Anda di halaman 1dari 241

IKM & PKM

Pokok Bahasan
Substansi Kajian
- Pendahuluan Kesehatan Masyarakat (1, 2)
- Epidemiologi (3, 4, 5)
- Statistika Kesehatan (6)
- Manajemen Kesehatan Masyarakat (7)
- Sistem Kesehatan Nasional (7)
- UTS (8)
- Kesehatan Lingkungan (9, 10)
- Pendidikan Kes Masyarakat (11, 12, 13)
- Gizi Masyarakat (14)
- P3K (15)
- UAS (16)
I. Pendahuluan Kesehatan
Masyarakat

A. SEJARAH PUBLIC HEALTH


Cikal bakal terjadi perbedaan antara Ilmu
Kedokteran dengan IKM

Metos Yunani

(Suami) Asclepius Higeia (Istri)


-Pengobatan -Melakukan pencegahan
-Bedah - Menghindari mamin
kotor
- Cukup Istirahat, dll.

Kuratif Preventif
Sehingga timbul 2 aliran kesehatan berbeda :

1. Cendrung menunggu terjadinya penyakit


(dokter, perawat, dll.) dikenal dg kuratif

2. Cendrung melakukan pencegahan penyakit


(petugas kesmas, sanitarian, ahli gizi
masy), dikenal dengan preventif
Mulai timbul penyakit menular

Abad 1- 7
terjadi endemi kolera di Inggris, Afrika, dan Timur
Tengah, India

Abad 13
terjadi epidemik pes di India, Cina yang meninggal
3.000.000 org, sedangkan diseluruh dunia tercatat
60.000.000 orang meninggal. Oleh krn itu wabah pes
tsb dikenal dg peristiwa “the black death”

 Namun upaya pemecahan masalah kesmas belum


dilakukan secara baik
Penyelidikan dan upaya-upaya Kesehatan
Masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan
tahun 1832 di Inggeris
 Sebagian besar rakyat Inggris terserang epidemik kolera
terutama pada penduduk miskin. masyarakat hidup dengan
sanitasi yg jelek, sumur berdekatan dengan aliran air kotor
dan pembuangan kotoran dll.
 Parlemen Inggris membentuk komisi untuk penyelidikan
penanganan wabah kolera, diketuai Edwin Chadwick
 Laporan Chadwick dilengkapi dengan analisa data statistik
sangat bagus dan sahih
 Akhirnya parlemen Inggris mengeluarkan UU. yang isinya
mengatur upaya-upaya kesehatan penduduk, termasuk
sanitasi lingk, sanitasi pabrik, sanitasi tempat kerja,dll.
Beda Pendekatan Kuratif dan Preventif
& Medicine dan Public Health
1. Pendekatan Kuratif dan Preventif
 Kuratif
Objek individual
Reaktif (menunggu masalah)
Bersifat Partial (tidak melihat manusia sebagai
mahluk utuh)
 Preventif
Objek publik (masyarakat)
Proaktif (mencari masalah)
Bersifat holistik (manusia sebagai mahluk utuh)
Beda I.Kedokteran dan IKM
 I. Kedokteran
1. Sasaran individual
2. Pelayanan kuratif & rehabilitatif
3. Keberhasilan pasien
4. Indikator : pelayanan kesehatan, bebas (sembuh)
& pulih sehat dari peyakit dan tidak cacat
 IKM
1. Sasaran masyarakat.
2. Pelayanan preventif & promotif
3. Keberhasilan meningkatnya derajat kes.masy.
4. Indikator antara lain : menurunnya angka
kematian bayi, menurunnya angka kesakitan,
meningkatnya status gizi balita
B. BATASAN ILMIAH SEHAT atau
KESEHATAN
UU.Kes.No.23 th 1992
“Keadan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak
hanya bebas dari peny. cacat, serta produktif secara
ekonomi dan sosial”.
Jadi mencakup 4 aspek (dimensi)
1. aspek fisik 3. aspek sosial
2. aspek mental (jiwa) 4. aspek ekonomi
 Sebelum hanya meliputi 3 aspek
(UU. No 9 tentang Pokok-pokok Kesehatan)
1. aspek fisik
2. aspek mental (rohani)
3. aspek sosial
Indikator (wujut) 4 aspek kesehatan
individu
1. Kes. fisik terwujut bila semua organ tubuh berfungsi
normal atau tdk ada gangguan fungsi tubuh

2. Kes. mental mencakup 3 komponen :


- pikiran yg sehat, tercermin bila seseorang mampu
berfikir logis
- emosional yg sehat, tercermin dari kemampuan
seseorg untuk mengekspresikan emosinya (mis :
takut, gembira, sedih)
- spiritual yg sehat, tercermin bila seseorang taat
beribadah sesuai dengan agama yang dia anut
Lanjutan 4 aspek kesehatan
3. Kes. sosial terwujut bila seseorang mampu
berhubungan, berinteraksi baik dengan orang
atau kelompok lain, tanpa membedakan sara
atau sosek

4. Kes. Ekonomi terwujut bila seseorg itu produktif


(untuk dirinya atau keluarga)
 Bila anda sebagai mahasiswa berprestasi,
produktifkah ? (alasan hubungkan dengan
Kesehatan Ekonomi)
C. PENGERTIAN IKM (WINSLOW)
Suatu ilmu dan seni yang bertujuan
mencegah timbulnya penyakit,
memperpanjang masa hidup,
mempertinggi nilai kesehatan.
Dengan jalan menimbulkan, menyatukan,
menyalurkan, mengkoordinir usaha-
usaha di dalam masyarakat kearah
terlaksananya usaha-usaha :
 Memperbaiki kesehatan lingkungan
 Mencegah dan memberantas penyakit infeksi
 Mendidik masy dalam prinsip-prinsip kesehatan
perorangan
 Mengkoordinir tenaga-tenaga kes, agar mereka
melakukan pengobatan dan perawatan dengan
sebaik-baiknya
 Memperkembangkan usaha-usaha masyarakat
agar dapat mencapai tingkatan hidup yang
setinggi-tingginya sehingga dapat memperbaiki
dan memelihara kesehatannya
D. Ilmu-ilmu yang merupakan pilar
utama IKM :

 Epidemiologi
 Biostatistik / Statistik Kesehatan
 Kesehatan Lingkungan
 Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
 Adm Kesehatan Masyarakat
 Gizi Masyarakat
 Kesehatan Kerja
E. TUJUAN IKM
 Terciptanya Lingkungan Sehat
 Terberantasnya penyakit menular
 Meningkatnya pengetahuan masyarakat dibidang
kesehatan
 Tersedianya sarana kesehatan yang dibutuhkan
masyarakat oleh masyarakat yang terorganisir

 Menurut WINSLOW :
Untuk mencapai tujuan tsb : harus ada pengertian,
partisipasi, dan bantuan dari masyarakat secara teratur
dan terus menerus.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
(PARADIGMA HIDUP SEHAT) H.L. Blum
KETURUNAN
(GENETIK)

STATUS KESEHATAN
YANKES LINGKUNGAN
(HIDUP SEHAT)

PERILAKU
MASYARAKAT
LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN
- Biologis - Sarana
- Fisik - Terjangkau
- Sosial - Mutu Pelayanan
- Ekonomi
PERILAKU KETURUNAN
- Kebiasaan - Menyadari penyakit tidak dapat dihindari
- Kepercayaan - Menghidari makanan yang dapat
- Sikap memicu penyakit yang dapat diturunkan
- Pengetahuan (Diabetes melitus, jantung koroner,
rheumatik, dll)
 Kesimpulan
Hasil penelitian di negara maju :
Andil yang paling besar mempengaruhi status
kesehatan (derajat kesehatan) masyarakat
yaitu : perilaku  lingkungan  pelayanan
kesehatan  keturunan .
 Bagaimana di Indonesia ?
II. Epidemiologi
A. Pengertian
Ilmu yang mempelajari tentang
penyebaran penyakit serta
determinan-determinan* yang
mempengeruhi penyakit tsb
(* penentu)
B. Batasan Epidemiologi sekurang-
kurangnya mencakup 3 elemen
1. Mencakup semua penyakit
~ mempelajari semua penyakit (infeksi atau
non infeksi), seperti kanker,
malmitrition (penyakit kurang gizi)
~ kecelakaan lalu lintas
~ sakit jiwa
~ dll
Lanjutan Batasan Epidemiologi …

2. Populasi
~ Pada kedokteran berorientasi pada
gambaran-gambaran peny-peny individu
~ epidemiologi memusatkan perhatian
pada distribusi penyakit pada populasi
masyarakat atau kelompok
Lanjutan Batasan Epidemiologi….

3. Pendekatan ekologi
~Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji
dari latar belakang pada keseluruhan
lingkungan (lingk fisik, biologi, sosial).
~Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji
dari manusia dan lingkungannnya :
a. Penyebab penyakit
Dalam hal ini timbul 3 pertanyaan
1). Who (siapa)
Siapa yg menjadi sasaran penyebab
penyakit itu atau orang yg terkena peny.
2). Where (dimana)
Dimana penyebaran atau terjadinya
penyakit
3). When (kapan)
Kapan penyebaran atau terjadinya
penyakit tsb
Lanjutan Batasan Epidemiologi….

~Jawaban-jawaban dan pertanyaan-


pertanyaan ini adalah merupakan faktor-
faktor yang menentukan terjadinya suatu
penyakit
~Dengan kata lain terjadinya atau
penyebaran suatu penyakit ditentukan oleh
3 faktor utama yakni : orang, tempat dan
waktu
Lanjutan Batasan Epidemiologi….
b. Kegunaan
~ Sebagai alat dan metode program
kesehatan :
Siapa yg terkena masalah, dimana dan
bagaimana penyebab masalah, kapan
masalah tsb terjadi
~ Dapat digunakan dalam perhitungan
misal : prevalensi dan kasus baru
C. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KESEHATAN SESEORANG
1. Penyebab Penyakit (AGENT)
2. Manusia Sebagai Tuan Rumah (HOST)
3. Lingkungan Hidup (ENVIRONMENT)

 Usaha Kesehatan Masyarakat ditujukan untuk


mengendalikan keseimbangan dari ketiganya
sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan setinggi-tingginya.
1. AGENT
a. Gololongan Eksogen
1). Yang Nyata hidup (Bakteri, Cacing, Virus, nyamuk, dll)
2). Nyata tidak hidup
a). Zat Kimia (CO, H2SO4, HNO3, dll)
b). Trauma
- Elektrik : Kena arus listrik
- Mekanik : Terpukul
- Thermik : Terbakar
c). Makanan

3). Abstrak - Bidang Ekonomi, Bidang Sosial,


Bidang Mental (Kejiwaan)
b. Golongan Endogen

~ Habitus (Perawakan)
~ Penyakit Keturunan (buta warna)
~ Faktor Usia
2. HOST
Daya Tahan Tubuh Lemah, bisa menyebabkan
seseorang sakit bila dikenai / ditulari bibit penyakit

Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan :


~ Makanan sehat, cukup kualitas dan kuantitas
~ Vaksinasi untuk penyakit infeksi tertentu.
~ Olahraga teratur, cara hidup teratur (mis :
bekerja, beristirahat, berrekreasi )
~ Menambah pengetahuan : Pengalaman
hidup di masy, baca buku, sekolah
~ Patuh pada ajaran agama
3. ENVIRONMENT

1. Lingkungan Biologik 3. Lingkungan Ekonomi


2. Lingkungan Fisik 4. Lingkungan Sosial

LINGKUNGAN BIOLOGIK
YANG MERUGIKAN
- Bibit Penyakit, antara lain : bakteri, virus, cacing
- Binatang penyebar penyakit, al : lalat, nyamuk
YANG BERGUNA
~ Seperti: Tumbuh-tumbuhan, Hewan
~ Organisme yang berguna bagi industri, mis :
untuk pembuatan antibiotik
LINGKUNGAN FISIK
YANG MERUGIKAN
Udara yang berdebu
Air RT yang buruk
Pembuangan sampah tidak baik
Perumahan kumuh
YANG BERGUNA
Udara Bersih
Makanan Sehat
Rumah Sehat
Sinar mata hari pagi
Lingkungan Ekonomi
Merugikan : Kemiskinan
Menguntungkan : Kemakmuran yang
merata bagi warga masy
Lingkungan Sosial
Merugikan : a-sosial, antisosial, biadab,
mementingkan diri sendiri
Menguntungkan :
Berperikemanusiaan,
bergotong royong,
menghormati hukum
D. USAHA-USAHA KESEHATAN
UNTUK PENGENDALIAN
Terhadap Agent :

~ Memberantas sumber penularan penyakit


dengan jalan pengobatan atau memberantas
~ Mencegah terjadi kecelakaan
~ Meningkatkan taraf hidup
~ Mencegah terjadi penyakit yang mungkin
menurun
Terhadap Host
~ Meningkatkan daya tahan tubuh
~ Meningkatkan pengetahuan
masy dalam prinsip-prinsip kes
individu
Terhadap Lingkungan
Mengubah dan mengawasi kegiatan
yang tidak baik sehingga tidak
membahayakan kesehatan manusia
E. PENYAKIT MENULAR DAN
PENANGGULANGANNYA

 Penyakit menular
= Penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang
atau hewan sakit, dari resorvoir atau dari benda-
benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke
manusia sehat

 Endemi
= Berkecamuknya suatu peny menular di wilayah
tertentu, frekuensinya relatif tetap dalam waktu
lama
 Reservoir
= Manusia, hewan ataupun benda yang merupakan
tempat berkembang biaknya bibit penyakit
sehingga merupakan sumber penularan

 Epidemi
= Berkecamuknya suatu peny menular di wilayah
tertentu, frekuensi sangat meningkat dlm waktu
yang singkat dan bisa menjadi petaka
Beberapa penyakit menular &
penanggulangannya
01. Cacar (Variola)
~ Etiologi (penyebab) : Virus variola
~ Pencegahan :

a. Meningkatkan kekebalan masyarakat dengan


melaksanakan vaksinasi rutin yang sebaik-baiknya
(setiap bayi dicacar pada umur 1 – 2 tahun)

b. Menanggulangi wabah dengan menggunakan tim


gerak cepat

c. Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang


yang langsung kontak, dan terhadap daerah-daerah
yang telah dilakukan vaksinasi sampai tidak
terdapat lagi penderita baru
02. Cholera
~ Etiologi : - Vibrio Cholera
- Vibrio Eltor
~ Pencegahan :
a. Penemuan penderita sedini mungkin dan membuat
pelaporan penyakit secepat-cepatnya
b. Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang
berbahaya untuk penularan
c. Pengobatan penderita untuk penyenbuhan dan
meniadakan sumber-sumber penularan
d. Penyelidikan dan pemeriksaan epidemiologis di
lapangan berupa :
1). pemeriksaan contact person
2). pemeriksaan persed air yg dikonsumsi penderita
3). pemeriksaan mamin yang dikomsumsi penderita
03. Malaria
~ Etiologi : 4 species plasmodium (plasmodium sp)
- Plasmodium falcifarum  Malaria tropica
- Palsmodim Vivax  Malaria tertiana
- Palsmodiu malarie  Malaria quartana
- Palsmodim Ovale  Malaria Ovale
~ Pencegahan :
a. Terhadap manusia
1). Pendidikan kes kepada masyarakat
tidur berkelambu, agar turut aktif dlm usaha- usaha
pemberantasan malaria yang lainnya
2). Pengobatan penderita utk penyembuhan dan
meniadakan sumber penularan
b. Terhadap Plasmodium Sp

1). Dengan obat anti malaria (Kina, Chloroquin,


Primaquin, dll), semua plasmodium sp
yang terdapat dalam tubuh penderita
dibunuh

2). Obat-obat ini dapat juga dipakai sebagai


usaha pencegahan sebelum mereka
pergi ke daerah malaria dan selama
berada di daerah malaria
c. Terhadap Vektor penyakit

1). Usaha untuk membasmi larva (jentik-jentik)


- menggunakan larvacida (malariol)
- secara biologis dg memelihara ikan
pemakan jentik-jentik
- menediakan air tergenang, tempat
bertelurnya nyamuk
2). Usaha untuk membunuh imagonya
(serangga dewasa) misalnya : DDT
0
04. Penyakit kelamin (Veneral Diseases)

Antara lain :
a. Gonorrhoea
oleh : Bakteri Neisseria gonorrhoes

b. Syphilis
oleh : Bakeri Treponema pallida

g. Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)


oleh : Human Immunodeficiency Virus
(HIV)
PENDERITA AIDS
PENDERITA AIDS
F. KONSEP DASAR TERJADINYA
PENYAKIT
 Suatu penyakit timbul akibat beroperasinya faktor-faktor
baik dari agent, host, atau environment

 3 model yang digunakan ahli untuk mempelajari sebab


timbulnya penyakit :
- Segitiga Epidemiologi (The epidemiologie
triangle)
- Jaring-jaring sebab akibat (The web of
causation)
- Model roda (The wheel)
Segitiga Epidemiologi

HOST AGENT

ENVIRONMENT
- 3 faktor saling mempengaruhi dpt menimbulkan keadaan

seseorang jadi sakit


- Bila ke-3 seimbang  akan sehat
- Daya tahan menurun, atau agent meningkat, atau
lingkungan tdk baik  akan sakit
Jaring-jaring sebab akibat
 Perubahan salah satu faktor akan mengubah
keseimbangan antara mereka, yang berakibat
bertambah atau berkurang penyakit yang
bersangkutan
 Suatu perubahan tidak bergantung pada satu
sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat
dari serangkaian proses “sebab dan akibat”
 Timbulnya penyakit dapat dicegah dengan
memotong rantai pada berbagai titik
Model Roda
(L2) Lingk. Fisik
Inti Genetik (1) (2) Host
Manusia (Induk
semang)

(L1) (L3)
Lingk. Sosial Lingk. Biologi
 Model ini memerlukan identifikasi dari berbagai
faktor, yang berperan timbulnya penyakit
dengan tidak begitu menekankan pentingnya
agent
 Yang dipentingkan hubungan antara manusia
dengan lingkungan hidupnya
Contoh :
(L1) : Interaksi antara manusia, bisa stres
(L2) : Ambang batas dilampaui, misal :
bunyi terlalu keras, bisa tuli
(L3) : Melalui bakteri patogen, bisa
menderita penyakit menular
G. KONSEP DASAR PENULARAN
PENYAKIT
 Rantai penularan penyakit
= Rangkaian sejumlah faktor yang memungkinkan
proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung

1. adanya sumber penularan


2. adanya hama penyakit
6 Faktor rantai 3. adanya pintu masuk
penularan peny. 4. adanya cara penularan
5. adanya pintu keluar
6. adanya kerentanan
SALAH SATU CONTOH DIAGRAM PENULARAN
PENYAKIT
1. Sumber penularan
 Manusia (Human Reservoir)
- Orang sakit dengan gejala jelas
- Orang sakit dengan gejala tidak jelas
- Karier (orang tidak sakit tetapi tubuhnya
mengandung dan mengeluarkan penyakit)

 Hewan (Animal Resorvoir)


mis : Anjing dpt menyebabkan rabies

 Lain-lain
- Tanah, tempat bertelur cacing
- Udara, tempat Streptococcus
2. Hama penyakit
 Golongan Hewan
- Protozoa : Amobeba Dysentri
- Cacing : Cacing tambang
- Serangga : Saarcoptes scabii, menyebabkan
Scabies
 Golongan Tumbuh-2an : Jamur  Penyakit Panu
 Golongan Virus
- DHF (Dengue Haemorrhagic Fever), AIDS
 Golongan Rickettsi
- Menyebabkan Typus bercak wabahi
3. Pintu masuk dan 5. Pintu keluar

 Alat pernapasan
 Alat pencernaan (dlm hal ini, anus & mulut)
 Alat kencing (kelamin)
 Luka pada kulit
4. Cara penularan
a. Personal Contact
- Kontak fisik ~ Syphilis, Aids, GO.
- Tangan terkontaminasi ~ Kolera
- Benda terkontaminasi ~ melalui handuk :
Panu
~ Titik ludah : TBC.Paru
- Melalui udara
b. Water Borne Infection ~ Typhus
c. Food Borne Infection
d. Insect Borne Infection ~ Nyamuk
e. Alat Kedokteran tidak steril ~ Jarum suntik
6. Kerentanan

~ adalah kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk


menjadi sakit
~ Kita tidak cepat sakit karena ada pertahanan tubuh
~ Pertahanan tubuh :
a. Umum b. Khusus
1). Pertama (rambut, 1). Yg bersifat seluler
bulu hidung, kulit) (antibodi)
2). Ke-dua 2). Yg bersifat hormonal
(hati, limpa) a) Bawaan
b) Didapat
- aktif (imunisasi)
- pasif (dari Ibu)
Imunisasi

~ Berasal dari kata imum = kebal, resisten


~ Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap
penyakit tertentu

~ Macam kekebalan

1. Kekebalan tidak spesifik (non specipic resistance)


Yaitu : pertahanan tubuh manusia yang secara alamiah
dapat melindungi badan dari suatu penyakit (kulit, air
mata, cairan-cairan khusus yang keluar dari perut atau
usus, dsb)
2. Kekebalan spesifik (specipic resistance)

a. Genetik
Kekebalan yang berasal dari sumber genetik
ini biasanya berhubungan dengan ras
(warna kulit dari kelompok etnis, misal : orang
negro cendrung lebih resisten terhadap
enyakit malaria jenis vivax)
b. Kekebalan yang diperoleh (acquaied immunity)
1) kekebalan aktif
- diperoleh setelah orang sembuh dari
penyakit tertentu, misal ; anak
yang sembuh dari penyakit campak,
akan kebal terhadap penyakit campak
- imunisasi (yang berarti kedalam
tubuhnya dimasukkan organisme
pathogen atau bibit penyakit
2) Kekebalan pasif
- diperoleh dari ibunya melalui plasenta
- ibu yang memperoleh kekebalan
terhadap penyakit tertentu, misal ;
campak, malaria, tetanus akan
menurun kepada bayi (anak)
- kekebalan pasif hanya bersifat
sementara
H. 5 TINGKAT USAHA PENCEGAHAN
PENYAKIT DALAM BUKU “PREVENTIV
MEDICINE FOR THE DOCTER IN HIS
COMMUNITY ” ( Leavell & Clark)

1. Masa sebelum sakit


a. Mempertinggi nilai kes (Health
Promotion) antara lain :
- penyediaan makanan sehat
- perbaikan hygiene & sanitasi lingk
- Pend. kes. kpd masy.
- Usaha kes. jiwa, agar
perkembangan pribadi baik
b. Memberikan perlindungan khusus thd
suatu penyakit (Specific Protection) al :

- Vaksinasi utk mencegah penyakit


tertentu
- Isolasi pendeita peny. menular
- Pencegahan terjadinya kecelakaan
2. Pada masa sakit

a. Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early


diagnosis and prompt treatment)
- mencari penderita (pemeriksaan darah, dll)
- mencari semua orngg yg telah berhub
dengan penderita

b. Membatasi atau mengurangi terjadinya


kecacatan (Disability limitation)
c. Rehabilitasi (Rehabilitation)
“Suatu usaha untuk mengembalikan bekas
penderita ke dalam masyarakat sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berusaha untuk dirinya
dan masyarakat, semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya”
Macam Rehabilitasi

- Rehabilitasi Fisik
agar kembali kefisik sebaik-baiknya mis : kaki
patah diganti kaki palsu

- Rehabilitasi Mental
agar dpt menyesuaikan dlm hub perorangan &
sosial mis : melalui bimbingan kejiwaan sebelum
kembali ke masyarakat
- Rehabilitasi vokasional
agar dapat kembali kesuatu pekerjaan dalam
masyarakat sesuai dengan kemampuannya

- Rehabilitasi Aesthetis
untuk mengembalikan keindahan walaupun
kadang-kadang fungsi alat tubuh itu sendiri tidak
dapat dikembalikan mis : penggunaan mata
palsu
I. PENANGGULANGAN PENYAKIT
MENULAR

Tiga pendekatan (cara) yang dapat dilakukan


1. Eliminasi Resorvoir
a. Mengisolasi pasien menempatkan ditempat khusus
utk mengurangi kontak dengan orang lain

b. Karantina membatasi ruang gerak penderita dan


menempatkannya bersama-sama penderita lain
yang sejenis pada tempat yang didesain khusus
untuk itu, biasanya dalam waktu lama (penderita
kusta)
2. Memutuskan mata rantai
meningkatkan sanitasi lingkungan dan hygiene
perorangan merupakan usaha penting utk
memutuskan hubungan atau mata rantai penularan
penyakit
3. Melindungi orang (kelompok) yang rentan
Bayi & anak adalah kelompok usia yg rentan terhadap
penyakit menular. Kelompok usia ini perlu
perlindungan khusus (specific protection)
- pemberian imunisasi - meningkatkan gizi
J. PERSONAL HYGIENE
 Memelihara kebersihan badan, pakaian, rumah & lingkungan
 Mamin yang sehat, bersih, bebas peny, cukup kualitas &
kuantitas
 Cara hidup yg teratur (bekerja, makan, tidur, istirahat teratur,
dan rekreasi pada waktunya)
 Meningkatkan daya tahan tubuh dan kemantapan jasmani
(Vaksinasi, olah raga teratur)
 Menghindari tarjadinya penyakit
(Menghindari kontak dg penderita atau sumber lain,
menghindari pergaulan bebas)
 Meningkatkan kecerdasan rohani
(Patuh dg ajaran agama, meningktkan ilmu
pengetahuan)
 Melengkapi rumah dg menjamin hidup sehat
(Sumber air baik, jamban sehat dan tempat buang
sampah & limbah yg baik)
 Pemeriksaan secara berkala
(Secara berkala memeriksa kesehatan walau
sehat)
III. Statistik Kesehatan
 Pengertian Statistik
Ilmu mengumpulkan, menata,
menyajikan, menganalisis dan
menginterprestasikan data menjadi
informasi untuk membentuk
pengambilan keputusan yang efektif
Statistik Kesehatan
 Pengertian
Suatu cabang dari statistik yang berurusan
dengan cara-cara pengumpulan,
pengolahan dan interpretasi fakta-fakta
numerik suhubungan dengan sehat dan
sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan itu pada
populasi manusia.
Vital Statistik (Bio Statistik)

Pengertian
Segala kegiatan pencatatan pada
statistik yang ditujukan khusus pada
kejadian-kejadian kehidupan tertentu,
yakni : kelahiran, kematian,
perkawinan dan perceraian
PERANAN STATISTIKA
METODE METODE
PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA

SUMBER DATA INFORMASI


DATA EMPIRIK EMPIRIK

AKURAT
Empiris
= Cara-cara yg dilakukan itu dapat diamati
oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui
cara-cara yang digunakan. (berbeda dg
cara yang tidak ilmiah, misal mencari
data jatuhnya pesawat terbang, melalui
paranormal)
Sumber Data
Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung
dari objek penelitian (misal : melalui
kuisioner)
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain
yang sudah dipublikasikan (Misal : data rekam
medik dari RS
Macam-macam data penelitian
Kualitatif

Diskrit
MACAM (Nominal)
DATA Ordinal
Kuantitatif

Kontinum Interval

Ratio
Data kuantitatif
Data yg berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3,
kurang baik = 2 dan tidak baik = 1)
Data diskrit (nominal)
Angka yg diberikan kpd obyek mempunyai arti
sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan
apa-apa saja. Contoh : pria = 1, wanita = 2 dan waria
= 3. Pemberian angka tsb tidak memiliki maksud
kuantitatif (tdk memiliki arti apapun)
Data ordinal
Data yang mengandung pengertian peringkat.
Contoh : Ranking I, II, III. (jarak jumlah nilai antara
ranking dg rangking yg lain tidak sama)

Data Interval
Data yg mempunyai sifat ukuran ordinal dan
mempunyai interval yang sama. Contoh : Saham
sangat prospektif dengan harga saham Rp. 735-
878, saham prospektif Rp. 592-735
Data Ratio
Data yang mempunyai sifat nominal, ordinal dan
interval.
Data ratio yg sering digunakan adalah pengukuran
tinggi dan berat
Contoh :
Berat badan A 30 kg, Berat badan B 60 kg. Maka
dapat diartikan Berat badan B 2 x Berat badan A
Mamfaat Statistik

Membantu para pengelola dan program


kesehatan khususnya dalam mengambil
keputusan yang selanjutnya dipakai dasar
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
berbagai kegiatan yang dilakukan :
~ Statistik sebagai bahan perencanaan
Setiap data yang dibutuhkan adalah data
yang dapat dipercaya dan tepat waktu,
sehingga diharapkan menghasilkan
informasi untuk pengambilan keputusan
yang tepat
~ Statistik sebagai bahan monitoring
Memonitor seluruh kekuatan dan kelemahan
program yg menyangkut berbagai program
yang menyangkut berbagai variabel yang
berbentuk data ringkasan
misal : - jumlah bayi yang ditimbang
- jumlah peserta KB
~ Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data
yang dapat dipercaya maka
selanjutnya kita dapat menganalisis
memutuskan yang baik dan yang
buruk.
Ruang lingkup statistik
1. Statistik Deskriptif
adalah metode statistik yang digunakan
untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan data yang telah
dikumpulkan menjadi sebuah informasi
Misal :
Statistik kunjungan ke Puskesmas
2. Statistik Inferensial (Induktif)
adalah metode yang digunakan untuk
mengetahui tentang sebuah populasi
berdasarkan suatu sampel atau contoh
dengan menganalisis dan
menginterprestasikan data menjadi sebuah
kesimpulan. Misal : Pengujian penggunaan
obat
Populasi
Sekumpulan objek yang akan deteliti.
Juga sering didefinisikan sbg himpunan orang, hewan,
tumbuhan atau benda yang memiliki kesamaan karakter

Sampel
Bagian dari populasi.
Jenis sampel yang diambil harus mencerminkan
populasi. Data yg dianalisa dlm suatu penelitian
merupakan data hasil pengukuran yg diperoleh dari
sampel
Sampel Acak
~Sampel acak digunakan apabila jumlah
populasi sangat besar atau mungkin tdk
terhingga.
~Pengacakan ada prosedur yang harus
peneliti lakukan untuk memperolehnya
supaya dihasilkan data yang benar-benar
valid
Statistik Parametrik dan Non Parametrik
Statistik Parametrik
- Sampel berdistribusi normal atau
mendekati normal (Cirinya : Mean, Std Deviation dan
mode dibandingkan variabel lain nilainya tidak jauh
berbeda)
- Data kuantitatif
- Sampel minimal 30
- Contoh : Uji T sampel berpasangan
(Paired Samples T Test)
Penelitian penjualan produk baru dan lama
Non Parametrik
(kebalikan dari parametrik)
Contoh :
Uji Chi Kuadrat (Chi- Square Test)
Tujuan Statistik
 Menyederhanakan data, sehngga data tsb
dapat menghasilkan informasi
 Menjawab masalah yang ada dalam masy
 Membuktikan suatu dugaan yang belum
terjadi melalui penilitian
 Membantu seseorang didalam
pengembangan daya kritik dalam suatu
kegiatan pengambilan keputusan dengan
menggunakan cara-cara kuantitatif
Sumber data statistik kesehatan
 Institusi-institusi kesehatan
 Program-program khusus, misal pelayanan
kesehatan sekolah
 Survei Epidemeologi : Informasi diperoleh
dari lapangan (masyarakat)
 Survei kesehatan RT, yg diadakan pada
periode teretentu, misal tiap 3 tahun
 Institusi-institusi yg mengumpulkan data
dengan tujuan khusus, seperti perusahan
asuransi
IV. Manajemen Kesehatan
Masyarakat
 Pengertian

Suatu kegiatan atau suatu seni untuk


mengatur para petugas kesehatan
dan non petugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan
Fungsi Manajemen
(George Terry)
 Planning
 Organizing
 Actuating
 Controlling
Siklus Fungsi Manajemen
Organizing

Planning Actuating

Controlling
Planning
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya
Rencana jangka panjang, Rencana janka menengah dan
Rencana jangka pendek
Macam 2. Dilihat dari tingkatannya
Rencana Induk, Rencana operasional dan Rencana harian
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya
Rencana Strategis, Rencana Taktis, Rencana Menyeluruh dan
Rencana terintegrasi
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya
a. Rencana jangka panjang (Long range
planning). Yang berlaku antara 10-25 th
b. Rencana janka menengah (Medium range
planning). Yang berlaku antara 5-7 th
c. Rencana jangka pendek (Short range
planning. Yang berlaku hanya 1 th
2. Dilihat dari tingkatannya
a. Rencana Induk (masterplan)
Rencana ini mempunyai tujuan jangka
panjang dan mempunyai ruang lingkup
yang luas
b. Rencana operasional
Lebih menitik beratkan pada pedoman
atau petunjuk dalam melaksanakan
suatu program
c. Rencana harian (Day to day planning)
adalah rencana harian yg bersifat rutin

3. Ditinjau dari ruang lingkupnya


a. Rencana Strategis (Strategic
planning)
Berisikan uraian tentang kebijakan
tujuan jangka panjang dan waktu
pelaksanaan lama
b. Rencana Taktis (Tatikal planning)
Rencana yg bersifat uraian jangka
pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-
kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah
c. Rencana Menyeluruh (Comprehensive
planning)
Rencana yang mengandung uraian
secara menyeluruh dan lengkap
d. Rencana terintegrasi (Integrated
planning)
Rencana yang mengandung uraian
yang menyeluruh bersifat terpadu,
misalnya dengan program lain di luar
kesehatan
Organizing
Unsur pokok :
1. Hal yang diorganisasikan ada 2 macam :
a. Pengorganisasian kegiatan
Ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada di dalam
rencana sehingga terbentuk suatu kesatuan yang
terpadu untuk mencapai tujuan
b. Pengorganisasian tenaga pelaksana
ialah mencakup pengaturan hak dan wewenang
setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan
mempunyai penanggun jawabnya
2. Proses pengorganisasian
ialah langkah-langkah yg harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga semua kegiatan
dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-
baiknya
3. Hasil pengorganisasian
ialah terbentuknya wadah atau sering
disebut “Struktur Organisasi” yang
merupakan perpaduan antara kegiatan dan
tenaga pelaksana
Actuating
~ Adalah proses bimbingan kepada staf agar
mereka mampu bekerja secara optimal
menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai
dengan keterampilan yang telah dimiliki,
dan dukungan sumber daya yang tersedia
~ Kejelasan komunikasi, pengembangan
motivasi dan penerapan kepemimpinan
yang efektif akan sangat membantu
suksesnya manajer melaksanakan fungsi
manajemen
Controlling
Tujuan Pokok, Fungsi Pengawasan dan
Pegarahan :
Adalah agar kegiatan dan orang-orang yang
melakukan kegiatan yang telah
direncanakan tsb dapat berjalan dengan
baik, dan tidak terjadi penyimpangan-
penyimpangan yang kemungkinan tidak
akan tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan
3 hal yang diperhatikan dalam
pengawasan
1. Objek Pengawasan
a. Kuantitas dan kualitas program
Yakni barang atau jasa yg dihasilkan
b. Biaya Program
Mencakup :
1). Modal yang dipakai
2). Pendapatan yg diperoleh
3). Harga program
c. Pelaksanaan (implementasi) Program
Pengawasan terhadap :
waktu, tempat dan proses pelaksanaan
d. Hal-hal yang bersifat Khusus
Pengawasan yang ditujukan pada hal-hal
khusus yang ditetapkan oleh pimpinan atau
manajer
2. Metode Pengawasan
Antara lain :
a. Kunjungan langsung (observasi)
terhadap objek yang diawasi
b. Melalui analisis laporan-laporan yang
masuk
c. Melalui pengumpulan data atau
informasi yang khusus ditujukan
terhadap objek-objek pengawasan
3. Proses Pengawasan
Langkah-langkah pengawasan
a. Menyusun rencana pengawasan
misal : tujuan, objek, cara pengawasan
b. Pelaksanaan pengawasan
c. Menginterpretasi dan menganalisis hasil- hasil
pengawasan
antara lain berupa catatan dokumen, foto, hasil
rekaman
d. Manarik kesimpulan dan tindak lanjut
Rujukan
Secara garis besar rujukan dibagi :
1. Rujukan Medik
Rujukan ini berkaitan upaya penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan pasien
2. Rujukan Kesehatan Masyarakat
Rujukan ini berkaitan dengan upaya
pencegahan penyakit (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promotif)
V. Sistem Kesehatan Nasional
Pengertian Sistem Kesehatan (WHO)
Sebuah proses kumpulan berbagai faktor
kompleks yang berhubungan dalam suatu
negara, yang diperlukan untuk memenuhi
tuntutan dan kebutuhan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat pada setiap saat dibutuhkan
Pengertian Sistem Kesehatan
Nasional (SKN)
Bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehtan yang memadukan
berbagai upaya bangsa Indonesia dalam
satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan dalam kerangka mewujutkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana
dimaksud dalam UUD 1945
Tujuan SKN
Terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta,
maupun pemerintah secara senergis
dan berdaya guna, hingga terwujut
derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya
SKN akan berfungsi baik untuk
mencapai tujuan apabila terjadi :
 K (Koordinasi)
I (Integrasi)
 S (Sinkkronisasi)
 S (Sinergisme)
Baik antar pelaku, antar subsistem SKN,
maupun dengan sistem serta subsistem lain
diluar SKN
SKN disusun dengan memperhatikan
pendekatan kesehatan dasar yanng meliputi
 Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata
 Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada
rakyat
 Kebijaksanaan pembangunan kesehatan dan
kepemimpinan
 SKN juga juga disusun dengan memperhatikan inovasi /
terobosan dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, secara luas, termasuk penguatan sistem
rujukan
Landasan SKN
1. Landasan Idiil  Pancasila
2. Landasan Konstitusional  UUD 1945
Pasal 28 A, 28 H ayat 1 dan ayat 3
Pasal 34 ayat 2 dan 3
Pasal 28 B ayat 2 dan pasal C ayat 1
3. Landasan Operasional
Seluruh ketentuan peraturan Per UU yang
berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan
pembangunan kesehatan
Subsistem yg mempengaruhi pencapaian
dan kenerja SKN di Indonesia meliputi :
 Upaya kesehatan
Upaya kes peningkatan preventif, promotif dan
rehabilatif masih dirasakan kurang
 Pembiayaan kesehatan
Pembiyaan kesehatan di Indonesia masih
rendah belum sesuai dengan anjuran
Organisasi Kesehatan Dunia yakni paling sedikit
5 % dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per
tahun
 SDM kesehatan
SDM kesehatan dalam pemerataannya belum
merata, di beberapa Puskesmas daerah
terpencil belum ada dokter
 Sumber daya obat, Perbekalan kesehatan
dan makanan
Misal : Perlindungan kepada masyarakat
terhadap produk-produk yang beredar masih
terasa kurang
 Pemberdayaan Masyarakat
Mendorong masyarakat termasuk swasta agar
mau dan mampu berperan sebagai pelaku
pembangunan kesehatan
 Manajemen Kesehatan
Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna
diperlukan manajemen kesehatan yang meliputi
: Kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan,
hukum kesehatan dan informasi kesehatan
VI. KESEHATAN LINGKUNGAN
 Pengertian :
Suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimal, sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujutnya status kesehatan yang optimal pula.

 Masalah lingkungan di negara berkembang


- Sanitasi jamban - Penyediaan air
- Perumahan minum
- Pembuangan sampah - Pembuangan air
limbah
 Menurut WHO di negara berkembang banyak
terdapat :

~ Peny khronis endemis, sering terjadi epedemi


~ Masa hidup pendek
~ Angka kematian bayi & anak tinggi
Hal ini disebabkan :
- Pengotoran penyediaan air rumah tangga
- Infeksi krn kontak langsung / tdk langsung dg
faeces manusia
- Pengotoran susu dan makanan
- Perumahan terlalu sempit
- Infeksi yg disebabkan oleh Vektor penyakit
 Usaha kesehatan lingkungan di Indonesia :

1. Penyediaan air RT yg baik, cukup kualitas dan


kuantitas
2. Mengatur pembuangan sampah, kotoran dan air
limbah
3. Mendirikan rumah sehat
4. Membasmi binatang penyebab peny (lalat,
nyamuk, kutu dll.)
5. Pengawasan thdp :
- pengotoran udara (air pollution)
- bahaya radiasi dari sisa zat radio aktif
Air
Syarat-syarat air rumah tangga :
1. Syarat kwantitas
di Indonesia kira-kira 100 L / hari
2. Syarat kwalitas :
a. Syarat fisik (tdk berwarna, tdk berasa, tdk berbau)
b. Syarat Chemis :
Idealnya zat kimia dlm air al :
~ F …. 1 - 1,5 mg / L ~ Cl ……….. 250 mg / L
~ As …. 0,05 mg / L ~ Cu ………. 1 mg / L
~ Fe …. 0,3 mg / L ~ Zat Organik ……….10 mg / L
~ CO2 …. Nol ~ PH ……….. 6,5 – 9
c. Syarat Bakteriologis
Harus bebas dari bakteri terutama yg pathogen
Sampah
Jenis-jenis sampah
~ Berdasarkan zat kimia
1. Sampah An organik (sampah yang umumnya tdk dapat
membusuk)
Contoh : Logam, pecahan gelas, plastik
2. Sampah Organik (sampah yang pada umumnya dapat
membusuk)
Contoh : Sisa makanan, daun, buah-buahan

~ Berdasarkan karakteristik sampah


1. Garbage
Sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan, yang
umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga,
restoran, hotel, dll
2. Rubbish
Sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik
yang mudah terbakar (kertas, karton, plastik) maupun yang
tidak mudah terbakar (kaleng, pecahan kaca, gelas, dll)

3. Ashes (abu)
Sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar,
termasuk rokok

4. Street sweeping (sampah jalanan)


Sampah yang berasal dari pembersihan jalan, yang terdiri dari
campuran bermacam-macam sampah, daun-daunan, kertas,
plastik, pecahan kaca, besi, debu dsb
5. Sampah Industri
6. Dead Animal (bangkai binatang)
7. Abandoned Vahicle (Bangkai kendaraan)
8. Construction Waste (sampah bangunan)
Misal : puing-puing, potongan kayu, besi beton, bambu,
dll

~ Berdasarkan dapat dan tidak dibakar


1. Sampah yang mudah terbakar
misal : kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas
2. Sampah yang tidak dapat dibakar
misal : Kaleng, besi, pecahan gelas/kaca
Cara Pengolahan sampah padat antara lain :

1. Sanitary land fill


Sampah dibuang ke tempat yang rendah (dibuat lobang)
kemudian ditimbun dengan tanah (sampah  tanah 
sampah  tanah, dst)

2. Individual incineration (dibakar sendiri)


~Sampah rumah dikumpul sendiri dan dibakar sendiri
~Pembakaran harus dilakukan baik bila tidak :
- asapnya mengotori udara
- bila tdk terbakar sempurna sisanya berceceran ke
mana-mana
3. Incineration dengan incinerator khusus
- Cara ini dilakukan pemerintah
- Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari
truk/gerobak sampah dibakar dalam incinerator khusus
(alat pembakar sampah)

4. Composting (dibuat pupuk)


Khusus sampah Organik

5. Recycling (daur ulang)


Syarat-syarat pembuangan sampah dan
Air limbah (Enlers dan Steel)
 Tidak boleh mengotori tanah permukaan
 Tidak boleh mengotori air permukaan
 Tidak boleh mengotori air dalam tanah
 Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat
dijadikan tempat berkembang biaknya lalat dan
hewan vektor lainnya
 Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain
 Pembuatannya mudah dan murah
Air limbah rumah tangga
 Tinja (feces)
berpotensi mengandung mikroba patogen
 Air seni (urine)
umumnya mengandung Nitrogen, Fosfor dan
sedikit mikroorganisme
 Grey water
merupakan air bekas cucian dapur,
mesin cuci dan kamar mandi
Dampak buruk air limbah
 Gangguan kesehatan
Dapat mengandung bibit penyakit dan bahan
beracun
 Penurunan kualitas lingkungan
Dapat merembes ke dalam air tanah yg bisa
mencemarinya.
 Gangguan terhadap keindahan
 Gangguan terhadap kerusakan bahan benda
Dengan bakteri anaerobik menjadi gas yg agresif
(H2S)  proses perkaratan besi
Pengolahan/pembuangan air limbah :

1. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)


Prinsif : Pemamfaatan
- Sinar matahari
- Ganggang (Algae)
- Bakteri
- Oksigen (IKM, S.Notoatmojo)
2. Irigasi
- Air limbah dialirkan ke dlm parit-parit yang
terbuka yang digali.
- Air akan merembes masuk ke dlm tanah
3. Cesspol
- Semacam sumur untuk pembuangan
air limbah
- Dibuat pada tanah berpasir
- Jarak dengan sumur minimal 45 m
4. Septic tank
~ Merupakan cara terbaik dianjurkan WHO
Septik tank terdiri dari 4 bagaian :
- Ruang pembusukan
- Ruang lumpur
- Dosing chamber
(untuk mengatur kecepatan air yang akan
dialirkan ke bidang resapan, supaya teratur
merata)
- Bidang resapan
~ Dibuat pada tanah berpasir
5. Sistem riool
~ Proses pengolahan :
a. Penyaringan (Screening)
b. Pengendapan (Sedimentation)
c. Proses biologis
d. Disaring dengan saringan pasir (Sand filter)
e. Desinfeksi dengan Kaporit
f. Pengenceran
Akhirnya dibuang ke sungai, danau, laut
sehingga mengalami pengenceran
~ Cara ini digunakan di kota-kota besar
Rumah sehat
Persyaratan :
1, Harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisiologis
- ventilasi yang baik
- pencahayaan yang cukup
- terhindar dari kebisingan
- adanya lapangan rekreasi
terutama utk anak-anak bermain
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis
- pembagian ruangan yang baik
- peralatan perabot yang rapi
- tidak over crowding
Dinyatakan over crowding antara lain :
Tidur satu kamar berbeda kelamin dan
berumur diatas 10 tahun (bukan suami isteri)
3. Dapat terhindar dari penyakit menular
- Penyediaan air yang sehat
- Hindari dari sarang tikus
- dll
4. Terhindar dari kecelakaan
- pondasi rumah yang kokoh
- bahaya lalu lintas
- dll
VII. Pendidikan Kesehatan
Masyarakat
KESIMPULAN WHO (awal 1980)

Pendidikan Kesehatan (Health Education)


tidak mampu mencapai tujuan, karena hanya
memfokuskan perubahan perilaku individu
atau masyarakat saja, yang seharusnya
diikuti perubahan perilaku lingkungan
(enabling factor = faktor pendukung)
Contoh :
Di negara berkembang kesadaran dan
pengetahuan individu atau masyarakat
(tentang gizi, sanitasi lingk, imunisasi, dll)
sudah meningkat, tetapi tdk didukung oleh
fasilitas kesehatan yaitu makanan bergizi,
air bersih, fasilitas imunisasi, dll), maka
akan sulit mewujutkan tujuan pendidikan
kesehatan.
Promosi Kesehatan
= Suatu pendekatan utk meningkatkan
kemauan dan kemampuan masy utk
memelihara dan meningkatkan
kesehatan.

Mengingat tujuan akhir promkes bukan


sekedar masy mau hidup sehat, tetapi
juga mampu utk hidup sehat.
2 faktor utama masalah kesehatan
yaitu :
Faktor perilaku, dan faktor non perilaku (lingkungan dan
pelayanan).
 Perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan
sosbud, serta peningkatan pelayanan kesehatan
merupakan intervensi atau pendekatan faktor non
perilaku
 Pendekatan terhadap faktor perilaku dpt dilakukan
melalui :
- pendidikan (memerlukan waktu lama, hasil akan
langgeng)
- paksaan  (memerlukan waku cepat, hasil tdk
langgeng)
KONSEP, VISI DAN MISI PROMKES
1. Konsep Promkes.
Individu dan masy bukan hanya objek yg pasif (sasaran)
tetapi juga subjek (pelaku). Dengan demikian kesehatan
adalah upaya dari, oleh dan untuk masyarakat yang
diwujutkan sebagai gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)

2. Visi Promkes.
Masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan
kesadarannya sehingga mereka dapat hidup sehat, produktif,
bahagia dan sejahtera
3. Misi Promkes.

a. Advokasi (Advocate) kesehatan kepada penentu


kebijakan, untuk membuat kebijakan yang
berwawasan kesehatan.
b. Menjambatani (Mediate), menggalang kemitraan dan
membina suasana yang kondusif demi terwujutnya
PHBS di masyarakat
c. Memampukan (Enable), meningkatkan pengetahuan
masy melakukan penyuluhan, pendidikan,
pelatihan dan memperkuat SDM utk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan masy untuk
hidup bersih dan sehat secara mandiri
Implementasi paradigma sehat lebih
menekankan :
1. Pencegahan penyakit
2. Promosi kesehatan
3. Perlindungan masyarakat

Dari ke-3 disepakati secara global dan regional


bahwa promkes yg dahulunya disebut
pendidikan kes merupakan kunci yg berperan
penting utk pencapaian kes masy yang optimal
menuju Indonesia sehat 2010
HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN
DENGAN DETERMINAN PERILAKU
Predisposing
Factors

Health Enabling Health


Education Factors Behavior

Reinforcing
Factors

L. Green
3 faktor utama perub perilaku
(Lawrence Green 1980)

1. Faktor yg mempermudah (predesposing factor)


a l : pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi
mis : perilaku ibu utk memeriksa kehamilan akan dipermudah
bila ibu tsb tahu mamfaatnya
2. Faktor memungkinkan (pendukung = enabling factors)
a l : fasilitas, pelayan kes, sarana atau prasarana
mis : periksa kehamilan perlu dokter, bidan, RS.
3. Faktor Penguat (reinforcing factors)
a l : tokoh masy, peraturan, Undang-Undang
mis : Tunjangan anak bagi PNS hanya sampai dengan anak
ke-2. Maksudnya agar PNS ber KB
5 Strategi Promkes menurut Piagam
Ottawa (Ottawa Charter,1986)

1. Healthy Public Policy (Kebijakan berwawasan kebijakan)


Strategi promkes yg ditujukan para pembuat kebijakan , agar
mengeluarkan kebijakan - kebijakan publik yang mendukung atau
menguntungkan kesehatan
2. Supportive Environment (Lingkungan yang mendukung)
Strategi yang ditujukan kepada pengelola tempat umum, agar
menyedikan sarana, prasarana yg mendukung terciptanya perilaku
sehat bagi masyarakat
3. Reorient Service ( Reorientasi pelayanan kesehatan)
Strategi ini ditujukan pada penyelenggara pelayanan kesehatan baik
pemerintah atau swasta, harus dilibatkan bahkan memberdayakan
masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya penerima
pelayanan tetapi juga sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
masyarakat.
4. Personnel Skill (Keterampilan individu)
Langka awal dari peningkatan keterampilan
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
adalah memberi pemahaman tentang cara-
cara memelihara kesehatan, mencegah
penyakit, mengenal penyakit, mencari
pengobatan ke fasilitas kes profesional,
meningkatkan kesehatan dsb.

5. Community Action (Gerakan masyarakat)


Promosi kesehatan harus mendorong dan
memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat
dalam mewujutkan kesehatan mereka
3 Strategi Promosi Kesehatan di Indonesia
(Strategi ABG)

 Advokasi kesehatan.
Pendekatan kepada para pemimpin atau pengambil
keputusan agar dapat memberi dukungan, kemudahan,
perlindungan pada upaya pembangunan kesehatan
 Bina suasana
Upaya untuk menciptakan suasana kondonsif untuk
menunjang pembangunan kesehatan sehingga masyarakat
terdorong melakukan PHBS
 Gerakan masyarakat
Upaya memandirikan masyarakat agar secara proaktif
mempraktekkan hidup bersih dan sehat secara mandiri
 Ke-3 strategi tsb merupkan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan namun ditandai dengan
fokus yang berbeda yaitu :
- Advokasi kes lebih diarahkan kepada sasaran
tersier yang menghasilkan kebijakan
- Bina suasana lebih dirahkan kepada sasaran
sekunder yang menghasilkan kemitraan dan
opini
- Gerakan masyarakat lebih diarahkan pada
sasaran primer yg menghasilkan kegiatan
masyarakat mandiri
Advokasi
 Dilakukan dengan :
1. Mempengaruhi pihak lain melalui jaringan kerja &
kemitraan
2. Mengembangkan peraturan, kebijakan yang
mendukung PHBS
 Kendala pelaksanaan
1. Para pembuat kebijakan, pengelola program masih
belum mempunyai persepsi yg sama dg PHBS
2. Penyelenggara kes masih mementingkan upaya
kuratif, sedangkan PHBS lebih menekan upaya
promotif dan preventif
3. Masih adanya budaya ketergantungan masy
terhadap petugas dalam upaya kes
Bina suasana
 Usaha menjaga kelanggengan dan keseimbangan Bina
suasana diperlukan :
– Forum Komunikasi
– Dekumen data yg uptodate (selalu baru)
– Mengikuti perkembangan kebutuhan masy
– Hub yg terbuka, serasi dan dinamis dg mitra
– Menumbuhkan kecintaan terhadap kes
– Memamfaatkan kegiatan dan sumber-sumber
dana yang mendukung upaya pembudayaan
PHBS
– Adanya umpan balik dan penghargaan
Metodenya dapat berupa :
 Pelatihan
 Konfrensi pers
 Pendidikan
 Dialog terbuka
 Pertunjukkan tradisional
 Kunjungan Lapangan
 Penyuluhan
Gerakan Masyarakat
Strategi Gerakan Masy pelaksanannya diharapkan :

1. Pemberdayaan masy merupakan suatu upaya dlm peningkatan


kemampuan masyarakat guna mengangkat harkat hidup, martabat
dan derajat kesehatan
2. Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan
kemandirian masyarakat, agar dapat mengembangkan diri &
memperkuat sumber daya yg dimiliki utk mencapai kemajuan

Kelompok karekteristik masy dlm pelaksanaan


Gerakan masyarakat :
1. Masyarakat Pembina (Caring Community = masyarakat peduli
Kesehatan)
mis : LSM, Organisasi profesi kesehatan
2. Masyarakat Setara (Copine Community)
yaitu : masyarakat yg karena kondisi kurang memadai shg tdk dpt
memelihara kesehatan
Pendidikan Kesehatan Masyarkat
(Health Education)

 Tujuan (Depkes) :
1. Tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk dan berperan
serta secara aktif dalam upaya kesehatan
2. Merubah perilaku kesehatan masyarakat

 Tujuan (WHO) :
1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bermamfaat di
masyarakat
2. Menolong individu dengan mampu secara sendiri/berkelompok
menjadikan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara sarana kes
yang ada
Pengertian dasar masalah perilaku dlm usaha
pendidikan kesehatan

1. Kenapa manusia berbuat


2. Manusia sebagai anggota masy
3. Komunikasi

1. Kenapa manusia berbuat


Setiap perilaku ada artinya
Apapun yg dilakukan seseorang (normal)
ada artinya bagi dia sendiri, kelompok
maupun orang luar yg mengamatinya
2. Manusia sebagai anggota masy
- Manusia tidaklah hidup sendiri, krn manusia
mahluk sosial

- Perubahan individu / kelompok, akan


mempengaruhi individu / kelompok lain
Contoh : Seorang ayah yg dimarahi di
kantor, sesampai dirumah
biasanya akan melampiaskan
kesalahannya pada anggota
keluarga
3. Komunikasi
- Dapat diartikan : Pengiriman pesan langsung
atau tdk langsung melalui saluran komunikasi
kepada penerima pesan, untuk mendptkan
efek
- Komunikasi yang baik harus ada umpan balik
yaitu reaksi penerima pesan
- Proses Komunikasi :
Pengirim pesan (encoder)  Pesan 
Saluran komunikasi  Penerima pesan
(decoder)  Umpan balik
Dasar-dasar komunikasi
Agar pelaksanaan komunikasi berjalan dengan baik dan
sukses, hal-hal dasar yang perlu diperhatikan sbb:
A. Intention (niat)
1. Apa yang akan disampaikan
2. Siapa yang menjadi sasaran
(latar belakang pendidikan, budaya, dll)
3. Apa tujuan yang akan dicapai
4. Bagaimana cara melaksanakannya (wawancara,
ceramah, diskusi kelompok)
5. Kapan akan dilaksanakan (mengumpulkan ibu-ibu
sebaiknya sore hari)
6. Dimana akan dilaksanakan (udara panas, tempat sempit,
lingkungan ribut akan mengurangi ke efektifan dari
komunikasi
B. Attention (minat)

Minat komunikan dipengaruhi oleh beberapa faktor :


 Keadaan komunikator itu sendiri. Sebaiknya memiliki
otoritas (kedudukan, jabatan, atau keahlian
dibidangnya)
 Isi pesan yang disampaikan. (menarik, menyentuh
kebutuhan)
 Cara penyampaian. (teknik yang paling efektif adalah
yang mempergunakan sebanyak mungkin panca
indra)
 Keadaan komunikan. (Orang yang dalam keadaan
lelah, sedih, kecewa minatnya tentu akan berbeda
dibandingkan dengan orang dalam keadaan normal
C. Perception (tanggap)

Komunikator harus mempelajari sebaik-baiknya latar


belakang komunikan, dan berusaha membantunyanya
sehingga penafsiran terhadap informasi yang
disampaikan sama dengan penafsiran komunikator

D. Retention (lekat)
Suatu pesan dapat menjadi tidak menarik dan mudah
dilupakan disebabkan oleh 3 hal :
1. alasan yang bersifat psikologis
 Komunikan tidak menyukai pesan yang disampaikan
 Komunikan tidak menyukai orang yang
menyampaikan pesan tersebut
2. Karena informasi sudah lama tidak digunakan
Untuk mencegah hal ini terjadi, dengan cara memberikan
informasi berulang-ulang, serta mempergunakan saluran

komunikasi yang bermacam-macam


3. Adanya informasi baru
Hal ini bisa terjadi apabila saat yang bersamaan disampaikan banyak

atau bermacam-macam infomasi sekali gus. Ada kemunkinan


informasi yang diberikan pada bagian awal dan bagian akhir
lebih mudah diingat, dari pada yang ada ditengah
Hal ini dapat dicegah ;
- Penyampaian dalam urutan-urutan yang logis sehingga
mudah diterima
- Memberi kesempatan kepada komunikan untuk mengendap
terlebih dahulu sebelum diberi pesan berikutnya
E. Participation (libat)

~ Sebagai hasil akhir komunikasi yang kita laksanakan,


kita mengharapkan timbulnya partisipasi atau
keterlibatan dari komunikan yang berupa perubahan
perilaku, sesuai yang dikehendaki
~ Mengevaluasi komunikan suatu keharusan bagi
komunikator, dengan tujuan untuk mengetahui apa
yang disampaikan dapat tangggapan atau tidak
~ Evaluasi harus dilaksanakan terus menerus sejak
proses komunikasi dimulai serta selama
komunikasi berlangsung
Proses / Strategi perubahan perilaku

Menurut WHO, perubahan perilaku


dikelompokkan menjadi 3 :
1. Natural Change (perubahan alamiah )
Bu Ani bila sakit kepala, membuat ramuan
dari daun-daun yang ada di kebunnya. Karena
terpengaruh, tanaman diganti dengan
tanaman lain yang harganya mahal. Bila sakit
kepala lagi tanpa berfikir panjang membeli
jamu di warung
2. Planned Change ( perub terencana)
Pak Ujang perokok berat, terserang batuk, dia
memutuskan mengurangi merokok dan akhirnya
berhenti merokok

3. Readiness to change (Kesediaan utk berubah)


Bila terjadi inovasi atau pembangunan dalam
masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian
orang cepat utk menerima inovasi atau perubahan itu.
Teori perubahan sikap (Attitude Change)

Teori Kelman ( 3 proses)


Hal ini menyangkut bagaimana sikap seseorang
bila dipengaruhi oleh individu lain
1. Compliance (Penyesuaian)
Seseorang merubah sikapnya untuk
mendapatkan hal-hal yang menyenangkan
atau menghidari hal-hal yang tidak
menyenangkan
2. Identification
Seseorang menganut sikap yang dimilki orang lain
yang dia kagumi, segani atau disenangi

3. Internalization
Seseorg menerima sikap yang baru karena
perubahan sikap itu masih selaras dengan sikap
dan nilai-nilai yang telah ia miliki sebelumnya
mis : Suatu keluarga di desa mau mengikuti KB,
karena mengetahui keluarga Kiayi yang disegani
dan dihormatinya mengikuti program tsb.
Proses adopsi perilaku (Adoption proses)
dari Rogers

Menurutnya, seseorang akan menganut perilaku


baru yg sifatnya langgeng, haruslah melalui tahap
tahap :
 Awareness (kesadaran)
Seseorang menyadari akan adanya objek
(program) baru
 Interest (tertarik)
Merasa tertarik dengan objek itu, tapi masih
acuh
 Evaluation
Menimbang-nimbang baik tidak objek itu
bagi dirinya. Hal ini sikapnya sudah lebih
baik lagi
 Trial
Mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki objek itu
 Adoption
Orang itu sudah berperilaku baru sesuai
dengan tujuan objek (program) itu
Strategi utk memperoleh perubahan
perilaku (WHO)

 Menggunakan Kekuatan / kekuasan atau dorongan


- Menghasilkan perubahan cepat
- Belum tentu kekal (bukan kesadaran sendiri)
 Pemberian Informasi :
- Proses perubahan memakan waktu lama
- Bersifat langgeng (kasadaran sendiri)
mis : informasi cara-cara mencapai hidup sehat
 Diskusi dan partisipasi :
- Cara ini peningkatan cara pemberian informasi
- Informasi diberikan dua arah (masyarakat tidak hanya
menerima
informasi tetapi harus aktif berpartisipasi melalui diskusi)
Perilaku Kesehatan
(Menurut Skiner)
~ Adalah : Suatu respons seseorang terhadap stimulus atau objek
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan lingkungan.
~ Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus maka perilaku dapat
dibedakan :
1. Perilaku tertutup (Covert behaviour)
- masih terbatas perhatian atau pengertahuan
- misal : seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan
2. Perilaku tebuka (Overt behaviour)
- sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik
- misal : seorang ibu memeriksa kehamilannya atau
membawa anaknya ke puskesmas untuk imunisasi
Tiga aspek perilaku kesehatan
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintanance)
a. Perilaku pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
dan pemulihan kesehatan
b. Perilaku peningkatan kesehatan
Kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang
sehat perlu diupayakan mencapai tingkat kesehatan yang
optimal
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman)
Makanan bisa menyebabkan kesehatan seseorang
menurun, bahkan dapat meyebabkan penyakit
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas
pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian
pengobatan (health seeking behaviour)
- Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang
pada saat menderita penyakit atau kecelakaan
- Perilaku ini di mulai dari pengobatan sendiri
sampai mencari pengobatan ke luar negeri

3. Perilaku kesehatan lingkungan


- Bagaimana seseorang mengelola lingkungannya
sehingga tidak mengganggu kesehatan sendiri,
keluarga atau masyaraktanya
- Misal : bagaimana mengelola pembuangan tinja, air
minum, tempat pembuangan sampah dll
Health Education sebagai suatu strategi
perubahan perilaku kesehatan masa sekarang

 Masa lampau (arti sempit)


Sebagai suatu intervensi dengan media (mis : memutar
film), kuliah, pameran.

 Masa sekarang (Dalam program program kesehatan)


– sebagai suatu disiplin ilmu
– sebagai suatu profesi
– sebagai suatu alternatif
pemecahan masalah
A. Peningkatan komunikasi masyarakat atau
individu
Tiga komponen B. Pendayagunaan swadaya dan
pokok dalam peningkatan peran serta
usaha pendidikan masyarakat melalui teknik
kesehatan yang community organization
dinamis atau community deveplopment
C. Pembinaan petugas-petugas yang melakukan
pelayanan kesehatan

 Komponen A dan B harus diimbangi komponen C, karena sasaran


pendidikan kesehatan bukan hanya pasien dan masyarakat, tetapi
petugas yang melayani masyarakat tsb.
A. Peningkatan komunikasi individu atau
masyarakat

a. Metode Promkes. Individual (councelling)


Digunakan :
Untuk membina perilaku baru, atau seseorang
mulai tertarik kepada sesuatu perubahan perilaku
Contoh :
Seorang ibu yg baru saja menjadi akseptor
KB perlu dilakukan pendekatan individu
sehingga menjadi akseptor lestari
Bentuk pendekatan al : Wawancara langsung
(face to face) atau tidak
langsung (misal : melalui
telpon)
b. Metode Promkes kelompok

1). Metode Promkes untuk kelompok kecil (6 - 15


orang)
misal : - Diskusi kelompok
- Curah pendapat (brain storming)
- Bermain peran (role playing)
- Simulasi
2). Metode promkes untuk kelompok besar (16 – 50
orang)
misal :
- Ceramah (tanpa tanya jawab)
- Seminar
- Loka karya (Work shop)
Diskusi kelompok
Adalah suatu komunikasi kelompok yang bertujuan untuk
mencari pemecahan suatu masalah dengan menghimpun
pendapat para peserta
Ciri-ciri :
 Kelompok terdiri dari 5 – 20 orang, suasana informal
 Masing-masing peserta berkaitan erat dengan masalah yang
dibahas, dan kedudukan meraka tidak jauh berbeda
 Duduk melingkar sehingga dapat berkomunikasi face to face
 Aktivitas harus terbagi rata diantara para peserta
 Ada ketua kelompok yang mengatur lalu lintas pembicaraan,
penulis yang mencatat hasil diskusi dan perumus yang
menyusun rumusan akhir hasil diskusi
 Rumusan hasil diskusi dibacakan oleh ketua kelompok pada
akhir sidang
Kelebihan :
 Mengembangkan inisiatif dan kreatifitas
 Membina kerjasama dan saling menghargai
 Motivasi untuk belajar lebih banyak
 Melatih emosional
Kelemahan :
 Kadang-kadang sulit dikendalikan
 Waktu yang diperlukan cukup panjang
 Memerlukan persiapan yang mantap
 Pengarah harus menguasai materi
Bermain peran (Role Playing)
 Adalah :
semacam sandiwara yang dimainkan oleh 2 – 3 orang
pemeran (role), yang biasanya dipilih diantara peserta sendiri
atau dimainkan oleh kelompok teater yang profesional,
bertujuan untuk untuk menjajikan suatu permasalahan yang
akan dibahas selanjutnya
 Kelebihan :
dapat untuk melatih peserta (sasaran) dalam sikap atau
keterampilan tertentu, peserta aktif, pendorong peserta untuk
menguasai suatu pengetahuan lebih baik
 Kelemahan :
memerlukan waktu yang lama, persiapan yang matang,
sangat tergantun pada peserta (pemain)
Simulasi
Adalah : sejenis diskusi kelompok dengan 8 – 15
pemain dan sejumlah penonton

Pemain terdiri dari :


- Satu orang pemimpin diskusi yang disebut fasilitator
- Satu orang penulis yang bertugas mencatat hasil diskusi dll.
- 1 – 3 orang pemegang peran ; sebagai juru penerang
(jupen), penyuluh, bidan, dokter dsb sesuai dengan pokok
permasalahan yang dibahas
- 5 – 10 orang anggota yang berdiskusi setelah menjawab
/menanggapi masalah-masalah yang ditulis dalam beberan
Tahap penerapan
 Persiapan :
Rumuskan tujuan simulasi secara jelas, siapkan materi yang
dibutuhkan (beberan, dadu, perangkat jawaban pertanyaan),
siapkan peserta serta peranan masing-masing

 Pelaksanaan :
Undilah untuk mendapatkan suatu pertanyaan, peserta
secara berurutan memberi tanggapan /jawaban terhadap
pentanyaan yang sesuai dengan nomor undian, memberi
kesempatan kepada peserta lain termasuk penonton untuk
memberikan tanggapan (dilakukan oleh fasilitator)
Brain Storming
- Merupakan modifikasi dari diskusi kelompok
- Cara :
~ Pimpinan memancing satu masalah, tiap peserta
memberi tanggapan
~ Tanggapan tsb ditampung dan ditulis misal : di
papan tulis
~ Sebelum semua peserta menyampaikan tangga-
pan, tidak boleh diberi komentar oleh siapapun
~ Baru setelah itu, tiap anggota dapat
mengomentari, akhirnya terjadi diskusi
~ Dibuat rumusan hasil pembicaraan yang
dibacakan di depan sidang akhir pembicaraan
Ceramah
~ Persiapan
Menguasai materi dengan jalan :
- Mempelajari materi secara sistematis
- Menyiapkan alat bantu mis : makalah singkat, Slide, Sound
sistem
~ Pelaksanaan
- Sikap penampilan, tidak boleh ragu-ragu, gelisah
- Suara cukup keras, jelas
- Pandangan harus tertuju keseluruh peserta
- Berdiri didepan (dipertengahan), usahakan tidak duduk
- Gunakan alat bantu
- Tanya jawab bila memungkinkan, buat kesimpulan
Seminar
= Suatu penyajian dari seorang ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang
dianggap penting dan biasanya dianggap
hangat oleh masyarakat
Sasaran : Hanya cocok untuk kelompok
besar dengan pendidikan
menengah keatas
Ciri-ciri
 Beberapa pakar menyajikan makalah sesuai keahlian
masing-masing
 Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok dan mengadakan
diskusi
 Hasil kelompok disajikan dalam sidang pleno untuk dibahas
 Sidang kelompok dipimpin oleh pimpinan sidang kelompok,
dan sidang pleno dipimpin oleh pimpinan sidang pleno
 Sumber infomasi : perpustakaan
 Harus menghasilkan rumusan hasil seminar
 Para peserta diminta partisipasi pemikiran, bukan untuk
menimba pengetahuan
Lokakarya (Work shop)
Adalah komunikasi kelompok dimana beberapa pakar dari cabang
ilmu yang berbeda mengemukakan bahasan/masalah
didepan peserta untuk kemudian didiskusikan dlm rangka
memecahkan suatu masalah
Ciri-ciri :
 Beberapa pakar menjajikan masalah sesuai keahlian didepan peserta
(biasanya 10 – 30 orang)
 Peserta dibagi kelompok dan mengadakan diskusi kelompok
 Hasil sidang kelompok disajikan dalam sidang pleno untuk dibahas
 Sidang kelompok dipimpin oleh pimpinan kelompok dan sidang pleno
dipimpin oleh pimpinan sidang pleno
 Sumber informasi adalah nara sumber
 Lokakarya menghasilkan rumusan loka karya
 Berbeda dengan seminar, para peserta yang hadir untuk menimba ilmu
c. Metode Promkes massa
 - Sasaran :
Umum, tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status sosial, pendidikan dll.
 - Digunakan :
Biasanya utk menggugah kesadaran masyarakat
terhadap suatu inovasi
 - Metode dan teknik yang sering digunakan :
` Ceramah umum (safari KB)
` Penggunaan media massa (radio, televisi dll)
` Penggunaan media cetak (koran, majalah, dll)
` Penggunaan media diluar ruangan (spanduk, dll)
B. Pendayagunaan swadaya dan peningkatan peran serta
masyarakat (community organization)

a. Community change atau


Perub. Sosial Community development (Pembangunan
yg dikenal al : masyarakat)
b. Social planning (perencanaan sosial)
c. Social action (aksi sosial)

 Yang paling radikal : Social action mis : demontrasi


 Social planning : mengandalkan penggunaan teknologi dan
pembangunan yang direncanakan untuk
mengubah cara hidup masyarakat sehingga
peran serta swadaya masyarakat tidak begitu
diharapkan
Dlm usaha pendidikan kesehatan masyarakat, teknik community
development yg paling diandalkan karena sifatnya berlandaskan
prinsip bahwa anggota masyarakat itu harus diikut sertakan
dalam kegiatan-2 yg menyangkut kebutuhan dan persoalan mereka.
Teknik ini menganggap bahwa pada hakekatnya tiap individu dan
masyarakat itu mempunyai potensi untuk berswadaya
Misal : bila ingin membuat kuiseoner sederhana tentang jumlah
anak yang belum divaksinisasi dengan BCG
Caranya :
~ Pokok masalah yang disurvey dibahas bersama-sama
dengan masyarakat
~ Pokok-pokok ini diterjemahkan menjadi kalimat sederhana
sebagai kuiseoner
~ Masyarakat itu didorong untuk melakukan interview
terhadap warganya ~~~> dst.
C. Pembinaan petugas-petugas yg melakukan
pelayanan kesehatan

~ Dari hasil peningkatan komunikasi dan Community


Organization perlu diimbangi oleh kemampuan
petugas, bila tidak usaha - usaha yang telah dibina akan
sia-sia saja

~ Cara yang dapat ditempuh untuk pembinaan petugas


a. Konsultasi d. Bimbingan teknis (supervisi)
b. Penataran e. Wisata karya kedaerah yang
telah maju program kes
c. Penghargaan
dari atasan
Alat Peraga (alat bantu)
 “Alat - alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran
 Syarat alat peraga
~ menarik
~ disesuaikan dengan sasaran didik
~ mudah ditangkap, singkat dan jelas
~ sesuaikan dengan pesan yang akan
hendak disampaikan
~ sopan, dll.
Letak peranan alat peraga dapat dilihat dari
skema : Kerucut Edgar Dale

1. Kata-kata
2. Tulisan
3. Rekaman, radio
4. Film
5. Telivisi
6. Pameran
7. Field trip (Kunjungan lapangan)
8. Demonstrasi
9. Sandiwara
10. Benda tiruan

11. Benda Aseli


 Dari kerucut diatas dapat dilihat bahwa lapisan
yang paling dasar adalah Benda aseli (11) dan
yang paling atas Kata-kata (1).
 Hal ini berarti bahwa dalam proses pendidikan,
benda aseli mempunyai intensitas paling tinggi
untuk mempersepsi bahan pendidikan,
sedangkan penyampaian bahan yang hanya
dengan kata-kata saja sangat kurang efektif atau
itensitasnya paling rendah
Macam alat peraga
 Visual Aids (alat bantu lihat)
Alat bantu berguna di dalam membantu menstimulasi indra
mata pada waktu terjadi proses pendidikan
~ Non diproyeksikan
- 2 demensi (gambar peta, bagan)
- 3 demensi (benda aseli, boneka)
~ Yang diproyeksikan
mis : slide, film, OHP
 Audio Aids (alat bantu dengar)
mis : radio, piringan hitam, pita suara
 Audio visual aids (alat bantu lihat dan dengar)
mis : televisi, video cassette
Contoh alat peraga antara lain :

1. POSTER
 Syarat yang perlu diperhatikan
~ dibuat dalam tata letak yang memikat (huruf dan warna
menyolok)
~ bisa dibaca oleh orang lewat, rata-rata dari jarak 6 m
~ harus menggugah emosi (misal : membuat /
membangkitkan rasa iri)
~ ukuran 35 x 50 cm sampai 50 x 70 cm

 Tempat pemasangan
~ ruang tunggu ~ pemberhentian bis
~ pasar ~ persimpangan jalan
2. PAMFLET
 merupakan poster mini dengan pesan lebih banyak dan informatif
 merupakan selembar kertas yang dilipat sehingga bisa terdiri dari
beberapa halaman
 Bisa diberikan selesai ceramah, diskusi, atau pameran
 pesan bisa bersifat lebih pribadi, misal : hal-hal yang menyangkut
KB
 Pembuatan :
~ prinsip sama dengan poster
~ gunakan kata : apa, siapa, bagaimana, dimana, kapan
3. FLASH CARD
~ merupakan sejumlah kertas / kartu bergambar
~ ukuran 25 x 30 cm
~ bagian depan merupakan gambar-gambar, bagian belakang

merupakan tulisan berupa pesan yang harus dibacakan oleh


yang menggunakan
~ sasaran kelompok maksimal 36 orang
CARA MENGGUNAKAN :
~ kartu dipegang seluruhnya dengan bagian gambar ke
pendengar
~ petugas menerangkan gambar tsb satu persatu
berdasarkan pesan dibalik gambar
4. PAMERAN
 = Koleksi atau sekumpulan peragaan, yang disusun secara
teratur dan menarik dengan maksud membantu orang
belajar

 Syarat / kriteria
~ memberikan gambaran yang benar, jelas dan teliti
~ dapat didasarkan dengan fakta-fakta : foto, grafik,
contoh dll
~ harus ada kesatuan tema
~ mempunyai daya tarik
~ ditempat strategis, mudah dijangkau
 Persiapan / Perencanaan
~ ide dimatangkan, bentuk panitia
~ tentukan tujuan pameran
~ pilih tema manarik
~ rencanakan bahan apa yang diperlukan
~ tentukan tempat dan waktu
~ pikirkan tenaga pelaksana
~ rencanakan pembiayaan
~ buat rancangan keseluruhan
Mampaat alat peraga
 Menghindarkan uraian terlalu panjang
 Menimbulkan daya tarik sasaran
 Membantu sasaran untuk dapat memahami
dengan lebih cepat dan lebih baik
 Membantu sasaran untuk mampu mengingat lebih
lama
 Beberapa jenis alat peraga mampu menjangkau
sasaran yang lebih banyak dan luas
 Dll.
Cara menggunakan alat peraga
Pada waktu menggunakan alat peraga, hendaknya diperhatikan
hal-hal sbb :
 Senyum, sangat penting dalam rangka menarik simpati
 Tunjukkan perhatian, bahwa hal yang dibicarakan atau
diperagakan adalah penting
 Pandangan hendaknya keseluruh peserta
 Suara hendaknya ditukar-tukar, agar tidak bosan / ngantuk
 Ikut sertakan peserta, beri kesempatan untuk memegang
atau mencoba alat-alat tsb
 Sesekali berilah humor guna menghidupkan suasana
MERENCANAKAN PENYULUHAN
KESEHATAN

 Tujuan : agar berhasil guna dan berdaya guna

 Langkah-langkah :
1. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah
a. Mengenal masalah
Mengumpulkan data-data dan keterangan dalam
berbagi hal  sehingga mengenal masalah
b. Mengenal masyarakat
Yang dikenal : Jumlah penduduk, keadaan sosbud
dan ekonomi (tingkat pendidikan, tingkat ekonomi,
dll), pengalaman masyarakat terhadap program
terdahulu.
c. Mengenal wilayah
~ Lokasi : Terpencil, datar / pegunungan, jalan
transfort umum ?
~ Sifat :
- Kapan musim hujan / kemarau
- Daerah banjir / pasang surut
- Daerah kering / cukup air
2. Menentukan Prioritas
Berdasarkan :
~ Akibat berat yang disebabkan masalah sehingga
perlu diprioritaskan
~ Pertimbangan politik, yaitu menyangkut nama
negara
~ Sumber daya manusia yang bagaimana ?
3. Menentukan tujuan penyuluhan
~ Harus jelas
~ Realistis (bisa dicapai)
~ Bisa diukur
4. Menentukan sasaran penyuluhan
Kelompok dan individu disebut kelompok sasaran
5. Menentukan isi penyuluhan
~ Bahasa yang mudah dimengerti
~ Benar-benar bisa dilaksanakan dengan sarana
yang dimiliki
~ Faham benar tentang dasar komunikasi
6. Menentukan metode (cara) penyuluhan
Misal : Untuk menciptakan sikap simpati
tehadap bencana alam, perlu sasaran
penyuluhan :
~ Melihat sendiri keadaan bencana
alam
~ Melalui film, slide, gambar
7. Menentukan media penyuluhan
Misal : Menggunakan poster sebagai
penunjang pendekatan masa
8. Membuat rencana evaluasi
a. Apakah dalam tujuan sudah dijabarkan secara
khusus dan jelas
- kapan ?
- daerah mana ?
- kelompok sasaran ?
b. Apakah kriteria yang dipakai ?
c. Perlu dilihat kembali, apakah tujuan penyuluhan
sudah sejalan dengan tujuan program ?
d. Siapakah yang akan melaksanakannya ?
e. Sarana apa yang diperlukan ?
f. Apakah rencana akan memberikan umpan balik
bagi pimpinan program

9. Menyusun rencana kerja


Tujuan dan arti evaluasi dalam pendidikan
kesehatan

- Evalusi hakekatnya adalah penilaian


- Suatu program dapat dinilai secara
tuntas di akhir program tsb, dengan
melihat indikator-indikator kesehatan.
misal : Angka penurunan penyakit ?
Mamfaat evaluasi pendidikan kesehatan
antara lain :

 1. Membantu perencanaan program di masa mendatang


 2. Meningkatkan program dan menambah pengetahuan
pelaksanaan pendidikan kesehatan
 3. Untuk membantu mencapai efisiensi dalam pelaksanaan
operasional
misal : tidak banyak membuang waktu
 4. Untuk memperkirakan ke efektifan program.
Dapat dilihat dari hasil kerja di lapangan. Bila tidak
efektif program tsb dapat di revisi, sehingga tidak
menghambat program lain yang sedang di jalankan.
Cara evaluasi
 Pengamatan (Observasi)
contoh : di daerah kumuh di kota
 Survey
misal : mengajukan kuesioner langsung
 Tanya jawab dan pertemuan
 Pertanyaan dengan check list
 Catatan laporan
 Pertemuan staf dan diskusi
 Pengumpulan, penyelidikan pendapat
VIII. Gizi Masyarakat
 Pengertian Ilmu Gizi
Ilmu yang mempelajari atau mengkaji
masalah makanan yang dikaitkan dengan
kesehatan
 Dari sifatnya Ilmu gizi dibagi :
1. Ilmu gizi kesehatan perorangan disebut
Gizi Klinik (Clinical Nutrition)
2. Ilmu gizi kesehatan masyarakat disebut
Gizi Masyarakat (Community Nutrition)
Menu Seimbang
Terdiri dari :
1. Unsur gizi pemberi tenaga
(Karbohidrat, Protein, dan Lemak)
2. Unsur gizi pembangun sel-sel jaringan
(Protein, Mineral, dan Air)
3. Unsur gizi pengatur pekerjaan jaringan
tubuh
(Vitamin dan Mineral)
Penyakit akibat kelebihan atau
kekurangan gizi
1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
KKP berat (Gizi buruk) sering disebut
Marsmus. Anak marsmus tampak :
~ sangat kurus,
~ berat badan kurang dari 60 % dari berat
badan ideal menurut umur,
~ muka berkerut seperti orang tua,
~ rambut kepala halus dan jarang, berwarna
kemerahan
Lanjutan Penyakit Akibat ……

2. Obesitas
~ Penyakit ini terjadi bila konsumsi kalori
terlalu berlebih dibandingkan dengan
kebutuhan atau pemakaian energi
~ Penderita obesitas, bila BB
- Laki-laki melebihi 15 %
- Wanita melebihi 20 %
dari BB ideal menurut umurnya
Lanjutan Penyakit Akibat ……

Cara menghitung BB ideal (bagian Gizi FK UI)


B (kg) = {(T cm – 100) – 10 %} + 10 %
~ Ali diukur tingginya 160 cm
~ Jadi BB ideal Ali antara 54 kg – 66 kg
~ - Bila kurang dari 54 kg, artinya kurang gizi
- Bila lebih dari 66 kg, artinya Obesitas
~
Lanjutan Penyakit Akibat ……

3. Anemia
~ Penyakit ini karena konsumsi Besi (Fe)
pada tubuh kurang dari kebutuhan tubuh
~ Kebutuhan Fe bagi wanita dewasa lebih
banyak dibandingkan laki-laki dewasa,
antara lain disebabkan wanita dewasa
mengalami menstruasi
Lanjutan Penyakit Akibat ……

4. Zerophthalmia
~ Penyakit ini disebabkan kekurangan konsumsi
Vitamin A di dalam tubuh
~ Yang oleh orang awam disebut buta senja
atau buta ayam, karena tidak sanggup
melihat pada cahaya remang-remang
~ Pada stadium berikutya bisa menyebabkan
kebutaan
Lanjutan Penyakit Akibat ……

5. Penyakit Gondok Endemik


~ Kekurangan Iodium berakibat
hypothyroidisme (kekurangan Iodium), dan
tubuh mencoba untuk menkonpensasi
dengan jaringan kelenjar gondok.
Akibatnya terjadi hypertrophi
(membesarnya kelenjar thyroid, yang
selanjutnya disebut penyakit gondok
Lanjutan Penyakit Akibat ……

~ Kekurangan Iodium banyak terdapat di


daerah-daerah terpencil di pegunungan,
yang air minumnya kekurangan zat Iodium.
Olah karena itu penyakit kekurangan
Iodium ini disebut Gondok Endemik
~ Kekurangan Iodium juga dpt
menyebabkan Kretinisma yaitu suatu
kondisi penderita dengan tinggi badan di
bawah normal (cebol)
Kelompok Rentan Gizi
 Kelompok bayi umur 0 – 1 tahun
Mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang paling pesat
 Kelompok anak balita : 1 – 5 tahun

Kelompok rawan gizi dan penyakit


(akibat KKP)
 Kelompok anak sekolah : 6 – 12 tahun

Bisa mengalami BB rendah, - darah


Lanjutan Kelompok Rentan

 Kelompok remaja : 13 – 20 tahun


Pertumbuhan sangat pesat , juga
kegiatan–kegiatan jasmani termasuk olah raga
pada kondisi puncaknya
 Kelompok ibu hamil dan menyusui
Dapat menyebabkan : BBBR (Berat Badan Bayi
Rendah, Lahir prematur (belum cukup bulan),
lahir dg berbagai kesulitan
 Kelompok usia lanjut
IX. P3K
 PENGERTIAN
Memberikan pertolongan pertama pada
korban kecelakaan dengan cepat dan
tepat sebelum dibawa ketempat rujukan
(Rumahsakit, Dokter, atauPuskesmas)
 TUJUAN P3K
a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah
kematian
1. Memperhatikan kondisi dan keadaan
yang mengancam korban
2. Melaksanakan Resusitasi Jantung
dan Paru (RJP) kalau perlu
3. Mencari dan mengatasi pendarahan
Lanjutan Tujuan

b. Mencegah cacat yang lebih berat


 (mencegah kondisi memburuk)
1. Mengadakan diagnose
2. Menangani korban dengan prioritas
yang logis
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan
(penyakit) yang tersembunyi.
Lanjutan Tujuan

c. Menunjang penyembuhan
1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2. Mencegah infeksi
3. Merencanakan pertolongan medis
serta transportasi korban dengan
tepat
 PEDOMAN P3K
P  Penolong mengamankan diri sendiri
dahulu sebelum bertindak
A  Amankan korban dari gangguan
sehingga bebas dari bahaya
T  Tandai tempat kejadian sehingga
orang tahu ada kecelakaan
U  Usahakan menghubungi ambulan,
dokter, Rumahsakit dan yang berwajib
T  Tindakan terhadap korban dalam urutan
yang paling tepat.
 Hal–hal yang harus diperhatikan
sipenolong:
 Penolong harus dapat menilai situasi
 Penolong harus dapat mengenal kondisi
korban dan prioritasnya.
Bila penderita terlambat ditolong akan meninggal,
kejadian seperti ini harus di dahulukan misal :
perdarahan yang hebat, pernapasan terhenti, keracunan,
gangguan keadaan umum (kelengar, shoch, pingsan)
 Penolong harus segera memberi
pertolongan sesuai keadaan korban
Lanjutan Hal–hal yang harus…

 Penolong mengatur dan merencanakan


transportasi
 Tindakan paling awal adalah
membebaskan jalan nafas dan
mempertahankan saluran pernafasan, bila
pernafasan berhenti lakukan nafas
buatan
 PERALATAN P3K
 Sabun/alcohol untuk pembersih tangan
 Obat pembersih luka (Boorwater,
Betadin, dsb)
 Obat pengurang rasa sakit (Parasetamol,
Antalgin)
 Obat perangsang kesadaran (Amoniak,
Collognete/Parfum)
 10 pembalut cepat
Lanjutan Peralatan

 Pembalut gulung
 Kapas
 Plester
 Kasa steril
 Gunting
 Pincet
 dll
 PELAKSANAAN P3K
1. Periksa kesadaran
2. Periksa pernafasan
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan
peredaran darah
4. Periksa keadaan local seperti, patah
tulang, luka, dsb.
5.Tanyakan pada korban apakah ada
rasanyeri, linu, sakit, luka, dsb.
Tugas Kelompok : Makalah
 Bab I Pendahuluan
 Latar Belakang
 Permasalahan (Rumusan Masalah)
- Kalimat tanya
- Minimal 3 Pertanyaan
 Bab II Pembahasan
 Sama banyak dengan permasalahan

 Bab III Kesimpulan


 Minimal sama banyak dengan permasalahan (boleh lebih)
Syarat makalah
 Jumlah halaman : 6 – 10
 Kertas : A4
 Spasi : 2
 Huruf : 12 (Arial atau Times
New Roman)
Semester II (A)
 1. Hub Pend Kes dengan Perilaku Sehat
 2. Manusia Mahluk Sosial
 3. Komunikasi yang baik
 4. Alat Peraga
 5. Narkoba
 6. Menu Seimbang
 7. Usia Rentan
 8. Penyakit Kelebihan dan Kakurangan gizi
Semester II (B)
 1. Rumah Sehat
 2. Rumah Kumuh
 3. Sampah Sumber Penyakit
 4. P3K
 5. Gangguan Jiwa
 6. Polusi Udara
 7. Dampak Air Limbah
 8. Lansia

Anda mungkin juga menyukai