Anda di halaman 1dari 61

Pengantar Ilmu

Kesehatan Masyarakat

Istiana Kusumastuti

1
DATA PRIBADI

Nama : ISTIANA KUSUMASTUTI


Prodi S2 Kesmas, Kebidanan,

•2
Evaluasi Pembelajaran
Apa yg Anda Ketahui tentang Kesehatan
Masyarakat?
Pokok Bahasan

Pendahuluan
Definisi ilmu kesehatan masyarakat
Sejarah kesehatan masyarakat
Pendekatan kesehatan masyarakat
Tantangan kesehatan masyarakat

5
Pendahuluan

"Kesehatan memang bukan segalanya,


tapi tanpa kesehatan, segalanya
tidak berarti apa apa."

6
Pendahuluan

Sehat adalah hak asasi manusia…


Sehat adalah investasi…
Sehat adalah kunci produktivitas…
Sudah sejauh mana kesehatan
menjadi prioritas utama dalam
kehidupan manusia…???

7
Pendahuluan

Masih banyak masyarakat yang


kurang peduli akan kesehatannya
 Perilaku hidup masyarakat
yang tidak sehat
 Perlu adanya usaha – usaha yang
terorganisir agar masyarakat
“aware” akan kesehatannya

8
Pendahuluan

Ilmu kesehatan masyarakat


merupakan suatu ilmu yang
membahas bagaimana melakukan
upaya – upaya pendekatan kepada
masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat

9
Kesehatan Masyarakat…

“Upaya untuk memperbaiki dan


meningkatkan sanitasi lingkungan”

“Upaya perbaikan sanitasi lingkungan


dan pencegahan penyakit melalui
imunisasi”

10
Kesehatan Masyarakat…

“Aplikasi keterpaduan antara ilmu


kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial
dalam mencegah penyakit yang
terjadi di masyarakat”

11
Kesehatan Masyarakat…

“Ilmu dan seni mencegah penyakit,


memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui
usaha – usaha pengorganisasian
masyarakat” (Winslow)

12
Kesehatan Masyarakat…

“Ilmu dan seni memelihara, melindungi


dan meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat” (Ikatan Dokter Amerika)

13
Kesehatan Masyarakat…

Pengorganisasian masyarakat adalah


menghimpun potensi atau sumber daya
masyarakat untuk melakukan upaya
preventif, kuratif, promotif dan
rehabilitatif kesehatan mereka sendiri
Menumbuhkan, membina dan
mengembangkan partisipasi masyarakat
di bidang pembangunan kesehatan
14
Kesehatan Masyarakat

Usaha-usaha pengorganisasian masyarakat :


– Perbaikan sanitasi lingkungan
– Pemberantasan penyakit-penyakit menular
– Pendidikan untuk kebersihan perorangan
– Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan
– Pengembangan rekayasa sosial agar terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang layak

15
Kesehatan Masyarakat…

Kesehatan masyarakat melingkupi


ilmu kedokteran dan ilmu sosial
 Karena berhubungan dengan
masalah kesehatan dan harus
berinteraksi dengan masyarakat

16
Disiplin Ilmu
Kesehatan Masyarakat

Kedokteran, Biologi, Kimia,


Fisika, Kes.Lingkungan,
Sosiologi, Antropologi MULTIDISIPLIN
Pendidikan, Psikologi,
Komunikasi, dll…

17
Disiplin Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Kenapa Multidisiplin…???
 Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat
multikausal, maka pemecahanya
harus secara multidisiplin
 Upaya kesehatan masyarakat meliputi
upaya (langsung/tidak langsung)
preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif (Notoatmodjo)
18
Pilar Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Epidemiologi
Biostatistik
Kesehatan Lingkungan
Pendidikan Kesehatan
Administrasi Kesehatan
Gizi Masyarakat
Kesehatan Kerja
19
SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
• Tidak bisa diabaikan peran dua tokoh mitologi
Yunani yaitu ASCLEPIUS dan HIGEIA.
1. ASCLEPIUS
– disebut dokter pertama (tampan dan
pandai) - tidak disebutkan pendidikan
yng telah ditempuhnya,
– Dapat mengobati penyakit & melakukan
bedah berdasarkan prosedur-prosedur
tertentu (Surgical procedure) dengan
baik.
2. HEGEIA – Asisten & istri ASCLEPIUS, juga telah
melakukan upaya kesehatan.
• Keduanya mempunyai Pendekatan Berbeda
dalam menangani Masalah Kesehatan
a. ASCLEPIUS -- Pendektan Pengobatan
Penyakit setelah seseorang menderita penyakit
b. HIGEIA – Pendekatan melalui pengenalan
“HIDUP SEIMBANG”, Seperti : Menghindari
makanan/ minuman yang berbahaya/beracun,
makan makanan baik (yang bergizi ), cukup
istirahat dan melakukan olahraga.
• Bila sudah jatuh sakit, anjuran HIGEIA
untuk melakukan upaya-upaya alamiah
guna menyembuhkan penyakitnya.
Caranya memperkuat_meningkatkan
daya tahan tubuh dgn mengkonsumsi
makanan yang bergizi/baik (pencegahan
dan peningkatan kesehatan) – bukan
mengobati atau pembedahan
• Memunculkan DUA pendekatan atau
aliran dlm menangani MSLAH KESHT
1. KELOMPOK PERTAMA (ASCLEPIUS) : Cenderung
pasif krn menunggu terjadinya penyakit (setelah
sakit) disebut PENDEKATAN KURATIF/PENGOBATAN.
Oleh profesi-profesi dokter, dokter gigi, psikiater
dan praktisi-praktisi lain yang melakukan
pengobatan fisik, mental maupun sosial.
2. KELOMPOK KEDUA (HIGEIA): Cenderung
melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan
meningkat kan kesehatan (promosi) sebelum
terjadi penyakit.
Oleh para petugas kesehatan masyarakat lulusan-
lulusan sekolah/institusi kesehatan masyarakat
dari berbagai jenjang.
• Seolah-olah terjadi Dikhotomi Antara Kelompok
Ke 2 Profesi :1. Pelayanan Kes Kuratif (Curative
Health Care), & 2. Pelayanan Pencegahan/
Preventif (Preventive Health Care).
a. PENDEKATAN KURATIF (CURATIVE HEALTH CARE)
1. Sasaran secara individual/per-orangan
2. Pendekatan bersifat reaktif (menunggu masalah
kesehatan tjdi). Cos: Dokter menunggu pasien
datang di tempat praktek/ Puskesmas
3. Orientasi penanganan pasiennya lebih
mengedepan kan sistem biologisnya artinya hanya
dilihat secara parsial (Manusia adalah Makhluk Bio-
psikologis dan Sosial yang terkait antara satu
aspek dg lainnya
B. PENDEKATAN PREVENTIF (Preventive Health Care).
1. Sasarannya adalah masyarakat (bukan
perorangan/individu).
2. Pendekatan bersifat PROAKTIF artinya mencari
masalah kesehatan, bukan menunggu masalah
/penyakitnya datang. Oki petugas keseht turun
ke lapangan/kemasyarakat unt mencari & meng
identifikasi masalah dan melakukan tindakan.
3. Pasen dilihat sebagai makhluk seutuhnya -- sbg
pendekatan HOLISTIK.
Terjadinya penyakit tidak semata krn terganggu
nya sistem biologis tapi aspek biopsikologi & dan
sosial.
Sejarah kesehatan masyarakat

Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan


Periode Sesudah Ilmu Pengetahuan
 Apa perbedaan masalah kesehatan
masyarakat pada periode sebelum
dan sesudah ilmu pengetahuan…???

26
a. Sebelum Ilmu Pengetahuan

Masalah kesehatan masyarakat


masih bersifat sederhana
Penyakit yang terjadi lebih
disebabkan oleh kuman
atau infeksi penyakit menular
 Berhubungan dengan sanitasi
lingkungan

27
a. Sebelum Ilmu Pengetahuan

Sudah adanya usaha untuk


menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat; tempat pembuangan
kotoran umum, pembuatan sumur, dll
 Alasannya karena faktor estetika,
bukan karena kesehatan

28
a. Sebelum Ilmu Pengetahuan

Penyebaran penyakit menular sudah


meluas, namun belum adanya upaya
pemecahan masalah kesehatan masyarakat
secara menyeluruh oleh masyarakat
– Wabah pes “the Black Death”  60 juta
orang meninggal di seluruh dunia
– Wabah kolera, typhus, dan penyakit menular
lainnya (1 diantara 5 orang meninggal)

29
b. Sesudah Ilmu Pengetahuan

Bangkitnya ilmu pengetahuan


mempunyai dampak terhadap kesehatan
Mulai abad ke-19 masalah kesehatan
adalah masalah yang kompleks
Pendekatan masalah kesehatan
harus dilakukan secara komprehensif
dan multisektoral

30
b. Sesudah Ilmu Pengetahuan

Mulai ditemukan berbagai macam


penyebab penyakit dan vaksin
sebagai pencegah penyakit
Mulai dilakukan penyelidikan dan upaya
kesehatan masyarakat secara ilmiah
Mulai dikembangkan pendidikan
tenaga kesehatan yang profesional

31
Perkembangan Kesmas di Indonesia

Abad Ke-16

Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan


cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada
waktu itu. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut
maka pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan
upaya-upaya kesehatan masyarakat.
 Tahun 1807

 Pemerintahan Jendral Daendels, telah


dilakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek
persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka
upaya penurunan angka kematian bayi pada
waktu itu, tetapi tidak berlangsung lama,
karena langkanya tenaga pelatih.
 Tahun 1888

 Berdiri pusat laboratorium kedokteran di


Bandung, yang kemudian berkembang pada
tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang,
surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini
menunjang pemberantasan penyakit seperti
malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi.
 Tahun 1925

 Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah


Belanda mengembangkan daerah percontohan
dengan melakukan propaganda (pendidikan)
penyuluhan kesehatan di Purwokerto,
Banyumas, karena tingginya angka kematian
dan kesakitan.
 Tahun 1927

 STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter


pribumi) berubah menjadi sekolah kedokteran
dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947
berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut
punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-
tenaga (dokter-dokter) yang mengembangkan
kesehatan masyarakat Indonesia
 Tahun 1930
 Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan
perawatan persalinan

 Tahun 1935
 Dilakukan program pemberantasan pes, karena
terjadi epidemi, dengan penyemprotan DDT dan
vaksinasi massal.
 Tahun 1951

 Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh


Dr.Y. Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal
dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam
pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan
preventif tidak dapat dipisahkan. konsep ini kemudian
diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah yang
kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan
sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan
membentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas
Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai
dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian
disebut Puskesmas.
 Tahun 1952
 Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan

 Tahun 1956
 Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi”
sebagai proyek percontohan/model pelayanan
bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan
pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan
antara pelayanan kesehatan pedesaan dan
pelayanan medis.
 Tahun 1967

 Seminar membahas dan merumuskan program


kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan
masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini
adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang
terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.
 Tahun 1968

 Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan


bahwa Puskesmas adalah merupakan sistem
pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian
dikembangkan oleh pemerintah (Depkes)
menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai
suatu unit pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventif
secara terpadu, menyeluruh dan mudah
dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau
sebagian kecamatan di kotamadya/kabupaten.
Kegiatan pokok puskesmas mencakup :

 1. Kesehatan ibu dan anak


 2. Keluarga berencana
 3. Gizi
 4. Kesehatan lingkungan
 5. Pencegahan penyakit menular
 6. Penyuluhan kesehatan masyarakat
 7. Pengobatan
 8. Perawatan kesehatan masyarakat
 9. Usaha kesehatan gizi
 10 Usaha kesehatan sekolah
 11 Usaha kesehatan jiwa
 12 Laboratorium
 13 Pencatatan dan pelaporan
 Tahun 1969

 Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A


(dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola
paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal
dengan masa Pelita 1, dimulai program
kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan
dari sejumlah Kabupaten di tiap Propinsi.
 Pada tahun 1979 juga dikembangkan 1 piranti
manajerial guna penilaian puskesmas yakni
stratifikasi puskesmas sehingga dibedakan
adanya :

 1. Strata 1 : puskesmas dengan prestasi


sangat baik
 2. Strata 2 : puskesmas dengan prestasi
rata-rata atau standar
 3. Strata 3 : puskesmas dengan
prestasi dibawah rata-rata
1984 tanggung jawab puskesmas ditingkatkan lagi
dengan berkembangnya program paket terpadu
kesehatan dan keluarga berencana (Posyandu).

Program ini mencakup :


 1. Kesehatan ibu dan anak
 2. Keluarga berencana
 3. Gizi
 4. Penanggulangan penyakit diare
 5. Imunisasi
 Tahun 1979

 Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B,


hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang
dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi
puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan
standard). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi
dengan piranti manajerial yang lain, yaitu Micro
Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya
Mini (LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan
dan pengembangan kerjasama tim.
 Tahun 1984
 Dikembangkan program paket terpadu
kesehatan dan keluarga berencana di
Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penanggulangan
Diare, Immunisasi)

 awal tahun 1990-an


 Puskesmas menjelma menjadi kesatuan
organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga memberdayakan peran
serta masyarakat, selain memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Perbedaan pendekatan ilmu
kedokteran & kesehatan masyarakat

Ilmu kedokteran Ilmu kesehatan


Sasarannya yaitu masyarakat
individu (skala mikro) Sasarannya yaitu
Pendekatan kuratif kelompok/masyarakat
dan rehabilitatif (skala makro)
(mengobati penyakit) Pendekatan promotif
dan preventif
(mencegah penyakit)

48
Pendekatan kuratif & rehabilitatif

Kuratif (pengobatan)
– Proses menyembuhkan seseorang dari
keadaan sakit secara fisik dan psikis
Rehabilitatif (pemulihan)
– Proses menjaga agar seorang yang sudah
sembuh (belum 100% sembuh) kembali
bugar seperti semula

49
Pendekatan kuratif & rehabilitatif

Sasarannya adalah pasien


atau perorangan
Dilakukan oleh dokter dan
praktisi lain yang melakukan
pengobatan penyakit
Jarak antara petugas kesehatan
dengan pasien cenderung jauh

50
Pendekatan kuratif & rehabilitatif

Cenderung bersifat reaktif


 Hanya menunggu masalah datang
 Misalnya dokter yang menunggu
pasien datang ke Puskesmas
atau tempat praktek

51
Pendekatan kuratif & rehabilitatif

Cenderung melihat dan menangani


pasien lebih kepada sistem biologis
manusia atau parsial (sebagian)

52
Pendekatan preventif & promotif

Preventif (pencegahan)
– Proses mencegah agar jangan sampai
terkena penyakit atau menjaga
orang yang sehat agar tetap sehat
Promotif (peningkatan)
– Proses meningkatkan agar status
kesehatan menjadi semakin meningkat

53
Pendekatan preventif & promotif

Sasarannya adalah masyarakat,


bukan perorangan
Masalah-masalah yang ditangani pada
umumnya adalah masalah-masalah
masyarakat, bukan masalah individu
Dilakukan oleh para petugas
kesehatan masyarakat

54
Pendekatan preventif & promotif

Hubungan antara petugas kesehatan


dengan masyarakat (sasaran) lebih
bersifat kemitraan tidak seperti
antara dokter-pasien

55
Pendekatan preventif & promotif

Mengutamakan pendekatan proaktif


 Tidak hanya menunggu adanya masalah,
namun aktif mencari masalah
 Petugas kesehatan masyarakat harus
turun ke masyarakat mencari dan
mengidentifikasi masalah yang ada di
masyarakat, dan melakukan tindakan

56
Pendekatan preventif & promotif

Melihat manusia sebagai makhluk


yang utuh, dengan pendekatan
holistik (menyeluruh)
Terjadinya penyakit tidak semata-mata
karena terganggunya sistem biologi
individual tetapi dalam konteks yang
luas; aspek biologis, psikologis dan sosial

57
Tantangan
kesehatan masyarakat
 Sangat luasnya aspek sehat
 Banyak faktor yang mempengaruhi
kesehatan
 Menangani orang sehat yang
jumlahnya sangat besar
 85% orang sehat, dan 15% orang sakit

58
Tantangan
kesehatan masyarakat
 Usaha keras untuk menyadarkan
masyarakat agar mampu & mau
untuk menjaga kesehatan
 Menjaga kesehatan lebih sulit
daripada mengobati…
 Transisi demografi
Usia harapan hidup yang
semakin meningkat
59
Tantangan
kesehatan masyarakat
 Transisi epidemiologi
 Double Burden
 Triple Burden…??
 Transisi gizi
 Gizi kurang dibarengi dengan gizi lebih
 Transisi perilaku;
 Perilaku karena gaya hidup yang
cenderung membawa resiko
60
61

Anda mungkin juga menyukai