Anda di halaman 1dari 8

heroin, dionin, kodein, dan morfin RUMUS STRUKTUR SIFAT KARAKTERISTIK DAN REAKSI MORFIN 7,8 Didenhydro-4-5-epoxy-17-methylmorphinan-3,6 diol

(C17H19NO3)

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. Cara Mengidentifikasi : 1. Penambahan Pereaksi Frohde (larutan 0,5% NH4 molibdat dalam air + H2SO4 pekat) : Berwarna Ungu yang kemudian lama-lama menjadi Hijau 2. Penambahan K3 [Fe (CN)6] + FeCl3 : Berwarna Biru Berlin 3. Penambahan Pereaksi Pellagri (+HCl pekat kemudian dipanaskan, larutkan dalam NaHSO3 + Air Iod, kocok) : Berwarna Hijau Jambrud 4. Penambahan Pereaksi Kieffers : Berwarna Biru Hijau 5. Penambahan FeCl3 + H2SO4: Berwarna Biru Ungu Identifikasi 1. 2. 3. Marquis: ungu segera Sanchez, King, Pesez: (+) Serulas dan Lefort: Larutan dalam H2SO4 (dil) + larutan KI + CHCl3 (dikocok) akan memberikan warna ungu pada lapisan CHCl3 4. Reaksi Gabretti: ungu

5. a. b. c.

Reaksi Kristal: HgCl2 Dragendorf Mayer Morfin adalah hasil olahan dari opium/ candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium (C17H19NO3). SIFAT FISIKA KIMIA Organoleptis : Warna: putih Bentuk : serbuk hablur atau hablur jarum mengkilat Bau: tidak berbau Rasa : rasa pahitTitik Lebur : melebur pada suhu 254-256 C.Reduktor yang dapat mereduksi iodat, klorat, perak nitrat atau alkali permanganat. Kelarutan :1 bagian di 5000 air, 1 di 210 etanol, 1 di 1220 kloroform, dan 1 dari 125 gliserol; praktis tidak larut dalam eter. (Sardjono, 2008)Dalam bentuk garam HCl, larut dalam 25 bagian air dan dalam lebih kurang 50 bagian etanol 90% ; praktis tidak larut dalam kloroform dan eter . (FI ed. III) IDENTIFIKASI Larutan zat dalam air + 1 tetes FeCl3 Biru yang hilang dengan penambahan asam/ etanol 95% jika dipanaskan. Zat dilarutkan dalam campuran H2SO4 encer dan air (1:19) + KI coklat kuning Zat + H2SO4 +FeCl3 dipanaskan dalam air mendidih biru + HNO3 Merah tua/ Coklat Reaksi FROHDE : Ungu dalam waktu singkat Zat + 4 tetes formalin + mL H2SO4 pekat (melalui dinding tabung) warna. (Moffat et al., 2005)

MORFIN DALAM BIDANG MEDIS Analgesik Efek analgesik morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme: (1) morfin meninggikan ambang rangsang nyeri (2) morfin dapat mempengaruhi emosi, artinya morfin dapat mengubah reaksi yang timbul dikorteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima oleh korteks serebri dari thalamus (3) morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat. Prekusor Metilmorfin kodein diperoleh dengan cara metilasi morfin karena kadar morfin dalam opium jauh lebih besar daripada kadar kodein dalam opium. Khasiatnya sebagai analgesik, antitusif, sedatif.

Prekusor Diasetilmorfin dan Metamfetamin Diperoleh dengan cara asetilasi morfin. Khasiatnya analgesik dan sedatif.

Limbah dari pengolahan morfin menjadi diasetilmorfin adalah metamfetamin.

KODEIN (C18H21NO3) 7,8-Didehidro-4,5-epoksi-17-metilmorfinan 6 -ol monohidrat

Asal : Papaver somniferum Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur berwarna putih ; tidak berbau. Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam air mendidih dan dalam eter; mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform. Berat Molekul : 315.3636 gram/mol Titik lebur : 155O sampai 159O C Khasiat : Antitusivum Reaksi Umum Kodein: 1. Zat + H2SO4 + FeCl3 dipanaskan dalam air mendidih biru + HNO3 merah/coklat merah tua. 2. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+) 3. Reaksi FROHDE: kuning-hijau-biru. 4. Reaksi MANDELIN: hijau biru. 5. Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu singkat. 6. Tidak bereaksi dengan FeCl3 7. Zat + H2SO4 + FeCl3 biru. 8. Zat + NH4OH pekat merah. Indentifikasi : A. Spektrum serapan infared zat yang didispersikan dalam kalium bromide P, menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada kodein BPFI. B. Pada 2 ml larutan 0,5% tambahkan 50 ml air, 10 ml natrium hidroksida 1 N dan diencerkan dengan air sampai 100 ml. spectrum serapan ultraviolet larutan pada panjang

gelombang antara 250 nm sampai 350 nm menunjukkan maksimum hanya pada 284 nm seperti pada kodein BPFI. C. Panaskan 10 mg dengan campuran 1 ml asam sulfat P dan 0,05ml larutan besi (III) Klorida heksahidrat P 1,3% diatas tangas air terjadi warna biru yang berubah menjadi merah pada penambahan 0,05 ml asam nitrat P. D. Memenuhi reaksi alkaloid. Untuk identifikasi kodein Sampel Cuplikan sampel + marquis Cupikan sampel + frohde Cuplikan sampel + asam nitrat Perubahan warna Merah Lembayung (Ungu) Hijau kebiru-biruan Warna jingga (kuning) Hasil + codein + codein + codein

DIONIN (Aetylmorphini, 7,8-Didehidro-4,5-epoksi-3-etil-17-metil-morfina-6-ol dihidrat) C19H23NO3

Pemerian : serbuk kristal putih atau hampir putih Asal: Papaver somniferum Sinonim Organoleptis Kelarutan : Dionin : berupa kristal putih : larut dalam 12 bagian air

Berat Molekul : 314,3518 gram/mol Titik didih : 472,20C at 760 mmHg Titik Nyala : 239,40C

Reaksi Identifikasi: 1. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+) 2. Zat + H2SO4 + FeCl3 dipanaskan dalam air mendidih berwrna biru + HNO3 berwarna merah/coklat merah tua. 1. 2. 3. 4. 5. Reaksi iodoform (+) Reaksi FROHDE: kuning hijau. Reaksi MANDELIN: kuning hijau. Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu lama. Larutan zat dalam HCl + I2 endapan yang larut dalam spiritus.

HEROIN (derivatif 3.6-diasetil ) atau diasetilmorfin C21H23NO5

Nama Sistematik (IUPAC)


(5,6)-7,8-didehidro-4,5-epoksi17-metilmorfinan-3,6-diol diasetat (ester)

Data kimia Formula Berat molekul C21H23NO5 369.42 gram/mol

Pemerian : heroin berupa serbuk keputih-putihan (tergantung proses pembuatannya). Kelarutan : 1 bagian di 5000 air, 1 di 210 etanol, 1 di 1220 kloroform, dan 1 dari 125 gliserol; praktis tidak larut dalam eter. (Sardjono, 2008)Dalam bentuk garam HCl, larut dalam 25 bagian air dan dalam lebih kurang 50 bagian etanol 90% ; praktis tidak larut dalam kloroform dan eter .

Reaksi umum: a. Marquis: ungu

b. c. d. e.

Frohde: (+) King: merah intensif Sanchez: ungu jingga Pesez: warna hijau pada larutan berubah bila ditarik dengan CHCl3, tetapi hasil negatif pada golongan isochinolin

Identifikasi Reaksi Heroin: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. King, Sanchez, Mayer, Pesez: (+) Bouchardat: (+) Frohde: ungu hijau Marquis: merah sampai ungu bitu Larutan dalam H2SO4 (dil) + H2SO4 (p) + spir: bau etil asetat Serulas & Lefort: lapisan CHCl3 berwarna ungu penambahan FeCl3 + K3Fe(CN)6: biru berlin penambahan vanillin + HCl: merah ungu penambahan H2SO4 + KBr dipanaskan di atas penangas air hijau, dapat ditarik oleh CHCl3 10. Hidroksilamin / NaOH + FeCl3: ungu 11. Reaksi Kristal a. b. Dragendorf HgCl2

Anda mungkin juga menyukai