Anda di halaman 1dari 11

ANTIBIOTIK GOLONGAN

MAKROLIDA

ERITROMISIN
OLEH :

NAMA : ISNAINI ANNUR


BP : 1801109
KELAS : 2018B/VB

DOSEN PENGAJAR : apt, Ridho Asra, M. Farm

KIMIA FARMASI ANALISIS 1


STRUKTUR
C37H67NO13

DEFINISI
ERITROMISIN adalah antibiotik
golongan makrolida. Antibiotik
golongan makrolida mempunyai
persamaan yaitu terdapatnya
cincin lakton yang besar dalam
rumus molekulnya. Eritromisin
bekerja dengan menghambat
sintesis protein bakteri yang NAMA IUPAC :
bersifat bakteriostatik atau
(3R,4S,5S,6R,7R,9R,11R,12R,13S,14R)-6-
bakterisid.
{[(2S,3R,4S,6R)-4-(dimethylamino)-3-hydroxy-6-
methyloxan-2-yl]oxy}- 14-ethyl-7,12,13-trihydroxy-4-
{[(2R,4R,5S,6S)- 5-hydroxy-4-methoxy-4,6-dimethyloxan-
2-yl]oxy}- 3,5,7,9,11,13-hexamethyl-1-oxacyclotetradecane-
2,10-dione
DERIVAT MAKROLIDA

ERITROMISIN AZITROMISIN KLARITROMISIN

SPIRAMISIN
ROXITROMISIN
TAHAPAN UJI IDENTIFIKASI

1 UJI PENDAHULUAN REAKSI


a organoleptis (FI ed V Warna putih agak kekuningan, rasa pahit, tidak berbau, praktis
hal 382 tidak berbau

b Kelarutan (FI ed V hal Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dalam kloroform dan
382) dalam eter

c Keasaman (FI ed V Basa (pH antara 8,0 dan 10,5)


hal 382)
d Analisis unsur  Unsur C
 Reaksi pengarangan  C377H67NO13→dipija
http://bit.ly/3SnADL sampel dimasukkan kedalam cawan → dipijarkan dengan api rkan dengan api kecil →
kecil dan besar (amati warna menyala ) →terdapat jelaga, terdapat jelaga + HNO3
naikkan suhu api + HNO3→amati jelaga → warna hitam

 Reaksi penfield  C37H67NO13 0,5gram


0,5 gram zat ditambah 50mg PbCrO4/CuO, panaskan gas yang + 50mg PbCrO4 →
terbentuk dialirkan kedalam tabung reaksi yang berisi air kapur, panaskan → unsur
adanya unsur karbon C akan menimbulkan kekeruhan pada air karbon C
kapur
 Unsur H
 Uji kjeldahl  C37H67NO13 +
Sampel + H2SO4 → panaskan → dinginkan → encerkan H2NO4→ panaskan→
dengan air + NaOH→ sampel reaksi basa (alkalis) → dinginkan+H2O+NaOH
periksa dengan pereaksi nessler. → reaksi basa (alkalis),
periksa dengan pereaksi
nessler : jika hasil
positif maka
mengandung unsur N

 Uji faraday  NaCN + CaO→ lakmus


Sampel +CaO→ panaskan dengan suhu rendah→ lalu menjadi biru→
naikkan hingga memijar dinhinkan. Letakkan asbes diatas mengandung unsur N
tabung lalu letakkan kertas lakmus diatas asbes→ amati
lakmus biru

 Uji lassalgn  NaCN FeSO4 → panaskan


Na + sampel→ panaskan hingga memijar, kemudian + H2SO4 → biru berlin
miringkan tabung sedikit agar lebih tercampur→
dinginkan+ air → aduk, didihkan sebentar→ saring(M1),
kristal FeSO4 + M1→ panaskan sambil dikocok +
H2SO4→ biru berlin
 Unsur N
 Uji beilstein  C37H67NO13 +
Sampel + PbCrO4 / CuOC → panaskan gas yg PbCrO4 atau CuO →
terbentuk dialirkan kedalam tabung reaksi yg berisi air panaskan
kapur, adanya unsur H akan menimbulkan tetes-tetes
pada dinding tabung reaksi

 uji penfield  CuO → panaskan →


CuO → panaslan → dinginkan + sampel → biru dinginkan
C37H67NO13 → biru

 Unsur O
 Uji ferrox  C37H67NO13 +
Sampel dilarutkan dalam benzene, toluene, atau kompleks
hidrokarbon + kertas tes ferrox → merah gelap Fe+3[Fe(CNS)6]-3 →
merah gelap
 Alkohol
2 GUGUS FUNGSI  Reaksi diazo  zat + diazo A + diazo B
http://bit.ly/3SnAD + NaOH → merah
L
 Reaksi parri  Zat + 0,5ml reagen parri
+ NH3 nitrat → merah

 Keton  Zat + Na2HPO4 +


 Reaksi legal rothera NH4OH → biru/ungu

 Zat + salisil aldehid +


 Reaksi taufel tholer H2SO4 (p) kocok →
merah

 eter  Zat + H2SO4 (p) +


 Reaksi methylene oxide asam galat → biru ungu

 Zat + NaOH + CuSO4


 Reaksi methoxyl → biru violet
NO REAKSI SPESIFIK REAKSI
KLASIFIKASI
1 Zat + H2SO4 (p) menghasilkan warna coklat merah Zat + H2SO4 (p) → coklat merah
2 Zat + pereaksi nessler menghasilkan warna abu-abu hitam Zat + pereaksi nesslerVabu-abu
hitam
3 Larutkan zat dalam aseton + HCl (p) menghasilkan warna jingga Larutan zat dalam aseton + HCl (p)
yang berubah merah kemudian merah keungunan, tambahkan CHCl3 + CHCl3 → ungu
lalu kocok menghasilkan lapisan CHCl3 yg menjadi ungu
4 Larutan + Cu(NO3)2 amoniak, biarkan selama 5 menit menhasilkan Larutan zat + Cu(NO3)2 amoniak,
warna abu-abu coklat diamkan 5 menit → abu-abu coklat
5 Zat + NHO3(p) menghasilkan warna kuning ditambahkan air Zat + NHO3(p) → kuning + H2O →
menghasilkan warna hijau hijau
6 Pada ± 5mg + 2ml asam sulfat (p), kocok perlahan menghasilkan Pada ± 5mg + 2ml H2SO4(p) kocok
warna coklat merah → coklat merah
7 Larutkan ± 3mg dalam 2ml aseton pekat + 2ml asalm klorida (p) larutkan ± 3mg dalam 2ml
terjadi warna jingga yg berubah menjadi merah dan kemudian CH3COCH (p) + 2ml CHCl3 kocok
menjadi merah tua keunguan tambahkan 2ml kloroform (p) kocok → ungu
menghasilkan lapisan kloroform berwarna ungu
4 REAKSI KRISTAL REAKSI
Aseton air 5 tetes zat uji dalam aseton pada objek Zat dalam aseton + H2O → kristal
glass + 2 tetes aquades biarkan hingga
terbentuk kristal → amati dibawah
mikroskop
Reagen dragendorf Zat uji ditambahkan pada objek glass + Biarkan 15-30menit → panaskan
HCl 0,5 N hingga larut + tetes reagen
dragendorf biarkan 15-30 menit →
panaskan perlahan amati dibawwah
mikroskop
Larutan asam pikrat Zat uji diratakan pada objek glass + Zat + HCl + reagen asam pikrat →
HCl 0,5 N hingga larut + 1 tetes reagen kristal
asam pikrat biarkan beberapa saat
hingga terbentuk kristal → amati
dibawah mikroskop
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian kesehatan republik indonesia 2014 farmakope


indonesia edisi V, jakarta

Kementerian kesehatan republik indonesia farmakope edisi


IV. Jakarta

Gandjar, ibnu gholib 2007, kimia farmasi analisis, yogyakarta


pustaka belajar

Anda mungkin juga menyukai