Anda di halaman 1dari 32

Analisis Kualitatif

ANALISIS SENYAWA OBAT

Ali Rakhman Hakim, M.Farm, Apt


Farmasi Universitas Sari Mulia
Outline

1. Pendahuluan
2. Membedakan senyawa organik dan anorganik
3. Pengertian dan sifat analisis obat
4. Identifikasi obat terhadap zat asal
5. Langkah-langkah yang dilakukan dalam identifikasi obat
6. Reaksi-reaksi pendahuluan identifikasi obat

Farmasi Universitas Sari Mulia


Referensi

✓ Svehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik


Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid 1 & Jilid 2 Edisi
Kelima. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Farmasi Universitas Sari Mulia


Pendahuluan

✓ Abad 20, telah banyak ditemukan senyawa obat baru


✓ Senyawa obat baru sebagian besar merupakan obat
sintesis
✓ Senyawa obat memiliki struktur kimia dapat di
identifikasi secara kualitatif karena memiliki gugus
benzen, fenol, amina, amida dll

Farmasi Universitas Sari Mulia


Penisillin → Piperasillin

Farmasi Universitas Sari Mulia


Struktur kimia Obat

Asam Mefenamat Asam Salisilat Vitamin B1

Farmasi Universitas Sari Mulia


Senyawa Organik vs Anorganik
✓ Senyawa organik adalah kelompok senyawa kimia yang mengandung
unsur karbon dan berikatan langsung dengan unsur hidrogen. Senyawa
organik sebagian besar merupakan komponen dalam ilmu biokimia.
✓ Golongan senyawa organik :
1) Senyawa alifatik, rantai karbon yg dpt diubah gugus fungsinya
2) Hidrokarbon aromatik, mempunyai paling sedikit satu cincin benzena
3) Senyawa heterosiklik, terdapat atom nonkarbon dlm struktur
cincinnya
4) Polimer, molekul rantai panjang
✓ Senyawa anorganik adalah kelompok atom/senyawa kation dan anion
atau senyawa lain yg tidak memiliki ikatan karbon-hidrogen. Contohnya
asam karbonat.

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Penyusun Senyawa Obat

✓ Senyawa obat tersusun dari atom/unsur kimia yg dapat


di uji secara kualitatif
✓ Identifikasi senyawa obat dapat dilakukan dengan 1
langkah uji reaksi dan dapat lebih dari 1 langkah
✓ Uji reaksi dpt dibantu dgn pemanasan dan didinginkan
✓ Setiap senyawa obat memiliki uji reaksi dan hasil
spesifik yg berbeda

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

A. Identifikasi Unsur/Elemen yang terdapat dalam sampel


Obat → senyawa organik,
→ biasanya memiliki unsur C, H, O, N, S, dan
halogen

1. Uji positif untuk unsur karbon (C) :


a. Pada pemanasan/pengarangan → hitam
b. Dengan reaksi Panfield :
Sampel + Pb-kromat → timbul gas
Gas + air barit → keruh

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

2. Uji “positif’ untuk unsur N, S, P dan Halogen


a. Dengan reaksi Lassaigne-Castellan
Prosedur analisis :
Sampel + pereaksi [Na2CO3 + MgCO3 ― (2:1)] dicampur,
dipanaskan, dan dipijar dalam tabung kapiler. Hasil
pemijaran dimasukkan dalam akuades, digerus, dan
disaring.

Farmasi Universitas Sari Mulia


1). Filtrat + HCl + FeSO4 padat
Jika timbul warna biru berlin → (+) nitrogen
2). Filtrat + Pb-asetat
Jika timbul warna hitam → (+) sulfur
3). Filtrat + HNO3 + AgNO3, dipanaskan
Jika timbul endapan → (+) halogen
4). Filtrat + HNO3 + Ammonium molibdat
Jika timbul endapan kuning → (+) fosfor

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

B. Penyelidikan Gugus yang terdapat dalam sampel


1. Ikatan rangkap
- Reaksi Bayer (proses oksidasi)
Sampel + akuades + Na2CO3, dan dialirkan KMnO4
melalui dinding tabung.
Jika warna ungu jadi hilang → (+) ikatan rangkap
- Penambahan aqua bromat pada larutan zat dalam
akuades (proses adisi)
Jika warna coklat menjadi hilang → (+) ikatan rangkap

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

2. Inti benzen
Sampel +HNO3 pekat berasap, dengan katalisator H2SO4
pekat, dipanaskan hati-hati.
Sisa dilarutkan dalam alkohol + HCl dan butiran Zn dengan
sedikit pemanasan (direduksi)
Setelah dingin, + larutan NaNO2 1% + larutan -naftol 1%
dalam amonia.
Jika terbentuk cincin warna merah coklat pada perbatasan
dua cairan → (+) inti benzen

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

Reaksi :
NO 2 NH2
HNO3 pekat berasap Zn + HCl
H2SO 4 pekat

NH2 N=NCl N N
NaNO 2 -naftol

HCl amonia

merah coklat OH

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

3. Gugus hidroksil (-OH)


1). Dengan reaksi Rosenthaler
Sampel + asam sulfanilat ditetesi HCl + NaNO2 + NaOH → merah
Jika sampel berupa alkohol aromatis → warna merah lebih lama,
digojog dengan amil alkohol (eter) warna merah akan masuk
Jika sampel berupa alkohol alifatik → warna merah cepat hilang,
digojog dengan amil alkohol (eter) warna merah tidak masuk

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

2). Dengan reaksi esterifikasi


Sampel + asam (salisilat atau asetat) + H2SO4, dipanaskan,
ditambah akuades → berbau khas

Reaksi :
O O
R OH + H3C C H3C C + H2O
OH O R

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

* Reaksi uji untuk berbagai jenis alkohol alifatis


- Alkohol primer
Sampel + beberapa tetes KMnO4 1% + beberapa
tetes H2SO4 4N, dan ditetesi pereaksi Schiff → ungu
- Alkohol sekunder
Sampel + aqua bromata, dipanaskan di atas water
bath hingga warna Br (kelebihan) hilang. Kemudian +
Na-nitroprusid + NH4Cl + NH4OH → ungu hingga biru
- Alkohol tersier
Pereaksi Deniges dipanaskan dalam tabung reaksi,
kemudian + sampel. Setelah didinginkan, jika larutan
berwarna abu-abu → (+) ….. (reaksi Legal Lothera)
- Alkohol polivalen
Sampel + NaOH/KOH, kemudian ditetesi larutan
CuSO4 sangat encer → ungu/biru ….. (reaksi Cupriphyl)

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

4. Gugus fenol dan alkohol aromatis


Sampel + FeCl3 → ungu

5. Gugus karbonil
Gugus karbonil : aldehid dan keton
Sampel + pereaksi pembentuk kristal hidrazon, dipanaskan,
didinginkan → kristal hidrazon
Bentuk kristal hidrazon dari gula, glukosa, dan fruktosa dapat
diamati dengan mikroskop

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

Uji gugus Aldehid


✓ Fehling
✓ Schiff
✓ Tollens
✓ Nessler
✓ Resorsinol 1%

Uji gugus Keton


Sampel + beberapa tetes Na-nitroprusid dan NH4SO4,
Kemudian + amonia dan dibiarkan beberapa menit (dibantu
pemanasan lemah) → violet → biru (setelah beberapa lama) →
tidak berwarna

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

6. Gugus karboksil
a. Gugus karboksil yang bersifat asam + basa berlebih ( +
indikator : PP) → merah
b. Sifat asam gugus karboksil → melepaskan sulfur dari
tiosulfat
Sampel + S2O3 → S (endapan) + SO3
c. Gugus karboksil + alkohol → ester

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

7. Gugus amina
Gugus amina : amin primer, sekunder, dan tersier

Reaksi umum identifikasi gugus amina


* Melepaskan NH3 jika dipanaskan dengan NaOH. (NaOH
dapat diganti dengan MgO)
- NH3 mem-biru-kan kertas lakmus merah
- NH3 + pereaksi Nessler → coklat

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

a. Gugus amin primer


Identifikasi :
1). Reaksi isonitril
Sampel + kloroform + beberapa tetes spiritus + NaOH,
dipanaskan sedikit → bau isonitril
R-NH2 + CHCl3 + NaOH → R-CΞN + NaCl + H2O
Reaksi ini berguna untuk senyawa alifatis maupun aromatis

Pengganggu : karboksil, sulfon dan OH fenolik


Reaksi lain : dengan asam nitril → N2
reaksi Ehrlich (aromatis)
Sampel + DAB + HCl → merah jingga

Farmasi Universitas Sari Mulia


Identifikasi Senyawa Obat

b. Gugus amin sekunder


Identifikasi :
Sampel + asam nitrit (NaNO2 + HCl, H2SO4) → kuning merah
R1 R1
NH + HNO2 N NO2

R2 R2

Nitrosamin
Nitrosamin + difenilamin + H2SO4 pekat → biru

c. Gugus amin tertier


Identifikasi : dengan asam nitrit

Farmasi Universitas Sari Mulia


Membedakan amin primer,sekunder dan tersier

• + akuades + aseton + Na-nitroprusid


primer → merah violet
sekunder → kuning
tersier → kuning
• + akuades + asetaldehid + Na-nitroprusid
primer → kuning coklat
sekunder → biru → kuning
tersier → kuning coklat

Farmasi Universitas Sari Mulia


Amida

O
Amida C
NH2
• Reaksi Biuret
Zat + NaOH + CuSO4 encer → coklat

• Hidrolisa
NH3 yang terjadi dapat dikenali

Farmasi Universitas Sari Mulia


Nitro

• Direduksi dengan Zn dan HCl


NO 2 NH2
Zn
+ HCl

Karbonitril
◼ Hidrolisa

R C N + H2O RCOOH + NH3

Farmasi Universitas Sari Mulia


Reaksi Khusus

• Reaksi murexid
→ positif untuk senyawa purin
(teofilin, teobromin, kofein)
Cara uji :
zat + 1,5 ml H2O2 + 5 tetes H2SO4 pekat, panaskan
hingga kering. Sisa + bbrp tetes amoniak 6N →
merah ungu

Farmasi Universitas Sari Mulia


Reaksi Zwikker

• Positif untuk : barbiturat, glutetimida, hidantoin,


beberapa sulfonamida, purin
Cara uji :
Zat dalam plat tetes + 10 tetes pereaksi Zwikker I,
+ 2 tetes Zwikker II → ungu
Nb: zwikker I = kobal(II)nitrat 1% dalam metanol
zwikker II= piridin 10% dalam metanol

Farmasi Universitas Sari Mulia


Reaksi Vitali-Morin

✓ Zat + 0,5ml HNO3 berasap diuapkan di atas tangas air hingga


kering, dinginkan. Sisa yang berwarna kuning + 5 ml aseton
tetesi 1 ml KOH-etanol 0,1N → warna
Warna Senyawa
Biru-ungu atropin, skopolamin,meklozin
Merah-ungu tetrakain, striknin, amitriptilin
Merah darah imipramin, asam mefenamat
Merah niklosamida, fenprokumon, desipramin
Merah-coklat antazolin, alprenolol, trimetoprim,warfarin
Ungu → hijau → jingga propanolol

Farmasi Universitas Sari Mulia


Reaksi untuk steroid

• Salkowski
zat dalam CHCl3 + 3-5 ml H2SO4 pekat → lapisan kloroform
berwarna merah

• Lieberman-Burchard
Zat dalam kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrad + 3 tetes
as sulfat pekat → warna biru hingga hijau

Farmasi Universitas Sari Mulia


Analisis Asam Mefenamat

1. Zat + H2SO4 →(panaskan) flouresensi putih biru →


dinginkan + 1 tetes K2Cr2O7 0,1N → cepat hijau-biru

Reaksi antara Zat obat dgn H2SO4 → Sulfonasi


(As.Benzensulfonat)

Farmasi Universitas Sari Mulia


Quote of The Day

“Tidak Bisa”
hanya untuk Seseorang yang tidak ingin

SUKSES

Farmasi Universitas Sari Mulia

Anda mungkin juga menyukai