Anda di halaman 1dari 14

ANTIHISTAMIN

FFS-UHAMKA

1
HISTAMIN
Histamin adalah senyawa normal yang ada dalam jaringan tubuh yaitu
pada jaringan sel mast dan peredaran basofil, yang berperan terhadap
berbagai proses fisiologis penting.

Efek histamin pada beberapa organ :


1. vasodilatasi kapiler sehingga permeable terhadap cairan dan plasma
protein sehingga menyebabkan sembab, rasa gatal, dermatitis,
urtikaria
2. merangsang sekresi asam lambung sehingga menyebabkan tukak
lambung
3. meningkatkan sekresi kelenjar
4. meningkatkan kontraksi otot polos bronkus dan usus
5. mempercepat kerja jantung
6. menghambat kontraksi uterus

2
ANTIHISTAMIN
Antihistamin merupakan obat yang
digunakan untuk menghilangkan gejala alergi

Mekanisme kerja : menduduki reseptor


histaminergik sehingga histamin tidak dapat
menduduki reseptor histaminergik dan
reaksi alergi tidak terjadi

3
SIFAT UMUM ANTIHISTAMIN
1. Umumnya bersifat basa karena adanya N-tersier bebas
2. Dalam bentuk basa larut dalam kloroform dan pelarut
organik lain
3. Larut dalam HCl menjadi bentuk garam yang larut dalam air
dan etanol
4. Rasanya pahit
5. Tidak ikut menguap dengan destilasi uap
6. Sifatnya hampir sama dengan alkaloid, antihistamin
umumnya memberi warna dengan asam kuat pekat,
sedangkan alkaloid hanya beberapa yang memberi warna.
Pada pengenceran dengan air, antihistamin akan terjadi
perubahan warna, tetapi alkaloid akan menghilangkan warna
4
REAKSI PENGGOLONGAN
Zat + asam pekat → timbul warna + air → warna berubah
 Dengan H2SO4 pekat
Hampir semua antihistamin memberi warna kecuali antistin dan
CTM. Setelah timbul warna + air → berubah warna, beberapa ada
yang hilang yaitu :
a. Benadril (difenhidramin HCl ): jingga – merah tua → hilang
b. Avil : kuning → hilang
c. Neoantergen : merah cherry → hilang

 Dengan HNO3 pekat


Antihistamin → memberi warna ( semuanya )
Alkaloid → hanya brusin ( merah darah )
Pseudoalkaloid → fenasetin → jingga
5
REAKSI WARNA
1. Asam pekat
2. Marquis
3. Frohde ( NH4 molibdat dan H2SO4 pekat )
4. Mandelin (NH4 vanadat dan H2SO4 pekat)
5. FeCl3

6
REAKSI KRISTAL
 Aseton - air
 AuCl3
 PtCl
 Asam pikrat
 Asam pikrolon
 PbCl2
 garam Reineckat

Cara : zat + HCl 0,2N ad larut + reagen → endapan amorf,


dipanaskan dengan api kecil hingga larut lagi, dinginkan →
endapan kristal spesifik

7
REAKSI MASING – MASING ZAT
Antistin ( antazolin HCl )
 HNO3 pekat → merah lama – lama hijau + air → hijau kuning
 H2SO4 pekat → gelembung gas, pinggir merah jingga
 Frohde → merah lemah
 ReaksiVitali-Morin → merah coklat
Cara : Zat + 0,5 ml asam nitrat berasap uapkan di WB ad kering,
dinginkan, sisa kering berwarna kuning larutkan dalam 5 ml
aseton dan tetesi 1 ml KOH-etanol 0,1 N sampai timbul warna
 Reaksi kristal HgCl2

8
REAKSI MASING – MASING ZAT
Incidal ( omeryl )
 H2SO4 pekat →
 Reaksi King → positif
 HNO3 pekat → hijau → kuning
 Reaksi kristal : AA, HgCl2

Avil ( pheneramin )
 HNO3 pekat → kuning
 H2SO4 pekat → negatif ( coklat kuning lemah )
 CuSO4 → coklat
 Aqua iod → merah lama – lama hitam
 FeCl3 → coklat muda – rosa
 pDAB-HCl → jingga
 Reaksi kristal :AA
9
REAKSI MASING – MASING ZAT
Largactil ( chlorpromazine HCl )
 H2SO4 pekat → rosa violet → ungu
 HNO3 pekat → endapan rosa violet yang cepat hilang dan filtrat
kuning + AgNO3 → endapan putih
 FeCl3 → merah
 Vitalli Morin → jingga
 Dalam H2SO4 → merah cherry bila :
 Dipanaskan → coklat merah
 + larutan bikromat → coklat muda

10
REAKSI MASING – MASING ZAT
CTM ( chlorfeniramin maleat )
 H2SO4 pekat → ( - )
 HNO3 pekat → kuning
 Marquis → kuning
 Frohde → kuning
 Nesler → kuning rosa
 Zat + piridin + NaOH → kuning coklat
 Reaksi Kristal : asam pikrat, reineckat

11
REAKSI MASING – MASING ZAT
Phenergan ( prometazin HCl )
 H2SO4 pekat → merah muda + air → tetap
 HNO3 pekat → merah magenta cepat hilang, panaskan diWB →
jingga kuning
 Marquis → merah magenta
 Frohde → merah violet
 H2SO4 pekat + HNO3 pekat → hijau kuning
 Reaksi kristal : reineckat, aseton-air

12
REAKSI MASING – MASING ZAT
Benadryl ( diphenhidramin HCl )
 H2SO4 pekat → jingga merah + air → warna tetap
 H2SO4 pekat + HNO3 pekat → ungu
 Belstein → +
 Marquis → kuning
 Mayer → ungu

Antimo ( dramamin, dimenhidrinat )


 H2SO4 pekat → merah jingga
 HNO3 pekat → ( - )
 FeCl3 → merah coklat
 Marquis → kuning coklat
 Frohde → kuning jingga

13
Terima
kasih........!!!!

14

Anda mungkin juga menyukai