SENYAWA OBAT
Candra P
Bahan baku obat
• Bahan obat dapat berasal dari :
• Isolasi
• Sintesis
• Enzimatik
• Bioteknologi
• Kemurnian obat dikatakan murni apabila
memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
Farmakope
Metode identifikasi obat
• Dalam identifikasi obat dapat dilakukan dengan beberapa
metode, anatara lain:
• Organoleptis
• Kelarutan
• Pengarangan/pengabuan/pemijaran
• Pemijaran dibawah lampu UV
• Spektro IR
• Spektro Uv-Vis
• Reaksi kimia (perubahan warna, endapan)
• Titik lebur
• Mikrokristal
• Kromatografi
Sistematika analisis kualitatif
• Uji organoleptis
dilakukan menggunakan indra sebagai petunjuk
awal
• Uji kelarutan
untuk mengetahui pelarut yang cocok (pelarut
organik atau anorganik)
• Uji pengarangan/pengabuan dan pemijaran
untuk mengetahui apakah sampel berupa zat
organik atau anorganik, menguji keberadaan
kation dalam sampel
Hasil pengarangan/pengabuan dan
pemijaran
• Warna hitam pada proses pengarangan
• Zat organik mempunyai unsur C dan berwarna
hitam pada awal pengarangan.
• Jika warna hitam hilang pada saat ditambah
HCl/H2SO4/HNO3 maka sampel negatif unsur
karbon dan positif mengandung oksida logam
• Jika tetap berwarna hitam pada saat ditambah
HCl/H2SO4/HNO3 maka sampel positif
mengandung karbon
Hasil pengarangan/pengabuan dan
pemijaran
NO 2 NH2
HNO3 pekat berasap Zn + HCl
H2SO4 pekat
NH2 N=NCl N N
NaNO2 -naftol
HCl amonia
merah coklat OH
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
3. Gugus hidroksil
• Dengan pereaksi Rosenthaler
sampel ditambah asam sulfanilat kmd ditetesi
HCl, +NaNO2+ NaOH akan timbul warna merah.
Jika sampel berupa alkohol aromatis, warna
merah akan lebih lama. Bila digojok dg amil
alkohol/eter warna merah akan
masuk/bercampur.
Jika sampel berupa alkohol alifatik, warna
merah akan cepat hilang. Jika digojok dg dg amil
alkohol/eter warna merah tidak akan
masuk/bercampur.
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
3. Gugus hidroksil
• Dengan reaksi esterifikasi
sampel ditambah asam sulfanilat atau asetat
kmd ditetesi H2SO4, dipanaskan dan ditambah
akuades akan timbul bau khas.
• Reaksi untuk berbagai jenis alkohol alifatis
• Alkohol primer
Sampel+bbrp tetes KMnO4 1% + bbrp tetes
H2SO4 4 N, dan ditetesi pereaksi schif akan
membentuk warna ungu
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
3. Gugus hidroksil
• Reaksi untuk berbagai jenis alkohol alifatis
• Alkohol sekunder
sampel+aqua bromat, dipanaskan di atas waterbath
hingga Br berlebih hilang. Kmd + Na-
nitroprusida+NH4Cl+NH4OH akan terbentuk warna ungu
hingga biru kmd hilang
• Alkohol tersier
pereaksi Deniges (HgO+H2SO4+akuades) dipanaskan dalam
tabung reaksi kmd tambahkan sampel. Stlh dingin dan
timbul warna abu-abu dan endapan
• Alkohol polivalen
sampel+NaOH/KOH, kmd ditetesi larutan CuSO4 encer
akan terbentuk warna ungu/biru
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
4. Gugus fenol dan alkohol aromatis
sampel ditambah FeCl3 akan terbentuk warna
ungu
5. Gugus karbonil (Aldehid dan keton)
sampel+ pereaksi pembentuk kristal
hidrazon, dipanaskan, didinginkan akan
terbentuk kristal hidrazon. Bentuk kristal
hidrazon dari gula, glukosa, dan fruktosa
dapat diamati dengan mikroskop
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
5. Gugus karbonil (Aldehid dan keton)
• Uji gugus aldehide, dapat dilakukan dengan :
Pereaksi campuran Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan
K-Na-Tartrat/garam Rochelle). Campuran pereaksi Fehling
berwarna biru tua dan akan berubah menjadi merah bata Cu 2O
saat bereaksi dengan aldehide seperti dalam gula pereduksi.
Reaksi R-CHO + CuO R-COOH + Cu2O(s)
Pereaksi Schiff (0,2 g Fuchsin+120 mL akuades panas+ 2 mL
NaHSO3 dalam 20 mL akuades) terbentuk warna ungu
Pereaksi Tollens (campuran AgNO3 dan NH3 hingga terbentuk
komplek [Ag(NH3)2]+). Reaksi R-CHO + Ag2O R-COOH + 2Ag(s)
Pereaksi Nessler (KI+akuades+HgCl2+NaOH)
Resorsinol 1%
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
5. Gugus karbonil (Aldehid dan keton)
• Uji gugus keton
Dapat dilakukan dengan penambahan Na-Nitroprusida dan
NH4SO4 (Pereaksi Legal Rothera), kmd ditambah amonia dan
biarkan beberpa menit dan jika perlu sedikit dipanaskan
maka akan terjadi perubahan warna violet kmd menjadi biru
dan stlh beberapa lama hilang menjadi tidak berwarna.
Identifikasi gugus fungsi/ikatan
6. Gugus karboksil
• Ditambah ddengan basa dan indikator PP akan timbul warna
merah
• Ditambah dengan thiosulfat akan terbentuk endapan sulfur
• Ditambah alkohol dalam suasana asam atau basa akan
membentuk ester
7. Gugus Amina
• Jika dipanaskan dengan NaOH akan melepaskan NH3 yang
akan membirukan kertas lakmus merah dan akan
menimbulkan warna coklat dengan pereaksi Nessler
• Reaksi umum identifikasi gugus amina
• Melepaskan NH3 jika dipanaskan dengan NaOH. (NaOH dapat diganti dengan MgO)
• NH3 mem-biru-kan kertas lakmus merah
• NH3 + pereaksi Nessler coklat
a. Gugus amin primer
Identifikasi :
1). Reaksi isonitril
mpel + kloroform + beberapa tetes spiritus + NaOH,
anaskan sedikit bau isonitril
R-NH2 + CHCl3 + NaOH R-CΞN + NaCl + H2O
Reaksi ini berguna untuk senyawa alifatis
maupun aromatis
Pengganggu : karboksil, sulfon dan OH fenolik
Reaksi lain :
= dengan asam nitril N2
= reaksi Ehrlich (aromatis)
- Sampel + DAB + HCl merah jingga
DAB = dimetil amino benzaldehid
b. Gugus amin sekunder
Identifikasi :
sampel + asam nitrit (NaNO2 + HCl, H2SO4
kuning merah
R1 R1
NH + HNO2 N NO2
R2 R2
nitrosamin
• Reaksi Biuret
Zat + NaOH + CuSO4 encer coklat
• Hidrolisa
NH3 yang terjadi dapat dikenali
Reaksi golongan … (seny. pereduksi) (Hendri Wasito, S. Farm., Apt.)
• Reaksi Fehling
– 20 mg zat + campuran Fehling I dan II dipanaskan terbentuk
endapan tembaga(I) oksida berwarna merah bata
– Pereaksi Fehling I (larutan CuSO4.5H2O 7 %), Pereaksi Fehling II
(35 g Kna-tartrat + 10 g NaOH + air sampai 100 ml)
– Positif untuk : asam askorbat, isoniazid, hidrokortison, sakarosa
• Reaksi kalium permanganat
– zat dalam air + KMnO4 0,1 % dalam air atau aseton warna yang
semula hilang berubah menjadi coklat
– Positif untuk : asam askorbat, isonniazid, olefin
– apabila ada basa, percobaan harus dilakukan dalam suasana asam
sulfat
• Reaksi adisi dengan brom
– 50 mg zat dalam 2 ml asam asetat + ditetesi air brom apabila
ada ikatan tak jenuh, warna brom hilang
– air brom (1,0 g Br2 atau 0,3 ml Br2 dalam 100 ml asam asetat)
Reaksi golongan … (asam organik, ester, aldehid ) (Hendri Wasito, S. Farm., Apt.)
• Pemeriksaan asam organik
– 100 mg zat 6 tetes tionilklorida dipanaskan sisa kering + 1 ml
hidroksilamin HCl 7 % dalam metanol yang mengandung
timolftalein 0,02 % + 2N KOH dalam metanol warna biru
didihkan dan dinginkan + 3 N HCl warna biru hilang +
Fe(III)klorida 10 % + HCl kompleks besi-hidroksamat (warna
merah)
• Pemeriksaan ester (reaksi asam hidroksamat)
– 50 mg zat + 1 ml hiroksilaminklorida 7 % dalam metanol
perlakuan sama seperti pada asam organik asam amida dan
asam anhidrida memberikan reaksi yang sama
• Pemeriksaan aldehida (reaksi Schiff)
– zat dalam air + diasamkan dengan 3N HCl (pH<3) + pereaksi Schiff
terbentuk warna merah sampai ungu
– Pereaksi Schiff (100 mg rosanilinklorida dalam 50 ml air
dipanaskan + 1,25 g natrium sulfit + 20 ml 6N HCl + air sampai
100 ml)
Reaksi golongan … (hasil uraian formaldehid, gugus aktif
metilen, idioform) (Hendri Wasito, S. Farm., Apt.)
• Pemeriksaan hasil uraian formaldehida (reaksi asam kromatopat)
– 10 mg zat dalam 2 ml asam sulfat pekat + 2-3 mg natrium
kromatoprat dipanaskan terbentuk warna biru sampai ungu
– Positif untuk : metamizol, hidroklortiazida, indometasin
• Pemeriksaan gugus aktif metilen
– zat dalam etanol + beberapa butir kristal 1,3-dinitrobenzol +
larutan basa alkali 15 % terbentuk warna merah
– Positif untuk : diazepam, hidromorfin, oksikodon, hidrokodon
• reaksi idioform
– 10 mg zat + 2 ml 3N NaOH + air iodium dipanaskan tercium
bau idioform
– air iodium (1,0 g I2, 20 g KI, 100 ml H2O)
– Positif untuk : aseton, etanol, isopropanolol, asam laktat, warfarin
Reaksi golongan … (reaksi besi(III) klorida, Millon, asam sulfat
terdiazotasi) (Hendri Wasito, S. Farm., Apt.)
• Reaksi besi (III) klorida
– 5 mg zat dalam 1 ml air netralkan dengan NaHCO3 / HCl + 2 tetes
FeCl3 1 % terbentuk warna merah sampai ungu
– Positif untuk : hidoksi aromatik, fenol, enol, pirazolon, fenotiazin,
• Reaksi Millon
– larutan zat + pereaksi milon dipanaskan terbentuk warna merah
– Pereaksi Millon ( 10 g air raksa dilarutkan dalam 10 g asam nitrat
berasap diencerkan dengan 20 g air)
– Positif untuk : fenol, nipagin
• Reaksi gabungan dengan asam sulfanilat terdiazotasi
– 10 mg zat dalam 1 ml 3N NaOH + asam sulfanilat + NaNO2 10 %
terbentuk warna merah
– larutan asam sulfanilat (0,5 g asam sulfanilat + 70 ml air + 6,0 ml 6N
HCl + air sampai 100 ml)
– Positif untuk : fenol dan imidazol (tetrasiklin, Parasetamol)
TITIK LEBUR
titik eutektikum
• Titik lebur senyawa benzanillida salofen
• Reaksi murexid
positif untuk senyawa purin
(teofilin, teobromin, kofein)
Cara uji :
zat + 1,5 ml H2O2 + 5 tts H2SO4 pekat panaskan
hingga kering. Sisa + bbrp tetes amoniak 6N
merah ungu
Reaksi Zwikker
• Salkowski
zat dalam CHCl3 + 3-5 ml H2SO4 pekat lapisan kloroform
berwarna merah
• Lieberman-Burchard
Zat dalam kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrad + 3
tetes as sulfat pekat warna biru hingga hijau
Reaksi khusus … (2)
Senyawa kompleks berwarna dengan krompentoksida yang
larut dalam benzol
10 mg zat dalam air + 5 tetes asam sulfat pekat + 1 ml
hidrogenperoksida 3 % + 0,5 ml 0,1 N kalium bikromat + 1
ml benzol dikocok lapisan benzol berwarna biru-ungu
Positif untuk pilokarpin, fenazon, pentetrazol, propifenazon,
klortimazol
Senyawa kompleks berwarna dengan larutan tembaga sulfat
dalam basa alkali
10 mg zat dalam 1 ml air + 3 tetes HCl + 5 tetes CuSO4 2 % +
1 ml 3N NaOH (sampai basa) terbentuk warna biru
sampai ungu
Positif untuk etanolamin, asam amino, beberapa
sulfonamida
Contoh analisis obat …(1)
NH2
NH N
SO2 O
• Golongan analisis : 1A, IV • Golongan analisis : IA (II)
• Pemerian : bubuk putih, tak berbau, rasa • Pemerian : bubuk kristal putih
pahit
sampai kuning-putih, tak berbau,
• Kelarutan : air (1:100), etanol (1 : 10), mula-mula tak berasa lalu agak
aseton (1 : 20), eter (tak larut) pahit.
• Pemeriksaan kualitatif • Kelarutan : air (tak larut), etanol (1:
– 1). Reaksi besi(III) klorida biru-ungu 20), aseton (1 : 5), eter (tak larut),
muda kloroform (tak larut)
– 2). 50 mg zat dalam 3N HCl panaskan 5 • Pemeriksaan kualitatif :
menit Reaksi diazzo : timbul warna – 1). Reaksi diazzo positif
jingga-merah – 2). 5 mg zat dalam 0,5 ml 2N NaOH +
– 3). reaksi positif dengan asam sulfanilat air ad 5 ml + 0,1 g fenol didihkan
terdiazotasi + 1 ml natrium hipoklorit 15 %
– 4). Parasetamol mereduksi pereaksi timbul warna kuning emas
Tollens
Parasetamol Sulfametoksazol
Contoh analisis obat …(2)
CH3
N O
N
N NH2
Cl
C
O
Golongan analisis : V (II, IV)
• Golongan analisis : 1B, II Pemerian : bubuk kristal tak berwarna,
• Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa pahit.
rasa agak pahit Kelarutan : air (1:1), etanol (1: 2), aseton
• Kelarutan : air (1:350), etanol (1 : 20), (1 : 20), eter (tak larut), kloroform (1 :
aseton (1 : 5), eter (1:50), kloroform (1:5) 900)
• Pemeriksaan kualitatif Pemeriksaan kualitatif :
1). 100 mg zat + 5 ml 6N NaOH
– 1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl dipanaskan
dipanaskan terbentuk amoniak
timbul warna kuning lemah
2). 100 mg zat + 100 mg natrium
– 2). Reaksi terhadap gugus metilen yang karbonat dikeringkan tercium bau
aktif merah piridin
3). 1 bagian zat + 2 bagian 2,4-
dinitroklorbenzol dilebur dan larutkan
dalam 2 ml 0,5 N etanol-KOH
terbentuk warna merah tua.
Diazepam Nikotinamid
TUGAS
IDENTIFIKASI
• GOL. ANTIBIOTIK
• GOL. ANALGETIK
• GOL. NARKOTIK
• GOL. PSIKOTROPIK
• GOL. VITAMIN