan dari ancaman penyebab penyakit atau agent secara umum. P
romosi kesehatan memberikan informasi kepada kesehatan kepada masyarakat agai masyarakat mau dan m
ampu memelihara serta meningkatkan kesehatannya. Tujuan promosi kesehatan meliputi :
1. Membangun masyarakat yang sehat
2. Membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan
3. Menciptakan lingkungan yang mendukung
4. Reorientasi pelayanan masyarakat
5. Mencapai kesejahteraan masyarakat

2) Specific Protection (promosi spesifik)


Proteksi khusus in diberikan kepada kelompok yang berisiko terkena suatu penyakit tertentu. Proteksi terse
but bertujuan agar kelompok yang berisiko dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengintainya. Oleh
karena itu, proteksi khusus juga dapat disebut sebagai kekebalan buatan.
Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus sangat diperlukan terutama di negara-ne
gara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pencegah
an kesehatan masih rendah.
Perlindungan kecelakaan kerja dengan penggunaan Alat Pelindung Diri untuk menghindari risiko kecelakaa
n kerja. Seperti helm, safety boot, sarung tangan dan masker.
Beberapa usaha proteksi khusus diantaranya:
1. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terserang penyakit.
2. Isolasi terhadap penderitaan penyakit menular.
3. Pencegahan terjadinya kecelakaan di tempt umum maupun di tempat keria.
4. Perlindungan terhadap bahan-bahan racun maupun alergi.
5. Pengendalian sumber-sumber pencemaran.

3) Early recognition & Prompt Treatment ( Deteksi dini & Perawatan segera)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama ketika seseorang jatuh
sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-orang yang telah jatuh sakit agar penyakitnya dapat segera
diidentifikasi dan secepatnya diberikan pengobatan yang tepat.
Tindakan ini bertujuan untuk:
1. Pengobatan yang tepat dan cepat sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera
2. Pencegahan penularan kepada orang lain apabila penyakitnya menular
3. Mencegah tingkat keparahan penyakit

4) Pembatasan Disabilitas (Disability Limitation).

Usaha ini merupakan kelanjutan dari usaha early diagnosis and promotif treatment yang sempurna agar pen
derita sembuh kembali dan tidak cacat (tidak terjadi komplikasi). Bila sudah terjadi kecacatan maka dicega
h agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat dan fungsi dari alat tubuh yang cacat in dipertahankan sem
aksimal mungkin.

Karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masy
arakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriks
aan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh karena it, pendidikan kesehatan
juga diperlukan pada tahap ini. Penanganan secara tuntas dapat mengurangi risiko kecacatan. Pada tahapan
ini dapat disebut juga pengobatan yang sempurna (perfect treatment) karena kecacatannya yang ditakutkan
terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita tidak sempurna.

Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit menerang dan membuat cacat si penderita ba
ru kemudian diambil tindakan. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan
pengobatan yang lebih sempurna. Salah satunya adalah meminum obat yang diberikan oleh dokter sampai h
abis.

5) Rehabilitation ( Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan tahapan yang sifatnya Pemul
ihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar bena
r-benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit sa
mpai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan rehabilitasi ini bisa dibilang tahapan yang me
nentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya.

Rehabilitasi ini terdiri atas:


1. Rehabilitasi fisik yaitu agar bekas penderita memperole perbaikan fisik semaksi
mal-maksimalnya. Misalnya, seseorang yang karena kecelakaan patah kakinya
perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang
sesungguhnya
2. Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam h
ubungan perorangan dan social secara memuaskan. Sering kali bersamaan denga
n terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan menta
l. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelu
m kembali kemasyarakat
3. Rehabilitasi sosial vokasional yaitu agar bekas penderita menempati suatu peker
jaan atau jabatan dalam masyarakat dengan kapasistas kerja yang semaksimal-m
aksimalnya, sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya
4. Rehabilitasi Aesthesis yaitu usaha rehabilitasi aesthesis perlu lakukan untuk men
gembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi
dari alat tubunnva itu sendir tidak dapat dikembalikan, misalnya penggunaan ma
ta palsu

C. Kesimpulan 2 Teori Tersebut


1. Menurut Teori John Gordon, bahwa penyakit disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain hubungan antara penyebab (Agent),Penjamu (Host), dan Lingkungan
(Enviroment). Model gordon ini selain memberikan gambaran yang umum tentang penyakit yang ada
di masyarakat, dapat pula digunakan untuk melakukan analisis, dan mencari solusi terhadap permasala
han yang ada.

2. Menurut Teori Leavell & Clark, menurut sudut pandang kesehatan masyarakat,terdapat 5 tingkat
pencegahan terhadap penyakit yaitu Promosi Kesehatan,Proteksi Spesifik,Deteksi Dini dan
Pengobatan Segera,dan Rehabilitasi. Teori ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pencegaha
n penyakit dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sebab banyak penyakit yang dapat dicegah jika masyar
akat memiliki pengetahuan dan dorongan untuk mengambil langkah-langkah tepat pada waktu yang te
pat.

DAFTAR PUSAKA

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11132/05.3%20bab%203.pdf?
sequence=7&isAllowed=y#:~:text=Menurut%20teori%20Segitiga%20John%20Gordon,keseimbangan
%20antara%20ketiga%20faktor%20tersebut
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-kementerian-kesehatan-jakarta-ii/kesehatan-
lingkungan/leavell-and-clark-kel-3-isbd/35237056
https://www.scribd.com/document/360304286/TEORI-JOHN-GORDON-ISBD-docx
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pusat Promosi Kesehatan.Jakarta. http://infobidan-
idha.blogspot.co.id/2013/10/makala-promotif-dan-preventif.html . Notoatmojo, Soekidjo. Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT. Rineke Cipta. Notoatmojo, Soekidjo.2007. Promosi Kesehatan dan

Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineke Cipta .

Anda mungkin juga menyukai