Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
PADANG
2019
POKOK BAHASAN

•Periode-periode perkembangan kesehatan masyarakat

•Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia

•Definisi, Ruang Lingkup dan Tujuan IKM

•Prinsip Dasar IKM

•Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat


Prinsip:
• Sasaran pada
Periode
Individu
Sebelum Ilmu
• kontak dengan
Asclepius Pengetahuan
sasaran 1 X
(Pengobatan pada zaman
• Hubungan
bedah) romawi kuno
petugas dengan
sasaran
• Menunggu
2 tokoh Masalah
metologi
yunani
Prinsip
• Sasaran
masyarakat  Periode Ilmu
• Masalah Pengetahuan
Higeia
masyarakat Akhir abad
(Hidup Seimbang)
• Hubungan ke-18 dan
mitra awal abad ke-
• Proaktif ke 19
masyarakat
• Mencara
masalah
Periode perkembangan kesehatan masyarakat

Dainur, 1995 :

Primitive concept (Era Kesehatan Empirik, Sbl Tahun 1850)


Pemeliharaan kesehatan berdasarkan kepercayaan bahwa penyakit adalah kutukan
Tuhan dan pengobatan dengan cara kuno/tradisional.

Basic Science Era (Era Ilmu Dasar, Tahun 1850 – 1900)


Penemuan-penemuan baru serta obat-obatan oleh pelopor ilmu kedokteran
modern.

Clinical Science Era (Era Ilmu Klinik, Tahun 1900 – 1950)


Penyempurnaan sistem kuratif, namun sasaran masih terbatas pada individu sakit
saja.

Public Health Era (Era Kesmas, Tahun 1950 – Sekarang)


Pengobatan dan perawatan kedokteran yg semula berorientasi klinis berubah
menjadi orientasi masyarakat. Dirintis Edwin Chadwick dan dilanjutkan oleh
Winslow.ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
TOKOH-TOKOH KESMAS

Hippocrates ( SM) : bapak ilmu kedokteran

Anthony Van Leewenhoek (1632 - 1723 ) : mikroskop berlensa satu dan


menemukan protozoa dan spermatozoa

John Snow (1813 - 1912 ) : ahli epidemiologi

Louis Pasteur (1827 – 1912) : penggunaan antiseptik

Carlos Juan Finlay (1933 – 1915) : penemu penyebab demam kuning

Robert Koch (1843 - 1910 ) : ahli bakteriologi kedokteran modern (penemu


kuman penyebab antraks, tb, kolera)

Paul Ehrlich (1854 - 1915 ) : penemu obat anti sifilis


PERKEMBANGAN KESMAS DI INDONESIA

Notoatmodjo, 2003 :

Waktu Perkembangan
Abad ke-16 Upaya kesmas untuk pemberantasan Cacar dan Kolera oleh
pemerintahan Belanda
Tahun 1807 Upaya penurunan angka kematian bayi dengan pelatihan
dukun bayi (Jendral Daendels)
Tahun 1888 Berdirinya Lab kedokteran di Bandung, Medan, Semarang,
Surabaya, Yogyakarta untuk dukung pemberantasan penyakit
Tahun 1925 Hydrich (petugas kes Belanda) : mengembangkan daerah
percontohan dengan penyuluhan kesehatan di Purwokerto,
Banyumas.
Tahun 1927 STOVIA – Sekolah Kedokteran – FKUI (1947)
Lanjutan.......

Waktu Perkembangan
Tahun 1930 Pendaftaran dukun bayi – penolong dan perawatan
persalinan
Tahun 1935 Program Pemberantasan PES (epidemi) dgn penyemprotan
DDT dan vaksinasi masal
Tahun 1951 Konsep Bandung (dr. Y. Leimena & dr. Patah) : aspek kuratif
dan preventif tidak bisa dipisahkan dalam kesmas.
Tahun 1952 Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
Tahun 1956 Proyek Bekasi (dr. Y. Sulianti) : model pengembangan
kesmas & pusat pelatihan.
Tahun 1967 Seminar program kesmas, disepakati sistem puskesmas tipe
A,B,C
Lanjutan.......

Waktu Perkembangan
Tahun 1968 Rapat Kerja Kesehatan Nasional
sistem pelayanan terpadu : Puskesmas
Tahun 1969 2 Sistem Puskesmas : A dan B
Mulai Puskesmas disejumlah kecamatan
Tahun 1979 Satu tipe Puskesmas, dikepalai dokter dengan 3 stratifikasi
(baik, rata-rata, standar). Mulai Micro planning
(perencanaan) dan Lokmin (pengorganisasian keg dan
pengembangan kerjasama tim)
Tahun 1984 Program Paket Terpadu kesehatan dan KB di Puskesmas
(KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare, Imunisasi)
Awal tahun Puskesmas : kesatuan organisasi kesehatan fungsional yg
1990-an juga memberdayaan peran serta masyarakat.
 DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT

Winslow (1920), kesmas adalah suatu ilmu & seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental
melalui pengorganisasian potensi yg ada dalam masyarakat untuk
mencapai :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan (PH)
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini, pencegahan dan pengobatan serta
5. Pengembangan mekanisme sosial yg akan mendorong setiap individu
di masy untuk memelihara kesehatannya dlm setiap perilaku
kehidupan sehari-hari.
RUANG LINGKUP KEGIATAN KESMAS :

Promotif (peningkatan kesehatan)

Preventif (pencegahan penyakit)

Kuratif (pengobatan)

Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)


CABANG-CABANG ILMU KESEHATAN MASYARAKAT:

• Epidemiologi • Manajemen kesehatan


•Sosiologi kesehatan •Administrasi kesehatan

•Psikologi kesehatan •Politik kesehatan


•Studi kebijakan kesehatan
•Antropologi kesehatan
•Gizi kesehatan masyarakat
•Perilaku kesehatan
•Biostatistik
•Pendidikan kesehatan
•Kesehatan lingkungan
•Ekonomi kesehatan
TUJUAN KESMAS

Agar setiap individu dalam masyarakat dapat mencapai derajat


kesehatan yang optimal (jasmani, rohani dan sosial) dan diharapkan
berumur panjang dan lebih produktif

Hendrik L. Blum
PRINSIP KESMAS

1. Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada


pengobatan (kuratif).

2. Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara


yang ringan biaya dan berhasil baik.

3. Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan


sasaran (obyek)

4. Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.

5. Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari pada


kesehatan perorangan
USAHA-USAHA KESMAS

Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia


(WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
sebagai berikut :

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

2. Kesehatan ibu dan anak.Hygiene dan sanitasi lingkungan.

3. Pendidikan kesehatan pada masyarakat.

4. Pengumpulan data – data untuk perencanaan dan penilaian (statistik


kesehatan)

5. Perawatan kesehatan masyarakat.Pemeriksaan, pengobatan dan


perawatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESMAS

1. Keturunan : adanya risiko penyakit akibat keturunan, seperti diabetes, asma,


dll.

2. Pelayanan kesehatan : ada tidaknya fasyankes, keterjangkauan, pembiayaan,


program pelayanan

3. Perilaku : dipengaruhi kebiasaan, kebudayaan, adat istiadat, kepercayaan

4. Lingkungan : fisik (sampah, air, udara, tanah, perumahan), sosial (hasil


interaksi antara manusia dengan manusia lain : kebudayaan, pendidikan,
ekonomi, dsb.)
SASARAN KESMAS

1. Promotif : kelompok masyarakat sehat

2. Preventif : kelompok orang dengan risiko tinggi

3. Kuratif : kelompok orang sakit (pasien)

4. Rehabilitatif : kelompok orang yang baru sembuh dari


penyakit.
KEPUSTAKAAN

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003 Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-prinsip Dasar.


Jakarta : Rineka Cipta.

Effendy, Nasrul 1998 Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :


EGC

Dainur. 1995 Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Widya


Medika.

Anda mungkin juga menyukai