Anda di halaman 1dari 7

Lampiran 1

FORMAT LEMBAR KERJA PRAKTIKA


Mata Kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat
Pokok Bahasan Sejarah Perkembangan Kesehatan Masyarakat
Hari/ Tanggal Senin, 8 Agustus 2022
Nama Mahasiswa Aini Era Hanifah
Dosen/Fasilitator Rosidawati, SKM, M, M.Kes

Tujuan Praktika 1. Mengetahui periode perkembangan kesehatan masyarakat


sebelum ilmu pengetahuan, periode ilmu pengetahuan dan
perkembangan di Indonesia.
2. Mengetahui tujuan pengembanan kes. Di Indonesia
3. Menegetahui program Kesehatan di Indonesia

Pembahasan Materi/ 1. Jelaskan perbedaan tiga periode perkembangan kesehatan


Tugas masyarakat yaitu sebelum ilmu pengetahuan, periode ilmu
pengetahuan, dan perkembangan di Indonesia!
a. Sebelum Ilmu Pengetahuan
 Zaman Romawi dan Yunani dan Zaman
pertengahan
Ditemukan dokumen tertulis yang
mengindikasikan:
- Adanya upaya penanggulangan penyakit
- Adanya peraturan tertulis tentang pemukiman,
pembuangan air limbah dan sistem drainase, air
minum, pembuangan tinja, dsb, walaupun bukan
kerena alasan kesehatan, melainkan untuk
estetika.
- Adanya keharusan dari pemerintah kerajaan
untuk peninjauanan warung-warung minuman
(public bar), rumah makan, dsb.
 Zaman Pertengahan (Abad 1-7)
- Beberapa penyakit menular mulai menyerang
penduduk dunia (Typhus, kolera, pes, dsb)
- Penyakit-penyakit ini cenderung endemis
diberbagai kelompok masyarakat atau negara
(Asia, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika)
- Lepra menyebar dari mulai dari Mesir-Asia- dan
Eropa melalui para emigran
- Upaya-upaya penanggulangan dimulai dengan
perbaikan sanitasi lingkungan, hygiene, utama
pembuangan kotoran (latrin), penyediaan air
bersih, ventilasi, dsb
 Zaman Pertengahan (Abad 8-18)
- Tahun 1340 terjadi wabah pes paling dahyat di
Cina, India dan Mesir. Tercatat 13.000.000
orang meninggal karena wabah pes, dan
60.000.000 orang meninggal untuk seluruh
dunia. Sehingga masa itu disebut “The black
death” .
- Sementara itu wabah kolera , typhus dan
disentri masih berlangsung sampai abad ke 18.
- Upaya upaya penanggulangan penyakit menular
secara menyeluruh dan sistematis hampir
dikatakan belum ada.
b. Periode Ilmu Pengetahuan
 Abad bangkitnya ilmu pengetahuan dimulai pada
akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19, termasuk
ilmu kesehatan (kedokteran dan kesehatan
masyarakat).
 Apabila sebelumnya masalah kesehatan, utamanya
penyakit hanya dilihat sebagi fenomena biologis,
kemudian bergeser kefenomena sosial yang
kompleks.
 Apabila sebelumnya pendekatan terhadap masalah
kesehatan hanya dari satu segi (sektor) saja,
kemudian bergeser ke pendekatan yang
multisektoral.
 Ditemukannya vaksin pencegah cacar oleh Louis
Pasteur, asam karbol (asam karbol ) untuk
sterilisasi ruang operasi oleh Joseph Lister, dan eter
sebagai anestesi oleh Wiliam Marton.
 Tahun 1832 terjadi epidemi kolera di Inggris,
terutama didaerah perkotaan. Kemudian Edwin
Chardwich seorang ilmuwan sosial melakukan
penyelidikan. Hasil penyelidikannya menyimpulkan
bahwa penyebab wabah kolera ini adalah karena
sanitasi lingungan penduduk kota yang sangat
buruk, pekerja perkotaan yang upahnya sangat
rendah, gizi masyarakat rendah.
 Hasil penyelidikan Chardwich ini dianalisis dan
disajikan dengan baik dan sahih.
 Berdasarkan laporan Charwich ini akhirnya
Parlemen Inggris mengeluarkan UU yang mengatur
tentang sanitasi lingkungan, sanitasi tempat kerja
(pabrik), sanitasi tempat umum, dsb.
 Tahun 1848, Jons Simon diangkat sebagai menteri
untuk menangani kesehatan penduduk (masyarakat)
 Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, di
Inggris dan negara-negara Eropa lainnya,dan
Amerika mulai dibuka pendidikan bagi tenaga-
tenaga kesehatan untuk kesehatan masyarakat
(publik).
 Pada tahun 1894 John Hopkins seorang pedagang
wiski mempelopori mendirikan Universitas, yang
didalamnya terdapat program studi kedokteran dan
“public health”.
 1855 pemerintah Amerika membentuk Kementerian
Kesehatan yang pertama kali, yang didalamnya
terdapat bagian yang menangani kesehatan
masyarakat (publik)
 Tahun 1872 dibentuk asosiasi dari para akademisi
dan praktisi Kesehatan Masyarakat, yang disebut
“American Public Health
c. Perkembangan Di Indonesia
Berawal pada abad ke 16, dengan dilakukannya
pemberantasan malaria oleh pemerintah Belanda.
 Tahun 1807 telah dilakukan pelatihan-pelatihan
dukun bayi untuk pertolongan persalinan dalam
rangka menurunkan kematian bayi.
 Tahun 1922 wabah pes dan lepra , 1927 wabah
kolera dan tahun 1948 wabah cacar di Indonesia.
Mulai dilakukan pemberantasan penyakit-penyakit
tersebut antara lain dengan penyemprotan massal dan
penyuluhan kesehatan (propaganda kesehatan)
 Tahun 1925 Perbaikan sanitasi mulai dilakukan
dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan
kematian
 Tahun 1941 mulai dilakukan vaksinasi massal,
terutama untuk pemberantasan penyakit kolera dan
cacar.
1) Konsep Bekasi
- Berawal pada abad ke 16, dengan dilakukannya
pemberantasan malaria oleh pemerintah
Belanda.
- Tahun 1807 telah dilakukan pelatihan-pelatihan
dukun bayi untuk pertolongan persalinan dalam
rangka menurunkan kematian bayi.
- Tahun 1922 wabah pes dan lepra , 1927 wabah
kolera dan tahun 1948 wabah cacar di
Indonesia. Mulai dilakukan pemberantasan
penyakit-penyakit tersebut antara lain dengan
penyemprotan massal dan penyuluhan
kesehatan (propaganda kesehatan)
- Tahun 1925 Perbaikan sanitasi mulai dilakukan
dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan
kematian
- Tahun 1941 mulai dilakukan vaksinasi massal,
terutama untuk pemberantasan penyakit kolera
dan cacar.
2) Dana Sehat dan Pos Obat Desa
- Tahun 1960 an di Jawa Tengah, khususnya di
Solo dan Banjarnegara telah tumbuh kegiatan-
kegiatan kesehatan berbasis masyarakat : Dana
Sehat, Pos Obat Desa, Arisan rumah sehat,
jamban keluarga, dsb.
- Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh
tokoh-tokoh masyarakat setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan.
- Dari kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat
tersebut muncullah istilah “Kader Kesehatan”
sebaga tenaga inti dari pelayanan kesehatan
yang bermotto “dari, oleh, dan untuk
masyarakat”
3) Puskesmas
- Tahun 1968 Ditetapkan Puskesmas sebagai
sistem pelayanan kesehatan terpadu (preventif
dan kuratif), mengacu pada Konsep Bandung
dan Bekasi.
- Mula-mula Puskesmas hanya meyelenggarakan
5 pelayanan dasar, yakni:
 Pengobatan (BP)
 Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Brencana
 Sanitasi lingkungan
 Penyuluhan kesehatan
 Pemberantasan penyakit menular
- Tetapi akhirnya berkembang menjadi 7, 12, dan
sampai sekarang telah menjadi 21 pelayanan
4) Pusling dan Pustu
- Untuk meluaskan jangkauan Puskesmas
dibentuklah: Pusling (Puskesmas Keliling) dan
Pustu (Puskesmas Pembantu)
- Balkesmas (Balai Kesehatan Masyarakat)
adalah Puskesmas yang diselenggarakan oleh
Swasta.
- Untuk penilaian kerja Puskesmas digunakan
standar yang dikenal “stratifikasi”
 Strata I : Puskesmas dengan prestasi sangat
baik
 Strata II : Puskkesmas dengan prestasi rata-
rata
 Strata III: Puskesmas dengan prestasi
dibawah rata-rata
5) PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa)
- Tahun 1976 PKMD ditetapkan sebagai
pendekatan yang strategis untuk meningkatkan
cakupan pelayanan kesehatan.
- Tahun 1977 ditingkatkan, bukan hanya
dikembangkan di pedesaan, tetapi juga di
perkotaan, maka muncul istilah PKMD
perkotaan.
- Sasaran utama PKMD adalah agar masyarakat
mampu memelihara dan meningkatkan
kehidupan yang sehat dan sejahtera
6) Posyandu
- Tahun 1984 Dibentuk Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) sebagai perpanjangan tangan
Puskesmas.
- Posyandu adalah perpaduan pelayanan
kesehatan yang diselenggrakan oleh petugas
kesehatan dan masyarakat (kader)
- Pelayanan Posyandu terdiri dari 5 (meja)
 Meja 1 : Pendaftaran
 Meja 2 : Penimbangan
 Meja 3 : Pengisian KMS
 Meja 4 : Penyuluhan, termasuk PMT
 Meja 5 : imunisasi, pemeriksaan,dsb oleh
tenaga medis/para medis
7) Desa Siaga (2007/2008)
- Adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan kesehatan secara mandiri
- Desa disini dapat diartikan sebagai Kelurahan
atau Nagari atau kesatuan masyarakat
hukum/administrasi pemerintahan.
- Sasaran Desa Siaga
 Primer:
Individu dan keluarga, agar mampu
melaksanakan hidup sehat
 Sekunder:
Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh
terhadap individu atau keluarga (tokoh
masyarakat dan agama)
 Tersier:
Pihak-pihak yang deiharapkan memberikan
dukungan kebijakan, dan sumber daya
(dana, sarana dan prasarana).
2. Jelaskan tujuan dan program dari pengembangan kes. Di
Indonesia!

Buku Rujukan
minimal 3 dan tahun
2018 keatas

Anda mungkin juga menyukai