Anda di halaman 1dari 87

Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Muhammad Fadillah Zulhayudin, S.K.M., M.Kes.


Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Dunia

ASCLEPIUS Upaya Kesehatan HIGEA


Dokter Asisten Dokter
(Istri Asclepius)

-Mengobati Penyakit -Hidup seimbang


-Melakukan bedah -Hindari mamin beracun
-Konsumsi makanan bergizi
-Cukup istirahat
-Olahraga teratur

Kuratif Aliran/pendekatan Preventif


Dr, drg, psikiater dan dlm menangani
Tenaga Kesehatan masyarakat
praktisi lainya yang melakukan masalah kesehatan lulusan2 dari sekolah atau institusi KesMas
pengobatan penyakit fisik, psikis maupun sosial
dari berbagai jenjang
Sejarah Kesehatan
Preventif MasyarakatKuratif
di Dunia
1
2
Target  Masyarakat
Masalah yang ditangani umumnya adalah
Target  Pasien Personal
Umumnya menangani masalah individu pasien dan
masalah yang dirasakan masyarakat dengan kontak kepada target umumnya hanya sekali saja
kontak kepada target yang terus-menerus

3 Hubungan antara petugas Kesehatan dan Jarak antara petugas Kesehatan (dr, drg, dll) dengan
masyarakat lebih bersifat kemitraan (bukan pasien cenderung jauh
seperti dokter-pasien)

4 Bersifat proaktif, tidak menunggu target datang Bersifat reaktif, umumnya menunggu target datang ke
ke tempat kerja untuk mengeluhkan masalah tempat praktik. Bila tidak ada yang datang, selesailah
mereka, namun langsung terjun ke masyarakat tugas mereka. Baginya masalah Kesehatan adalah jika
untuk mencari dan mengidentifikasi masalah adanya penyakit.
Kesehatan yang ada di masyarakat untuk
selanjutnya dilakukan tindakan yang sesuai

5 Target dilihat sebagai makhluk yang utuh, Target ditangani cenderung pada system biologis
sehingga terjadinya penyakit tidak semata manusia atau target dilihat hanya secara partial,
karena gangguan system biologi, individual, padahal manusia terdiri dari Kesehatan bio-psikologis
namun dalam konteks yang luas, aspek dan social, yang saling terlibat antara aspek satu dan
biologis, psikologis dan social-ekonomi. lainnya
Sehingga pendekatan harus holistik
Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Dunia

Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat

Periode Sebelum Periode


Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan
Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Dunia

Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat


Periode Sebelum
Ilmu Pengetahuan
Zaman Babylon, Mesir, Yunani dan Roma Abad ke-7 Abad ke-14
telah ditemukan pd zaman tersebut -Endemi wabah kolera di India Wabah Pes di
tercatat dokumen serta peraturan2 tertulis dan menyebar ke India dan China
tentang : Timur Tengah dan Eropa. Wabah tifus,
Membangun latrin dan sumur -Epidemi lepra di Mesir dan eropa Disentri, dipteri dll
Melaporkan pembangunan rumah Tahun 1340 tercatat
Melaporkan adanya binatang2 berbahaya 13 Juta meninggal
Melaporkan binatang peliharaan yang berbau
Supervisi ke RM, tempat2 prostitusi dll
Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Dunia

Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat


Periode Sebelum
Ilmu Pengetahuan

Dari catatan2 tersebut dapat dilihat bahwa masalah Kesehatan masyarakat


khususnya penyebaran penyakit-penyakit menular sudah begitu meluas,
namun upaya pemecahan masalah Kesehatan masyarakat secara komprehensif
belum dilakukan oleh orang pada zamannya.
Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Dunia

Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat


Periode
Ilmu Pengetahuan
Awal Abad ke-19 Hasil penyelidikan menerbitkan UU Awal Abad ke -20
Tahun 1832 : Endemi kolera di Inggris Peningkatan Kesehatan Masyarakat Muncul universitas
Hasil penyelidikan Chadwich : Meliputi : yang kurikulumnya
-Sanitasi masyarakat buruk -sanitasi lingkungan masyarakat membahas ttg aspek
-Sumur warga dekat got dan jamban -sanitasi lingkungan kerja Kesehatan Masyarakat
-Air limbah tidak terkontrol -sanitasi pabrik dll.
-Makanan yg dijual di pasar
dikerubung lalat dan kecoa
-Masyarakat miskin
-Bekerja 14 jam per hari dengan gaji sangat minim.
Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Indonesia

1807 : Kematian bayi tinggi


Pemerintah Belanda membuat pelatihan dukun bayi untuk persalinan

1922 – 1948 : Pes, Kolera, Cacar masuk ke Indonesia


Hasil penyelidikan oleh Hydrich (khusus di Banyumas-Purwokerto) :
-Sanitasi lingkungan buruk
-Buang tinja disembarang tempat (di kebun, di kali, di selokan bahkan pinggir jalan)
-Air minum dari kali
-Kesimpulan = masalah perilaku penduduk.
Sehingga Hydrich memulai upaya kesehatan masyarakat
yaitu mengembangkan daerah percontohan
dengan melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan.
Usaha Hydrich ini dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia.

1951 : Konsep Bandung Plan (dalam pelayanan Kesehatan, aspek kuratif-preventif tidak dapat dipisahkan)
1956 : Proyek Bekasi (percontohan pelayanan Kesehatan Masyarakat pedesaan (8 wilayah) yang
merupakan cikal bakal PUSKESMAS)
Sejarah Kesehatan Masyarakat
di Indonesia

3 Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Periode Pertama. Akhir abad ke-19 – awal abad ke-20


Usaha Kesehatan yang ada ialah Militair Geness Kundige Dienst (MGD) dan Burgelyke Geness Kundige Dienst
(BGD), yg bertujuan untuk memperluas pengobatan.

Periode Kedua. Awal abad ke-20 – tahun 1945


Dienst van de Volks Gezonheid (DVG) pengganti BGD, yg bertugas untuk menjalankan upaya2 preventif dan
kuratif. Namun saat itu, kedua upaya itu tidak berhubungan, masing-masing berjalan sendiri.

Periode Ketiga. Tahun 1945 - sekarang


Bandung Plan, yaitu konsep yang menyatukan upaya kuratif dan preventif dalam pelayanan Kesehatan masyarakat.
Dan Proyek Bekasi sehingga munculnya PUSKESMAS hingga saat ini.
Definisi
Kesehatan Masyarakat

Definisi tertua : Upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang menggagu Kesehatan

Definisi pengembangan (abad 18) : pencegahan penyakit di masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan imunisasi
(sudah ditemukan vaksin).

Definisi pengembangan (abad 19) : aplikasi dan kegiatan terpadu anatara sanitasi dan pengobatan kedokteran serta ilmu
sosial dalam mencegah penyakit yang melanda masyarakat.

Definisi Winslow 1920 (abad ke 20) - sekarang : Kesehatan Masyarakat adl ilmu dan seni dalam
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan Kesehatan;
melalui “upaya-upaya pengorganisasian masyarakat” untuk :
a. perbaikan sanitasi lingkungan,
b. pemberantasan penyakit-penyakit menular,
c. pendidikan untuk kebersihan perorangan,
d. pengorganisasian pelayanan medis, perawatan, diagnosis dini dan pengobatan,
e. pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya.
Definisi
Kesehatan Masyarakat

Hakikat Pengorganisasian Masyarakat

“menghimpun potensi masyarakat untuk melakukan upaya-upaya


preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif kesehatan mereka sendiri dengan menumbuhkan, membina dan
mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kesehatan”
Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat

ILMU
- Berawal dari dua disiplin ilmu yakni bio-medis dan ilmu social.
- Saat ini disiplin ilmu yang mendasari Kesehatan masyarakat meliputi ; ilmu kedokteran, biologi, kimia,
fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu Pendidikan, ilmu teknik, ilmu manajemen,
akuntansi dll.

“Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin”

Pilar Ilmu Kesehatan Masyarakat


 Epidemiologi
 Biostatistik
Masalah Kesehatan Masyarakat adalah
 Kesehatan Lingkungan
 Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Multi-Kausal, sehingga
 Administrasi Kebijakan Kesehatan pemecahannya harus dengan ilmu yang
 Gizi Masyarakat Multidisiplin.
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat

SENI
Seni dalam Kesehatan masyarakat adalah
bagaimana menerapakan berbagai disiplin Ilmu Kesehatan Masyarakat

Garis besar seni :


 Pendidikan Kesehatan masyarakat (promosi Kesehatan)
 Pemberantasan penyakit menular maupun tidak menular
 Perbaikan sanitasi lingkungan
 Perbaikan lingkungan pemukiman
 Pemberantasan vector
 Pelayanan KIA
 Pembinaan gizi masyarakat
 Pengawasan sanitasi public
 Pengawasan obat dan makanan-minuman
 Penguatan Kesehatan kerja
 Dan lain sebagainya
Teori
Perubahan Perilaku Kesehatan

Teori Lawrence Green


3 Faktor perubahan perilaku Kesehatan :

1. predisposing factors (personal)


usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan nilai-
nilai, dsb.

2. enabling factors (pendukung)


lingkungan fisik, ketersediaan fasilitas atau sarana-prasarana

3. reinforcing factors (pendorong)


faktor dari luar individu dapat terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku petugas kesehatan,
kelompok referensi, perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, peraturan atau norma yang ada.
Teori
Perubahan Perilaku Kesehatan

“Perubahan perilaku
merupakan tujuan utama
upaya Kesehatan Masyarakat”

“Perubahan perilaku Kesehatan


dapat diupayakan melalui
promosi Kesehatan Masyarakat
yang optimal”
to be continue….
Konsep Sehat dan Sakit

Health is a state of complete physical, mental (cognitive & emotional)


and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity.
Influenced by biomedical, social, economic and environmental factors across the life course.
The highest attainable standard of health is one of the fundamental rights
of every human being without distinction of race, religion, political belief, economic or social condition
The health of all peoples is fundamental to the attainment of
peace and security and is dependent on the fullest co-operation of individuals and States
The extension to all peoples of the benefits
of medical, psychological and related knowledge is essential to the fullest attainment of health.
Healthy development of the child is of basic importance;
the ability to live harmoniously in a changing total environment is essential to such development.
Informed opinion and active co-operation on the part of the public
are of the utmost importance in the improvement of the health of the people.
Governments have a responsibility for the health of their peoples which
can be fulfilled only by the provision of adequate health and social measures.
(WHO.int)
Konsep Sehat dan Sakit

http://p2ptm.kemkes.go.id/
Konsep Sehat dan Sakit

Sakit
Terganggunya kesehatan fisik, psikis dan social-ekonomi seseorang
sehingga membuatnya tidak produktif

Penyakit
penyakit adalah suatu kondisi abnormal tertentu,
gangguan struktur atau fungsi, yang mempengaruhi sebagian atau seluruh organisme.
Apa yang menyebabkan
terjadinya penyakit ?
Endogen KONSEP TRIAS EPIDEMIOLOGI
John Gordon dan La Richt (1950)
Agent misal ; penyakit turunan (genetic)
AGENT
Eksogen Mekanis
Fisis
Khemis
Biologis
Host Ergonomis
Karakteristik individu, Psikologis
perilaku individu, Ekonomis
perilaku keluarga, Sosialis
TIME
perilaku SDM kesehatan

Pemukiman (rumah)
Enviro Air
Sanitasi Limbah dan sampah HOST ENVIRO
Tempat umum
Tempat pengolahan & penjualan makanan
Model 1
5 Model interaksi
antara
Agen, Host dan Enviro

Model 2 Model 3

Model 4 Model 5
Apa yang menyebabkan
terjadinya penyakit ?

Penyakit terjadi dari hasil interaksi berbagai factor.


Suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab KONSEP JEJARING/ Web of causation
yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat
dari serangkaian proses sebab dan akibat.
Dengan demikian maka timbulnya penyakit
dapat dicegah atau dihentikan dengan
memotong mata rantai pada berbagai titik.
Model ini cocok untuk mencari penyakit
Mac Mohan dan Pugh (1970)
yang disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup individu.
Apa yang menyebabkan
terjadinya penyakit ?

KONSEP RODA / Wheel Theory

Penyakit terjadi disebabkan oleh


hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya,
Dan genetik merupakan factor mutlak
yang tidak dapat diinterfensi.
Trias Epidemiologi
TEORI
TERJADINY
Konsep Jejaring A
PENYAKIT
Konsep Roda

KONSEP KAUSALITAS EPIDEMIOLOGI


Riwayat alamiah
suatu Penyakit

natural history of disease


Natural history of disease refers to the time passage and progression of a disease process
in an individual over time, starting from exposure to the causal agent to the occurrence of a disease,
such as a cure or death in the absence of prevention or therapeutic treatment.
(www.cdc.gov)
Riwayat alamiah
suatu Penyakit
https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section9.html

Susceptibility Subclinical Clinical Final

Unconsciously pathological Diagnoses


changes

Recovery
Exposure onset of
(agen x host) symptoms
Disability
Death
Incubation / Latency spectrum of disease
(infectious) (chronic) (mild, severe, or fatal)

asymptomatic

as brief as long
as second as decades

Screening
Konsep Pencegahan
Penyakit
Susceptibility Subclinical Clinical Final

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


Melakukan Promosi Kesehatan Melakukan Skrining Lab. Pengobatan, rehabilitasi,
Tujuan : Tujuan : pembatasan kecacatan
mencegah atau menunda memangkas durasi Tujuan :
terjadinya kasus baru penyakit riwayat alamiah penyakit Mereduksi & mencegah disfungsi,
mencegah serangan ulang,
meringankan akibat penyakit,
dan memperpanjang hidup
to be continue….
Penyakit Menular (PM) dan
Penyakit Tidak Menular (PTM)

Penyakit Definisi Contoh


Penyakit Menular Bisa ditularkan dari satu TBC
organisme ke organisme Covid 19
lainnya HIV/AIDS
ISPA
Diare
Malaria
Demam Berdarah
Penyakit Kulit
dll.
Penyakit Tidak Menular Tidak bisa ditularkan Stroke
dari satu individu ke Kanker
individu lainnya Asma
Hipertensi
Diabetes
Obesitas
dll.
Konsep Penyebaran
Penyakit Menular

Agen memapari Agen meninggalkan reservoir menuju Host


Agent Transmission
Host Transmission
Potensial
Baru
reservoir
- Pintu masuk Mata - Pintu keluar Mata
Hidung - manusia  Carrier Hidung
Mulut - binatang  Zoonosis Mulut
Kulit - benda-benda mati Kulit
Kelamin Kelamin
- Cara masuk - Cara keluar

Direct Indirect Direct Indirect


-Orang ke orang -Udara -Orang ke orang -Udara
-Hewan ke orang -Air -Hewan ke orang -Air
-Tumbuhan ke orang -Makanan -Tumbuhan ke orang -Makanan
-Benda ke orang -Vektor -Benda ke orang -Vektor
Pencegahan
Penyakit Menular Berdasarkan Riwayat Alamiahnya

Susceptibility Subclinical Clinical Final

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier

-Melakukan Promosi Kesehatan Melakukan Skrining Lab. Pengobatan, rehabilitasi,


-Perbaikan sanitasi lingkungan Tujuan : pembatasan kecacatan
-Perbaikan status gizi masyarakat memangkas durasi Tujuan :
-Imunisasi populasi rentan riwayat alamiah penyakit Mereduksi & mencegah disfungsi,

-Desinfeksi, Sterilisasi dan mencegah serangan ulang,

pasteurisasi microorganisme meringankan akibat penyakit,


dan memperpanjang hidup
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelaporan Penyakit
Penyakit yang dilaporkan meliputi :
Sasaran tertuju langsung pada reservoir - Penyakit Karantina Cacar
Bila reservoir adl Binatang/Tumbuhan, maka Musnahkan Pes
Bila reservoir adl Manusia, maka Isolasi / Karantina Kolera

Sasaran tertuju pada cara penularan - Penyakit Wabah Tifus


Perbaikan sanitasi Disentri
Perbaikan system ventilasi dll Hepatitis
Difteri
Sasaran tertuju pada host potensial Miningitis
Penguatan imunitas Polio
Peningkatan status gizi dll Case Finding
Upaya menemukan penyebab penularan
penyakit
Penyakit
Tidak Menular

Sumber :
https://www.who.int/
news-room/fact-sheets/
detail/the-top-10-causes-
of-death
Transisi Demografi
dan Transisi Epidemiologi
https://www.litbang.kemkes.go.id/

Transisi Demografi

Bonus Demografi
Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) > Usia non-produktif ( ↓15 tahun dan ↑ 65 tahun ).
Dengan komposisi penduduk yang didominasi oleh penduduk usia kerja, Indonesia
berpeluang memaksimalkan bonus demografi dengan syarat: penduduk dalam kondisi
sehat dan produktif.

Transisi Epidemiologi
Beban Ganda Penyakit
pergeseran beban penyakit dari penyakit menular (PM) ke penyakit tidak menular (PTM).
PTM meningkat signifikan dan menjadi faktor penyebab utama kematian di Indonesia. Padahal PM belum
sepenuhnya bisa diatasi dan diselesaikan. Bahkan masih menjadi momok yang menakutkan, khususnya penyakit
HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria. Hal ini menjadikan Indonesia alami ancaman beban ganda penyakit.
Faktor Risiko (Penyebab)
Penyakit Tidak Menular Sumber :
WHO.int Noncommunicable diseases country profiles 2018

Harmful use of alcohol


Physical inactivity
Salt/sodium intake
Tobacco use
Raised blood pressure
Obesity
Air Polution
Penanggulangan

Sumber :
Policy Brief Transisi Demografi dan
Epidemiologi www.bappenas.go.id
HALEs (Health-Adjusted Life-Expectancy)
DALYs (Disability-Adjusted Life-Year)

HALE = Umur Harapan Hidup yang mempertimbangkan Kualitas Kesehatan


Ukuran Kualitas Kesehatan :
 Mobilitas  kemampuan untuk berjalan tanpa bantuan Kulitas Kesehatan (KK) yang
 Kognisi  fungsi mental, termasuk memori baik >= 90%,
buruk <=85%
 Perawatan Diri  berpakaian, makan, mandi, dan (KK 90% = Rata-rata orang di
menggunakan toilet negara tersebut kehilangan 10%
dari kesehatan penuhnya selama
 Nyeri  biasa yang membatasi fungsi tubuh hidupnya, karena sakit dan cacat)
 Suasana Hati  perubahan suasana hati yang membatasi
fungsi tubuh
 Fungsi Organ Sensorik  gangguan penglihatan atau
pendengaran yang mengganggu fungsi tubuh HALE = KK (Kualitas kesehatan) * UHH (Umur Harapan Hidup)

Contoh perhitungan :
UHH = 70 tahun, Kualitas Kesehatan = 90%  HALE = 70 x 0.9 = 63 tahun
HALEs (Health-Adjusted Life-Expectancy)
DALYs (Disability-Adjusted Life-Year)

DALY mengukur dampak penyakit tertentu dan faktor risikonya


terhadap populasi, serta memberikan ukuran keseluruhan dari status
kesehatan penduduk

Satu DALY dapat dianggap sebagai SATU TAHUN kehidupan "sehat"


yang hilang

DALY = jumlah tahun yang hilang (YLL) akibat kematian dini dan
kecacatan (YLD) dari suatu penyakit
to be continue….
Hubungan Ilmu Sosial dan Perilaku dengan
Promosi Kesehatan Masyarakat

Tujuan promosi Kesehatan Masyarakat  Perubahan perilaku kesehatan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku :

Pikiran dan Perasaan ;


Pengatahuan, Kepercayaan, Sikap, Nilai dan Orang yang berarti

Sumber Daya ;
Waktu, Dana, Budaya
Disiplin Ilmu terkait
dalam Kesehatan Masyarakat

ILMU SOSIAL dan ILMU


PERILAKU
SOSIOLOGI KESEHATAN

Adalah studi tentang perawatan Kesehatan sebagai


suatu system yang telah terlembaga dalam masyarakat,
berkaitan dengan Kesehatan atau kesakitan (illness)
dan hubungannya dengan factor-factor sosial.
(Nugraheni dkk., 2018 )
Disiplin Ilmu terkait
dalam Kesehatan Masyarakat

ANTROPOLOGI KESEHATAN

Antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau


pemahaman tentang mahluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk
fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya. (Husaini dkk., 2017)

Konsep-konsep Kebudayaan

• Kebudayaan diperoleh dari hasil belajar


• Kebudayaan Milik Bersama
• Kebudayaan sebagai Pola
• Kebudayaan Bersifat Dinamis dan Adaptif
Disiplin Ilmu terkait
dalam Kesehatan Masyarakat

PSIKOLOGI KESEHATAN

the contributions of the disciplines of psychology to the promotion and maintenan
ce of health. Masalah Kesehatan yang diakji psikologi dapat terdiri atas perilaku
maupun proses mental. (Dovidoff, 1987)

Dalam psikologi kesehatan menghadapi perilaku individu dalam konteks sosial,


maksudnya adalah dalam sektor kesehatan masyarakat, perilaku tidak dibatasi
terhadap perilaku seseorang yang berisiko, tetapi juga meliputi perilaku teman
sebaya, orang tua, profesi kesehatan, para karyawan, politikus, dan lain-lain
Disiplin Ilmu terkait
dalam Kesehatan Masyarakat

ILMU EKONOMI

EKONOMI KESEHATAN

Baik dalam perekonomian dunia, negara, daerah, komunitas


maupun perekonomian rumah tangga kita akan menjumpai
keperluan untuk mengalokasikan sumber daya ke bidang
kesehatan. Namun, sumber daya yang ada jumlahnya terbatas,
sedangkan masyarakat mempunyai bermacam-macam keperluan
sehingga terjadi persaingan untuk memperoleh alokasi sumber
daya. Bidang kesehatan harus bersaing, misalnya dengan bidang
pemenuhan keperluan sandang dan pangan, pendidikan,
Disiplin Ilmu terkait
dalam Kesehatan Masyarakat

ILMU HUKUM
HUKUM KESEHATAN

Bidang hukum merupakan suatu bidang yang erat sangkut pautnya dengan berbagai masalah 
kesehatan yang dihadapi warga masyarakat semenjak ia lahir hingga meninggal. Dalam perjal
anan hidup seseorang, kondisi kesehatan fisik maupun mentalnya sering harus dibuktikan den
gan suatu dokumen hukum bernama surat keterangan dokter dan di akhir hayat seseorang pun
 dibuktikan dengan suatu dokumen hukum lain, yaitu surat kematian.
Disiplin Ilmu terkait
dalam Kesehatan Masyarakat

ILMU POLITIK
POLITIK KESEHATAN

Kajian ilmuwan ilmu politik serta ilmuwan disiplin ilmu lain terhadap hubungan kesehatan dan politik dapa
t kita baca dalam berbagai jurnal seperti Journal of Health Politics, Policy and Law, Journal of Public Healt
h, Health Promotion International, QJM: an International Journal of Medicine. Dari berbagai tulisan di dala
mnya nampak bahwa,
disadari ataupun tidak, penanganan masalah kesehatan selalu ada dimensi politiknya.
PERUBAHAN PERILAKU

Perubahan Alami

Perubahan Terencana

Kesiapan untuk Berubah

Bantuan untuk Berubah;


Menggunakan kekuatan
Memberikan penjelasan
Berdiskusi dan Berperan Serta
Intervensi
Sasaran Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan
TUGAS KELOMPOK

Anda diminta untuk mengkaji kejadian penyakit Jantung Koroner dari beberapa aspek meliputi
Aspek sosial, budaya, psikologi, ekonomi, hukum dan politik.
Setelah itu, tentukan upaya promosi kesehatan yang sesuai bagi individu dan juga bagi
masyarakat untuk mencegah kejadian penyakit tersebut.
to be continue….
Kesehatan Lingkungan

dalam pengelolaan lingkungan

Kesehatan Lingkungan dalam mencapai keseimbangan antara lingkungan dan


manusia, sehingga terhindar dari gangguan penyakit
ilmu dan seni
mempelajari dinamaika hubungan interaktif antara penduduk dengan
lingkungannya yang berpotensi mengganggu Kesehatan masyarakat umum.
Ruang Lingkup
Kesehatan Lingkungan

1. Penyediaan air minum


2. Pengolahan air buangan dan pengendalian pencemaran air
3. Pengelolaan sampah padat
4. pencegahan/pengendalian pencemaran tanah
5. Pengendalian pencemaran udara
6. Pengendalian radiasi
7. Kesehatan lingkungan kerja
8. Pengendalian kebisingan
9. Perumahan dan pemukiman
10.Perencanaan daerah perkotaan
11. Aspek kesling dan transportasi udara, laut, darat
12.Rekreasi umum dan pariwisata
13.Tidakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi, bencana alam, perpindahan
penduduk dan emergency
Permasalahan Kesehatan berbasis Kesehatan
Lingkungan

1. Urbanisasi Penduduk  memunculkan pemukiman kumuh


2. Tempat pembuangan sampah  pencemaran udara, tanah, air dan sebagai reservoir agen dan vektor PM
3. Penyediaan air bersih  hanya sekitar 60% penduduk indonesia mendapat air bersih PDAM
4. Pencemaran udara  melebihi NAB
5. Limbah industri dan rumah tangga  penurunan kualitas air
6. Bencana alam  pengungsian
7. Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah  pemberian IMB tanpa ada studi kelayakan
Morbiditas dan Mortalitas akibat Kesehatan
Lingkungan

TB
Malalaria
DB Berkontribusi dalam
ISPA mortalitas masyarakat
Kecacingan
Diare
Upaya Peningkatan
Kualitas Lingkungan Hidup

PEMERINTAH MASYARAKAT
PEMERINTAH

Menerbitkan UU

UU No.5 Tahun 1990 ttg Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya


UU No.5 Tahun 1994 ttg Konvensi PBB Mengenai Keanekaragaman Hayati
UU No.6 Tahun 1994 ttg Konvensi PBB Mengenai Perubahan Iklim
UU No.18 Tahun 2008 ttg Pengelolaan Sampah
UU No. 19 Tahun 2009 ttg Pengesahan Konvensi Stockholm ttg Bahan Pencemar Organik yang Persistan
UU. No.32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Membentuk Badan Pengendalian Lingkungan

1991 Pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan

Tuppoksi
1. Menanggulangi kasus pencemaran (udara, tanah, air)
2. Mengawasi B3
3. Melakukan AMDAL
MASYARAKAT

1. Menjalankan program penanaman seribu pohon


2. Tidak membuang limbah ke sungai atau laut
3. Mengurangi pencemaran udara
- Menanam pohon/tanaman hias di tepi jalan
- Membangun taman kota
4. Melakukan Recycle
Tugas Diskusi Kelompok

Kasus :

Sampah pelastik di Indonesia masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Kita bisa
menemukan berbagai jenis sampah pelastik di jalanan, pemukiman, selokan, sungai bahkan laut.
Menurut anda,
1. Apakah pemerintah sudah mengatur tentang pengelolaan sampah pelastik ?
2. Jika sudah, bagaimana kelebihan dan kekurangan peraturan tersebut ?
3. Sebagai mahasiswa FKM, kebijakan apa yang akan advokasikan kepda pemerintah untuk
mengatasi permasalahan tersebut ?
to be continue….
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)

Occupational safety and health (OSH) is generally defined as the science of the
anticipation, recognition, evaluation and control of hazards arising in or from the workplace that could impair the
health and well-being of workers, taking into account the possible impact on the surrounding communities and the
general environment
( ILO )

According to WHO, occupational safety and health can be defined as a multidisciplinary


activity aiming at:

• Protection and promotion of the health of workers by eliminating occupational factors and
conditions hazardous to health and safety at work
• Enhancement of physical, mental and social well-being of workers and support for the
development and maintenance of their working capacity, as well as professional and social
development at work
• Development and promotion of sustainable work environments and work organizations
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
selanjutnya disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
(PP 50 Tahun 2012)
Permasalahan
Kesehatan Masyarakat
Berbasis K3

UNSAFE ACTION UNSAFE CONDITION


MORBIDITAS DAN MORTALITAS
DALAM K3

Each year, work-related injuries and diseases kill an


estimated 2 million people worldwide
Annually, an estimated 160 million new cases of work-
related diseases occur worldwide
( EPHTI / USAID )
including
PA KA
kejadian
respiratory and cardiovascular diseases, terjatuh, tertimpa, terjepit, tersayat,
cancer, hearing loss, tergores, tergiling dll, yang dapat
K musculoskeletal and reproductive
disorders, mental and neurological
K menimbulkan korban manusia maupun
properti
Illnesses, and psychological stress.
Interaksi dengan
Lingkungan Kerja

Lingkungan Kerja adalah


Semua yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi kinerja/performance (proses dan hasil).
Cakupan lingkungan kerja :

Fisik
FISIKA Pencahayaan, Temperatur, Sirkulasi, Kelembaban, Kebisingan, Getaran, dll
KIMIA B3 padat, cair atau gas yang bersifat iritan, korosif, mudah terbakar/meledak, dll
BIOLOGI Microorganisme, Binatang buas, binatang berbisa, manusia dll
ERGONOMI Postur janggal, Manual handling, Gerakan repetitive, Display tempat kerja dll

Non-Fisik
PSIKOSOSIAL Suara, Tatawarna, Dekorasi, Beban kerja, Relasi, Dinamika dll

POTENSI BAHAYA K3 berdasarkan lingkungan kerja


Penilaian Risiko

HIRADC
Hazard Identification, Risk Assesment, Determinan Control
Isu Terkini K3

Experiences of migrant workers during


COVID-19 in ASEAN countries:

COVID-19-related stress
Due to
Job retention and job loss
Loss of wages

( ILO )
to be continue….
Biostatistik dan Informasi Kesehatan dalam
Kesehatan Masyarakat

Statistik secara sempit  DATA


Statistik secara luas  ALAT untuk analisis dan membuat keputusan

Ilmu Statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara membukukan kejadian-kejadian
yang berhubungan dengan masa secara teratur
(DR. Vorijin Stuart)
Statistik adalah suatu pernyataan jumlah atau keterangan berbentuk angka yang baik dan benar
dari keadaan yang timbul dalam manyarakat
Digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas dan menyajikan data penyelidikan.
Statistik dalam Kesehatan
masyarakat adalah
BIOSTATISTIK

Data statisitk tentang demografi, fertilitas, mortalitas, morbiditas, perkawinan,


perceraian, keguguran dll
Manfaat Biostatistik
dalam Kesehatan Masyarakat

 Memberikan gambaran tentang keadaan Kesehatan masyarakat


 Sebagai perbandingan keadaan Kesehatan
 Membantu mendiagnosis penyakit pada masyarakat
 Pemecahan masalah Kesehatan serta menentukan prioritas program Kesehatan
 Memberi kemungkinan memngembangkan perUUan dan peraturan-peraturan program Kesehatan
 Menentukan kebutuhan-kebutuhan di lapangan Kesehatan yang sudah atau belum dipenuhi
 Menarik perhatian masyarakat dan pemerintah untuk usaha-usaha kesehatan
Statistik dalam
Penyelenggaraan Usaha
Kesehatan Masyarakat
Statistik mengenai ukuran Kesehatan Masyarakat, misalnya :
- Fertilitas
- Mortalitas
- Morbiditas
- Kesehatan Lingkungan

Statistik mengenai fasilitas dan SDM Kesehatan, misalnya :


- RS, Puskesmas
- Laboratorium
- Balai KIA
- Jumlah tenaga Kesehatan dll

Statistik tentang kegitan Kesehatan masyarakat misalnya :


- Imunisasi
- Vaksinasi
Angka Kelahiran

Kelahiran yang dimaksud adalah “kelahiran hidup (foetus)”


yaitu kelahiran sempurna dari Rahim ibu yang memberikan tanda-tanda bergerak, nadi berdenyut,
otot-otot tak sadar bergerak, tali pusar berdenyut.

Angka kelahiran bermaksud untuk memberi ukuran tentang percepatan pertambahan jiwa akibat
kelahiran hidup. Kelahiran mati tidak dihitung

Cara menghitungnya :

Banyaknya kelahiran hidup dalam suatu jangka waktu


X 1000 ‰
Jumlah penduduk pada pertengahan waktu itu
Angka Kematian

Kematian yang dimaksud adalah orang yang pernah hidup, kemudian mati.

Angka kematian bermaksud untuk memberi ukuran tentang kematian pada suatu jangka waktu
tertentu agar dapat menaksir keadaan Kesehatan masyarakat atau keadaan hidup penduduk.

Cara menghitungnya :

Banyaknya kematian dalam suatu jangka waktu


X 1000 ‰
Jumlah penduduk pada pertengahan waktu itu
Angka Sisa Kelahiran

Sisa kelahiran yang dimaksud adalah jumlah angka kelahiran dikurangi jumlah angka kematian

Angka sisa kelahiran bermaksud untuk menentukan pertambahan penduduk dalam suatu jangka
waktu, misalnya 5 tahun mendatang

Cara menghitungnya :

Banyaknya kelahiran dikurangi banyaknya kematian dalam suatu jangka waktu


X 1000 ‰
Jumlah penduduk pada pertengahan waktu itu
Angka Kematian Bayi

Bayi yang dimaksud adalah anak yang pernah dilahirkan hidup dan usianya kurang dari 1 tahun. Atau
Angka Kematian Neonatal (meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan). Kelahiran mati tidak
dihitung.

Angka kematian bayi bermaksud untuk mengukur kematian diantara bayi akibat berbgai macam
kejadian/kasus.

Cara menghitungnya :

Jumlah kematian bayi


X 1000 ‰
Jumlah kelahiran hidup bayi
Angka Kelahiran Mati

Kelahiran mati dimaksud adalah anak yang telah sempurna dilahirkan saat usia kehamilan ≥ 28
minggu dan tidak memberikan tanda-tanda kehidupan.

Jika kematian bayi dibawah usia kehamilan 28 minggu maka disebut dengan abortus / keguguran.

Angka Kelahiran Mati bermaksud untuk mengukur banyaknya kematian bayi sewaktu dalam
kandungan.

Cara menghitungnya :

Banyaknya kelahiran mati


X 1000 ‰
Banyaknya lahir hidup + lahir mati
Angka Kelahiran Mati

Kelahiran mati dimaksud adalah anak yang telah sempurna dilahirkan saat usia kehamilan ≥ 28
minggu dan tidak memberikan tanda-tanda kehidupan.

Jika kematian bayi dibawah usia kehamilan 28 minggu maka disebut dengan abortus / keguguran.

Angka Kelahiran Mati bermaksud untuk mengukur banyaknya kematian bayi sewaktu dalam
kandungan.

Cara menghitungnya :

Banyaknya kelahiran mati


X 1000 ‰
Banyaknya lahir hidup + lahir mati
Angka Kematian Obstetrik

Kematian obstetric yang dimaksud adalah jumlah lahir mati dan kematian bayi yang usianya kurang
dari 1 minggu

Cara menghitungnya :

Jumlah kelahiran hidup + lahir mati


X 1000 ‰
Jumlah kematian obstetrik
Angka Kematian Pediatrik

Kematian pediatri yang dimaksud adalah jumlah kematian bayi yang usianya lebih dari 1 minggu

Cara menghitungnya :

Banyaknya kematian pediatri


X 1000 ‰
Angka Kelahiran Hidup
Angka Kematian Bersalin

Kematian bersalin yang dimaksud adalah kematian seorang ibu dalam jangka waktu 14 hari setelah
melahirkan anak.

Cara menghitungnya :

Banyaknya kematian bersalin


X 1000 ‰
Angka Kelahiran Hidup + Kelahiran mati
Angka Kesakitan

Terbagi dua :
1. Incidence Morbidity Rate, yaitu jumlah penderita baru dari suatu penyakit yang dilaporkan dalam
suatu jangka waktu (1 tahun), dibagi dengan penduduk pada pertengahn waktu itu. Cara
menghitungnya :

Jumlah pendrita baru


X 1000 ‰
Jumlah penduduk pada pertengahan waktu

2. Prevalence Morbidity Rate, yaitu jumlah penderita baru dan lama dari suatu penyakit yang
dilaporkan dibagi dengan penduduk pada pertengahan waktu itu. Cara menghitungnya :

Jumlah pendrita baru + penderita lama


X 1000 ‰
Jumlah penduduk pada pertengahan waktu
Penyajian data biostatistik

Penyajian data statistic dapat menggunakan :


1. Gambar
2. Diagram
3. Grafik

Penyajian data biostatistik berguna sebagai informasi kesehatan


TUGAS Kelompok

Masalah Kesehatan terkait morbiditas dan mortalitas di Indonesia


-Statistiknya berapa ?
-Dampak + dan - dari statistik tersebut apa ?
-Intervensi “Kesehatan masyarakat” yang dibutuhkan apa ?
to be continue….
Profesi dan Tenaga Kesehatan

Pelajari tentang
UU, PP, Perpres, Permenkes
yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai