Anda di halaman 1dari 12

ANTIHISTAMIN

Sifat Antihistamin

Sifat-sifat yang dimiliki antihistamin antara lain sebagai berikut :

Umumnya histamin seperti alkaloida mempunyai pH 8-11

Tidak larut dalam air, larut dalam asam encer dan alkalis

Identifikasi Antihistamin

Antihistamin dapat diidentifikasikan dengan beberapa cara :

Titik leleh, contoh titik leleh dari Difenhidramin berkisar 1660 – 1670

1. Reaksi Warna (gunakan asam pekat) :

– Dengan H2SO4 pekat → semua memberikan warna, kecuali antistin dan chlortrimeton

Beberapa warna yang dihasilkan adalah :

Multergan : Rosa

Phenergan : Rosa merah

Histaphen : Kuning tua

Avil : Kuning

Neo-antergan: Merah

Neo-benodin : Kuning dengan bintik jingga

Benadryl : Jingga + coklat + merah

Fenatiazin : merah + jingga + hijau

– Dengan HNO3 pekat

Beberapa warna yang dihasilkan :

Histaphen : Kuning dengan bintik jingga

Antergan : Kuning

Neo-benodin : kekuningan

Avil : Kuning + gas


Masing-masing zat + H2SO4 pekat/HCl pekat/HNO3 pekat -> berwarna + air -> berubah (kemungkinan
alkaloid 80%), jika tetap kemungkinan alkaloid, tapi beberapa alkaloid juga bisa menyebabkan
perubahan warna (tergantung posisi N). Perlu dilakukan reaksi pendukung lainnya.

– Mandelin

Pereaksi : NH – Vanadat % dalam air + H2SO4 pekat

– Frohde

Pereaksi : Larutan 1% NH4 molibdat dalam H2SO4 pekat

Beberapa warna yang dihasilkan :

Phenergan : Merah violet

Neo-antergan : Merah ungu

Neo-benodin : Kuning kenari

Multergan : Ungu

Histaphen : kuning dengan bintik coklat

Fenotiazin : Coklat hijau violet

Benadryl : Merah jingga

– Marquis

Pereaksi : larutan encer formalin (formalin 0,1% – 1%) + H2SO4 pekat

Beberapa warna yang dihasilkan :

Benadryl : ungu

Avil : Kekuningan

Multergen : Ungu

Antistin : lama lama akan berwarna ungu

– FeCl3

– AgNO3

2. Reaksi Kristal

Beberapa pereaksi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :


AuCl3

PtCl3

Asam Pikrat

Asam Pikrolon

Garam Reinekat

Proses kerja : zat dilarutkan dalam HCL 0,2 N kemudian ditambahkan pereaksi → endapan, dipanaskan
dalam api kecil hingga larut, dinginkan→ mengkristal

– Pengecualian untuk pereaksi asam pikrat: pada gelas objek, zat diberi air kemudian ditetesi asam
pikrat, jangan ditambah HCl (dengan HCl, yang keluar adalah kristal asam pikrat sendiri.

– Pengecualian untuk asam pikrolon : Tidak perlu dipanaskan dalam api kecil

3. Mayer (pada plat tetes)

Pereaksi : HgCl2 + lautan KI 5% + H2SO4 pekat

Proses kerja : zat + HCl 0,2 N + pereaksi

Contoh : Benadryl → ungu muda

3. Dragendorff

Pereaksi : Larutan bismut nitrat basa dalam air/asam asetat glasial dengan KI dalam air

Proses kerja : zat + peraksi

4. Reaksi Korek Api

Proses kerja ada 2 cara :

– Batang korek api dicelupkan kedalam campuran (zat dalam HCl), lalu dibasahi dengan HCl pekat,
atau

– Batang korek api dibasahi dengan HCl pekat, keringkan lalu celupkan kedalam campuran (zat
dalam HCl) untuk penentuan amin aromatis primer (berwarna jingga).

Contoh : avil → jingga


Antihistmain Generasi Pertama

I. Derivat Etanolamin

1. ANTIMO

– Sinonim : dimenhidrat

– Pemerian : – tablet rosa

– kelarutan Þ larut dalam 1 : 95 air, 1 : 2

alkohol, dan 1 : 2 kloroform

– Reaksi :

· zat + H2SO4 p → jingga merah

· zat + HCl p → rosa lemah

· zat + FeCl3 → merah coklat daging

· zat + HNO3 p → –

· zat + aqua brom → –

· zat + pereaksi marquis → kuning coklat

· zat + pereaksi frohde → kuning jingga

2. DRAMAMIN

– Sinonim : dimenhidrat, amosud

– Pemerian : tablet jingga

– Reaksi :

· zat + pereaksi marquis →coklat kuning/rosa

· zat + pereaksi frohde → coklat muda

· zat + FeCl3→ coklat muda

· zat + HNO3 → –

· zat + H2SO4 p → –
· zat + AgNO3 → –

3. BENADRYL

– Sinonim : diphenhidramin HCl, benadrin, benodin

– Pemerian : – bubuk Kristal berwarna putih atau tidak

berwarna dan rasanya pahit

– kelarutan Þ mudah larut dalam air, spiritus,

kloroform, asoton, dan benzen

– Reaksi :

· 20 mg zat + KMNO4 → dipanaskan → bau

dimetilamin

· 10 mg zat dilarutkan dalam HNO3 + H2SO4

→ merah violet + air + CHCL3 + kocok →

lapisan CHCl3 (ungu)

· zat + H2SO4 p → jingga-merah, coklat (pada

pengenceran warna tetap)

· zat + pereaksi marquis → kuning

· reaksi mayer → ungu muda

· zat + aqua iod→ hitam dan keunguan

· zat + calomel → reduksi

· reaksi Kristal → asam pikrat

4. NEO-BENODIN

– Sinonim : metyldiphenyldramin HCl

– Pemerian : tablet putih, rasanya pahit dan sedikit pedas.


– Reaksi :

· zat + pereaksi marquis →coklat kuning/rosa

· zat + DAB-HCl → kekuningan

· zat + aqua brom → bintik-bintik jingga

· zat + AgNO3→ lama-lama ungu kecoklatan

· zat + HNO3 p → –

· zat + pereaksi marquis → kuning kecoklatan

· reaksi bellstein → +

II. Derivat Etilendiamin

Yang termasuk dalam derivat etilendiamin adalah tripenelamin HCl, antazolin HCl, dan lain-lain. Contoh
sediaan :

1.ANTISTIS

– Sinonim : Antazolin HCl

– Pemerian : – serbuk hablur berwarna putih, rasanya pahit,

dan tidak berbau

– kelarutan Þ larut dalam 1 : 50 air, 1 : 65

spiritus, praktis tidak larut dalam

eter, benzene, dan kloroform

– Reaksi :

· zat + HNO3 p → merah + air → merah coklat

· zat + H2SO4 p → gelembung-gelembung gas,

bagian pinggirnya merah jingga/ungu

· zat + AgNO3 → mereduksi

· zat + HgCl2 → Kristal

· zat + aqua brom → warna hilang


· zat + pereaksi bellstein → +

· zat + pereaksi marquis → kuning (lama)

· zat + pereaksi frohde → merah lemah

· reaksi roux → ungu kotor atau hijau

· zat berfluoresensi → jingga lemah

2. AZARON

– Sinonim : pribenzamin HCl, tripelenamin HCl

– Pemerian : – bubuk hablur berwarna putih atau tablet putih

dan jika terkena udara akan berwarna hitam

– kelarutan Þ larut di dalam air dan di dalam

spiritus

– Reaksi :

· zat + HNO3 p → –

· zat + H2SO4 p → kuning + air → kelabu putih

Kehijaun

· zat + FeCl3 → coklat-kuning-hijau-hilang

· zat dipanaskan dengan KMNO4 → bau

benzaldehid

· zat + pereaksi frohde → kuning

· zat + pereaksi merquis → kecoklatan

· zat berfluoresensi → ungu merah

III. Derivat Alkilamin

Yang termasuk dalam derivat alkilamin adalah klorfeniramin,dan lain-lain. Contoh sediaan :

1. AVIL
– Sinonim : Pheniramin

– Pemerian : – berupa larutan berwarna kekuning-kuningan,

rasanya pahit, dan berbau

– kelarutan Þ tidak larut di dalam air, larut di

dalam asam encer, alkohol, dan

benzene

– Reaksi :

· zat + FeCl3 → merah violet coklat (tidak

stabil di dalam alkohol)

· zat + aqua brom → kuning jingga

· zat + DAB-HCl → jingga

· zat + H2SO4 p + Cr2O7 → hijau

· zat + CuSO4→ coklat

· zat + HNO3 p → – (coklat-kuning lemah)

· zat + H2SO4 p → – (coklat kuning lemah)

· reaksi korek api → jingga

IV. Derivat Fenotiazin

Yang termasuk dalam derivat fenotiazin adalah prometazin, chlorpomazin, dan lain-lain. Contoh sediaan
:

1. PHENARGAN . HCl

– Sinonim : prometazin HCl

– Pemerian : – tablet couting (biru hijau), tidak berbau, dan

rasanya sangat pahit

– kelarutan Þ mudah larut dalam air, spiritus,

dan kloroform
– Reaksi :

· zat + FeCl3 → rosa jingga

· zat + HNO3 p → merah marganta →

panaskan di W.B akan berwarna kuning

· zat + H2SO4 p → rosa merah + air → rosa

· zat + KMNO4 + NaOH → hijau

· zat + pereaksi frohde → merah violet

· zat + pereaksi nillon → rosa (kekuningan)

· zat + pereaksi marquis → merah marganta

· zat berfluroresensi → kuning

2. LARGACTYL

– Sinonim : Chlorpomazin

– Pemerian : – tablet tidak berwarna, rasanya pahit, terasa

menggigit, dan anastesi

– Reaksi :

· zat + FeCl3 → rosa kecoklatan

· zat + HNO3 p → rosa violet (cepat hilang)

· zat + H2SO4 p → rosa merah violet

· zat + aqua brom → kuning jingga

· zat + aqua regia → hijau kolanplemer

· reaksi bellstein → +

· reaksi yodoform → +

· reaksi roux → merah coklat


3. CHLORPROMAZIN HCl

– Pemerian : – serbuk putih, rasanya pahit, dan tidak berbau

– kelarutan Þ larut dalam air, HCl,alkohol, dan

tidak larut dalam NaOH

– Reaksi :

· zat + DAB-HCl → –

· zat + H2SO4 p→ merah ungu

· zat + FeCl3 → merah

· zat + NH4OH → putih

· zat + aquabrom → ↓ ungu merah

· zat + pereaksi nessler → ↓ putih

· zat + pereaksi frohde → hijau muda

· zat + pereaksi marquis → ungu

· zat berfluoresensi

V. Derivat Trisiklik Lainnya

Yang termasuk dalam derivate trisiklik yang lainnya adalah siproheptadin,dan lain-lain. Contoh sediaan :

1. SIPROHEPTADIN

– Pemerian : – sebuk hablur putih agak kekuningan

– kelarutan Þ sukar larut dalam air

– Reaksi :

· larutan dalam methanol → tetes pada kertas

saring → keringkan → fluoresensi biru

terang (UV 254 nm)


2. Antihistamin Generasi Kedua

1. ASTEMIZOL

Sifat: bubuk putih atau hampir putih; praktis tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, mudah larut
dalam diklorometan dan metanol; terlindung dari cahaya.

Indentifikasi: spektrum serapan inframerah (197K).

2. FEKSOFENADIN

Sifat: bubuk putih atau hampir putih; sedikit larut dalam air, mudah larut dalam metanol, sangat sedikit
larut dalam aseton; terjadi polimorfisme.

Indentifikasi: spektrum serapan inframerah (197K); pembentukan endapan klorida.

3. LORATADIN

Sifat: bubuk putih atau hampir putih, bubuk kristal; praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam
aseton dan metanol; terjadi polimorfisme.

Indentifikasi: spektrum serapan inframerah (197M).

4. SETRIZIN

Sifat: bubuk putih atau hampir putih; mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton dan
diklorometan; larutan 5% dalam air memiliki pH 1,2-,1,8

3. Penggolongan Antihistamin II (AH2)

1. SIMETIDIN

Sifat

bubuk putih atau hampir putih; sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol, praktis tidak larut dalam
diklorometan; bubuk polimorfisme; larutan dalam asam mineral encer

Indentifikasi

Dengan reagen Nessler pada suhu 1000C berwarna hitam

Dengan Natrium pikrat berwarna merah.

0,1 ml sampel yang diperoleh dari melarutkan 1 mg Simetidin dalam 1 ml etanol ditambah 5 ml larutan
dari 1 g asam sitrat dalam asam anhidrat sampai 50 ml dipanaskan di atas water bath sekitar 10-15
menit maka akan diperoleh warna merah violet

0,1 ml sampel yang diperoleh dari melarutkan 1 mg Simetidin dalam 1 ml etanol ditambah 5 ml HCl 0,1
N dipanaskan dan ditambahkan 3 ml NaOH mengubah kertas lakmus warna merah menjadi biru.
Obat lainnya: famotidin dan ranitidin à untuk penyakit tukak lambung

Ranitidin

Untuk mengetahui gugus CN, zat didestruksi sehingga CN pecah menjadi CN¯. Kemudian CN¯ + AgNO3 à
mengendap

Reinerhard à +

Sublimasi

Tambahan: untuk membedakan antihistamin dan alkaloid à reaksi pengenalan: dilakukan di plat tetes
zat ditetesi asam sulfat pekat; asam klorida; dan asam pikrat à berwarna + air à warna tetap
(alkaloid) atau warna berubah (anti histamin)

PUSTAKA
Keenan, Charles W, kleinfelter, dkk., 1994. Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.

Sumardjo, damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran Dan Program
Strata 1 Fakultas Bioeksata. Semarang.

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Roman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai