Karbohidrat
Arief Kurniawan
Bernadius Agustinus
Budi Utami Wibawani
Chatrin
Asam
Pembagian
1.
Struktur kimia:
2. Konsistensi:
Cair
Kristal
Padat
3. Kelarutan:
Jumlah atom C 1-4 : dapat bercampur
3. Indeks bias
Makin banyak jumlah atom C, makin
tinggi indeks biasnya.
4. Titik lebur
Semakin banyak gugus COOH, makin
tinggi titik lebur.
Organoleptis:
a. Bentuk: cair, kental, padat, kristal
b. Bau: menusuk (mis: asam asetat),
5. Pirolisa/ pemijaran
adalah pemijaran zat dengan cara
dipanaskan dalam cawan porselen
dengan api tidak langsung di bawah
zat agar perubahan lebih jelas.
Akan timbul beberapa gejala dan
perubahan warna.
Interpretasi
Adanya asam
Adanya garam
Asam suksinat, Atophan,
Novatophan
Menggelembung
Ca-Glukonas, Ca-Laktat,
Ca-Latofosfat
Berbusa (dimasak)
Asam agaric
Asam suksinat
Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan atas efek batuk
Reaksi Marquis
Tujuan: Menunjukkan adanya cincin
aromatis
+ pada asam aromatis.
Prinsip: A + H2SO4 + 3 gtt formalin
membentuk senyawa yang berwarna
a.
b.
c.
Reaksi Iodoform
Tujuan: Mengetahui adanya ikatan
rangkap dalam zat
Prinsip: A + NaOH/ NH4OH + lar. Iodii
Endapan kuning muda yang berkilat
Warna
Interpretasi
Merah
Coklat
Coklat merah
Kuning
Jingga
Asam glutamat
Hijau
Asam iodooksikinolisulfanikum
Biru hitam
Reaksi Bellstein
Tujuan: mengetahui adanya gugus halogen pada
suatu senyawa.
Prinsip:
Kawat Cu dibersihkan, lalu dibakar dengan nyala
bunsen CuO. Kemudian dicelupkan pada
suatu zat, dibakar lagi dengan nyala bunsen
nyala biru hijau yang sangat berwarna (memiliki
gugus halida)
Pada umumnya asam trikloroasetat
Reaksi Bellstein:
2Cu + O2 2CuO
CuO + 2HX CuX2 + H2O
Senyawa CuX2 yang memberikan warna
hijau biru yang menyala
Reaksi Umbelliferon
Prinsip: senyawa asam tertentu bila dirx
dengan resorsin + H2SO4 lalu
dipanaskan dan diencerkan dengan air,
akan mendapatkan hasil yang
berbeda2 terutama apabila dilihat
dengan sinar biasa n sinar UV
(berfluorosensi).
H SO
2
Umbelliferon (CL)
Nama asam
Sinar UV
Asam sitrat
kuning
Biru laut
Asam tartrat
Coklat/ merah
Asam ftalat
Kuning/ coklat
Hijau muda
Asam malonat
Kuning
Hijau
Asan suksinat
Kuning
Hijau muda
Reaksi Nessler
Prinsip: asam yang mengandung amonium
(garam amonium) direaksikan dengan prx
Nessler akan mengendap warna kuning
Prx Nessler : KI : HgI2 = 1:20
Asam2 tsb: asam formiat, asam tartrat,
asetat
Reaksi:
NH4+ + 2[HgI4]2 + 4OH HgOHg(NH2)I +
7I + 3H2O
Berwarna kuning hingga endapan coklat
(jika banyak amonium)
Asam Alifatis
Monokarboksilat
polikarboksilat
Monokarboksilat
Asam Asetat
Rumus molekul: CH3COOH
Rumus bangun:
Identifikasi:
Organoleptis:
Reaksi umum:
2 RCOOH + Na2CO3 /NaHCO3 2RCOONa +
H2O +CO2
Reaksi identifikasi:
a. Sebagai garam (Na, Pb), ditambahkan dengan
KHSO4 menimbulkan bau asam cuka
b. Reaksi Cacodyl
Larutan dinetralkan dengan NaOH atau larutan
Na2CO3 , lalu diuapkan sampai kering, ditambah
As2O3 dan dipijar, timbul bau tidak sedap (bau
bawang) dari cacodyl dan cacodyl oksida.
4CH3COONa + As2O3 (CH3)2AsOAs(CH3)2 +
2Na2CO3 + 2CO2
Asam asetat
c. Reaksi Iodoform
Polikarboksilat
Identifikasi:
Organoleptis:
Bentuk: kristal
Warna: tidak berwarrna
Reaksi identifikasi
1. Reaksi Carletti
Asam oksalat ditambahkan resorsin, kompleks glisisnserin, dan asam sulfat pekat akan memberikan
warna ungu kemerahan atau biru ungu. Warna akan
hilang jika diencerkan dengan air.
2. Reaksi Gunn
Larutan asam oksalat ditambahkan larutan
FeSO4 dalam H3PO4 (1:10) akan
menghailkan endapan besi oksalat yang
berwarna kuning.
Asam Sitrat
Asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat
Rumus molekul C6H8O7
BM 192,13
Kegunaan sebagai zat aditif, siklus asam sitrat, pengontrol pH,
pembuka kutikulus, agen pengkelat.
Asam sitrat dapat mengikat logam sehingga sering digunakan
sebagai sabun/deterjen ataupun untuk menghilangkan kesadahan
air.
Asam sitrat dapat disintesis dari tebu, sagu dan kulit buah nanas
pH : 4,5
Titik Lebur 153 C
Organoleptis
Tidak berbau
Serbuk kristal berwarna putih
Rasa asam
Reaksi umum
Reaksi cuprifil : +
Zat + 1 ml NaOH 2N + 1 tetes CuSO4 1% = larutan biru/biru ungu
jernih
Reaksi diazo : +
Diazo A : Diazo B = 4 : 1
Diazo A= Asam sulfanilat dalam HCl;
Diazo B=NaNO2
Zat uji + (Diazo A + Diazo B) menghasilkan warna merah
Reaksi fehling : +
Pereaksi : fehling A : CuSO4.5H20 + H2SO4
(aq)
+ aqua
Fehling A : Fehling B = 1 : 1
zat + pereaksi fehling (Fehling A dan Fehling B) + NaOH
2N (+) ada endapan CuO merah bata
Reaksi umbeliferon :
Larutan zat + H2SO4 +resorsin,
Uji Identifikasi
endapan
asam
Uji Deniges
Larutkan 5 g HgO dalam 100 ml air dan
20 ml H2SO4 pekat. Tambahkan larutan
sitrat dengan 1/20 bagian reagen dan
panaskan hingga mendidih, kemudian
tambahkan beberapa tetes KMnO4 0,1
N, maka akan terbentuk endapan
kristalin.
Asam Suksinat
Asam Tartrat
2,3-dihidroxysuccinic acid
Rumus molekul C4H6O6
BM 150,087
pKa1= 2.95 pKa2= 4.25
Kegunaan : sebagai pengawet, antioksidan dan
emulgator.
Terdapat di pisang, asam jawa, dan anggur
Organoleptis:
Reaksi umum
Reaksi carletti +
Zat + H2O + asam oksalat + resorsin
Reaksi fehling +
Zat + K2S2O3 : (+) ada gugus
karboksil
Reksi nessler : +
Zat +KI:HgI2 (1:20) = mengendap
Uji Identifikasi
Reaksi schiff
Uji Resorsinol
Teteskan beberapa tetes larutan uji dalam sebuah
tabung uji lalu tambahkan H2SO4 dan bubuk Mg.
setelah melarut tambahkan resorsinol 0,1 gram, kocok
sampai, kemudian dinginkan. Tuang sepanjang dinding
tabung 3-4 ml H2SO4 pekat. Panaskan lapisan asam
sulfat pada dasar tabung dengan sangat perlahan, lalu
suatu cincin merah akan terbentuk pada bidang
pertemuan kedua cairan. Dengan meneruskan
pemanasan perlahan, warna merah akan menyebar
kebawah dari bidang batas antar permukaan dan
akhirnya mewarnai lapisan asam sulfat.
reaksi
H2O
Asam Aromatis
Asam Sinamat
Uji Identifikasi
endapanputih
-CH=CH-CH2-OH + Br2
Warna aquabrom hilang
- CHBr-CHBr-CH2-OH
Asam Benzoat
Zat + KI + KIO3
I2 + amilum
larutan
berwarna biru ungu
Zat ditambahkan H2O2 kemudian celupkan kertas
lakmus biru, kertas lakmus akan berubah menjadi
merah
Larutan zat + NaOH + CuSO4
berwarna biru
( pembentukan kompleks garam Cu2+ )
Menentukan adanya inti aromatis dengan reaksi
marquis.
Asamkan larutan pekat benzoate dengan asam
sulfat 2N terbentuk endapan asam benzoate yang
mudah larut dalam eter.
Reaksi Spesifik :
Zat + Na2S2O3
kuning muda
Reaksi Marquis
positif (terdapat gugus aromatis)
Bau esterifikasi : Zat + etanol + H2SO4
bau etil
benzoat (bau pisang ambon)
Bila dipanaskan mudah tersublimasi (dengan bantuan
talk) seperti pelangi dan bentuk papan pecah.
Larutan zat dinetralisir dengan menambahkan
MgO/CaCO3 dan FeCl3 akan terbentuk endapan Febenzoat
Asam Salisilat
Identifikasi
Asam salisilat + FeCl3
Berwarna ungu
Karena asam salisilat termasuk juga fenol monofalen,
maka reaksi yang positif pada fenol monofalen (reaksi
dengan reagen loco milon, diazo, brominasi dan
marquis): bedanya asam salisilat memberikan warna
ungu spesifik pada reaksi dengan FeCl3 sedangkan
fenol tidak spesifik.
Sublimasi = warna spesifik
Zat + Na2S2O3 = kuning muda (ada gugus karboksil)
R-COOH + Na2S2O3
2R-COONa +S +SO2
+H2O
etanol)
Zat + Na2S2O3
kuning muda
Reaksi frohde +
Zat + amonii molybdat + H2SO4 =
Asam Mefenamat
2-(2,3-dimethylphenyl)aminobenzoic acid
Rumus Molekul : C15H15NO2
BM 241.285g/mol
pH/pKa 4.2
Organoleptis : serbuk kristal putih hingga kuning
terang
Kelarutan : praktis tidak larut air, larut dalam etanol
(1:185), larut dalam kloroform (1:150), larut dalam
eter (1:80), larut dalam alkali hidroksida.
Kegunaan : sebagai analgesik untuk menghilangkan
rasa sakit kepala, sakit gigi, radang, dismenorrhoea,
sakit pada otot.
Reaksi-reaksi :
Zat + Na2CO3/NaHCO3
CO2 (larut)
Zat + FeCl3
bintik jingga
Zat + H2SO4
biru + HCl
warna
hilang atau menjadi kuning pucat.
Zat + HNO3
hijau lumut sampai hijau
kekuningan
Reaksi Lybermann dengan pereaksi HNO 2 dan
H2SO4 pekat : Zat + pereaksi
warna biru
Zat + Na2S2O3
(+) ada gugus karboksil
N-Bromosuccinamide (NBS)
method:
Konsentrasi : 5-70 g/mL dalam 10 ml
methanol dengan 2 ml reagent.
Memberikan serapan maksimum pada
lambda max 362 nm dengan blangko
methanol dan reagen.
warna : Kuning tua
3-Methylbenzo-thiazolin-2-one
hydrazone (MBTH) method:
Konsentrasi antara 1-6 g/mL dalam
labu 10 ml dengan 4 ml FeCl3 dalam
air (hexahidrat) dan 2 ml reagen di ad
kan dengan metanol. Menghasilkan
seapan max pada lambda max 602 nm
dengan blangko reagen dan methanol
Warna : hijau
Asam Stearat
Asam Oleat
Dengan Na2S2O3
Dengan aquabrom
Dengan saponifikasi
Asam Stearat
Uji Identifikasi
Asam Oleat
Rumus Bangun
SAMPEL
HASIL
KETERANGAN
Minyak kelapa
Warna merah
Asam oleat
Mentega
Warna merah
Asam palmitat
Warna merah
Margarin
Warna merah
Lemak hewan
Warna merah
Minyak tengik
Warna merah
Karbohidrat
Karbohidrat
Klasifikasi Karbohidrat
Pseudokarbohidrat
Pseudokarbohidrat
Karbohidrat Sejati
1.
Monosakarida
Monosakarida
Berdasarkan jumlah atom C pada rantai
Karbohidrat Sejati
2. Disakarida (biosa)
Dapat dihidrolisis menjadi 2 molekul
monosakarida
contoh: Sukrosa Glukosa + Fruktosa
Berdasarkan sifat terhadap reaksi Fehling,
dapat dibedakan menjadi 2:
Yang mereduksi Fehling (contoh: Maltosa dan
Laktosa)
Tidak mereduksi Fehling (contoh: Sukrosa)
Karbohidrat Sejati
3. Polisakarida (poliosa)
Dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida
contoh: selulosa banyak molekul glukosa
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Larut dalam air
contoh: Glikogen, dextrin, gom arab
Tidak larut dalam air
contoh: Amylum, selulosa
Reaksi Molisch
Reaksi umum identifikasi karbohidrat
Prinsip dasarnya adalah pembentukan
- Dulsitol : bunga
Reaksi Curprifil (untuk polivalen)
Larutan zat + 1 tetes CuSO4 0,1% dalam air + NaOH 2N sampai alkalis
kompleks Cu (larutan biru tua jernih)
Reaksi Carletti
Monosakarida
Uji Polarimeter
Uji Kelarutan
Pelarut
Alkohol absolut
Fruktosa
Manosa
Alkohol 80%
Sakarosa
Arabinosa
Maltosa
Glukosa
Xylosa
Galaktosa
Pektin
gom
Air panas
Amilum
Air dingin
Dextrin
Glikogen
Galaktosa
Inulin
Laktosa
gom
Jika tidak larut dalam pelarut manapun maka zat tersebut ialah Selulosa dan Tylosa
Reaksi Osazon
Reaksi membedakan
manosa dengan biosa
Reaksi Barfoed
Pereaksi : Cu Asetat 4%, asam asetat
0,06%
Zat + pereaksi dipanaskan tidak
terbentuk endapan Cu2O, panaskan lagi
1 menit terbentuk endapan Cu2O.
Reaksi
Ketosa
Aldosa
Reaksi Pinoff
Zat + -naftol dalam
alkohol + H2SO4 (p)
Ungu tua
Reaksi Seliwanoff
Pereaksi : HCl +
resorcinol (1:2)
Zat + pereaksi merah
(+)
(-)
Reaksi Riegler
Larutan zat 10% dalam
air + larutas zat dalam
fenilhidrazin 1% + Na
asetat, panaskan, saat
dingin + NaOh 4N
Kuning
Merak
Reaksi Berg
Oksidasi dengan aqua
Brom asam (+)
(-)
(+) Jingga
Reaksi Ihlpechmann
Larutan zat + beberapa
tetes difenilhidrazin 5%
dalam spiritus + HCl
30% lalu dipanaskan
dalam penangas air 10
menit kocok dengan
amil alkohol, warna
akan tertarik
Biru
Biru muda
Reaksi
Pentosa
Heksosa
Tollens
Merah anggur
Larutan zat + HCl(p)
30% + sedikit
fluoroglusin, panaskan
2 menit
Reaksi Bial
Pereaksi:Larutan
orsinol dan feriklorida
dalam HCl
Larutan zat dalam air
+ pereaksi, panaskan
hijau / endapan
(+)
(-)
Reaksi Schiff
Pereaksi : anilin +
spiritus fortior + HCl
4N (1:2:1)
Larutan zat + 5 ml
HCl 4N, panaskan,
letakkan kertas saring
yang dibasahi reagen
diatas tabung
Kuning
Merah
Glukosa
Organoleptis:
Bentuk
: kristal
Warna
: tidak berwarna
Bau
: tidak berbau
Rasa
: manis
Kelarutan: larut dalam air, air panas,
etanol mendidih, sukar larut pada
etanol
Titik leleh : 83oC
Fruktosa
Organoleptis:
Bentuk : Kristal
Warna
: Putih
Bau
: tidak berbau
Rasa
: Sangat manis
Kelarutan: larut dalam air, alkohol,
metanol, aston, etilamin, dan
metilamin
Galaktosa
Organoleptis
Bentuk
: Kristal
Warna
: putih
Bau
: tidak berbau
Rasa
: manis
Kelarutan: larut dalam air
Reaksi Identifikasi
Reaksi
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Reaksi Molisch
2 cc larutan gula dalam
air + 5 tetes 3% naftol dalam spiritus +
2 cc H2SO4 (pekat)
Cincin ungu
Cincin ungu
Cincin ungu
Reaksi Barfoed
Zat + 4,5 gr Cu asetat
4% + Asam asetat
0,06% 100 cc
Endapan Cu2O
Endapan Cu2O
Endapan Cu2O
Reaksi
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Reaksi Riegler
Larutan zat 10%
dalam air +
larutas zat dalam
fenilhidrazin 1% +
Na asetat,
panaskan, saat
dingin + NaOh 4N
Merah
Kuning
Merah
Reaksi Seliwanoff
Pereaksi : HCl +
resorcinol (1:2)
Zat + pereaksi
merah
(-)
(+)
(-)
Reaksi Osazon
Zat : Fenilhidrazin
HCl : kristal Naasetat (1:2:3)
larutkan dalam air,
panaskan kristal
kuning osazon (+)
(+) 2 menit
Disakarida
Disakarida
1. Sukrosa
Identifikasi
Organoleptis
Melalui Reaksi
Reaksi Molisch : (+)
Reaksi Barfoed : (+)
Reaksi Fehling
fehling A : CuSO4.5H20 + H2SO4
+ aqua
fehling B : K-Na-Tartat + NaOH +aqua
perbandingan Fehling A : Fehling B = 1 : 1
zat + pereaksi fehling + NaOH 2N (-)
tidak ada endapan CuO merah bata
(aq)
Reaksi Barfoed
Pereaksi : Zat + CuAc2 4% + HAc 0,06%
Zat + pereaksi , panaskan tidak
Reaksi Seliwanoff
5 gram zat ( gula ) + 10mg resorcin + 10cc
Reaksi osazon
100 mg Zat + 200mg fenilhidrazin HCl +
Reaksi ihlpechmann
25mg gula dalam 3cc + 5 tetes larutan 5%
(p)
2. Maltosa
Organoleptis
a. Bentuk : serbuk kasar
b. Warna : putih gelap
c. Bau
: bau gula
d. Rasa
: manis
e. Kelarutan : Larut dalam air dan
alkohol.
Tidak larut dalam eter.
Melalui Reaksi
Reaksi Molisch
2 cc larutan gula dalam air + 5 tetes 3% -
(pekat)
Reaksi fehling
fehling A
Reaksi Barfoed
Pereaksi : Zat + CuAc2 4% + HAc 0,06%
Zat + pereaksi , panaskan (-) tidak
terbentuk Cu2O .
Reaksi ini akan memberikan hasil (+)
apabila pemanasan dilakukan terlalu lama
Reaksi osazon
100 mg Zat + 200mg fenilhidrazin HCl +
Reaksi trommer
Pereaksi ; CuSO4.5% +NaOH 10%
Zat + pereaksi Trommer (+) endapan
merah bata
Polisakarida
Amilum
Organoleptis
Bentuk : serbuk sangat halus
Warna
: putih
Bau
: tidak berbau
Rasa
: tidak berasa
Reaksi Identifikasi
Reaksi Molisch
2 cc larutan gula dalam air + 5 tetes 3% -naftol
dalam spiritus + 2 cc H2SO4 (pekat) cincin ungu
pekat
Reaksi Fehling
zat + pereaksi fehling + NaOH 2N (-) tidak
terbentuk endapan CuO merah bata
Reaksi Iodium
Larutan zat + larutan iodium biru (karena
membentuk kompleks dengan amilosa)
Amilum + H2O (pada objek glass) membentuk hilus
Tragacanth
Organoleptis:
Bentuk: serbuk halus
Warna : coklat muda
Bau : tidak berbau
Rasa : tawar
pH : 5
Kelarutan
: larut dalam alkohol absolut,
alkohol 80%, etanol, NaOH, HCl, sukar larut
dalam air
Akan berbusa jika dikocok dalam air
Gom Arab
Organoleptis:
Bentuk: serbuk halus
Warna : putih kekuningan
Bau : tidak berbau
Rasa : tawar
Kelarutan : larut hampir sempurna
dalam spiritus tetapi sangat lambat,
meninggalkan endapan yang tidak
larut dalam etanol dan eter
Zat
Zat
Zat
Zat
+
+
+
+
Perbedaan Tragacantha
dengan Gom Arab
Reaksi
Tragacanth
Gom Arab
Larutan zat + I2
Biru hitam
Tidak berwarna
Larutan zat + Pb
asetat
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk
endapan
Zat(s) + I2
Hijau
Tidak berwarna
Pseudokarbohidrat
Pseudokarbohidrat
1. Dulsitol
Identifikasi
Organoleptis
Melalui Reaksi
Reaksi Molish (-)
Reaksi Warna Azo (+)
Larutan zat + Diazo A : Diazo B ( 4 : 1 )
warna merah ( jika belum merah, tambahkan
NaOH )
Reaksi Cuprifil (+)
Larutan zat + 0,1% CuSO4/ H2O + NaOH 2N
(alkalis) larutan biru tua jernih
Reaksi Landwehr (+)
Zat + FeCl3 warna merah coklat
2. Dekstrin
Identifikasi
Organoleptis
Melalui Reaksi
Reaksi Molisch (+)
3. Manitol
Identifikasi
Organoleptis
Melalui Reaksi
Reaksi Landwehr
zat + FeCl3 1% zat berwarna kuning hingga cokelat
Hasil Kromatografi
Daftar Pustaka
http://answers.yahoo.com/question/in
dex?qid=20070416044738AAMihBw
http://www.konstant.in/?tag=umbellifero
ne
http://www.cliffsnotes.com/study_guide/R
eactions-of-Aldehydes-and-Ketones.topicA
rticleId-23297,articleId-23281.html
http://chemicalland21.com/lifescience/f
oco/DEXTRIN.htm
Pengembangan Produk dan
Pengembangan Proses.