Waktu Perkembangan
Konsep Bandung (dr. Y. Leimena & dr. Patah) : aspek kuratif dan preventif
Tahun 1951
tidak bisa dipisahkan dalam kesmas.
Tahun 1967 Seminar program kesmas, disepakati sistem puskesmas tipe A,B,C
Waktu Perkembangan
Tujuan Kesmas :
Agar setiap individu dalam masyarakat dapatmencapai derajat kesehatan yang optimal
(jasmani, rohani dan sosial) dan diharapkanberumur panjang dan lebih produktif
1.4. Prinsip Kesehatan Masyarakat
Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan (kuratif)
Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan
berhasil baik.
Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek)
Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
Mengutamakan masalah-masalah kesehatankemasyarakatan dari pada kesehatan perorangan
Usaha-usaha Kesmas
Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai dasar
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
1.Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
2.Kesehatan ibu dan anak.
3.Hygiene dan sanitasi lingkungan.
4.Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
5.Pengumpulan data – data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan)
6.Perawatan kesehatan masyarakat.
Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
1.Keturunan : adanya risiko penyakit akibat keturunan,seperti diabetes, asma, dll.
2.Pelayanan kesehatan : ada tidaknya fasyankes,keterjangkauan, pembiayaan, program pelayanan
3.Perilaku : dipengaruhi kebiasaan, kebudayaan, adatistiadat, kepercayaan
4.Lingkungan : fisik (sampah,
air, udara, tanah, perumahan),sosial (hasil interaksi antara manusia dengan manusialain : kebudayaan,
pendidikan, ekonomi, dsb.)
1.6. Sasaran Kesehatan Masyarakat
Sasaran kesmas sesuai dengan lingkup kesmas :
IKM PERTEMUAN 2
KONSEP SAKIT DAN SEHAT
2.1. Konsep Sehat
Konsep “sehat” ditinjau dari sudut pandang beda:
Konsep “sehat” dilihat dari sudut fisik secara individu à seseorang dikatakan sehat bila semua organ
tubuh dapat berfungsi dlm batas² normal sesuai dgn umur, JK.
Konsep “sehat” dilihat dari sudut ekologi àsehat berarti proses penyesuaian antara individu dgn
lingkungannya. Berjalan terus menerus & berubah-ubah ssi dgn perubahan lingkungan yg mengubah
keseimbangan ekologi & unk mempertahankan kesehatannya (menyesuaikan lingk)
Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas.
Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan
dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu
(WHO, 1974).
SEHAT suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan
2.2. Dimensi Kesehatan
1.Dimensi fisik à scr umum, manusia dlmdimensi ini mampu mempraktikan gaya hidup yg positif.
Kemampuan fisik menjaga nutrisi tetap adekuat, hidup sehat
2.Dimensi sosial à kemampuan berinteraksi secara baik dengan sesama & lingkungannya, dpt menjaga &
mengembangkan keakraban individu, & dptmenghargai serta toleran terhadap setiap pendapat &
kepercayaan yg berbeda
3.Dimensi emosional à kemampuan stressdan mengekspresikan emosinya yang dapat di terima oleh
orang lain. Bertanggung jawab, menyamaikanperasaannya, menerima kekurangan orang lain
4.Dimensi intelektual à Kemampuan belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar personal,
keluarga, dangpengembangan karier. Usaha untuk secara terus-menerus tumbuh dan belajar.
1.Perilaku
Kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari yang diperlihatkan seseorang
2.Lingkungan
Keadaan sekitar dalam bentuk lingkungan fisik dan lingkungan non fisik yang berinteraksi dan
mempengaruhi kesehatan seseorang
3.Pelayanan kesehatan
Akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
4.Keturunan
Kualitas dan kuantitas genetik yang bersifat diturunkan
Keyakinan Sehat
1.Faktor Internal
a.Tahap Perkembangan
b.Pendidikan atau tingkat pengetahuan
c.Spiritual
d.Emosional
2. Faktor Eksternal
a.Praktek Keluarga
b.Sosio-ekonomi
c.Latar Belakang Budaya
sehat adalah keadaan dinamis yg berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu
terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal & eksternalnya untuk mempertahankan
keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, & spiritual yang sehat.
Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi ygada mengalami
perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
2.4. Konsep Sakit
Perkins (1937): Suatu Keadaan yg tdk menyenangkan yg menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan aktifitassehari-hari, baik aktifitas jasmani,rohani, dan sosial.
WHO (1974): Suatu keadaan tdk seimbang/ sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial,
psikologis & bukan hanya mengalami kesakitan tapi juga kecacatan
Konsep ‘sakit’ merupakan proses yg dinamis & bersifat relatif atau penyimpangan dari keadaan optimal,
belum ada batasan jelas. Misalnya ada 2 orang terkena infeksi sama, seorang dapat menjadi sakit,
timbul gejala & membutuhkan pengobatan, yang seorang lagi tidak menjadi sakit.
Batasan tentang ‘Penyakit’àadalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme unk bereaksi scr
cepat thd rangsang atau tekanan shg timbul gangg pd fx atau struktur dr bag. organ atau sistem dr tubuh
(Gold Medical Dictionary)
Penyakit adalah suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu
perjalanannya (Van Dale’s Groot Woordenboek der Nederlandse Tall)
Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh
Penyakit adalah suatu keadaan terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada
dalam keadaan tidak normal
Secara biologis : Penyakit adalah gangguan faal tubuh serta /atau gangguan psikis /mental atau
gangguan tingkah laku.
Hipocrates à timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan ygmeliputi air, udara, tanah,
cuaca dsb
Contoh :
Penyakit jantung Koroner
- Pengendalian rokok
Polusi Udara
- Penetapan ambang batas
Memelihara dan mempertahankan gaya hidup yang sudahada dan benar dalam masyarakat. Agar
dapat mencegahmeningkatnya resiko terhadap penyakit tertentu.
Mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat ataumencegah generasi yang sedang tumbuh un
tuk tidak meniruatau melakukan kebiasaan hidup yang
dapat menimbulkanresiko terhadap berbagai penyakit.
Melakukan modifikasi, penyesuaian terhadap resiko yang ada atau berlangsung dalam masyarakat.
3.4. Pencegahan Primer
•Pencegahan primer ini merupakan upaya agarmasyarakat yang berada dalam keadaan sehat tidakjatuh
dalam keadaan sakit, melalui usahamengontrol dan mengatasi factor resiko dengansasaran utamanya ad
alah orang sehat melaluipromosi kesehatan.
•untuk membatasi timbulnya penyakit denganmengendalikan penyebab spesifik dan faktor risiko.
•Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode pre-
patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadiproses penyakit
•Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan caramengendalikan penyebab penyakit dan faktorrisikony
a
•Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent – host - environment”
•Terdiri dari:
1.Health promotion
2.Specific protection
•Dilakukan melalui 2 strategi: populasidan individu
HEALTH PROMOTION
SECONDARY PREVENTION
•Pengobatan pada ODHA untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
1.Pengobatan suportif yaitu pengobatan untuk meningkatkan keadaanumum penderita. Pengobatan ini t
erdiri dari pemberian gizi yangbaik, obat simptomatik dan pemberian vitamin.
2.Pengobatan infeksi opurtunistik merupakan pengobatan untukmengatasi berbagai penyakit infeksi dan
kanker yang menyertaiinfeksi HIV/AIDS.
3.Pengobatan antiretroviral (ARV), ARV bekerja langsung menghambatenzim reverse
transcriptase atau menghambat kinerja enzimprotease. Pengobatan ARV terbukti bermanfaat memperba
ikikualitas hidup, menjadikan infeksi opurtunistik menjadi jarang danlebih mudah diatasi sehingga menek
an morbiditas dan mortalitasdini, tetapi ARV belum dapat menyembuhkan pasien HIV/AIDS ataupun me
mbunuh HIV.
TERTIARY PREVENTION
•ODHA perlu diberikan dukungan berupa dukungan psikososial agar penderita dapat melakukan aktivitas
seperti semula/seoptimal mungkin.
•1. Memperbolehkannya untuk membicarakan hal-hal tertentu dan mengungkapkanperasaannya.
•2. Membangkitkan harga dirinya dengan melihat keberhasilan hidupnya atau mengenangmasa lalu yang
indah.
•3. Menerima perasaan marah, sedih, atau emosi dan reaksi lainnya.
•4. Mengajarkan pada keluarga untuk mengambil hikmah,
dapat mengendalikan diri dantidak menyalahkan diri atau orang lain.
•5. Selain itu perlu diberikan perawatan paliatif (bagi pasien yang tidak dapat disembuhkanatau sedang d
alam tahap terminal)
yang mencakup, pemberian kenyamanan (sepertirelaksasi dan distraksi, menjaga pasien tetap bersih dan
kering, memberi toleransimaksimal terhadap permintaan pasien atau keluarga), pengelolaan nyeri (bisa
dilakukandengan teknik relaksasi, pemijatan, distraksi, meditasi, maupun pengobatan antinyeri),persiapa
n menjelang kematian meliputi penjelasan yang memadai tentang keadaanpenderita, dan bantuan mem
persiapkan pemakaman.
IKM PERTEMUAN 4
PILAR PILAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4.1. Pengertian IKM
Winslow
(1920), kesmas adalah suatu ilmu & seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental melaluipengorganisasian potensi yg ada dalam masyarakat untuk mencapai :
○Perbaikan sanitasi lingkungan
○Pemberantasan penyakit-penyakit menular
○Pendidikan untuk kebersihan perorangan (PH)
○Pengorganisasian pelayanan-
pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini, pencegahan dan pengobatan serta
○Pengembangan mekanisme sosial yg akan mendorong setiap individu di masyuntuk memelihara keseha
tannya dlm setiap perilaku kehidupan sehari-hari.
Ikatan Dokter Amerika (1948) :
Kesmas adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkankesehatan masyarakat melalui u
saha-usaha pengorganisasian masyarakat.
4.2. Ruang Lingkup IKM
Promotif (peningkatan kesehatan)
Preventif (pencegahan penyakit)
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
4.3. Prinsip-Prinsip IKM
○Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan(kuratif).
○Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-
cara yang ringan biaya dan berhasil baik.
○MeniOkberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran(obyek).
○Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
○Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari padakesehatan perorangan.
4.4. Azas-Azas IKM
Unsur Ilmu
Kedokteran
○Ilmu Kesehatan Masyarakat
Obyek/Sasaran
○Individu (Pasien/Individu sakit)
○Masyarakat (Masyarakat Sehat)
Fokus Pelayanan
○KuraOf dan Rehabilitatif
○PromoOf dan preventif
Tingkat Keberhasilan
○Sembuh penyakitnya
○Kesejahteraan masyarakat meningkat
Indikator kesehatan
○Bebas penyakit, tidak cacat, produktif
○Mortalitas, Morbiditas, AKB, AKI
4.5. Maksud dan Tujuan IKM
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatdengan konsep Promotif da
n Preventif
Ilmu dan keterampilan untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup, memeliharakesehatan ja
smanidan rohani dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisir untukpenyehatan lingkungan, pember
antasan penyakit menular, pendidikan setiap orang dalamprinsip-prinsip kesehatan perorangan.
Peluang kerja peminatan AKK, antara lain: Rumah Sakit, KementerianKesehatan, Dinas Kesehatan,
BPJS/Lembaga Asuransi Kesehatan Swasta, Lembaga Riset dan Puskesmas.
Epidemiologi
Tujuan pendidikan peminatan epidemiologi adalah mahasiswa mampu menjadipengelola, pelaksana, pen
eliti, pendidik,
dan pengembang di bidang pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam rangka penin
gkatan derajatkesehatan masyarakat.
Peluang kerja peminatan Epidemiologi, antara lain: Rumah Sakit, KementerianKesehatan, Dinas Kesehata
n dan Laboratorium Riset.
Kesehatan Reproduksi
Peluang kerja peminatan Kesehatan Reproduksi, antara lain: Rumah Sakit/RSIA,Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan, BKKBN, PKBI dan LembagaSwadaya Masyarakat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan pendidikan peminatan keselamatan & kesehatan kerja adalah mahasiswamampu memahami sem
ua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metodekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mu
ngkin dapat menyebabkanpenyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Mahasiswa mampume
njadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)perusahaan.
Peluang kerja peminatan K3, antara lain: Laboratorium Hiperkes, Industri/Perusahaan, Rumah Sakit, Kem
enterian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.
Promosi Kesehatan
Peluang kerja peminatan Promosi Kesehatan, antara lain: Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Dinas Ke
sehatan, Bapelkes dan badan kesehatan lain.
Tujuan pendidikan peminatan keselamatan & kesehatan kerja adalah mahasiswamampu memahami sem
ua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metodekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mu
ngkin dapat menyebabkanpenyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Mahasiswa mampume
njadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)perusahaan.
Peluang kerja peminatan K3, antara lain: Laboratorium Hiperkes, Industri/Perusahaan, Rumah Sakit, Kem
enterian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.
Tujuan pendidikan peminatan biostatistik dan SIK adalah mahasiswa mampuberpikir dan bertindak deng
an pendekatan empiris, sehingga dapat mendiagnosakesehatan masyarakat dan manajemen kesehatan
menjadi informasi kesehatan.
Peluang kerja peminatan Biostatistik dan SIK, antara lain: Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Dinas Ke
sehatan, Lembaga Riset dan LSM lain.
Kesehatan Lingkungan
Peluang kerja peminatan Kesehatan Lingkungan, antara lain: Dinas LingkunganHidup, Kementerian Keseh
atan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Industri/Perusahaan, Konsultan AMDAL dan Kantor Kesehatan Pela
buhan.
IKM PERTEMUAN 5
Biostatistika dalam Kesehatan Masyarakat
5.1. Pengertian Statistik
Pengertian Statistik UU RI No.7 th 1960
༝Keterangan berupa angka yang memberikan gambaranyang wajar dari seluruh ciri-
ciri kegiatan atau keadaanmasyarakat Indonesia
༝Statistika diartikan sbg metode atau alat bantu untukmengembangkan ilmu pengetahuan melalui aktivit
asberupa pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisisdata yg dilanjutkan dengan penarikan kesimp
ulan atasciri yg diamati.
༝Statistika adalah cabang ilmu matematika yg banyakdigunakan dalam pengambilan keputusan dan berke
mbang berdasarkan teori peluang.
༝Ruang lingkup biostatistik: Medis, Kependudukan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, administrasik
esehatan dan gizi.
STATISTIK DAN STATISTIKA
5.2. Peran dan Fungsi Statistik
PERAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
1. Penentuaan besar sampel untuk penelitian
(pertanggungjawaban secara metodologis)
2. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
(alat ukur, instrumen)
3. Teknik penyajian data (bermakna dan komuni
katif) à Tabel, grafik, dll.
4. Uji hipotesis à teknik korelasi, asosiasi, komparasi, regresi.
༝Medis
༝Kependudukan
༝Kesehatan lingkungan
༝Kesehatan kerja
༝Administrasi kesehatan
༝Gizi
FUNGSI STATISTIK
¨Sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyimpulkan hasil.
¨Statistika dapat meningkatakan efisiensi dengan membatasi dan memastikan cara kerja dan cara pikir.
¨Statistika dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami.
¨Statistika dapat memberikan dasar untuk melakukan interpretasi dan menarik kesimpulan.
¨Statistika dapat memberikan gambaran mengenai suatu peramalan untuk waktu yang akan akan datang
¨Statistika dapat menguji/menganalisis faktor kausal dan perbedaan dari sejumlah faktor yang kompleks
dan rumit.
2. STATISTIK INFERENSIAL/INDUKTIF
- Statistik yg digunakan untuk analisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan/inferensikan untuk
populasi dari mana sampel diambil.
- Ada 2 pendekatan dlm statistik inferensial :
1). Statistik Parametrik
- Data dg skala interval dan rasio
- Distribusi normal
2). Statistik Non Parametrik
- Data dg skala nominal dan ordinal
- Data dg skala interval/rasio tetapi
distribusi tidak normal.
5.5. Data
༝Bentuk tunggal yaitu Datum
༝Data
(jamak) adll suatu materi/kumpulan fakta ygdipakai utk kepentingan suatu analisa diskusi, presntasi ilmia
h atau tes statistik
༝Data statistik bersifat agreat (kumpulan)
JENIS DATA
SIFAT DATA
Data Kualitatif :
- data berbentuk kata-kata, kalimat, gambar.
Data Kuantitatif :
- data berbentuk angka
- data kuantitatif ada 2 :
- data dikrit, diperoleh dari hasil menghitung ataumembilang
- data kontinum, diperoleh dari hasil
mengukur (dg alat ukur)
MENURUT CARA MEMPEROLEHNYA
SUMBER DATA
Data primer :
- diperoleh langsung dari sumbernya (obyek/
responden
- saat penelitian dimulai, data belum ada
Data sekunder :
- diperoleh dari selain sumber/obyek/responden
- Saat penelitian dimulai, data tersebut sudah
tersedia, tinggal ambil/nyalin.
Contoh : peneliti ingin memperoleh data berat badan
balita di desa A.
༝DATA INTERNAL
Data yang dikumpulkan dari pihak internal/kalangan sendiri/orang dalam
༝DATA EKSTERNAL
Data yang diperoleh dari pihak luar, diluar kalangan peneliti
KEMAMPUAN SKALA DATA
SKALA DATA
KEMAMPUAN
NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO
Membedakan + + + +
Menentukan urutan + + +
Besar Beda + +
Kelipatan +
NOMINAL
Skala ini menempatkan angka sebagai atribut objek, menempatkan angka ke dalam kategori tanpa
struktur, tidak memiliki peringkat dan tidak ada jarak.
Contohnya:
Jenis kelamin (laki-laki dan wanita)
Jenis warna (hijau, biru, kuning)
ORDINAL
Data yg membedakan satu sama lain dan mempunyaiarti tingkatan (lebih rendah, lebih besar)
Contoh : Tingkat pendidikan
INTERVAL
Data yg membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai besaran / jarak / interval yg tetap antarasa
tu data dgn yg lainnya
Contoh: Skor, Suhu, kadar gula darah
RASIO
Data
yang membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai besaran/jarak tertentu antar datanya, memp
unyai nilai mutlak nol (absolut).
Cont: Tinggi Badan, BB
IKM PERTEMUAN 6
KONSEP KESEHATAN LINGKUNGAN
6.1. Defenisi dan Ruang Lingkup
DEFENISI
•Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO) pengertian Kesehatan
Lingkungan : Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia”.
•Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia”.
•Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “Upaya perlindungan, pengelolaan, dan
modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan
manusia yang semakin meningkat”.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kesehatan lingkungan (WHO) :
Tujuan :
•Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan manusia
•Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam ukpaya
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia
•Melakukan kerjasama dan program terpadu diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta
lembaga nonpemerintah
6.3. Teori dan Model
•Kesehatan dan lingkungan merupakan wacana yang berkaitan satu dengan yanglainnya.
•Tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan lingkungan
berpengaruh terhadap kesehatan suatu komunitas bahkan ekosistem lingkungan tersebut
•Aktivitas manusia
Letusan gunung berapi, banjir, badai,gempa bumi merubah kualitas air, udara,tanah,
makanan, vektor atau manusia sendiri
•Komponen lingkungan bertindak sebagaimedia atau perantara terjadinyapenyakit di masyarakat
6.4. Masalah dan Dinamika
•Dinamika Penduduk
•Pemanfaatan & Pengelolaan Sumber Daya yang kurang bijaksana
•Pemanfaatan teknologi yang berorientasi pasar
•Dampak negatif yang sering timbul kemajuan ekonomi yang seharusnya positif
•Benturan Tata ruang
Identifikasi Bahaya
Sifat Pekerjaan
Lokasi Kerja
Potensi bahaya di tempat kerja
Potensi/kualifikasi kontraktor
Lamanya pekerjaan
Pengalaman dan keahlian kontraktor
ANALISIS KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN, bertujuan
menemukan faktor penyebab utamanyadan menentukan tindakan pencegahanterjadinya peristiwa yang
sama
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia
- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan
Kerugian Material (Rp…………)
- Bangunan
- Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi
Kerugian waktu kerja
…… jam kerja orang
B. Sumber Kecelakaan
1. Mesin produksi
2. Penggerak mula dan pompa
3. Lift
4. Pesawat angkat.
5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
8 Perkakas kerja tangan
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
11. Bahan kimia
12. Debu berbahaya
13. Radiasi dan bahan radioaktif
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.
C. Type Kecelakaan
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10.Lain-lain.
D. Kondisi berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10.Kejadian berbahaya lainnya
E. Tindakan berbahaya
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
7.6. Pencegahan Kecelakaan Kerja
1.Peraturan
2.Standardisasi
3.Pengawasan
4.Penelitan Teknik
5.Penelitian Medis
6.Penelitian Psikologis
7.Penelitian Statistik
8.Pendidikan
9.Pelatihan
10.Persuasi
11.Asuransi
12.Penerangan 1 s/d 11
Pencegahan Faktor Manusia
Pemilihan Tenaga Kerja
Pelatihan sebelum mulai kerja
Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
Pencegahan Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alatberat, penggalian, pemba
ngunan, pengangkutan dsb.
Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standarkeselamatan (substandards co
ndition)
7.7. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/ataulingkungan kerja. Penyaki
t akibat kerja didiagnosis dan ditetapkan melalui tujuhlangkah diagnosis
yang mencakup penentuan diagnosis klinis, mengidentifikasipajanan yang dialami pekerja di tempat kerj
a, penentuan hubungan antarapajanan dengan diagnosis klinis, besarnya pajanan, adakah faktor dari indi
viduyang berperan, pastikan tidak ada faktor lain yang berpengaruh diluar pekerjaanutama,
dan terakhir adalah penentuan diagnosis okupasi.
Penyebab penyakit akibat kerja dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitupenyebab fisik (antara lain bisin
g, getaran, radiasi pengion, radiasi non pengion,tekanan udara, suhu ekstrem), penyebab kimiawi yaitu b
erbagai bahan kimia,penyebab biologi (antara lain bakteri virus, jamur, parasit dll), penyebabergonomik (
antara lain seperti posisi janggal, gerakan berulang dll) sertapenyebab psikososial (antaral ain beban kerj
a yang terlalu berat, pekerjaanmonoton, stress kerja dll)
- UTS -