Anda di halaman 1dari 25

IKM PERTEMUAN 1

KONSEP DASAR KESEHATAN MASYARAKAT


1.1. Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat
Dainur, 1995 :
Primitive concept (Era Kesehatan Empirik, Sbl Tahun 1850)
Pemeliharaan kesehatan berdasarkan kepercayaan bahwa penyakit adalah kutukan Tuhan dan
pengobatan dengan cara kuno/tradisional.
Basic Science Era (Era Ilmu Dasar, Tahun 1850 – 1900)
Penemuan-penemuan baru serta obat-obatan oleh pelopor ilmu kedokteran modern.
Clinical Science Era (Era Ilmu Klinik, Tahun 1900 – 1950)
Penyempurnaan sistem kuratif, namun sasaran masih terbatas pada individu sakit saja.
Public Health Era (Era Kesmas, Tahun 1950 – Sekarang)
Pengobatan dan perawatan kedokteran yg semula berorientasi klinis berubah menjadi orientasi
masyarakat. Dirintis Edwin Chadwick dan dilanjutkan oleh Winslow.
Seiring perkembangan, berikut adalah Tokoh Emas Kesehatan Masyarakat di Dunia :

 Hippocrates (460-370 SM) : bapak ilmu kedokteran


 Anthony Van Leewenhoek (1632-1723) : mikroskop berlensa satu dan menemukan protozoa dan
spermatozoa
 John Snow (1813-1912) : ahli epidemiologi
 Louis Pasteur (1827 – 1912) : penggunaan antiseptik
 Carlos Juan Finlay (1933 – 1915) : penemu penyebab demam kuning
 Robert Koch (1843-1910) : ahli bakteriologi kedokteran modern (penemu kuman penyebab
antraks, tb, kolera)
 Paul Ehrlich (1854-1915) : penemu obat anti sifilis
1.2. Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Notoatmodjo, 2003
Waktu Perkembangan

Upaya kesmas untuk pemberantasan Cacar dan Kolera oleh pemerintahan


Abad ke-16
Belanda

Upaya penurunan angka kematian bayi dengan pelatihan dukun bayi


Tahun 1807
(Jendral Daendels)
Berdirinya Lab kedokteran di Bandung, Medan, Semarang,Surabaya,
Tahun 1888
Yogyakarta untuk dukung pemberantasan penyakit
Hydrich (petugas kes Belanda) : mengembangkan daerah percontohan
Tahun 1925
dengan penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas.
Tahun 1927 STOVIA – Sekolah Kedokteran – FKUI (1947)

Waktu Perkembangan

Tahun 1930 Pendaftaran dukun bayi – penolong dan perawatan persalinan


Program Pemberantasan PES (epidemi) dgn penyemprotan DDT dan
Tahun 1935
vaksinasi masal

Konsep Bandung (dr. Y. Leimena & dr. Patah) : aspek kuratif dan preventif
Tahun 1951
tidak bisa dipisahkan dalam kesmas.

Tahun 1952 Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan

Proyek Bekasi (dr. Y. Sulianti) : model pengembangan kesmas & pusat


Tahun 1956
pelatihan.

Tahun 1967 Seminar program kesmas, disepakati sistem puskesmas tipe A,B,C

Waktu Perkembangan

Rapat Kerja Kesehatan Nasional


Tahun 1968
sistem pelayanan terpadu : Puskesmas

2 Sistem Puskesmas : A dan B


Tahun 1969
Mulai Puskesmas disejumlah kecamatan

Satu tipe Puskesmas, dikepalai dokter dengan 3 stratifikasi (baik, rata-rata,


Tahun 1979 standar). Mulai Micro planning (perencanaan) dan Lokmin
(pengorganisasian keg dan pengembangan kerjasama tim)

Program Paket Terpadu kesehatan dan KB di Puskesmas (KIA, KB, Gizi,


Tahun 1984
Penanggulangan Diare, Imunisasi)

Awal tahun Puskesmas : kesatuan organisasi kesehatan fungsional yg juga


1990-an memberdayaan peran serta masyarakat.
Barton dalam Effendy, 1998 membagi 4 tingkat perkembangan kesehatan di Indonesia, sbb

Tingkat I Pelaksanaan kesmas dilakukan melalui cara-cara pengobatan di klinik

Pelaksanaan kesmas diperluas di Poliklinik, BKIA, RS.


Tingkat II
Selain upaya kuratif, dikembangkan upaya preventif

Dikembangkan berbagai usaha pokok kesehatan (basic health service)


Tingkat III secara bersamaan dan dikoordinasikan secara menyeluruh : Pelayanan
kesehatan terintegrasi.

Pelaksanaan kesmas sudah berorientasi secara lintas sektoral dan


Tingkat IV
multidisiplin.
1.3. Definisi, Ruang Lingkup dan Tujuan IKM
Winslow (1920), kesmas adalah suatu ilmu & seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan fisik dan mental melalui pengorganisasian potensi yg ada dalam masyarakat
untuk mencapai :
1.Perbaikan sanitasi lingkungan
2.Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3.Pendidikan untuk kebersihan perorangan (PH)
4.Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatanuntuk diagnosis dini, pencegahan dan
pengobatan serta
5.Pengembangan mekanisme sosial yg akan mendorong setiap individu di masy untuk memelihara
kesehatannya dlm setiap perilaku kehidupan sehari-hari.
Ikatan Dokter Amerika (1948) :
Kesmas adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Unsur Ilmu Kedokteran Ilmu KesehatanMasyarakat

Obyek/sasaran Individu (pasien/individu sakit) Masyarakat(Masyarakatsehat)

Fokus pelayanan Kuratif dan rehabilitatif Promotif dan preventif

Tingkat keberhasilanSembuh penyakitnya Kesejahteraanmasyarakat meningkat

Indikator kesehatan Bebas penyakit, tidakcacat, produktifMortalitas, Morbiditas, AKB, AKI

Ruang lingkup kegiatan kesmas :


Promotif (peningkatan kesehatan)
Preventif (pencegahan penyakit)
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Tujuan Kesmas :

Agar setiap individu dalam masyarakat dapatmencapai derajat kesehatan yang optimal
(jasmani, rohani dan sosial) dan diharapkanberumur panjang dan lebih produktif
1.4. Prinsip Kesehatan Masyarakat
 Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan (kuratif)
 Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan
berhasil baik.
 Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek)
 Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
 Mengutamakan masalah-masalah kesehatankemasyarakatan dari pada kesehatan perorangan
Usaha-usaha Kesmas

Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai dasar
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
1.Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
2.Kesehatan ibu dan anak.
3.Hygiene dan sanitasi lingkungan.
4.Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
5.Pengumpulan data – data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan)
6.Perawatan kesehatan masyarakat.
Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
1.Keturunan : adanya risiko penyakit akibat keturunan,seperti diabetes, asma, dll.
2.Pelayanan kesehatan : ada tidaknya fasyankes,keterjangkauan, pembiayaan, program pelayanan
3.Perilaku : dipengaruhi kebiasaan, kebudayaan, adatistiadat, kepercayaan
4.Lingkungan : fisik (sampah,
air, udara, tanah, perumahan),sosial (hasil interaksi antara manusia dengan manusialain : kebudayaan,
pendidikan, ekonomi, dsb.)
1.6. Sasaran Kesehatan Masyarakat
Sasaran kesmas sesuai dengan lingkup kesmas :

 Promotif : kelompok masyarakat sehat


 Preventif : kelompok orang dengan risiko tinggi
 Kuratif : kelompok orang sakit (pasien)
 Rehabilitatif : kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit.

IKM PERTEMUAN 2
KONSEP SAKIT DAN SEHAT
2.1. Konsep Sehat
Konsep “sehat” ditinjau dari sudut pandang beda:
Konsep “sehat” dilihat dari sudut fisik secara individu à seseorang dikatakan sehat bila semua organ
tubuh dapat berfungsi dlm batas² normal sesuai dgn umur, JK.
Konsep “sehat” dilihat dari sudut ekologi àsehat berarti proses penyesuaian antara individu dgn
lingkungannya. Berjalan terus menerus & berubah-ubah ssi dgn perubahan lingkungan yg mengubah
keseimbangan ekologi & unk mempertahankan kesehatannya (menyesuaikan lingk)
Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas.
Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan
dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu
(WHO, 1974).
SEHAT suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan
2.2. Dimensi Kesehatan
1.Dimensi fisik à scr umum, manusia dlmdimensi ini mampu mempraktikan gaya hidup yg positif.
Kemampuan fisik menjaga nutrisi tetap adekuat, hidup sehat

2.Dimensi sosial à kemampuan berinteraksi secara baik dengan sesama & lingkungannya, dpt menjaga &
mengembangkan keakraban individu, & dptmenghargai serta toleran terhadap setiap pendapat &
kepercayaan yg berbeda

3.Dimensi emosional à kemampuan stressdan mengekspresikan emosinya yang dapat di terima oleh
orang lain. Bertanggung jawab, menyamaikanperasaannya, menerima kekurangan orang lain

4.Dimensi intelektual à Kemampuan belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar personal,
keluarga, dangpengembangan karier. Usaha untuk secara terus-menerus tumbuh dan belajar.

5.Dimensi spiritual à Percaya adanya dzatyang mengatur alam semesta (KonsepKetuhanan)


2.3. Faktor yang mempengaruhi kesehatan
Untuk mewujudkan keadaan sehat, ada empat determinan utama yang perlu diperhatikan (Blum, 1974):

1.Perilaku
Kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari yang diperlihatkan seseorang
2.Lingkungan
Keadaan sekitar dalam bentuk lingkungan fisik dan lingkungan non fisik yang berinteraksi dan
mempengaruhi kesehatan seseorang
3.Pelayanan kesehatan
Akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
4.Keturunan
Kualitas dan kuantitas genetik yang bersifat diturunkan

Keyakinan Sehat
1.Faktor Internal

a.Tahap Perkembangan
b.Pendidikan atau tingkat pengetahuan
c.Spiritual
d.Emosional
2. Faktor Eksternal
a.Praktek Keluarga
b.Sosio-ekonomi
c.Latar Belakang Budaya
sehat adalah keadaan dinamis yg berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu
terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal & eksternalnya untuk mempertahankan
keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, & spiritual yang sehat.
Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi ygada mengalami
perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
2.4. Konsep Sakit
Perkins (1937): Suatu Keadaan yg tdk menyenangkan yg menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan aktifitassehari-hari, baik aktifitas jasmani,rohani, dan sosial.
WHO (1974): Suatu keadaan tdk seimbang/ sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial,
psikologis & bukan hanya mengalami kesakitan tapi juga kecacatan
Konsep ‘sakit’ merupakan proses yg dinamis & bersifat relatif atau penyimpangan dari keadaan optimal,
belum ada batasan jelas. Misalnya ada 2 orang terkena infeksi sama, seorang dapat menjadi sakit,
timbul gejala & membutuhkan pengobatan, yang seorang lagi tidak menjadi sakit.

Batasan tentang ‘Penyakit’àadalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme unk bereaksi scr
cepat thd rangsang atau tekanan shg timbul gangg pd fx atau struktur dr bag. organ atau sistem dr tubuh
(Gold Medical Dictionary)
Penyakit adalah suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu
perjalanannya (Van Dale’s Groot Woordenboek der Nederlandse Tall)

Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh
Penyakit adalah suatu keadaan terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada
dalam keadaan tidak normal

Secara biologis : Penyakit adalah gangguan faal tubuh serta /atau gangguan psikis /mental atau
gangguan tingkah laku.

Hipocrates à timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan ygmeliputi air, udara, tanah,
cuaca dsb

Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yg mengalami pembusukan, sehingga


menyebabkan pengotoran udara & lingkungan sekitar

Terjadinya penyakit krna jasad renik

Teori imunitas & hormonal


2.5. Model Timbulnya Penyakit
•Single Causation (penyebab tunggal)
•Multiple Causation (penyebab majemuk)
•Dgn perkembangan penyakit : singlecausation à Multiple Causation
MODEL MULTIPLE CAUSATION
1.Model segitiga epidemiologi (Gordon dan Le Rich, 1950)
2.Model jaring-jaring sebab akibat (MacMahon dan Pugh,1970)
3.Model Roda (Mausner dan Kramer,1985)
2.7. Segitiga Epidemiologi
Timbulnya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh :
•Pejamu (host)
•Bibit penyakit (agent)
•Lingkungan (enviroment)
Gordon berpendapat
•Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent & host
•Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami & karakteristik agent dan host (baik individu atau
kelompok)
•Karakteristik agent & host akan mengadakan interaksi, dlm interaksi tersebut akan berhubungan
langsung pd keadaan alami dari lingkungan
2.8. Model Sebab Akibat
Dalam menimbulkan penyakit peranan faktor-faktor dalam menimbulkan suatu penyakit tidak pernah
tergantung pada suatu faktor penyebab saja tetapi tergantung kepada sejumlah faktor dalam rangkaian
kausalitas sebelumnya bagaikan jaring penyebab
•Agent tidak kelihatan dengan jelas
•Faktor host sering disebut faktur intrinsic
•Faktor lingkungan disebut sebagai factor ekstrinsik
•Host merupakan pusat roda dan genetic sebagai intinya
•Host dikelilingi oleh factor lingkungan
IKM PERTEMUAN 3
KONSEP PENCEGAHAN PENYAKIT
3.1. Pencegahan
•Pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atautindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi.
•Prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukanuntuk mencegah terjadinya gangguan, kerusa
kan, ataukerugian bagi seseorang atau masyarakat.
•Konsep pencegahan adalah suatu bentuk upaya sosial untukpromosi, melindungi, dan mempertahanka
n kesehatan padasuatu populasi tertentu (National Public Health Partnership, 2006).
•Pencegahan penyakit adalah Tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, memba
smi, mengeliminasi penyakit dankecacatanm dgn menerapkan sebuah atau sejumlahintervensi yg telah d
ibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001)
3.3. Pencegahan Primordial
•Untuk meningkatkan dan memelihara kondisi yangmeminimalkan efek negative bagi kesehatan.
•suatu upaya untuk melakukan pencegahan terhadapmunculnya berbagai faktor risiko.
•Pencegahan primordial yang efektif memerlukanadanya peraturan yang ketat dari pemerintah.
•Target: populasi, kelompok terseleksi.
•Pencegahan primordial yang efektif memerlukan adanyaperaturan yang ketat daripemerintah
•Pencegahan awal diarahkan pada mempertahankan kondisi dasar/status kesehatan masy yg bersifat
positif

Contoh :
Penyakit jantung Koroner
- Pengendalian rokok
Polusi Udara
- Penetapan ambang batas

Memelihara dan mempertahankan gaya hidup yang sudahada dan benar dalam masyarakat. Agar
dapat mencegahmeningkatnya resiko terhadap penyakit tertentu.
Mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat ataumencegah generasi yang sedang tumbuh un
tuk tidak meniruatau melakukan kebiasaan hidup yang
dapat menimbulkanresiko terhadap berbagai penyakit.
Melakukan modifikasi, penyesuaian terhadap resiko yang ada atau berlangsung dalam masyarakat.
3.4. Pencegahan Primer
•Pencegahan primer ini merupakan upaya agarmasyarakat yang berada dalam keadaan sehat tidakjatuh
dalam keadaan sakit, melalui usahamengontrol dan mengatasi factor resiko dengansasaran utamanya ad
alah orang sehat melaluipromosi kesehatan.
•untuk membatasi timbulnya penyakit denganmengendalikan penyebab spesifik dan faktor risiko.
•Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode pre-
patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadiproses penyakit
•Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan caramengendalikan penyebab penyakit dan faktorrisikony
a
•Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent – host - environment”
•Terdiri dari:
1.Health promotion
2.Specific protection
•Dilakukan melalui 2 strategi: populasidan individu

HEALTH PROMOTION

- Kampanye kesadaran masyarakat


- Promosi kesehatan
- Pendidikan kesehatan masyarakat ( health education )
- Peningkatan gizi
- Pengamatan tumbuh kembang
- Pengadaan rumah sehat
- Penyelenggaraan hiburan sehat
- Konsultasi perkawinan
- Pendidikan sex
- Pengendalian lingkungan
GENERAL AND SPECIFIC PROTECTION ( PERLINDUNGAN KHUSUS DAN UMUM )
•Merupakan usaha atau upaya kesehatan untuk memberikanpelindungan secara khusus dan umum yang
diberikan kepadapenjamu atau penyebab untuk meningkatkan daya tahan tubuh ataumengurangi resiko
terhadap penyakit tertentu yang meliputi,:
- Imunisasi
- Hygiene perorangan
- Perlindungan diri dari lingkungan
- Perlindungan diri dari kecelakaan
- Kesehatan kerja
- Perlindungan diri dari carcinogen, foxin, dan allergen
- Pengendalian sumber-sumber pencemaran
3.5. Pencegahan Sekunder
•Pencegahan tingkat kedua ini ditujukan kepadamasyarakat yang dalam keadaan sakit, merekayang tera
ncam akan menderita penyakit tertentu.
•Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberianpengobatan yang tepat.
•Ex: Hipertensi, kanker payudara.

Ditujukan pada awal sakit atau yang terancam sakit


Tujuan:
- Mencegah meluasnya penyakit
- Menghentikan proses penyakit
- Mencegah komplikasi
3.6. Pencegahan Tersier
•Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periodepatogenesis) dengan tujua
n untuk mencegahcacat dan mengembalikan penderita ke status sehat
•Tujuan: menurunkan kelemahan dankecacatan, memperkecil penderitaandan membantu penderita-
penderitauntuk melakukan penyesuaianterhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi
•Terdiri dari:
1.Disability limitation
2.Rehabilitation
•Upaya pencegahan tingkat ketiga atau rehabilitasimerupakan upaya pemulihan masyarakat yang setela
hsembuh dari sakit dan mengalami kecacatan untukmencegah bertambah beratnya penyakit atau mence
gahterjadinya kecacatan lebih lanjut melalui aspek medis, dansocial diterapkan melalui PHN ( Public
Health Nursing ).
•Rehabilitasi merupakan usaha pengembalian fungsi fisik,psikologi, dan social seoptimal mungkin yang m
eliputirehabilitas fisik / medis, rehabilitasi mental, rehabilitasisocial, sehingga setiap individu dapat menj
adi anggotamasyarakat yang produktif dan berdaya guna.
•Pencegahan ini dapat dilakukan melalui :
- Perawatan rumah jompo
- Memberikan keterampilan bagi penderitacacat
- Membentuk perkumpulan bagi orang-orang yang mengalami cacat tertentu.
3.7. Contoh Kasus
PRIMARY PREVENTION
•Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya agar
orang sehat tetap sehat atau mencegah orang sehat menjadisakit. Pencegahan primer merupakan hal ya
ng paling penting, terutama dalam merubah perilaku.
•KIE
(komunikasi, informasi dan edukasi), yaitumemberikan informasi kepada kelompok risiko tinggibagaiman
a pola penyebaran virus AIDS (HIV), sehinggadapat diketahui langkah-langkah pencegahannya.
•EX: Pola penyebaran Virus HIV/AIDS

SECONDARY PREVENTION
•Pengobatan pada ODHA untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
1.Pengobatan suportif yaitu pengobatan untuk meningkatkan keadaanumum penderita. Pengobatan ini t
erdiri dari pemberian gizi yangbaik, obat simptomatik dan pemberian vitamin.
2.Pengobatan infeksi opurtunistik merupakan pengobatan untukmengatasi berbagai penyakit infeksi dan
kanker yang menyertaiinfeksi HIV/AIDS.
3.Pengobatan antiretroviral (ARV), ARV bekerja langsung menghambatenzim reverse
transcriptase atau menghambat kinerja enzimprotease. Pengobatan ARV terbukti bermanfaat memperba
ikikualitas hidup, menjadikan infeksi opurtunistik menjadi jarang danlebih mudah diatasi sehingga menek
an morbiditas dan mortalitasdini, tetapi ARV belum dapat menyembuhkan pasien HIV/AIDS ataupun me
mbunuh HIV.
TERTIARY PREVENTION
•ODHA perlu diberikan dukungan berupa dukungan psikososial agar penderita dapat melakukan aktivitas
seperti semula/seoptimal mungkin.
•1. Memperbolehkannya untuk membicarakan hal-hal tertentu dan mengungkapkanperasaannya.
•2. Membangkitkan harga dirinya dengan melihat keberhasilan hidupnya atau mengenangmasa lalu yang
indah.
•3. Menerima perasaan marah, sedih, atau emosi dan reaksi lainnya.
•4. Mengajarkan pada keluarga untuk mengambil hikmah,
dapat mengendalikan diri dantidak menyalahkan diri atau orang lain.
•5. Selain itu perlu diberikan perawatan paliatif (bagi pasien yang tidak dapat disembuhkanatau sedang d
alam tahap terminal)
yang mencakup, pemberian kenyamanan (sepertirelaksasi dan distraksi, menjaga pasien tetap bersih dan
kering, memberi toleransimaksimal terhadap permintaan pasien atau keluarga), pengelolaan nyeri (bisa
dilakukandengan teknik relaksasi, pemijatan, distraksi, meditasi, maupun pengobatan antinyeri),persiapa
n menjelang kematian meliputi penjelasan yang memadai tentang keadaanpenderita, dan bantuan mem
persiapkan pemakaman.
IKM PERTEMUAN 4
PILAR PILAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4.1. Pengertian IKM
Winslow
(1920), kesmas adalah suatu ilmu & seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental melaluipengorganisasian potensi yg ada dalam masyarakat untuk mencapai :
○Perbaikan sanitasi lingkungan
○Pemberantasan penyakit-penyakit menular
○Pendidikan untuk kebersihan perorangan (PH)
○Pengorganisasian pelayanan-
pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini, pencegahan dan pengobatan serta
○Pengembangan mekanisme sosial yg akan mendorong setiap individu di masyuntuk memelihara keseha
tannya dlm setiap perilaku kehidupan sehari-hari.
Ikatan Dokter Amerika (1948) :
Kesmas adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkankesehatan masyarakat melalui u
saha-usaha pengorganisasian masyarakat.
4.2. Ruang Lingkup IKM
Promotif (peningkatan kesehatan)
Preventif (pencegahan penyakit)
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
4.3. Prinsip-Prinsip IKM
○Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan(kuratif).
○Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-
cara yang ringan biaya dan berhasil baik.
○MeniOkberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran(obyek).
○Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
○Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari padakesehatan perorangan.
4.4. Azas-Azas IKM
Unsur Ilmu
Kedokteran
○Ilmu Kesehatan Masyarakat

Obyek/Sasaran
○Individu (Pasien/Individu sakit)
○Masyarakat (Masyarakat Sehat)

Fokus Pelayanan
○KuraOf dan Rehabilitatif
○PromoOf dan preventif

Tingkat Keberhasilan
○Sembuh penyakitnya
○Kesejahteraan masyarakat meningkat
Indikator kesehatan
○Bebas penyakit, tidak cacat, produktif
○Mortalitas, Morbiditas, AKB, AKI
4.5. Maksud dan Tujuan IKM
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatdengan konsep Promotif da
n Preventif
Ilmu dan keterampilan untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup, memeliharakesehatan ja
smanidan rohani dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisir untukpenyehatan lingkungan, pember
antasan penyakit menular, pendidikan setiap orang dalamprinsip-prinsip kesehatan perorangan.

Menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark,


1958) Kesehatan Masyarakatadalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningka
tkankesehatan fisik danmental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untukmeningkat
kan sanitasilingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentangkebersihan perorangan
, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk mendeteksidini, pencegahan penyakit danpe
ngembangan aspek sosial,
yang akan mendukung agar setiaporang di masyarakat mempunyaistandar kehidupan yang kuat untuk m
enjaga kesehatannya
4.6. Cabang Ilmu IKM
Administrasi Kebijakan Kesehatan

Tujuan pendidikan : Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan


(AKK) adalahmahasiswa mampu memahami konsep, prinsip, komponen, masalah dan pemecahannya di
dalam administrasi, manajemen, organisasi dan kebijakannya. Mahasiswa mampu menjadi pengelola, pel
aksana, peneliti dan pendidik di bidang manajemen pelayanan kesehatan dalam organisasi kesehatan pe
merintahmaupun penyelenggara pelayanan kesehatan swasta.

Peluang kerja peminatan AKK, antara lain: Rumah Sakit, KementerianKesehatan, Dinas Kesehatan,
BPJS/Lembaga Asuransi Kesehatan Swasta, Lembaga Riset dan Puskesmas.

Epidemiologi

Tujuan pendidikan peminatan epidemiologi adalah mahasiswa mampu menjadipengelola, pelaksana, pen
eliti, pendidik,
dan pengembang di bidang pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam rangka penin
gkatan derajatkesehatan masyarakat.

Peluang kerja peminatan Epidemiologi, antara lain: Rumah Sakit, KementerianKesehatan, Dinas Kesehata
n dan Laboratorium Riset.

Kesehatan Reproduksi

Tujuan pendidikan peminatan kesehatan reproduksi adalah mahasiswa mampumenerapkan prinsip-


prinsip kesehatan reproduksi dalam kesehatan masyarakatdan mampu berpikir secara empiris serta ma
mpu mendiagnosa masalahkesehatan reproduksi di masyarakat.

Peluang kerja peminatan Kesehatan Reproduksi, antara lain: Rumah Sakit/RSIA,Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan, BKKBN, PKBI dan LembagaSwadaya Masyarakat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tujuan pendidikan peminatan keselamatan & kesehatan kerja adalah mahasiswamampu memahami sem
ua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metodekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mu
ngkin dapat menyebabkanpenyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Mahasiswa mampume
njadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)perusahaan.

Peluang kerja peminatan K3, antara lain: Laboratorium Hiperkes, Industri/Perusahaan, Rumah Sakit, Kem
enterian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.

Promosi Kesehatan

Tujuan pendidikan peminatan promosi kesehatan adalah mahasiswa mampumenjadi innovator,


motivator dan dinamisator dalam upaya kesehatanmasyarakat.

Peluang kerja peminatan Promosi Kesehatan, antara lain: Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Dinas Ke
sehatan, Bapelkes dan badan kesehatan lain.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tujuan pendidikan peminatan keselamatan & kesehatan kerja adalah mahasiswamampu memahami sem
ua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metodekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mu
ngkin dapat menyebabkanpenyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Mahasiswa mampume
njadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)perusahaan.

Peluang kerja peminatan K3, antara lain: Laboratorium Hiperkes, Industri/Perusahaan, Rumah Sakit, Kem
enterian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.

Biostatistik dan SIK

Tujuan pendidikan peminatan biostatistik dan SIK adalah mahasiswa mampuberpikir dan bertindak deng
an pendekatan empiris, sehingga dapat mendiagnosakesehatan masyarakat dan manajemen kesehatan
menjadi informasi kesehatan.

Peluang kerja peminatan Biostatistik dan SIK, antara lain: Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Dinas Ke
sehatan, Lembaga Riset dan LSM lain.

Kesehatan Lingkungan

Tujuan pendidikan peminatan kesehatan lingkungan adalah mahasiswa mampumemahami faktor-


faktor yang berhubungan dengan kebutuhan, pengolahan danpengelolaan lingkungan yang meliputi air b
ersih,
air kotor, sampah, pemukiman, institusi dan lingkungan secara umum. Untuk meningkatkan kualitas lingk
ungandan menghindarkan terjadinya penyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatanlainnya karena kond
isi lingkungan.

Peluang kerja peminatan Kesehatan Lingkungan, antara lain: Dinas LingkunganHidup, Kementerian Keseh
atan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Industri/Perusahaan, Konsultan AMDAL dan Kantor Kesehatan Pela
buhan.
IKM PERTEMUAN 5
Biostatistika dalam Kesehatan Masyarakat
5.1. Pengertian Statistik
Pengertian Statistik UU RI No.7 th 1960
༝Keterangan berupa angka yang memberikan gambaranyang wajar dari seluruh ciri-
ciri kegiatan atau keadaanmasyarakat Indonesia

༝Statistika diartikan sbg metode atau alat bantu untukmengembangkan ilmu pengetahuan melalui aktivit
asberupa pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisisdata yg dilanjutkan dengan penarikan kesimp
ulan atasciri yg diamati.

Statistika adalah suatu metode (alat analisis)


yang ditujukan untuk mengumpulkan data, klasifikasi data, tabulasi data, interpretasi data, dan pengamb
ilankeputusan terhadap masalah-masalah yang didasarkan ataspenelitian dengan sampel,
agar diketahui bagaimana sifat-sifat/karakteristik dari populasi tersebut.
༝Biostatistika merupakan ilmu terapan dari statistikadlm bidang biologi.

༝Statistika adalah cabang ilmu matematika yg banyakdigunakan dalam pengambilan keputusan dan berke
mbang berdasarkan teori peluang.

༝Ruang lingkup biostatistik: Medis, Kependudukan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, administrasik
esehatan dan gizi.
STATISTIK DAN STATISTIKA
5.2. Peran dan Fungsi Statistik
PERAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
1. Penentuaan besar sampel untuk penelitian
(pertanggungjawaban secara metodologis)
2. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
(alat ukur, instrumen)
3. Teknik penyajian data (bermakna dan komuni
katif) à Tabel, grafik, dll.
4. Uji hipotesis à teknik korelasi, asosiasi, komparasi, regresi.

༝Medis
༝Kependudukan
༝Kesehatan lingkungan
༝Kesehatan kerja
༝Administrasi kesehatan
༝Gizi
FUNGSI STATISTIK
¨Sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyimpulkan hasil.
¨Statistika dapat meningkatakan efisiensi dengan membatasi dan memastikan cara kerja dan cara pikir.
¨Statistika dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami.
¨Statistika dapat memberikan dasar untuk melakukan interpretasi dan menarik kesimpulan.
¨Statistika dapat memberikan gambaran mengenai suatu peramalan untuk waktu yang akan akan datang
¨Statistika dapat menguji/menganalisis faktor kausal dan perbedaan dari sejumlah faktor yang kompleks
dan rumit.

5.3. Kegunaan Statistik di Bidang Kesehatan

 ¨Menentukan ada dan besarnya masalah kesehatan masyarakat.


 ¨Mengukur peristiwa penting / Vital Event yang terjadi di masyarakat.
 ¨menentukan prioritas masalah dan memilih alternatif pemecahan masalah kesehatan secara
efisien.
 ¨Membuat perencanaan program kesehatan.
 ¨Mengadakan evaluasi pelaksanaan program kesehatan.
 ¨Dokumentasi untuk mengadakan perbandingan di masa mendatang.
 ¨Meramalkan status kesehatan di masa mendatang.
 ¨Mengadakan penelitian masalah kesehatan yang belum diketahui atau menguji kebenaran suatu
masalah kesehatan.
 ¨Memberikan penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat / Publikasi ilmiah
 ¨Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan yang terdapat pada
berbagai kelompok masyarakat.
 ¨Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu wilayah dengan wilayah yang lain dengan
rentang waktu sekarang dan masa lampau.
5.4. Pembagian Statistik
1. STATISTIK DESKRIPTIF
- Memberikan gambaran (deskripsi) terhadap obyek
yang diteliti (sampel maupun populasi)
- Tanpa membuat simpulan yang diberlakukan untuk
umum (generalisasi/inferensi)
Dengan apa :
- Narasi
- Tabel
- Grafik
- Diagram
- Statistik deskriptif ( Mean, Median, Modus)

2. STATISTIK INFERENSIAL/INDUKTIF
- Statistik yg digunakan untuk analisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan/inferensikan untuk
populasi dari mana sampel diambil.
- Ada 2 pendekatan dlm statistik inferensial :
1). Statistik Parametrik
- Data dg skala interval dan rasio
- Distribusi normal
2). Statistik Non Parametrik
- Data dg skala nominal dan ordinal
- Data dg skala interval/rasio tetapi
distribusi tidak normal.
5.5. Data
༝Bentuk tunggal yaitu Datum
༝Data
(jamak) adll suatu materi/kumpulan fakta ygdipakai utk kepentingan suatu analisa diskusi, presntasi ilmia
h atau tes statistik
༝Data statistik bersifat agreat (kumpulan)
JENIS DATA
SIFAT DATA
Data Kualitatif :
- data berbentuk kata-kata, kalimat, gambar.
Data Kuantitatif :
- data berbentuk angka
- data kuantitatif ada 2 :
- data dikrit, diperoleh dari hasil menghitung ataumembilang
- data kontinum, diperoleh dari hasil
mengukur (dg alat ukur)
MENURUT CARA MEMPEROLEHNYA
SUMBER DATA
Data primer :
- diperoleh langsung dari sumbernya (obyek/
responden
- saat penelitian dimulai, data belum ada
Data sekunder :
- diperoleh dari selain sumber/obyek/responden
- Saat penelitian dimulai, data tersebut sudah
tersedia, tinggal ambil/nyalin.
Contoh : peneliti ingin memperoleh data berat badan
balita di desa A.
༝DATA INTERNAL
Data yang dikumpulkan dari pihak internal/kalangan sendiri/orang dalam
༝DATA EKSTERNAL
Data yang diperoleh dari pihak luar, diluar kalangan peneliti
KEMAMPUAN SKALA DATA

SKALA DATA
KEMAMPUAN
NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO
Membedakan + + + +

Menentukan urutan + + +

Besar Beda + +

Kelipatan +

NOMINAL

Skala ini menempatkan angka sebagai atribut objek, menempatkan angka ke dalam kategori tanpa
struktur, tidak memiliki peringkat dan tidak ada jarak.
Contohnya:
Jenis kelamin (laki-laki dan wanita)
Jenis warna (hijau, biru, kuning)
ORDINAL

Data yg membedakan satu sama lain dan mempunyaiarti tingkatan (lebih rendah, lebih besar)
Contoh : Tingkat pendidikan
INTERVAL

Data yg membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai besaran / jarak / interval yg tetap antarasa
tu data dgn yg lainnya
Contoh: Skor, Suhu, kadar gula darah
RASIO

Data
yang membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai besaran/jarak tertentu antar datanya, memp
unyai nilai mutlak nol (absolut).
Cont: Tinggi Badan, BB
IKM PERTEMUAN 6
KONSEP KESEHATAN LINGKUNGAN
6.1. Defenisi dan Ruang Lingkup
DEFENISI

•Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO) pengertian Kesehatan
Lingkungan : Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia”.
•Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia”.

•Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “Upaya perlindungan, pengelolaan, dan
modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan
manusia yang semakin meningkat”.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kesehatan lingkungan (WHO) :

•Penyediaan Air Minum


•Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
•Pembuangan Sampah Padat
•Pengendalian Vektor
•Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
•Higiene makanan, termasuk higiene susu
•Pengendalian pencemaran udara
•Pengendalian radiasi
•Kesehatan kerja
•Pengendalian kebisingan
•Perumahan dan pemukiman
•Aspek kesling dan transportasi udara
•Perencanaan daerah dan perkotaan
•Pencegahan kecelakaan
•Rekreasi umum dan pariwisata
•Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk.
Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
6.2. Regulasi dan Tujuan
Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang lingkup kesehatan
lingkungan sebagai berikut :
•Penyehatan Air dan Udara
•Pengamanan Limbah padat/sampah
•Pengamanan Limbah cair
•Pengamanan limbah gas
•Pengamanan radiasi
•Pengamanan kebisingan
•Pengamanan vektor penyakit

Tujuan :
•Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan manusia
•Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam ukpaya
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia
•Melakukan kerjasama dan program terpadu diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta
lembaga nonpemerintah
6.3. Teori dan Model
•Kesehatan dan lingkungan merupakan wacana yang berkaitan satu dengan yanglainnya.
•Tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan lingkungan
berpengaruh terhadap kesehatan suatu komunitas bahkan ekosistem lingkungan tersebut

•Aktivitas manusia

Terutama pembangunan industri,transportasi dan pemukimanmenghasilkan limbah yang


menurunkankualitas lingkungan
•Aktivitas Alam

Letusan gunung berapi, banjir, badai,gempa bumi merubah kualitas air, udara,tanah,
makanan, vektor atau manusia sendiri
•Komponen lingkungan bertindak sebagaimedia atau perantara terjadinyapenyakit di masyarakat
6.4. Masalah dan Dinamika

•Dinamika Penduduk
•Pemanfaatan & Pengelolaan Sumber Daya yang kurang bijaksana
•Pemanfaatan teknologi yang berorientasi pasar
•Dampak negatif yang sering timbul kemajuan ekonomi yang seharusnya positif
•Benturan Tata ruang

Peran Lingkungan DalamMenimbulkan Penyakit

•Lingk sbg faktor predisposisi(Faktorkecenderungan)


•Lingk sbg penyebabpenyakit(Penyebablangsungpenyakit)
•Lingk sbg mediatransmisi penyakit
(Sebagai perantarapenularan peny)
•Lingk sbg faktormempengaruhiperjalanan suatupenyakit(penunjang)

Titik berat Kesehatan Lingkungan

Usaha perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staff, pengarahan, koordinasi,penggalian dana, serta


evaluasi semuaaktivitas pengendalian lingkungan sehinggameningkatkan
perkembangan fisik, derajatkesehatan serta kelangsungan hidup manusia.
6.5. Paradigma Kesehatan Lingkungan
Penggambaran model mempelajari hubungan interaktif antara komponenlingkungan yang berperan dala
m timbulnya gangguan kesehatan (penyakit) terhadapmasyarakat dalam satu wilayah
Untuk tujuan pencegahan/minimize risk (misalnya dalam manajemen penyakitberbasis wilayah)
6.6. Komponen Berbahaya dalam Kesehatan Lingkungan
•Golongan Fisik : energi, kebisingan, radiasi, cuaca, panas dll
•Golongan kimia: pestisida dalam makanan, asap rokok, limbah, bahan pewarna dll
•Golongan biologi : seperti spora jamur, bakteri, cacing dll
•Golongan psikosial: hubungan antar manusia

Paradigma Kesehatan Lingkungan


IKM PERTEMUAN 7
KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN (K3)
7.1. Pengertian
Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusiapada umumnya, hasil kar
ya dan budayanyamenuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegahkecelakaan, kebakaran, peledakan, p
encemaran, penyakit, dll
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
Pengertian Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Atau K3 AdalahSegala Kegiatan Untuk Menjamin Dan Melindungi Keselamatan Dan Ke
sehatan Tenaga Kerja Melalui Upaya PencegahanKecelakaan Kerja Dan Penyakit Akibat Kerja
KECELAKAAN KERJA
Suatu kejadian yang tidak di semula dan tidakdikehendaki yang mengacaukan proses
yang telahdiatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbul kankerugian harta benda dan korban manusia
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
TUJUAN K3
•Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
•Menjamin agar setiap sumber produksi dapatdipakai secara aman dan efisien
•Menjamin proses produksi berjalan lancar
FOKUS PELAKSANAAN K3
Mencegah Kecelakaan Kerja
Mencegah Penyakit Akibat Kerja
7.2. Ruang Lingkup K3
Pelaksanaan UU NO.1 Tahun 1970 ditentukan oleh 3 unsur :
1. Tempat kerja digunakan untuk kegiatan usaha
2. Tenaga kerja melakukan pekerjaan untuk keperluan usaha
3. Sumber bahaya berpotensi sebagai penyebab kecelakaandan penyakit akibat kerja
Tempat
Kerja
Sumber
Bahaya
Tenaga
Kerja
TEMPAT KERJA
1.Adanya Usaha, baik itu usaha yang bersifatekonomis maupun usaha sosial
2.Adanya Tenaga Kerja yang bekerja didalamnyabaik secara terus menerus maupun hanyasewaktu-
waktu
3.Adanya Sumber Bahaya
7.3. Pendekatan K3
Pendekatan K3
•Hukum
•Kemanusiaan
•Ekonomi
•Philosophy
•Keilmuan
Pendekatan Hukum
•K3 merupakan ketentuan perundangan .
•K3 wajib dilaksanakan
•Pelanggaran terhadap K3 dapat dikenakansangsi pidana (denda/kurungan)
Tujuan
•Melindungi TK dan orang lain, asset dan lingkungan hidup
Pendekatan Kemanusiaan
•Kecelakaan menimbulkan penderitaanbagi sikorban/ keluarganya.
•K3 melindungi pekerja dan masyarakat
•K3 bagian dari HAM
Pendekatan Ekonomi
•K3 mencegah kerugian
•Meningkatkan produktivitas
7.4. Aspek Penerapan K3
PERENCANAAN
a. Pemasangan
b. Pemakaian
c. Perawatan
PENGENDALIAN
•Administratif,
•Legalitas/perijinan,
•Standarisasi
•Sertifikasi

Identifikasi Bahaya

 Sebelum memulai suatu pekerjaan, harusdilakukan Identifikasi Bahaya gunamengetahui potensi b


ahaya dalam setiappekerjaan.
 Identifikasi Bahaya dilakukan bersamapengawas pekerjaan dan Safety Departement.
 Semua hasil identifikasi Bahaya harusdidokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedo
man dalammelakukan setiap kegiatan.
7.5. Penentuan Faktor Resiko K3

 Sifat Pekerjaan
 Lokasi Kerja
 Potensi bahaya di tempat kerja
 Potensi/kualifikasi kontraktor
 Lamanya pekerjaan
 Pengalaman dan keahlian kontraktor
ANALISIS KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN, bertujuan
menemukan faktor penyebab utamanyadan menentukan tindakan pencegahanterjadinya peristiwa yang
sama
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia
- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan
Kerugian Material (Rp…………)
- Bangunan
- Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi
Kerugian waktu kerja
…… jam kerja orang

B. Sumber Kecelakaan
1. Mesin produksi
2. Penggerak mula dan pompa
3. Lift
4. Pesawat angkat.
5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
8 Perkakas kerja tangan
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
11. Bahan kimia
12. Debu berbahaya
13. Radiasi dan bahan radioaktif
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.

C. Type Kecelakaan
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10.Lain-lain.

D. Kondisi berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10.Kejadian berbahaya lainnya

E. Tindakan berbahaya
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
7.6. Pencegahan Kecelakaan Kerja
1.Peraturan
2.Standardisasi
3.Pengawasan
4.Penelitan Teknik
5.Penelitian Medis
6.Penelitian Psikologis
7.Penelitian Statistik
8.Pendidikan
9.Pelatihan
10.Persuasi
11.Asuransi
12.Penerangan 1 s/d 11
Pencegahan Faktor Manusia
Pemilihan Tenaga Kerja
Pelatihan sebelum mulai kerja
Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
Pencegahan Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alatberat, penggalian, pemba
ngunan, pengangkutan dsb.
Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standarkeselamatan (substandards co
ndition)
7.7. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/ataulingkungan kerja. Penyaki
t akibat kerja didiagnosis dan ditetapkan melalui tujuhlangkah diagnosis
yang mencakup penentuan diagnosis klinis, mengidentifikasipajanan yang dialami pekerja di tempat kerj
a, penentuan hubungan antarapajanan dengan diagnosis klinis, besarnya pajanan, adakah faktor dari indi
viduyang berperan, pastikan tidak ada faktor lain yang berpengaruh diluar pekerjaanutama,
dan terakhir adalah penentuan diagnosis okupasi.
Penyebab penyakit akibat kerja dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitupenyebab fisik (antara lain bisin
g, getaran, radiasi pengion, radiasi non pengion,tekanan udara, suhu ekstrem), penyebab kimiawi yaitu b
erbagai bahan kimia,penyebab biologi (antara lain bakteri virus, jamur, parasit dll), penyebabergonomik (
antara lain seperti posisi janggal, gerakan berulang dll) sertapenyebab psikososial (antaral ain beban kerj
a yang terlalu berat, pekerjaanmonoton, stress kerja dll)
- UTS -

Anda mungkin juga menyukai