Waktu Perkembangan
Tahun 1935 Program Pemberantasan PES (epidemi) dgn penyemprotan DDT dan
vaksinasi masal
Konsep Bandung (dr. Y. Leimena & dr. Patah) : aspek kuratif dan preventif
Tahun 1951
tidak bisa dipisahkan dalam kesmas.
Tahun 1967 Seminar program kesmas, disepakati sistem puskesmas tipe A,B,C
Waktu Perkembangan
Tujuan Kesmas :
Agar setiap individu dalam masyarakat dapatmencapai derajat kesehatan yang optimal
(jasmani, rohani dan sosial) dan diharapkanberumur panjang dan lebih produktif
1.4. Prinsip Kesehatan Masyarakat
Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai dasar
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
1.Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
2.Kesehatan ibu dan anak.
3.Hygiene dan sanitasi lingkungan.
4.Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
5.Pengumpulan data – data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan)
6.Perawatan kesehatan masyarakat.
Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
1.Keturunan : adanya risiko penyakit akibat keturunan,seperti diabetes, asma, dll.
2.Pelayanan kesehatan : ada tidaknya fasyankes,keterjangkauan, pembiayaan, program pelayanan
3.Perilaku : dipengaruhi kebiasaan, kebudayaan, adatistiadat, kepercayaan
4.Lingkungan : fisik (sampah,
air, udara, tanah, perumahan),sosial (hasil interaksi antara manusia dengan manusialain : kebudayaan,
pendidikan, ekonomi, dsb.)
1.6. Sasaran Kesehatan Masyarakat
Sasaran kesmas sesuai dengan lingkup kesmas :
IKM PERTEMUAN 2
KONSEP SAKIT DAN SEHAT
2.1. Konsep Sehat
Konsep “sehat” ditinjau dari sudut pandang beda:
Konsep “sehat” dilihat dari sudut fisik secara individu à seseorang dikatakan sehat bila semua organ
tubuh dapat berfungsi dlm batas² normal sesuai dgn umur, JK.
Konsep “sehat” dilihat dari sudut ekologi àsehat berarti proses penyesuaian antara individu dgn
lingkungannya. Berjalan terus menerus & berubah-ubah ssi dgn perubahan lingkungan yg mengubah
keseimbangan ekologi & unk mempertahankan kesehatannya (menyesuaikan lingk)
Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas.
Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan
dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu
(WHO, 1974).
SEHAT suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan
2.2. Dimensi Kesehatan
1.Dimensi fisik à scr umum, manusia dlmdimensi ini mampu mempraktikan gaya hidup yg positif.
Kemampuan fisik menjaga nutrisi tetap adekuat, hidup sehat
2.Dimensi sosial à kemampuan berinteraksi secara baik dengan sesama & lingkungannya, dpt menjaga &
mengembangkan keakraban individu, & dptmenghargai serta toleran terhadap setiap pendapat &
kepercayaan yg berbeda
3.Dimensi emosional à kemampuan stressdan mengekspresikan emosinya yang dapat di terima oleh
orang lain. Bertanggung jawab, menyamaikanperasaannya, menerima kekurangan orang lain
4.Dimensi intelektual à Kemampuan belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar personal,
keluarga, dangpengembangan karier. Usaha untuk secara terus-menerus tumbuh dan belajar.
1.Perilaku
Kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari yang diperlihatkan seseorang
2.Lingkungan
Keadaan sekitar dalam bentuk lingkungan fisik dan lingkungan non fisik yang berinteraksi dan
mempengaruhi kesehatan seseorang
3.Pelayanan kesehatan
Akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
4.Keturunan
Kualitas dan kuantitas genetik yang bersifat diturunkan
Keyakinan Sehat
1.Faktor Internal
a.Tahap Perkembangan
b.Pendidikan atau tingkat pengetahuan
c.Spiritual
d.Emosional
2. Faktor Eksternal
a.Praktek Keluarga
b.Sosio-ekonomi
c.Latar Belakang Budaya
sehat adalah keadaan dinamis yg berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu
terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal & eksternalnya untuk mempertahankan
keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, & spiritual yang sehat.
Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi ygada mengalami
perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
2.4. Konsep Sakit
Perkins (1937): Suatu Keadaan yg tdk menyenangkan yg menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan aktifitassehari-hari, baik aktifitas jasmani,rohani, dan sosial.
WHO (1974): Suatu keadaan tdk seimbang/ sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial,
psikologis & bukan hanya mengalami kesakitan tapi juga kecacatan
Konsep ‘sakit’ merupakan proses yg dinamis & bersifat relatif atau penyimpangan dari keadaan optimal,
belum ada batasan jelas. Misalnya ada 2 orang terkena infeksi sama, seorang dapat menjadi sakit,
timbul gejala & membutuhkan pengobatan, yang seorang lagi tidak menjadi sakit.
Batasan tentang ‘Penyakit’àadalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme unk bereaksi scr
cepat thd rangsang atau tekanan shg timbul gangg pd fx atau struktur dr bag. organ atau sistem dr tubuh
(Gold Medical Dictionary)
Penyakit adalah suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu
perjalanannya (Van Dale’s Groot Woordenboek der Nederlandse Tall)
Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh
Penyakit adalah suatu keadaan terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada
dalam keadaan tidak normal
Secara biologis : Penyakit adalah gangguan faal tubuh serta /atau gangguan psikis /mental atau
gangguan tingkah laku.
Hipocrates à timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan ygmeliputi air, udara, tanah,
cuaca dsb
Memelihara dan mempertahankan gaya hidup yang sudahada dan benar dalam masyarakat. Agar
dapat mencegahmeningkatnya resiko terhadap penyakit tertentu.
Mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat ataumencegah generasi yang sedang tumbuh un
tuk tidak meniruatau melakukan kebiasaan hidup yang
dapat menimbulkanresiko terhadap berbagai penyakit.
Melakukan modifikasi, penyesuaian terhadap resiko yang ada atau berlangsung dalam masyarakat.
3.4. Pencegahan Primer
•Pencegahan primer ini merupakan upaya agarmasyarakat yang berada dalam keadaan sehat tidakjatuh
dalam keadaan sakit, melalui usahamengontrol dan mengatasi factor resiko dengansasaran utamanya ad
alah orang sehat melaluipromosi kesehatan.
•untuk membatasi timbulnya penyakit denganmengendalikan penyebab spesifik dan faktor risiko.
•Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode pre-patogenesis) den
gan tujuan agar tidak terjadiproses penyakit
•Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan caramengendalikan penyebab penyakit dan faktorrisikony
a
•Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent – host - environment”
•Terdiri dari:
1.Health promotion
2.Specific protection
•Dilakukan melalui 2 strategi: populasidan individu
HEALTH PROMOTION
PRIMARY PREVENTION
•Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya agar
orang sehat tetap sehat atau mencegah orang sehat menjadisakit. Pencegahan primer merupakan hal ya
ng paling penting, terutama dalam merubah perilaku.
•KIE
(komunikasi, informasi dan edukasi), yaitumemberikan informasi kepada kelompok risiko tinggibagaiman
a pola penyebaran virus AIDS (HIV), sehinggadapat diketahui langkah-langkah pencegahannya.
•EX: Pola penyebaran Virus HIV/AIDS
SECONDARY PREVENTION
•Pengobatan pada ODHA untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
1.Pengobatan suportif yaitu pengobatan untuk meningkatkan keadaanumum penderita. Pengobatan ini t
erdiri dari pemberian gizi yangbaik, obat simptomatik dan pemberian vitamin.
2.Pengobatan infeksi opurtunistik merupakan pengobatan untukmengatasi berbagai penyakit infeksi dan
kanker yang menyertaiinfeksi HIV/AIDS.
3.Pengobatan antiretroviral (ARV), ARV bekerja langsung menghambatenzim reverse
transcriptase atau menghambat kinerja enzimprotease. Pengobatan ARV terbukti bermanfaat memperba
ikikualitas hidup, menjadikan infeksi opurtunistik menjadi jarang danlebih mudah diatasi sehingga menek
an morbiditas dan mortalitasdini, tetapi ARV belum dapat menyembuhkan pasien HIV/AIDS ataupun me
mbunuh HIV.
TERTIARY PREVENTION
•ODHA perlu diberikan dukungan berupa dukungan psikososial agar penderita dapat melakukan aktivitas
seperti semula/seoptimal mungkin.
•1. Memperbolehkannya untuk membicarakan hal-hal tertentu dan mengungkapkanperasaannya.
•2. Membangkitkan harga dirinya dengan melihat keberhasilan hidupnya atau mengenangmasa lalu yang
indah.
•3. Menerima perasaan marah, sedih, atau emosi dan reaksi lainnya.
•4. Mengajarkan pada keluarga untuk mengambil hikmah,
dapat mengendalikan diri dantidak menyalahkan diri atau orang lain.
•5. Selain itu perlu diberikan perawatan paliatif (bagi pasien yang tidak dapat disembuhkanatau sedang d
alam tahap terminal)
yang mencakup, pemberian kenyamanan (sepertirelaksasi dan distraksi, menjaga pasien tetap bersih dan
kering, memberi toleransimaksimal terhadap permintaan pasien atau keluarga), pengelolaan nyeri (bisa
dilakukandengan teknik relaksasi, pemijatan, distraksi, meditasi, maupun pengobatan antinyeri),persiapa
n menjelang kematian meliputi penjelasan yang memadai tentang keadaanpenderita, dan bantuan mem
persiapkan pemakaman.
IKM PERTEMUAN 4
PILAR PILAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4.1. Pengertian IKM
Winslow
(1920), kesmas adalah suatu ilmu & seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental melaluipengorganisasian potensi yg ada dalam masyarakat untuk mencapai :
○Perbaikan sanitasi lingkungan
○Pemberantasan penyakit-penyakit menular
○Pendidikan untuk kebersihan perorangan (PH)
○Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini, pencegahan dan pe
ngobatan serta
○Pengembangan mekanisme sosial yg akan mendorong setiap individu di masyuntuk memelihara keseha
tannya dlm setiap perilaku kehidupan sehari-hari.
Ikatan Dokter Amerika (1948) :
Kesmas adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkankesehatan masyarakat melalui u
saha-usaha pengorganisasian masyarakat.
4.2. Ruang Lingkup IKM
Promotif (peningkatan kesehatan)
Preventif (pencegahan penyakit)
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
4.3. Prinsip-Prinsip IKM
○Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan(kuratif).
○Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berha
sil baik.
○Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran(obyek).
○Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
○Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari padakesehatan perorangan.
4.4. Azas-Azas IKM
Unsur Ilmu
Kedokteran
○Ilmu Kesehatan Masyarakat
Obyek/Sasaran
○Individu (Pasien/Individu sakit)
○Masyarakat (Masyarakat Sehat)
Fokus Pelayanan
○Kuratif dan Rehabilitatif
○Promotif dan preventif
Tingkat Keberhasilan
○Sembuh penyakitnya
○Kesejahteraan masyarakat meningkat
Indikator kesehatan
○Bebas penyakit, tidak cacat, produktif
○Mortalitas, Morbiditas, AKB, AKI
4.5. Maksud dan Tujuan IKM
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatdengan konsep Promotif da
n Preventif
Ilmu dan keterampilan untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup, memeliharakesehatan ja
smanidan rohani dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisir untukpenyehatan lingkungan, pember
antasan penyakit menular, pendidikan setiap orang dalamprinsip-prinsip kesehatan perorangan.
Peluang kerja peminatan AKK, antara lain: Rumah Sakit, KementerianKesehatan, Dinas Kesehatan,
BPJS/Lembaga Asuransi Kesehatan Swasta, Lembaga Riset dan Puskesmas.
Epidemiologi
Tujuan pendidikan peminatan epidemiologi adalah mahasiswa mampu menjadipengelola, pelaksana, pen
eliti, pendidik,
dan pengembang di bidang pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam rangka penin
gkatan derajatkesehatan masyarakat.
Peluang kerja peminatan Epidemiologi, antara lain: Rumah Sakit, KementerianKesehatan, Dinas Kesehata
n dan Laboratorium Riset.
Kesehatan Reproduksi
Peluang kerja peminatan Kesehatan Reproduksi, antara lain: Rumah Sakit/RSIA,Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan, BKKBN, PKBI dan LembagaSwadaya Masyarakat
Tujuan pendidikan peminatan keselamatan & kesehatan kerja adalah mahasiswamampu memahami sem
ua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metodekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mu
ngkin dapat menyebabkanpenyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Mahasiswa mampume
njadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)perusahaan.
Peluang kerja peminatan K3, antara lain: Laboratorium Hiperkes, Industri/Perusahaan, Rumah Sakit, Kem
enterian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.
Promosi Kesehatan
Peluang kerja peminatan Promosi Kesehatan, antara lain: Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Dinas Ke
sehatan, Bapelkes dan badan kesehatan lain.
Tujuan pendidikan peminatan keselamatan & kesehatan kerja adalah mahasiswamampu memahami sem
ua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metodekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mu
ngkin dapat menyebabkanpenyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Mahasiswa mampume
njadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)perusahaan.
Peluang kerja peminatan K3, antara lain: Laboratorium Hiperkes, Industri/Perusahaan, Rumah Sakit, Kem
enterian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.
Tujuan pendidikan peminatan biostatistik dan SIK adalah mahasiswa mampuberpikir dan bertindak deng
an pendekatan empiris, sehingga dapat mendiagnosakesehatan masyarakat dan manajemen kesehatan
menjadi informasi kesehatan.
Peluang kerja peminatan Biostatistik dan SIK, antara lain: Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Dinas Ke
sehatan, Lembaga Riset dan LSM lain.
Kesehatan Lingkungan
Peluang kerja peminatan faa, antara lain: Dinas LingkunganHidup, Kementerian Kesehatan, Dinas Keseha
tan, Rumah Sakit, Industri/Perusahaan, Konsultan AMDAL dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
IKM PERTEMUAN 5
Biostatistika dalam Kesehatan Masyarakat
5.1. Pengertian Statistik
Pengertian Statistik UU RI No.7 th 1960
༝Keterangan berupa angka yang memberikan gambaranyang wajar dari seluruh ciri-ciri kegiatan atau kea
daanmasyarakat Indonesia
༝Statistika diartikan sbg metode atau alat bantu untukmengembangkan ilmu pengetahuan melalui aktivit
asberupa pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisisdata yg dilanjutkan dengan penarikan kesimp
ulan atasciri yg diamati.
༝Statistika adalah cabang ilmu matematika yg banyakdigunakan dalam pengambilan keputusan dan berke
mbang berdasarkan teori peluang.
༝Ruang lingkup biostatistik: Medis, Kependudukan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, administrasik
esehatan dan gizi.
STATISTIK DAN STATISTIKA
5.2. Peran dan Fungsi Statistik
PERAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
1. Penentuaan besar sampel untuk penelitian
(pertanggungjawaban secara metodologis)
2. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
(alat ukur, instrumen)
3. Teknik penyajian data (bermakna dan komuni
katif) à Tabel, grafik, dll.
4. Uji hipotesis à teknik korelasi, asosiasi, komparasi, regresi.
༝Medis
༝Kependudukan
༝Kesehatan lingkungan
༝Kesehatan kerja
༝Administrasi kesehatan
༝Gizi
FUNGSI STATISTIK
¨Sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyimpulkan hasil.
¨Statistika dapat meningkatakan efisiensi dengan membatasi dan memastikan cara kerja dan cara pikir.
¨Statistika dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami.
¨Statistika dapat memberikan dasar untuk melakukan interpretasi dan menarik kesimpulan.
¨Statistika dapat memberikan gambaran mengenai suatu peramalan untuk waktu yang akan akan datang
¨Statistika dapat menguji/menganalisis faktor kausal dan perbedaan dari sejumlah faktor yang kompleks
dan rumit.
2. STATISTIK INFERENSIAL/INDUKTIF
- Statistik yg digunakan untuk analisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan/inferensikan untuk
populasi dari mana sampel diambil.
- Ada 2 pendekatan dlm statistik inferensial :
1). Statistik Parametrik
- Data dg skala interval dan rasio
- Distribusi normal
2). Statistik Non Parametrik
- Data dg skala nominal dan ordinal
- Data dg skala interval/rasio tetapi
distribusi tidak normal.
5.5. Data
༝Bentuk tunggal yaitu Datum
༝Data
(jamak) adll suatu materi/kumpulan fakta ygdipakai utk kepentingan suatu analisa diskusi, presntasi ilmia
h atau tes statistik
༝Data statistik bersifat agreat (kumpulan)
JENIS DATA
SIFAT DATA
Data Kualitatif :
- data berbentuk kata-kata, kalimat, gambar.
Data Kuantitatif :
- data berbentuk angka
- data kuantitatif ada 2 :
- data dikrit, diperoleh dari hasil menghitung ataumembilang
- data kontinum, diperoleh dari hasil
mengukur (dg alat ukur)
MENURUT CARA MEMPEROLEHNYA
SUMBER DATA
Data primer :
- diperoleh langsung dari sumbernya (obyek/
responden
- saat penelitian dimulai, data belum ada
Data sekunder :
- diperoleh dari selain sumber/obyek/responden
- Saat penelitian dimulai, data tersebut sudah
tersedia, tinggal ambil/nyalin.
Contoh : peneliti ingin memperoleh data berat badan
balita di desa A.
༝DATA INTERNAL
Data yang dikumpulkan dari pihak internal/kalangan sendiri/orang dalam
༝DATA EKSTERNAL
Data yang diperoleh dari pihak luar, diluar kalangan peneliti
KEMAMPUAN SKALA DATA
SKALA DATA
KEMAMPUAN
NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO
Membedakan + + + +
Menentukan urutan + + +
Besar Beda + +
Kelipatan +
NOMINAL
Skala ini menempatkan angka sebagai atribut objek, menempatkan angka ke dalam kategori tanpa
struktur, tidak memiliki peringkat dan tidak ada jarak.
Contohnya:
Jenis kelamin (laki-laki dan wanita)
Jenis warna (hijau, biru, kuning)
ORDINAL
Data yg membedakan satu sama lain dan mempunyaiarti tingkatan (lebih rendah, lebih besar)
Contoh : Tingkat pendidikan
INTERVAL
Data yg membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai besaran / jarak / interval yg tetap antarasa
tu data dgn yg lainnya
Contoh: Skor, Suhu, kadar gula darah
RASIO
Data
yang membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai besaran/jarak tertentu antar datanya, memp
unyai nilai mutlak nol (absolut).
Cont: Tinggi Badan, BB
IKM PERTEMUAN 6
KONSEP KESEHATAN LINGKUNGAN
6.1. Defenisi dan Ruang Lingkup
DEFENISI
•Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO) pengertian Kesehatan
Lingkungan : Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia”.
•Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia”.
•Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “Upaya perlindungan, pengelolaan, dan
modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan
manusia yang semakin meningkat”.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kesehatan lingkungan (WHO) :
Tujuan :
•Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan manusia
•Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam ukpaya
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia
•Melakukan kerjasama dan program terpadu diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta
lembaga nonpemerintah
6.3. Teori dan Model
•Kesehatan dan lingkungan merupakan wacana yang berkaitan satu dengan yanglainnya.
•Tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan lingkungan
berpengaruh terhadap kesehatan suatu komunitas bahkan ekosistem lingkungan tersebut
•Aktivitas manusia
Letusan gunung berapi, banjir, badai,gempa bumi merubah kualitas air, udara,tanah,
makanan, vektor atau manusia sendiri
•Komponen lingkungan bertindak sebagaimedia atau perantara terjadinyapenyakit di masyarakat
6.4. Masalah dan Dinamika
•Dinamika Penduduk
•Pemanfaatan & Pengelolaan Sumber Daya yang kurang bijaksana
•Pemanfaatan teknologi yang berorientasi pasar
•Dampak negatif yang sering timbul kemajuan ekonomi yang seharusnya positif
•Benturan Tata ruang
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan, harusdilakukan Identifikasi Bahaya gunamengetahui potensi b
ahaya dalam setiappekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersamapengawas pekerjaan dan Safety Departement.
Semua hasil identifikasi Bahaya harusdidokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedo
man dalammelakukan setiap kegiatan.
7.5. Penentuan Faktor Resiko K3
Sifat Pekerjaan
Lokasi Kerja
Potensi bahaya di tempat kerja
Potensi/kualifikasi kontraktor
Lamanya pekerjaan
Pengalaman dan keahlian kontraktor
ANALISIS KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN, bertujuan
menemukan faktor penyebab utamanyadan menentukan tindakan pencegahanterjadinya peristiwa yang
sama
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia
- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan
Kerugian Material (Rp…………)
- Bangunan
- Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi
Kerugian waktu kerja
…… jam kerja orang
B. Sumber Kecelakaan
1. Mesin produksi
2. Penggerak mula dan pompa
3. Lift
4. Pesawat angkat.
5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
8 Perkakas kerja tangan
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
11. Bahan kimia
12. Debu berbahaya
13. Radiasi dan bahan radioaktif
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.
C. Type Kecelakaan
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10.Lain-lain.
D. Kondisi berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10.Kejadian berbahaya lainnya
E. Tindakan berbahaya
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
7.6. Pencegahan Kecelakaan Kerja
1.Peraturan
2.Standardisasi
3.Pengawasan
4.Penelitan Teknik
5.Penelitian Medis
6.Penelitian Psikologis
7.Penelitian Statistik
8.Pendidikan
9.Pelatihan
10.Persuasi
11.Asuransi
12.Penerangan 1 s/d 11
Pencegahan Faktor Manusia
Pemilihan Tenaga Kerja
Pelatihan sebelum mulai kerja
Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
Pencegahan Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alatberat, penggalian, pemba
ngunan, pengangkutan dsb.
Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standarkeselamatan (substandards co
ndition)
7.7. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/ataulingkungan kerja. Penyaki
t akibat kerja didiagnosis dan ditetapkan melalui tujuhlangkah diagnosis
yang mencakup penentuan diagnosis klinis, mengidentifikasipajanan yang dialami pekerja di tempat kerj
a, penentuan hubungan antarapajanan dengan diagnosis klinis, besarnya pajanan, adakah faktor dari indi
viduyang berperan, pastikan tidak ada faktor lain yang berpengaruh diluar pekerjaanutama,
dan terakhir adalah penentuan diagnosis okupasi.
Penyebab penyakit akibat kerja dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitupenyebab fisik (antara lain bisin
g, getaran, radiasi pengion, radiasi non pengion,tekanan udara, suhu ekstrem), penyebab kimiawi yaitu b
erbagai bahan kimia,penyebab biologi (antara lain bakteri virus, jamur, parasit dll), penyebabergonomik (
antara lain seperti posisi janggal, gerakan berulang dll) sertapenyebab psikososial (antaral ain beban kerj
a yang terlalu berat, pekerjaanmonoton, stress kerja dll)
- UTS -
IKM PERTEMUAN 9
Kesehatan Reproduksi
adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental, dan sosial yang utuh, bukanhanyabebas dari penyakitat
aukecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan systemreproduksi, fungsi serta prosesn
ya
•Meningkatkan peran dan tanggungjawab social perempuan dalamkonteks : kapan ingin hamil, bera
pajumlah anak yang diinginkan, danjarak antar kehamilan.
•Menciptakan dukungan laki – lakidalam membuat keputusan, mencariinformasi dan pelayanan yang
memenuhi kebutuhan
•kesehatan reproduksi.
4.Kesehatan reproduksi remaja perlupendidikan kesehatan reproduksi sehubungan dengan menarche, perilaku s
eksual, PMS, kehamilanyang tidak diinginkan
Pendidikan,
Penghasilan,
Usia harapan hidup,
Angka kematian ibu
Tingkat kesuburan.
Menurut BKKBN tahun 2000,kebijakan teknis operasional diIndonesia untuk mewujdkan pemenuhan
hak-hak reproduksi :
1. Praktik tradisional yangberakibat buruk semasa anak– anak (seperti mutilasi, diskriminasi nilai ana
k, dsb)
aman.
6. Kemandulan, yang berkaitan eratdengan infeksi saluran reproduksidan penyakit menular seksual.
7.Sindrom pre dan post menopouse danpeningkatan resiko kanker organreproduksi.
Masalah reproduksi
Masalah gender danseksualitas
Masalah kekerasan danperkosaan terhadapperempuan
Masalah penyakit yangditularkan melaluihubungan seksual.
Kesehatan
Kead yg seimbang & dinamis an bentuk & fungsi tubuh dg faktor yg mempengaruhi(Perkin,1938)
Kead sejahtera sempurna dr fisik, mental & sosial, tdk hy bebas dr penyakit / kelemahan (WHO 1947
& UU Pokok Kes No.9 1960)
Kead sejahtera dr badan, jiwa, & sosial ygmemungkinkan org hidup produktif scr
sosial & ekonomis (UU Kes No. 23 1992)
Proses yg menyangkut :
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengawasan
Pengkoordinasian
Penilaian
Ø manusia
Ø modal
Ø manajerial
Ø teknologi
6 M : market, machinery
lBbrp pembagian :
- pengorganisasian
- pengarahan
- pengawasan
- pengkoordinasian
- penilaian
2. Freeman :
§perencanaan
§penggerakan
§Pengkoordinasian
§Bimbingan
§Membebaskan
§Pertanggungjawaban
3. George R. Terry :
ØPerencanaan (P)
ØPengorganisasian (O)
ØPenggerakan (A)
ØPengawasan (C)
1. perencanaan
2. pengorganisasian
3. pelaksanaan
4. penilaian
Sasaran
1. perseorangan
2. keluarga
3. kelompok
4. masyarakat
-Sasaran langsung
Dpt dikelola sumber, tata cara, & kesanggupan scr efektif & efisien
Pasal 1
Badan Layanan Umum,
yang selanjutnya disebut BLU, adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untukmembe
rikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa men
gutamakanmencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas.
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut PPK-
BLU, adalah pola pengelolaankeuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk men
erapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untukmeningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskankehidupan bangsa, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaankeuangan negara
pada umumnya.
Pasal 1
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pela
yanan sesuai denganperaturan perundang- undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga in
dependen yang dibentuk berdasarkan undang- undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan
badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Organisasi Penyelenggara pelayanan publik adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yan
g berada di lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibent
uk berdasarkan undang- undanguntuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Pasal 30
Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut jenis pelayanannya terdiri atas: pelayanan kesehatan perseora
ngan; dan pelayanankesehatan masyarakat.
Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi: pelayanan kesehatan tingkat pertama; pelayanan kesehatan ti
ngkat kedua; dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
Pasal 35
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimak
sud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 52
•Pelayanan kesehatan terdiri atas:
Pasal 7
Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit Pelaksana
Teknis dari Instansiyang bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis
Daerah dengan pengelolaan Badan LayananUmum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai denga
n ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hany
a bergerak di bidangperumahsakitan.
Pasal 20
Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit
privat.
Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerinta
h Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba.
Pasal 36
•Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang
baik.
Penjelasan:
•Tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen rumah sakit yang
berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan
dan kewajaran.
•Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan
klinik, audit klinis, data klinis, risiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan,
mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional, dan akreditasi rumah sakit.
Pertemuan 11 : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
11.1. Prinsip Pendidikan Kesehatan
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang
lain. Baik individu, kelompok ataupun masyarakat. Sehingga, mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku kesehatan.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
INPUT
Sasaran pendidikan (individu,kelompok,dan masyarakat) sesuai dengan latar belakangnya dan pelaku
pendidikan
PROSES
OUTPUT
Hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atauperubahan perilaku dari subjek belajar.
Merubah perilaku-perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan menjadi perilak
u yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, atau dari perilaku negatif ke perilaku yang positif. Perilaku
-perilaku yang merugikan kesehatan perlu dirubah.
2. Pembinaan perilaku
Ditujukan utamanya kepada perilaku masyarakat yang sudah sehat agar dipertahankan, artinya masy
arakat yang sudah mempunyai perilaku sehattetap dilanjutkan/dipertahankan.
3. Pengembangan perilaku
Utamanya ditujukan kepada kebiasaan hidup sehat bagi anak-anak.perilakusehat bagi anak ini seyog
yanya dimulai sedini mungkin, karena akanlangsung berpengaruh kepada perilaku anak selanjutnya.
Contoh : naluripipisèberperilaku tidak sehat
PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3 FAKTOR : ( I ) (LAWRENCE GREEN 1980)
1. Faktor Predisposisi
Faktor-faktor ini mencakup: pengetahuan dan sikap masyarakat terhadapkesehatan, tradisi dan keper
cayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitandengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masy
arakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi.
Mis : pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil untukmemeriksakan kehamilannya diperlukan pengetah
uan.
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitaskesehatan bagi masyarak
at
1. Tatanan keluarga
Orang tua merupakan sasaran utama dalam pendidikankesehatan pada tatanan ini. Karena
orang tua,terutamaibu merupakan peletak dasar perilaku bagi anak-anaknya
2. Tatanan Sekolah
Kunci pendidikan kesehatan disekolah adalah guru,
oleh sebab itu guru harus dikondisikan melalui pelatihankesehatan,seminar,dll. Sasaran selanjutnya a
dalah muridnya.
3. Tatanan tempat kerja
Sasaran pendidikan kesehatan pada pemimpin atau manajer perusahaandari institusi tempat kerja ter
sebut,
agar mereka peduli terhadap kesehatanbagi para pekerjanya, sehingga berkeinginan mengembangk
an unit pendidikan kesehatan di tempat kerja. Kemudian sasaran berikutnyaadalah pekerja itu sendiri
5. Fasilitas Kesehatan
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan adalah sasaran utama pendidikankesehatan. Bagi pemimpinn
ya diperlukan kegiatan advokasi, sedangkanbagi karyawannya diperlukan pelatihan-pelatihan tentan
g promosikesehatan
2. Tatanan Sekolah
Kunci pendidikan kesehatan disekolah adalah guru,
oleh sebab itu guru harus dikondisikan melalui pelatihankesehatan,seminar,dll. Sasaran selanjutnya a
dalahmuridnya.
5. Fasilitas Kesehatan
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan adalah sasaran utama pendidikan
kesehatan. Bagi pemimpinnya diperlukan kegiatan advokasi, sedangkan
bagi karyawannya diperlukan pelatihan-pelatihan tentang promosi kesehatan.
Diagnosis Dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and Prompt Treatment)
karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentangkesehatan maka sering sulit menditeksi penyakit
-penyakit yang terjadi
Rehabilitasi (Rehabilitation)
Setelah sembuh dari penyakit tertentu, kadang orang menjadi cacat.
Oleh karena itu diperlukan latihan-latihan tertentu.karena kurangnyapengetahuan, hal tersebut tidak
dilakukan karena berbagai alasan
¡Komunikasi
¡Dinamika kelompok:slh satu metode penyampaian psan.
¡Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat
(PPM):masy hrsmampu mengorganisasikan komunitasnya dan berperan serta dlmpenyediaan
fasilitas
¡Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
¡Pemsos
¡Pengembangan Organisasi
¡Pendidikan dan pelatihan
¡Pengembangan media teknologi pendidikan
¡Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan
¡Psikologi sosial
¡Antropologi kesehatan
MEDIA/ALAT PENDIDIKAN
Alat2 yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikanbahan pendidikan/pengajaran.
Alat bantu ini seringdisebut sebagai alat peraga karena berfungsi untukmembantu dan memperagak
an sesuatu di dalam proses pendidikan
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa semakinbanyak indra yang digunakan untuk men
erima sesuatumakan semakin banyak dan semakin jelas pula pengetahun/pengertian yang diperoleh.
Skinner (1938) :
Merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). S-O-R.
Stimulus è Organisme èRespons
SIKAP
Merupakan reaksi atau respons emosional seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obje
k.
Respon emosional ini lebih bersifat penilaian atau evaluasipribadi terhadap stimulus atau obyek diluarnya.
Penilaian ini dapat dilanjutkan dengan kecendrungan untukmelakukan atau tidak terhadap obyek
TINDAKAN
Respons atau reaksi konkrit seseorang terhadap stimulus atau obyek. Respons ini sudah dalam bentuk tind
akan(action)
Melibatkan aspek psikomotor
Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyatadiperlukan faktor pendukung atau kondisi yang m
emungkinkan salah satunya fasilitas.
11.6. Pendidikan Pada Manusia
ANDRAGOGI
Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu dan senimengajar orang dewasa
Dalam andragogi yang terpenting dalam proses interaksi belajaradalah kegiatan belajar mand
iri yang bertumpu kepada wargabelajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang gu
ru mengajarkan sesuatu (Learner Centered Training / Teaching)
Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan orang dewasapada umumnya lebih sulit dari
perubahan perilaku dalampendidikan anak (pedagogik)
Hal ini dapat dipahami karena orang dewasa sudah mempunyaipengetahuan, sikap,
dan keterampilan tertentu yang mungkinsudah dimiliki bertahun-tahun, sehingga dengan ada
nyapengetahuan, sikap dan perilaku yang beru yang belum merekayakini tersebut menjadi sul
it diterima.
Peranan Pengalaman
Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seorangindividu tumbuh dan berkembang
menuju ke arah kematangan. Dalamperjalanannya, seorang individu mengalami dan mengumpulkan
berbagai pengalaman pahit-getirnya kehidupan, dimana hal inimenjadikan seorang individu sebagai
sumber belajar yang demikiankaya, dan
pada saat yang bersamaan individu tersebut memberikandasar yang luas untuk belajar dan memper
oleh pengalaman baru.
Oleh sebab itu, dalam teknologi pelatihan atau pembelajaran orang dewasa, terjadi penurunan peng
gunaan teknik transmittal seperti yang dipergunakan dalam pelatihan konvensional dan menjadi lebi
hmengembangkan teknik yang bertumpu pada pengalaman. Dalam hal inidikenal dengan "Experienti
al Learning Cycle" (Proses BelajarBerdasarkan Pengalaman).
•Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatantubuh.
•Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizidalam jenis dan jumla
h yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan.
•Gizi seimbang untuk berbagai kelompok juga dijelaskan; untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui,
Bayi Usia 0-6 Bulan, Bayi Usia 6-24 Bulan, anak usia 2-5 tahun, anak usia 6-9 tahun, remaja usia 10-
19 tahun (Pra-pubertas dan Pubertas), dewasa, usia lanjut.
Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) Republik Indonesia menjelaskan gizi seimbang sebagaisusunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuaidengan kebutuhan tubuh. Dengan memper
hatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan b
erat badan normal untukmencegah masalah gizi.
Lebih jauh, Kemenkes juga memaparkan bahwa gizi haruslah cukup secara kuantitas dan kualitas. Me
ngandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh bagi anak-anak, mulai dari energi,
protein, vitamin dan mineral.
Guna menjaga kesehatan dan untukmelakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari bagi semu
a kelompok umur.
Serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh saat pasokan makanan tidakmengandu
ng zat gizi yang dibutuhkan
“Gizi Kesehatan
Masyarakat, mengacu pada cabang kesehatan masyarakatyang berfokus pada populasi yang meman
tau pola makan, status gizi dan kesehatan,
program pangan dan gizi, serta memberikan perankepemimpinan dalam menerapkan prinsip keseha
tan masyarakat pada kegiatan yang mengarah pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakitme
lalui pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan." Arlene Spark (2007)
Penekanan Penanganan Gizi dalam Pendekatan Kesmas (Hughes & Margetts, 2011)
Pencegahan Tersier :
Menstabilkan atau mengurangi jumlah disabilitas dan jumlah komplikasi yang timbul darikondisi/
penyakit yang tidak dapat diubah
•Membantu 360 juta anak dan ibunya mempunyai masa depan yg lebih sehat
•Melanjutkan sekolahnya
•Mempromosikan praktek gizi yg baik, termasuk ASI eksklusif dan MPASI yg tepat untuk bayi
•Meningkatkan asupan vitamin dan mineral melalui makanan yg difortifikasi dan suplemen
Bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya terhadapkecerdasan dan kesehatan bersifat per
manen, sulit untuk diperbaiki, dan berpengaruh terhadap dua generasi berikutnya
2.Stunting
3.Risiko tinggi menderita PTM (Penyakit Tidak Menular), a.l. Diabetes, P’ Jantung, Stroke, dan Hipertensi
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, aksespartisipasi da
n akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dansehat.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia danberhubungan timbal balik.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakankesatuan ruang antara makhluk hidup dan kompon
en abiotik lainnya. Interaksiantar lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk sistem ekologi (Eko
sistem).
Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak masa pembuahan dan terus berlangsung s
elama masa hidup manusia. Sebagian besar perkembangan mencakup pertumbuhan, meskipun juga
mencakup kemunduranyang disebabkan oleh proses penuaan dan kematian.
Perkembangan (development) sebagai pola perubahan yang dimulai sejakpembuahan dan berlangsu
ng terus sepanjang masa hidup. Pola tersebut bersifatkompleks karena merupakan hasil dari proses
biologis, kognitif dan sosioemosi.
Proses Biologis menghasilkan perubahan yang berkaitan dengan sifat dasar fisikindividu. Gen-gen
yang diwariskan dari orang tua, perkembangan otak, tinggidan bentuk tubuh, perubahan dalam kete
rampilan motorik, nutrisi, latihan fisik,perubahan hormonal di
masa pubertas dan kemunduran kardiovaskuler,semuanya mencerminkan pengaruh dari proses biolo
gis terhadap perkembangan.
Proses Kognitif merujuk pada perubahan pemikiran, intelegensi dan bahasa dariindividu. Memperhati
kan mainan warna-warni yang berayun-ayun di atas tempattidur bayi, membentuk kalimat yang terdi
ri dari dua kata, menghafal sebuahpuisi, memecahkan teka-teki silang, semuanya melibatkan proses
kognitif.
Arti lain kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,
mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat menurut UU
23 tahun1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan
, jiwa dansosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut, dapat disarikan bahwa kesehatan ada empat dimen
si,yaitu fisik (badan), mental
(jiwa), sosial dan ekonomi yang saling mempengaruhi dalam mewujudkantingkat kesehatan pada ses
eorang, kelompok, atau masyarakat.
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari tigadimensi (Notoatmodjo, 1993) meliputi:
1. Dimensi sasaran:
Terdapat korelasi antara pengetahuan kesehatan yang dapat diimplementasikanpada kehidupan den
gan perspektif sebagai berikut :
3.Mendorong pengembangan dan penggunaan sarana pelayanankesehatan yang ada secara tepat.
4.
Agar klien mempelajari apa yang dapat dilakukan sendiri danbagaimana caranya tanpa meminta pert
olongan kepada saranapelayanan kesehatan formal.
5.
Agar terciptanya suasana yang kondusif di mana individu, keluarga,kelompok dan masyarakat mengu
bah sikap dan tingkah lakunya.
Berdasarkan pilar dari kesehatan masyarakat, terdapat 9 jurusan pada kesehatan masyarakat
Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnyamasyarakat miskin, telah dise
lenggarakan Program Jaminan KesehatanMasyarakat (Jamkesmas)
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri KesehatanNomor Nomor 903/Menkes/Per/V/2011 tentang Pe
doman PelaksanaanProgram Jaminan Kesehatan Masyarakat;
Tentu dalam setiap bidang dan jurusan kesehatan memiliki pedoman danregulasi yang berbeda sesuai dengan tug
as dan fungsi dalam penerapannya.
Hal tersebut bertujuan untuk melaksanakan fungsi dan memberikanpelayanan kesehatan sesuai dengan perspektif
dari setiap bidang dengantujuan utama menaikan derajat kesehatan masyarakat.