Anda di halaman 1dari 15

SWAMEDIKASI

Disusun Oleh:

• Linul Qolbi
• Luthfi Asq Aulia
• Maria Ulfa
• Monna Intan Sari
Menurut World
Health Organization
(1998)

Pengobatan sendiri atau Swamedikasi


merupakan kegiatan pemilihan dan
penggunaan obat modern, herbal dan
obat tradisional oleh seseorang individu
untuk mengatasi penyakit dan gejala
penyakit yang dialaminya.

Definisi
Menurut Menteri
Kesehatan RI (1993)

Swamedikasi merupakan upaya


seseorang dalam mengobati gejala
penyakit tanpa konsultasi terlebih
dahulu dengan dokter.

Definisi
Manfaat Dan Tujuan Swamedikasi
• Dapat mempercepat pengobatan dan menghemat
waktu
• Dapat menghemat biaya pengobatan
• Memberi banyak pengalaman pengobatan yang
dapat dikembangkan pada pengobatan penyakit lain
• Membiasakan masyarakat menggali informasi dari
berbagai sumber
• Menjaga kesehatan secara mandiri
Faktor Yang Menyebabkan Adanya Swamedikasi

1. Perkembangan teknologi farmasi yang inovatif


2. Jenis atau merek obat yang beredar telah diketahui
atau dikenal masyarakat luas
3. Berubahnya peraturan tentang obat atau farmasi
4. Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
5. Pengaruh informasi atau iklan
6. Kemudahan mendapatkan obat
7. Mahalnya biaya kesehatan
Peran Apoteker Dalam Swamedikasi
Menurut World Health Organization (1998) dalam The Role of
the Pharmacist in Self Care and Self Medication terdapat
beberapa peran dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh
seorang apoteker dalam swamedikasi, yaitu:

Peran apoteker sebagai komunikator


Peran apoteker sebagai penyedia obat
Peran apoteker sebagai seorang pengajar &
pengawas
Peran apoteker sebagai rekan sejawat
Peran apoteker sebagai promotor kesehatan
Peran Apoteker Dalam Swamedikasi
Peran apoteker sebagai komunikator
 Apoteker harus memulai dialog dengan pasien untuk mendapatkan
riwayat pengobatan dan penyakit yang lebih rinci.
 Untuk dapat mengidentifikasi keaadan pasien secara tepat apoteker harus
mengajukan beberapa pertanyaan kunci (inti) dan menyampaikan
informasi yang relevan.
 Apoteker juga harus mempersiapkan diri & dilengkapi dengan peralatan
yang memadai untuk melakukan skrening terhadap kondisi atau penyakit
tertentu, tanpa melampaui kewenangan seorang dokter.
 Apoteker harus memberikan informasi yang objektif tentang obat-obatan,
mampu menafsirkan menggunakan dan menafsirkan sumber informasi
tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
 Apoteker harus dapat membantu pasien melakukan pengobatan sendiri
atau swamedikasi yang tepat & bertanggung jawab, atau memberikan
saran ke pasien untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter bila diperlukan.
 Apoteker harus menjamin kerahasian mengenai kondisi detail pasien
Peran Apoteker Dalam Swamedikasi

Peran apoteker sebagai penyedia Peran apoteker sebagai seorang


obat pengajar & pengawas
 Apoteker harus dapat  Apoteker harus didorong untuk
menjamin, bahwa obat-obatan berpartisipasi dalam kegiatan
yang disediakannya berasal pengembangan professional
dari sumber resmi yang dapat seperti pendidikan
dipercaya serta mempunyai berkelanjutan.
kualitas yang baik.  Apoteker harus memastikan
 Apoteker juga harus bahwa semua pelayanan yang
menyediakan penyimpanan diberikan telah sesuai dengan
yang tepat untuk obat-obatan standar pelayanan kefarmasian
yang ada. di apotek baik oleh dirinya dan
tenaga kefarmasian lainnya.
Peran Apoteker Dalam Swamedikasi

Peran apoteker sebagai rekan


sejawat
Maka sangat penting bagi Sebagai promotor kesehatan
apoteker untuk dapat memiliki
kerjasam yang baik dengan  Berpartisipasi dalam skrining
berbagai kalangan, seperti: masalah kesehatan
a. Tenaga profesi kesehatan  Berpartisipasi dalam hal
lainnya, promosi masalah kesehatan
b. Asosiasi profesi nasional,  Menyediakan saran kepada
c. Industri farmasi, individu untuk membantu
d. Pemerintah lokal maupun mereka membuat pilihan yang
nasional, tepat.
e. Pasien dan masyarakat
umum.
Hal Yang Perlu Dilakukan Sebelum
Swamedikasi
• Kondisi orang yang akan diobati seperti kehamilah,
berencana untuk hamil dan menyusui.
• Umur (balita/lansia).
• Sedang dalam diet khusus (diet gula, dan diet garam).
• Orang yang sedang/baru saja berhenti mengkonsumsi /
suplemen makanan.
• Mempunyai masalah kesehatan baru selain penyakit
yang diderita dan sudah mendapatkan pengobatan dari
dokter.
Hal Yang Perlu Dilakukan Selama
Swamedikasi
• Kenali dengan baik keluhan, gejala atau penyebab penyakit
yang anda rasakan
• Konsultasikan penyakit yang anda easakan dengan petugas
apotek (apoteker, asisten apoteker atau pegawai apotek lain)
atau petugas toko obat (asisten apoteker) untuk menentukan
jenis obat yang tepat untuk mengobati penyakit anda.
• Pilihlah obat yang cocok berdasarkan brosur obat, label obat
atau informasi dari petugas apotek atau toko obat.
• Golongan obat yang dapat dipakai untuk swamedikasi adalah
obat bebas(label hijau), obat bebas terbatas (label biru), oabat
wajib apotek atau obat lain yang dapat dibeli langsung di
apotek setempat
Lanjutan..
• Anda dapat menanyakan obat-obat tersebut di
apotek atau toko obat.
• Mintalah keterangan dari petugas apotek atau toko
obat resmi tentang hal-hal sebagai berikut:
• Apakah obat yang anda pilih sudah tepat
• b. Aturan pakai obat tersebut
• c. Waktu minum obat
Penggolongan Obat Untuk Swamedikasi

Golongan obat yang


digunakan untuk
melakukan swamedikasi
(Depkes, 2007):

Obat OTC (over the counter)


Obat bebas
Obat bebas terbatas
Obat Wajib Apotek (OWA)
Suplemen Makanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai